Keanekaragaman
Produk Desa Gemawang oleh Tim KKN Tematik Undip
KAB. SEMARANG - Di
dalam meningkatkan pemasukan, diversifikasi produk merupakan salah satu upaya untuk
mencapai hal tersebut. Hal tersebut dikarenakan peningkatan pangsa pasar yang
lebih luas yang menyesuaikan permintaan para konsumen. Sama halnya dengan apa
yang dilakukan teman – teman Tim KKN Tematik Undip Desa Gemawang.
Pada minggu ketiga, Tim KKN Tematik Undip Desa Gemawang melalui
karang taruna menerapkan diversifikasi produk yang memanfaatkan potensi di Desa
Gemawang (20/8/2019). Hal tersebut tidak lain dilakukan
untuk meningkatkan nilai tambah dan pemasukan.
Produk – produk tersebut antara lain scrub
yang terbuat dari kopi, lilin yang aromanya terbuat dari kopi, horta yang
terbuat dari limbah kulit, dan briket yang terbuat dari kayu.
Terkait dengan scrub, produk tersebut dibuat dari kopi yang
dapat merawat kulit kita seperti dari kusam, berminyak, berjerawat, dan lain -
lain. Kemudian sama halnya dengan scrub, lilin beraroma kopi juga menawarkan
aroma yang dapat memperbaiki mood. Tidak juga lupa horta yang merupakan boneka
lucu yang menggunakan limbah kulit kopi sebagai pengganti dakron. Dan yang
terakhir penyulapan limbah bambu menjadi briket sebagai pengganti arang untuk
memasak.
Limbah kulit kopi di sini juga dapat dimanfaatkan menjadi
horta. Horta merupakan boneka lucu yang berisikan limbah kopi dengan bibit
rumput di atasnya, bibit rumput tersebut dapat tumbuh dan menyerupai rambut. Proses
pembuatan horta menggunakan jaring – jaring yang digunakan sebagai wadah limbah
kulit kopi dan bibit rumput tersebut. Kemudian diikat menyesuaikan bentuk
boneka yang diinginkan.
Kemudian untuk pengganti arang adalah briket dari serbuk
bambu yang digunakan sebagai pengganti arang . Melalui proses pengumpulan
serbuk kayu yang akan dibakar di dalam wadah logam. Kemudian hasil dari bakaran
tersebut menjadi arang yang nantinya akan dihaluskan kemudian diberi campuran
air hangat dan tepung tapioka agar menjadi adonan. Adonan terserbut dicetak dan
dikeringkan di bawah terik sinar matahari. Briket yang kami ciptakan ini
membuat limbah bambu yang tidak terpakai menjadi barang yang memiliki nilai
tambah.
Tidak lupa lulur kopi yang terbuat dari biji kopi asli Desa
Gemawang yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati, mencerahkan kulit, dan
mencegah penuaan dini. Hanya dengan beberapa sendok bubuk kopi yang dicampur
dengan garