11 Warna Bendera

Representasi dari 11 fakultas di Undip

Patung Diponegoro (Pangeran Diponegoro)

Icon-nya Kampus Universitas Diponegoro

Tugu Bundaran Kampus Undip Tembalang

Pintu gerbang utama masuk kampus Undip Tembalang

Ruang Terbuka Hijau Kampus Undip

Menuju Kampus Undip yang Asri dan Sejuk untuk Aktivitas Mahasiswa dan Masyarakat Sekitar

Gedung Prof. Soedarto S.H

Pusat Kegiatan Seminar, Workshop, Seni, Verifikasi-Registrasi, dll

Gedung ICT Centre dan Laboratorium Terpadu

Pusat Informasi Dalam dan Luar Negeri, IT, dan Laboratorium Penelitian

Masjid Kampus (Maskam) Undip

Pusat Kegiatan Islam Mahasiswa (Kajian, Wisata Ruhani, Wisata Ilmu, Mentoring, TPQ, Muslimah Training, dll)

Rusunawa Undip

Fasilitas Tempat Tinggal yang disediakan Pihak Kampus Bagi Mahasiswa

SPBU Undip Tembalang

Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang Terintegrasi di Dalam Area Kampus. Satu-satunya di Jawa Tengah

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Rumah Sakit Universitas Milik Undip Berstandar Nasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

'Futsal Indoor Stadium' Undip

Stadion Futsal Kampus Undip Berkelas Internasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

Bendungan Waduk Undip

Mega Proyek Pembangunan Waduk Kampus Undip. Satu-satunya di Jawa Tengah

Waduk Undip (Waduk Pendidikan Diponegoro)

Area Konservasi, Wisata Pendidikan dan Penelitian Mahasiswa, Pembangkit Listrik, dll. Satu-satunya di Jawa Tengah

Stadion Sepakbola Undip

Pusat Kegiatan Olahraga Sepakbola di Kompleks Gelora Undip Tembalang, Semarang

Upacara PMB di Stadion Undip

Lebih Dari 50 Ribu Mahasiswa Menimba Ilmu di Kampus Undip

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Stadion Sepakbola Undip

Menerima rata-rata 10 Ribu Mahasiswa Baru Tiap Tahun

Widya Puraya

Salah Satu jantung Kampus Undip Tembalang (UPT Perpustakaan, LP2MP, Posko KKN, Lapangan Upacara, dll)

Showing posts with label Inspiratif. Show all posts
Showing posts with label Inspiratif. Show all posts

Masya Allah! Lulus UN, Pelajar Semarang Donasikan Seragam Sekolah

Lulus UN, Pelajar Semarang Donasikan Seragam Sekolah

SEMARANG (Kampusundip.com) – Pelajar Kota Semarang memberi contoh teladan dalam merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN) bagi siswa-siswi yang ada di Indonesia.
Seperti yang dilakukan sejumlah siswa SMA N 2 Semarang. Mereka menggelar acara bertajuk “Berjama’ah” (Berbagi Bersama Menjemput Jannah) dengan mendonasikan seragam sekolah mereka usai lulus UN.
Kegiatan ini kemudian diunggah oleh mahasiswa Undip bernama Nur Hasan Najibullah yang juga alumni dari SMA N 2 Semarang ke media sosial Facebook. 
Foto yang diunggah pada 7 Mei 2016 Pukul 18.05 WIB atau selang beberapa jam setelah pengumuman UN SLTA 2016 itu pun mendapatkan respon positif dari netizen dengan memberikan “like” dan komentar rasa bangga.
“Barakallah adek2 smandaku tersayang… so proud of you…” komentar salah seorang netizen bernama Primadhani.






Dalam postingan tersebut juga dituliskan bahwa untuk menghilangkan budaya negatif bukan dengan dilawan.
“Bahwasanya cara untuk menghilangkan budaya yg negatif adalah bukan melawan budaya negatif tersebut, akan tetapi membuat budaya baru yang positif,” Tulis Nur Hasan Najibullah dalam statusnya. (KUC/Foto : FB Nur Hasan Najibullah)
- Ringan Mencerdaskan -

IMPACT Semarang "Success Has No Limit" by Young On Top


Hai YOTers! Halo Yoters!
Apa kabar? Are You Ready to ‪#‎IMPACTSemarang‬?
Sudah tau siapa saja yang akan menjadi pembicara #IMPACTSemarang?

- Billy Boen
Lulus S1 2.8 tahun dan S2 1 tahun di salah satu Universitas di Amerika, Billy
kembali ke Indonesia dan berkarir menjadi GM Oakley termuda di Dunia dan
menjadi Direktur di usianya yang masih 28 tahun.

- Riana Bismarak
CEO Bellowcepek.com ini berani berpindah dari zona nyaman ke zona menantang. Sudah bekerja diperusahaan dengan posisi yang tinggi saat itu tidak membuat Riana berdiam diri, dia memutuskan untuk menjadi pengusaha e-commerce dengan mendirikan belowcepek.com. Keberaniaanya membuahkan hasil hingga saat ini.

- Yan Hendry
Hmmmm, kalau yang ini sangat bikin bulu kuduk berdiri. Saat ini dia menjabat sebagai Interim President Director PT Pos Logistics Indonesia. Pengen tau pengalamannya hingga mencapai posisi sekarang ini? pastinya beliau akan bercerita hanya di #IMPACTSemarang.

Kisah inspiratif lengkap mereka akan teman-teman dengarkan di event #IMPACTSemarang bulan April 2016. So, pastikan Anda menjadi bagian dari ratusan anak muda yang siap untuk mendapatkan inspirasi dari ketiga pembciara nanti.

Ada harga khusus untuk paket berdua dan untuk berlima sekaligus ada tambahan penawaran spesial yaitu dapat kursi didepan dan foto bareng pembicara.

HTM dapat dicek di youngontop.com/impactsemarang atau bisa menghubungi no WA/SMS di bawah ini untuk pembelian tiket secara langsung tau sekedar bertanya tanya

Further Information WA/Line: 08562546452/ elsantiandalusia (elsa)
Reservation WA: 082213076234 (atma)
Social Media:
Line: @nrt2618k
Twitter/ig: @yotsemarang
Regards
Panitia #IMPACTSemarang

Ini 7 Alasan “Pasti” Kenapa Harus Menguasai Public Speaking Dari Sekarang

Rika Mayasari

SEMARANG (Kampusundip.com) – Rika Mayasari membeberkan 7 alasan “pasti” kenapa seseorang harus belajar dan menguasai public speaking dari sekarang.

Hal itu ia sampaikan tatkala menjadi narasumber dalam acara Inspirasi Pagi edisi spesial yang digelar oleh Badan Pengelola Mentoring Agama Islam Universitas (BPMAIU) Universitas Diponegoro, Sabtu (27/2) di Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang.

7 alasan “pasti” tersebut adalah :

1.    Berpengaruh terhadap kesuksesan masa depan Anda
2.    Berbicara kunci kesuksesan
3.    Tuntutan Jabatan/Kedudukan
4.    Anda melakukannya setiap hari
5.    Membuat Anda terkenal (sebagai bonus, bukan tujuan utama)
6.    Kekuatan 3 V (Verbal, Vokal, Visual)
7.    Nilai tambah diri

(KUC)
- Ringan Mencerdaskan -

Rika Mayasari : Rugi Kalau Bolos Mentoring

Rika Mayasari : Rugi Kalau Bolos Mentoring

SEMARANG (Kampusundip.com) - Motivator Wanita Termuda Se-Asia Tenggara, Rika Mayasari mengatakan bahwa rugi apabila seseorang bolos mentoring.

Hal itu ia sampaikan tatkala menjadi narasumber dalam acara Inspirasi Pagi edisi spesial yang digelar oleh Badan Pengelola Mentoring Agama Islam Universitas (BPMAIU) Universitas Diponegoro, Sabtu (27/2) di Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang.

“SMA saya sudah mulai ikut (Mentoring-red), kuliah ikut, sampai sekarang pun ikut. Istiqomah!”, Papar Rika dalam materinya.

Perempuan kelahiran tahun 1991 tersebut bahkan mengakui bahwa salah satu yang hal yang menjadikan dia seperti sekarang ini adalah berkat mentoring.

“Di mentoring itu adalah ‘jam terbang’ bagi saya. Saya bisa jadi seperti ini (motivator-red) salah satunya didikan dari mentoring. Jadi temen-temen semuanya rugi kalau bolos-bolos mentoring,” Ujar Rika kepada para hadirin dengan nada meyakinkan.

Rika pun menambahkan jika berhalangan hadir, hendaknya yang bersangkutan izin terlebih dahulu kepada murobbinya (pementor/guru) dengan izin yang syar’i. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -
 

Berbagi Inspirasi Bersama Motivator Termuda Rika Mayasari

Rika Mayasari

SEMARANG (Kampusundip.com) – Motivator Wanita Termuda Se-Asia Tenggara, Rika Mayasari berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Inspirasi Pagi edisi spesial yang digelar oleh Badan Pengelola Mentoring Agama Islam Universitas (BPMAIU) Universitas Diponegoro (27/2).

Pada acara yang digelar di Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang tersebut, motivator lulusan Universitas Riau itu memberikan materi seputar public speaking kepada para pementor maupun calon pementor.

Acara rutin BPMAIU kali ini memang sedikit berbeda dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Karena acara ini tidak hanya dikhususkan bagi para pementor, tapi juga turut mengundang mahasiswa umum.

Rika Mayasari




Dalam materinya, Rika memaparkan akan pentingnya belajar public speaking. Diantaranya adalah kemampuan berbicara akan mempengaruhi kesuksesan seseorang di masa depan. Ia menganalogikan apa jadinya jika seseorang (misal pementor) ingin menyampaikan materi yang sebenarnya bagus dan luar biasa, namun hal itu tak kesampaian hanya karena kendala kemampuan berbicara.

Kemudian pentingnya public speaking lainnya adalah salah satu kunci kesuksesan, tuntutan jabatan, dan kedudukan. Serta yang hal sudah pasti adalah berkomunikasi merupakan hal yang rutin dilakukan tiap orang setiap harinya.





Motivator bergelar Sarjana Ekonomi tersebut juga memaparkan beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam public speaking adalah hendaknya dimulai dengan memperkenalkan (introduce), dengan memuji Allah SWT dan Rasul  SAW lewat kata-kata yang kuat dan berkarakter (The Power Of Word). Kemampuan ini bisa dilatih dengan membaca terjemahan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung kata-kata inspiratif yang sesuai dengan ilmu masing-masing.

“Saya sarankan ambil terjemahan-terjemahan yang inspiratif dalam Al-Qur’an. Jadi kalau Anda baca Al-Qur’an jangan Arabnya aja, tetapi terjemahannya,” Tutur Rika.

Ia mencontohkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dengan menyampaikan kata inspiratif yang berhubungan tentang air. Begitu pula dengan bidang ilmu lain.

Rika juga menambahkan dalam public speaking hal yang bisa dilakukan adalah dengan melibatkan elemen yang ada. Misalkan dengan melibatkan audiens atau peserta dengan menanyakan terlebih dahulu topik yang akan dibawakan. Dalam materinya Rika mencontohkan tentang pemuda. Hal ini bahkan bisa menjadi solusi apabila seseorang mengalami “blank” atau kekosongan materi saat akan menyampaikan materi diawal.





Selain itu, motivator yang pernah mengisi materi bersama pasangan artis ternama Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dalam 1st Great Muslimah Training (GMT) Albahrain FPIK Undip pada tahun 2015 lalu itu juga mengatakan bawa mentoring merupakan “jam terbang” seseorang untuk belajar public speaking. Karena belajar public speaking tidak hanya didapat melalui seminar atau training saja.

“Di lingkaran mentoring itu adalah salah satu jam terbang Anda. Oke! Jam terbang disini temen-temen semuanya bukan berarti mengisi seminar, training, bukan itu saja. Tetapi rutin (mentoring). Itu (Mentoring-red) adalah nilai besar dan mahal yang harus kita jaga,” Tambah Rika. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

Kisah Amrullah Rosadi, Mahasiswa FPIK Undip Yang Bertemu Barrack Obama


YSEALI Institute of Environment Academics Fellows
Saya Amrullah Rosadi, Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro angkatan 2011, pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sepenggal pengalaman saya dalam mengikuti program YSEALI (Young Southeast Asia Leaders Initiative) di Amerika Serikat dan di Malaysia dan berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Barrack Obama.
Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) adalah program yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan dan jaringan di Asia Tenggara. Melalui berbagai program dan keterlibatan, termasuk pendidikan dan pertukaran budaya, pertukaran regional, dan bantuan dana pengembangan dari Amerika Serikat, YSEALI berusaha untuk membangun kemampuan kepemimpinan pemuda di wilayah tersebut, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan memelihara masyarakat ASEAN. YSEALI memiliki fokus pada topik penting yang diikuti oleh pemuda di wilayah tersebut: keterlibatan sipil, lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, dan kewirausahaan dan pembangunan ekonomi.
YSEALI merupakan upaya untuk memanfaatkan potensi yang luar biasa dari pemuda di wilayah ASEAN untuk mengatasi tantangan kritis dan memperluas kesempatan.
Bagian program yang saya ikuti merupakan YSEALI Institute on Environment Academics Fellows yang diikuti oleh 20 pemuda dari Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura dan dilaksanakan pada 3 Mei-6 Juni 2015.
Program YSEALI Institute of Environment ini bermula dengan kegiatan di Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat selama 3 minggu. Selama di Hawaii peserta dibagi menjadi 4 kelompok yang beranggotakan 5 orang. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk melakukan studi mendalam terhadap perkembangan kebijakan lingkungan yang dialami oleh Amerika Serikat dalam era tertentu. Kemudian setiap kelompok diwajibkan untuk mengadakan workshop kepada anggota yang lain tentang era yang dipelajari dan diiringi dengan kunjungan lokasi yang berhubungan dengan studi tersebut di Hawaii. Lokasi yang dikunjungi antara lain, Kualoa Ranch, Pearl Harbour, Hanauma Bay, HPower, Iolani Palace, dan Hawaiian Foodbank.
Dalam setiap sesi workshop peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi lingkungan Amerika Serikat pada masa tersebut dan menyesuaikannya dengan kondisi di negeri masing-masing serta mengidentifikasi tindak tanduk pemimpin pada masa tersebut untuk menentukan kebijakan lingkungan yang diambil dalam menyelesaikan suatu permasalahan lingkungan.
Program YSEALI dilanjutkan di Kota Boulder Negara Bagian Colorado, Amerika Serikat selama 1 minggu. Di Boulder peserta masih berada di dalam kelompok yang sama dan untuk kali ini setiap kelompok bertangung jawab untuk mengadakan Business Accelerator (BA) untuk beberapa contoh isu lingkungan. Isu yang menjadi topic selama pelaksanaan BA adalah Social Enterprise, Waste Management, Sustainable Neighborhood, dan Sustainable Wetlands and Water. Kegiatan BA ini bertujuan untuk melatih para peserta untuk menemukan suatu kesempatan usaha atau peluang dalam problematik yang timbul akibat interaksi masyarakat dengan lingkungan ataupun masalah lainnya yang melibatkan berbagai pihak.
Agenda terakhir dalam program YSEALI dilaksanakan di Ibukota Amerika Serikat, Washington DC. Agenda yang dijalani di Washington DC mayoritas berupa agenda pertemuan dengan petinggi di Pemerintah Amerika Serikat seperti, Presiden Barack Obama, Diplomat dan konselor di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, serta presentasi laporan kegiatan dan perencanaan proyek Negara di Department of State Amerika Serikat. Selama di Washington DC peserta diharapkan untuk mempersiapkan rencana implementasi proyek yang bisa dilaksanakan di negeri masing-masing berdasarkan pengalaman yang didapatkan selama program YSEALI berlangsung.
Agenda di Washington DC menjadi lebih spesial bagi peserta YSEALI karena berkesempatan berkunjung di Gedung Putih dan bertemu langsung dengan Presiden Barrack Obama. Bagaimana tidak, Gedung Putih hanya menerima tamu dari kalangan terbatas dan disertai pengamanan yang sangat ketat, namun kami hanya secercah pelajar dari Asia Tenggara yang bahkan belum pernah bertemu dengan presiden negara kami sendiri, mendapat kesempatan untuk dapat memasuki Gedung Putih dan disambut langsung oleh Presiden Barrack Obama. Selama agenda di Gedung Putih, kami mendengarkan amanat dari Presiden Obama tentang masa depan Asia Tenggara di mata Amerika Serikat dan peran pemuda yang vital terhadap konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara.

YSEALI SUMMIT 2015 Kuala Lumpur, Malaysia
YSEALI Summit 2015 adalah sebuah agenda yang membawa 500 anggota YSEALi dari Brunei, Myanmar, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Selama agenda berlangsung, peserta akan menjelajah tren apa yang sedang berlangsung di Asia Tenggara dan mengembangkannya dengan tantangan dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi itu semua, peserta juga diharapkan untuk dapat mengembangkan potensi kepemimpinan dan skill professional mereka serta dapat membangun relasi antar pemuda calon pemimpin Asia Tenggara.
Alhamdulillah, saya diundang oleh pihak penyelenggara untuk menghadiri summit tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 18 – 23 November 2015. Selama acara peserta dibagi menurut temanya yang telah dipilih untuk mengikuti workshop dan Information Campaign terkait serta kegiatan pelayanan masyarakat. Workshop yang tersedia bermacam-macam seputar bidang Entrepereneur, Civic Engagement, Sosial Ekonomi, dan Lingkungan. Saya pribadi memilih mengikuti beberapa workshop yang terkait dengan efektivitas kampanye lingkungan. Startup Ecosystem sebagai bagian dari pembangunan ekonomi, pengenalan design thinking, dan sebagainya. Untuk Information Campaign sendiri saya memilih tema Deforestasi karena terkait dengan background saya sebagai aktivis mangrove di Jawa Tengah.
Tentu saja yang menjadi spesial dari event ini adalah kesempatan kedua bagi saya untuk bertemu dengan Presiden Barrack Obama di Taylor University, Kuala Lumpur, Malaysia. Semua peserta berkumpul di Auditorium Taylor University untuk menunggu Presiden Barrack Obama datang untuk memberikan speech. Pada saat itu, baru bertolak dari Filipina untuk menghadiri APEC Summit. Saat yang ditunggu telah tiba, Presiden Barrack Obama datang dan memberikan pesan-pesan khusus kepada seluruh anggota YSEALI yang hadir untuk terus semangat dalam berkarya memberikan perubahan untuk Asia Tenggara. Presiden Barrack Obama juga menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab bersama peserta untuk berdiskusi membahas hal-hal yang sedang terjadi dalam dunia internasional dan prinsip dasar kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membangun Asia Tenggara. (KUC)
INTERMEZO :
Amrullah Rosadi adalah peraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi FPIK 2015 Kategori Bidang Delegasi dalam ajang penganugerahan “Fisheries and Marine Science (FIMA) Award” perdana yang digelar BEM FPIK Undip pada 16 Desember 2015 (Baca beritanya disini).
#UndipPrestatif

- Ringan Mencerdaskan -

Usia 14 Tahun, Clarissa Jadi Mahasiswi Termuda di Undip


SEMARANG (kampusundip.com) – Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Clarissa Ivana Kartika dinobatkan sebagai mahasiswi termuda dalam umur 14 tahun 6 bulan 27 hari di Kampus FISIP Tembalang, Semarang.

Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Leprid, Paulus Pangka pada akhir Desember 2015 kemarin sebagai apresiasi dari lembaganya terhadap capaian prestasi Clarissa yang dinilai luar biasa.

Clarissa merupakan lulusan SMA 1 Kendari, Ia menempuh pendidikan SMP dan SMA dengan lebih cepat karena program akselerasi. Ia mengaku dirinya menyelesaikan SD selama 5 tahun, SMP 2 tahun dan SMA juga 2 tahun.

“Jadi saya bisa selesai lebih cepat dan sekarang sudah kuliah. Padahal, anak-anak lainnya seumuran saya masih duduk di bangku SMA,” Ujar Clarissa sebagaimana dilansir Sindonews.com

Mahasiswi yang saat ini tengah menempuh studi di semester IV ini juga memilki target pada usia 17 tahun ia sudah lulus dan akan mendaftarkan diri menjadi polisi ke Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) sebagaimana yang sempat ia inginkan ketika lulus SMA. Namun saat itu ia masih terlalu muda untuk mendaftar. Sehingga ia putuskan untuk kuliah terlebih dahulu.

“Dari dulu memang pengen jadi polisi. Waktu lulus SMA sebenarnya mau langsung daftar Akpol tapi tidak bisa karena masih terlalu muda,” Ujar putri sulung pasangan AKBP Dinnar Widargo dan Yuliana Budi Setianingsih itu.

Ibunda Clarissa, Yuliana juga mengaku kecerdasan putrinya ini sudah terlihat sejak umur 2 tahun. Clarissa sudah sering bertanya apabila melihat hal-hal yang baru saja dilihatnya. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g

KeSEMaT FPIK Undip Sabet Organisasi Mahasiswa Terbaik Se-Indonesia Tahun 2015


JAKARTA (kampusundip.com) - Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) dinobatkan sebagai organisasi terbaik kategori Organisasi Kemahasiswaan di Indonesia dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).

Hal itu sebagaimana yang diumumkan oleh Tim Juri Pemilihan Organisasi Kepemudaan Berprestasi Nasional Tahun 2015 pada tanggal 12 Desember 2015 lalu di Jakarta. Atas torehan ini, UPK dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip itu berhak membawa pulang piala Soegondo Djojopoespito Award 2015.

Sebelumnya, KeSEMaT berhasil masuk sebagai nominasi dalam lomba bergengsi tingkat nasional itu yang pada puncaknya diwakili oleh 20 organisasi kepemudaan terbaik di Indonesia.

Seperti dilansir Tribunnews.com, peserta merupakan organisasi kepemudaan terpilih yang masuk finalis setelah berhasil lolos melalui serangkaian tahapan seleksi.

Deputi I Kemenpora Bidang Pemberdayaan Pemuda, Yuni Poerwati yang mewakili Menpora RI mengatakan bahwa kompetisi ini dimaksudkan untuk memilih organisasi kepemudaan yang memiliki prestasi dalam bidang pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda.

Organisasi yang berkompetisi disini adalah mereka yang sudah lolos seleksi administratif dan juga fact finding. Lalu mereka undang untuk presentasi di depan dewan juri untuk mempertahankan keunggulan kompetitif model pemberdayaan masyarakat dan pemuda yang selama ini mereka kembangkan.

Sementara itu Staf Khusus Menpora Bidang Kepemudaan, Zainul Munasichin menjelaskan ajang ini sepenuhnya diabdikan untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Seogondo Djojopoespito, tokoh pemuda yang memimpin Kongres Pemuda II yang telah berhasil menelurkan Sumpah Pemuda Tahun 1928 yang menginspirasi persatuan dan kesatuan pemuda seluruh Indonesia.

Dari 20 finalis organisasi kepemudaan, selain KeSEMaT, juga terdapat sejumlah organisasi kepemudaan yang sudah tidak asing lagi, antara lain, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Pekalongan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah, Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimantan Barat serta sejumlah organisasi kepemudaan kampus, seperti Ikatan Mahasiswa Simalungun Universitas Sumatera Utara (USU).

Menurut Giovanny Eveline Wirahana (DP) yang menjadi salah satu delegasi KeSEMaT di ajang ini, dirinya tidak menyangka KeSEMaT akan dinobatkan sebagai organisasi mahasiswa terbaik di Indonesia, karena persaingannya ketat sekali.

"Kami bertemu dengan organisasi-organisasi terbaik, terhebat yang sangat inspiratif dari seluruh Indonesia. Terharu banget bisa juara 1 nasional, bener-bener nggak nyangka. Juga senang sekali karena pemerintah mengapresiasi kerja keras kami selama empat belas tahun terakhir ini dalam menyelamatkan mangrove Indonesia," ujar mahasiswi FPIK Undip yang sebelumnya melakukan presentasi produk mangrove di Thailand itu dalam situs resmi KeSEMaT.

Tak hanya membawa pulang piala Soegondo Djojopoespito Award 2015, atas raihan prestasi ini organisasi kemahasiswaan berlambang akar mangrove itu juga berhak mendapatkan gelontoran hadiah uang tunai sebesar 40 juta rupiah. (KUC)

#UndipPrestatif

- Ringan Mencerdaskan -

Aktor Tampan Pemeran Mr. Brown di Film “Bulan Terbelah di Langit Amerika” Ternyata Muallaf


SEMARANG (kampusundip.com) – Ada 1 aktor utama berpenampilan bule dalam film “Bulan Terbelah di Langit Amerika” yang menjadi daya Tarik tersendiri selain bintang utama asal Indonesia yang diperankan oleh Abimana Aryasatya, Acha Septiansa, Nino Fernandez, Rianti Cartwright, dan Hannah Al-Rashid.

Aktor tersebut adalah Hans De Krekker. Sesuai namanya, ia merupakan aktor bule asal Belanda yang berkesempatan memerankan tokoh Philipus Brown dalam film besutan sutradara Rizal Mantovani ini.

Tidak banyak yang tahu bahwa bule berparas tampan ini adalah seorang muallaf, alias orang yang dulunya bukan muslim dan sekarang masuk Islam. Meski jika dipelajari, arti “muallaf” mengandung makna yang lebih luas (Lihat QS. At-Taubah ayat 60-red)

Itulah yang kemudian menjadi salah satu daya tarik dalam sesi Meet and Greet nobar film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang digelar  Komunitas Hijabers dan Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) Semarang pada Jum’at, 25 Desember 2015 di Reverview Café lantai 6 Simpang Lima.

Bahkan, Hans mengaku ia sudah memeluk Islam selama 3 tahun. Itu artinya bule murah senyum ini sudah menjadi muslim sebelum ia bermain di film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang diadaptasi dari novel karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra ini. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g

Hanum Ajak Kaum Muda Amalkan Firman Pertama ‘Iqro’ Dengan Banyak Membaca


SEMARANG (kampusundip.com) – Penulis novel sekaligus film “Bulan Terbelah di Langit Amerika” (BTDLA) Hanum Rais mengajak kaum muda untuk lebih gemar membaca sekaligus sebagai pengamalan dari firman (wahyu) pertama Allah yang berbunyi Iqro’ dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1.

Hal itu sebagaimana yang disampaikannya dalam sesi Meet and Greet acara nobar filmnya yang digelar  Komunitas Hijabers dan Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) Semarang pada Jum’at, 25 Desember 2015 di Reverview Café lantai 6 Simpang Lima bersama kekasihnya Rangga Alhamendra dan aktor bule pemeran Philipus Brown, Hans De Krekker.

“Banyaklah membaca mbak,apa yang dikatakan firman pertama Allah juga Iqro’ bismirobbikalladzii kholaq. Jadi membaca dengan atas nama Tuhanmu…” Ujar Hanum saat menanggapi pertanyaan dari salah seorang peserta Meet and Greet. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g

IEU Sabet Departemen Terbaik INSANI Undip 2015


SEMARANG (kampusundip.com) – Departemen INSANI  Entrepreneur Unit (IEU) dinobatkan sebagai departemen terbaik UKM INSANI untuk kepengurusan tahun 2015.

Hal itu sebagaimana yang diumumkan Mas’ul UKM INSANI 2015 Budi Kusuma Putra dalam Muktamar hari ke-2 pada Ahad, 6 Desember 2015 di Aula lantai 1 kompleks Student Center (SC) kampus Undip Tembalang, Semarang.

Pengumuman dibacakan usai terpilihnya Mas’ul baru INSANI 2016 Umar Syafiq

Departemen pimpinan Triyono (Fakultas Teknik) itu berhasil meraih gelar departemen terbaik setelah selama satu tahun kepengurusan INSANI 2015 dinilai berhasil menorehkan sejumlah pencapaian yang berdampak signifikan. Seperti dibukanya sejumlah usaha mandiri INSANI Jus, dan sebagainya.

IEU merupakan departemen di UKM INSANI yang bergerak dalam bidang usaha, ekonomi dan bisnis. Penganugerahan IEU sebagai departemen terbaik ini merupakan yang pertama kali diraih sepanjang sejarah INSANI.

Sebelumnya, di tahun 2014, departemen terbaik INSANI diraih oleh IMC (INSANI Media Center) dengan bermodalkan 9 orang staf yang pada saat itu dipimpin Aji Kurniawan AP (Ilmu Kelautan FPIK) dan Marlia Erdiani (Ilmu Komunikasi FISIP). (KUC)

#KawalMUKTAMAR

- Ringan Mencerdaskan -


PR III Undip : Berbuat Baik Kepada Orang Lain Tidak Rugi Sama Sekali


SEMARANG (kampusundip.com) – Itulah salah satu point penting yang disampaikan Pembantu Rektor (PR) III Undip Pak Budi Setiyono saat mengisi ceramah dihadapan para jama’ah dalam rangka Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) Undip ke-2 pada Jum’at, 13 November 2015 di Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang.

Menurut beliau, berbuat baik kepada orang lain itu tidak akan rugi sama sekali sebagaimana salah satu ayat dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra' ayat 7 yang menyatakan bahwa segala kebaikan yang kita lakukan maka pada akhirnya kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

Artinya:
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Isra' ayat 7)

Selain itu, Pak Budi juga mengkaitkan kebaikan yang kita lakukan dengan hukum kekekalan energi dan “lingkaran kepedulian”.

Semakin kita peduli, pengaruh keberadaan kita di masyarakat akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya. Semakin kita tak peduli dan acuh, tentu keberadaan kita di masyarakat tidak akan memiliki pengaruh bagi mereka.

Pak Budi juga menambahkan, dengan kita berbuat baik dan peduli dengan sesama, tanpa diminta pun orang lain akan mencari kita. Itulah manfaatnya kita berbuat baik yang disampaikan beliau. (KUC)


- Ringan Mencerdaskan -

Wisudawan FEB Undip Galang Dana Bagi Korban Asap


SEMARANG (kampusundip.com) - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro mengadakan aksi penggalangan donasi untuk para korban asap ditengah proses wisuda periode ke – 140, Semarang (27/10/2015) di Hotel Patra Jasa Semarang.

Aksi penggalangan donasi dilakukan oleh perwakilan dari dan kepada para wisudawan serta para tamu undangan yang hadir. Selanjutnya, berlanjut ke acara simbolisasi penyerahan donasi oleh Dekan FEB Undip kepada PKPU dan diakhiri foto bersama.

Menurut Dekan FEB Undip, Dr. Suharnomo, M.Si menyampaikan di sela – sela sambutannya bahwa aksi penggalangan donasi tersebut merupakan salah satu bentuk ajakan untuk peduli kepada sesama warga Indonesia di tengah hari kegembiraan saat wisuda. Donasi yang berhasil terkumpul sebesar Rp 20.218.900,-

“Mari kita bantu saudara kita yang dilanda bencana asap. Semoga wisudawan yang menyumbang, diberi pekerjaan yang mumpuni”, tutur Suharmono.

Sampai 26 Oktober 2015, PKPU telah melaksanakan aksi, baik di Sumatra dan Kalimantan dengan penerima manfaat 11.979 jiwa meliputi pembagian masker N95, tabung oksigen, alat penjernih udara dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Berdasarkan data dari Humas BNPB, bencana asap telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA‎ di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel.

Menurut Kepala Cabang PKPU Semarang, M. Miftahul Surur menyampaikan bahwa sudah lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap dan masih membutuhkan pertolongan dan kepedulian dari warga se-Indonesia.

“Korban karena terpapar asap semakin bertambah, sementara yang kami catat ada 43 juta jiwa dan kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu. Karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat,” tutur Surur. (KUC/Abhy)

Foto-foto penggalangan dana :









- Ringan Mencerdaskan -

Ini Isi Sambutan PR III Undip Saat Launching GSJ Yang Bikin Jama’ah Takjub


SEMARANG (kampusundip.com) – Launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) Undip yang digelar pada 14 Oktober 2015 kemarin mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk para petinggi universitas yang turut hadir dalam acara ini. Salah satu diantaranya adalah Pembantu Rektor (PR) III Undip Pak Budi Setiyono M. Adm. Pol, P.hD.

Dalam moment bersejarah ini, beliau berkesempatan memberikan sambutannya. Berikut isi sambutan beliau :

Untuk hidup kita membutuhkan banyak hal :

1.       Modal kekayaan
2.       Modal relasi/pertemanan
3.       Modal intelektual

Skandinavia dan Jepang menduduki kekayaan dan kesejahteraan yang tinggi. Tapi rating bunuh diri negara tersebut juga tinggi. Apa sebabnya?

Karena satu hal yang tidak ditekankan pada penduduk kedua negara tersebut, yaitu Spiritual Capital (Modal Spiritual)

Tidak ada gunanya kita kaya, punya teman banyak, dan pintar bak ilmuwan, jika tidak kita hiasi diri dengan kekuatan spiritual.

Berbahagialah kita yang Allah izinkan mengecap keindahan Islam, agama yang lengkap, menuntun kita pada cahaya-Nya.

Semoga kita digolongkan menjadi manusia yang kuat dalam harta, teman, ilmu dan jiwa spiritual keimanan Islam.

Begitulah pesan PR III Undip. Mahasiswa pun turut mengapresiasi apa yang beliau sampaikan.


“Sambutan PR 3 UNDIP Pak Budi Setiyono, M. Adm. Pol, PhD di Gerakan Subuh Jamaah UNDIP 14 Okt 2015 kereen..” Tutur salah seorang mahasiswi Undip kepada KAMPUSUNDIP.COM usai dilaunchingnya GSJ. (KUC)


- Ringan Mencerdaskan -

Ditangan Mahasiswa Undip, Kulit Rambutan disulap Jadi Sabun Antibakteri


Rambutan bukan buah yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Saat memakan buah tersebut, biasanya kulitnya hanya dibuang begitu saja. Tapi hal itu tak berlaku bagi Kami. Kulit rambutan telah kami manfaatkan menjadi sabun cuci tangan yang diberi nama Kuburan (Kulit buah rambutan antibakteri).

Ide dalam memanfaatkan kulit buah rambutan awalnya muncul karena melihat banyaknya pohon rambutan di Tembalang, Kota Semarang. Banyak rambutan yang terbuang sia sia, kurang dimanfaatkan. Hal ini menjadi peluang besar dalam produksi sabun. Bahan dasar sabun Kuburan yaitu kulit rambutan Nephelium lappaceum L. Kulit rambutan ini mengandung senyawa saponin, tanin, dan polifenol. Senyawa tanin dan polifenol diketahui bersifat antioksidan. Sedangkan senyawa saponin berfungsi sebagai pembersih atau antiseptik, berasa pahit menusuk yang bersifat seperti sabun, berbusa. sehingga sangat cocok jika dikembangkan menjadi sabun cuci tangan.

Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sesuai indikator dalam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) menjadi sorotan Kami yang notabenya mahasiswa kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat sering menganggap remeh penyakit pencernaan seperti gastritis, diare, disentri, hepatitis, konstipasi, apendiksitis, dan maag. Salah satu penyebab penyakit-penyakit tersebut adalah bakteri yang termakan oleh manusia dengan perantara udara maupun tangan kita sendiri. Maka dari itu perlunya terobosan baru dalam menarik perhatian masyarakat agar menggunakan sabun dalam mencuci tangan.

Sabun cuci tangan Kuburan (kulit buah rambutan antibakteri) dengan desain kemasan portable memudahkan masyarakat dalam penggunaannya diluar rumah. Sabun ini hanya 30 ml per kemasan dengan harga terjangkau. Selain itu bahan dasar sabun yang alami dan penggunaan zat kimia yang minim dalam pembuatan sabun menjadi keunggulan produk dalam segi keamanan dan kesehatan kulit. Sabun Kuburan adalah sabun yang aman, bersih, dan nyaman. Nama dari “kuburan” itu sendiri berarti sabun yang siap bunuh kuman.





Produk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Mahasiswa Universitas Diponegoro ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat, terutama mahasiswa. Dengan nama yang unik, konsumen akan penasaran dan tertarik untuk membelinya. Sabun Kuburan telah diproduksi dan berhasil dijual sebanyak 210 buah dengan keuntungan ratusan ribu. Sabun dijual dengan harga terjangkau. Harapannya sabun cuci tangan Kuburan dari kulit rambutan ini bisa digunakan dalam keseharian karena bahan utamanya sangat alami.

Sabun Kuburan. Siap bunuh kuman.  Bersih, aman, dan nyaman.

Bintari Fajar Kurnianingtyas, Siti Rohmawati, Aisyah, Gana Malinda Putri, Lirih Setyorini | Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) 2014 | Universitas Diponegoro (KUC)

#KawalPIMNAS


- Ringan Mencerdaskan -

Ini Rahasia Universitas Negeri Malang Raih Juara Umum MTQMN 2015

(Foto : http://edupost.id/)

DEPOK (kampusundip.com) – Tidak banyak yang tahu faktor dibalik kesuksesan kafilah Universitas Negeri Malang (UM) meraih Juara Umum Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) ke-14 yang diselenggarakan di Universitas Indonesia (UI) pada 1-8 Agustus 2015 lalu.

Namun, salah satu kafilah MTQMN dari Undip, Riki Tristanto, berhasil mendapatkan info penting dibalik kesuksesan UM meraih gelar Juara Umum dari tuan rumah.

Ya, seusai MTQMN berlangsung, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip yang terjun pada cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (LKTIA) memberikan “oleh-oleh berharga” untuk dibagikan kepada rekan-rekannya, bahwa faktor yang membuat UM kembali juara adalah para mahasiswa yang akan ikut lomba dikarantina selama 3 bulan lamanya. Bahkan, mereka pun tak boleh pulang saat lebaran sekalipun.


“mreka karantina 3 bulan dan lebaran gak boleh pulang,” Tulisnya dalam grup LINE

Alhasil, meski lebaran tak bisa pulang, kerinduan itu akhirnya terbalas dengan berhasil membawa pulang Juara Umum MTQMN ke-14 dari incaran sang tuan rumah UI.



Sebelumnya, kafilah dari Jawa Timur itu juga menjuarai ajang MTQMN ke-13 yang digelar di Padang 23-28 Juni 2013 lalu. Sebagaimana yang diberitakan salah satu laman media nasional. Itu berarti UM berhasil meraih juara umum MTQMN 2 kali berturut-turut.

(Foto : ANTARA)


Inilah “oleh-oleh berharga” yang berhasil didapatkan kafilah Undip sesuai MTQMN di UI. Meski akhirnya kafilah dari kampus ber-icon Pangeran Diponegoro ini ‘hanya’ berhasil membawa gelar Juara III Hifzhil Qur’an 1 Juz Putra.

Bagaimana? Tertarik mencoba tips dari sang Juara Umum untuk MTQMN edisi selanjutnya? (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

Mahasiswa Undip Tiba-Tiba Kagum Dengan Rektor ITS dan Unsri. Ini Alasannya


SEMARANG (kampusundip.com) – Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dibuat kagum oleh 2 sosok pemimpin perguruan tinggi, yakni rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES. Ph.D dan rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE.

Soal rektor ITS, apalagi kalau bukan wacana Prof. Joni yang ingin membuat gerakan sholat subuh berjamaah di Masjid Manarul Ilmi kampus ITS dimasa kepemimpinannya, yang menjadi buah bibir media online beberapa waktu lalu. 

Hal itu beliau sampaikan tatkala jajaran rektorat ITS mendapat kunjungan silaturahim dari Ustadz Yusuf Mansur bersama tim wisata hati pada Kamis (06/08/2015).

Sebagaimana yang dilansir situs JMMI, Rektor lulusan University of Newcastle Upon Tyne tersebut berpendapat, gerakan ini bercermin pada kebangkitan Turki selama beberapa tahun terakhir. Turki dengan segala upaya mampu bangkit dan maju dengan tiga gerakan utama yang dicanangkan oleh pemerintah. Yakni gerakan sholat subuh berjamaah di masjid, gerakan infaq shodaqoh,dan gerakan ekonomi ummat.

Prof. Joni juga mengatakan, “Kami di ITS ini tidak hanya ingin membangun aspek intelektualitasnya dari mahasiswa, namun kami juga ingin mengembangkan aspek spiritualitas yang tidak kalah pentingnya.”

Mendengar ungkapan tersebut, Ustadz Yusuf Mansyur langsung berkata, “Masya Allah, yang ngomong barusan bukan saya lho, yang ngomong adalah rektor satu langsung, rasanya kok beda ya.”

Berita ini ternyata sampai pula ke mahasiswa Undip. Bahkan, salah seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip, Akhmad Izudin Ali yang juga ketua atau yang akrab disebut mas’ul rohis di fakultasnya, mengharapkan gerakan tersebut bisa diterapkan di kampusnya (Undip-red).

“Semoga Undip segera menyusul. .” tulisnya di grup LINE yang kemudian di-aamiin-kan rekannya.



Temannya yang lain pun juga turut mengapresiasi. Seperti yang dilakukan Hikari Azizah, Senator FPIK Undip dari program studi Oseanografi 2012 kelahiran Jepang itu menulis, “Masya Allah, Cool ITS” dalam percakapannya.

Tak hanya ITS, mahasiswa Undip juga kagum dengan pimpinan perguruan tinggi di pulau seberang, Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. Hal ini lantaran beliau telah hafal Al-Qur’an dan memiliki suara merdu.

“Rektor Universitas Sriwijaya Alhamdulillah hafidz Al-Qur’an, dnger2 30 juz dan suaranya merdu sekali. Kemarin sempet ngisi bareng qori internasional dan nasional. Semoga rektor lainnya menyusul,” tulis Riki Tristanto di LINE seusai mengikuti MTQMN ke-14 di UI beberapa waktu lalu yang kemudian juga di-aamiin-kan rekan-rekannya.



Jika ditelisik, ITS dan Undip sama-sama universitas berbasis riset dan teknologi. Begitu pula Unsri yang tak jauh beda. Lantas, sebagai universitas yang namanya diambil dari nilai keteladanan dan semangat seorang tokoh pahlawan Islam terkemuka di Indonesia, Pangeran Diponegoro, akankah pihak kampus Undip mau mewujudkan keinginan mahasiswanya ini? Layak dinanti. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -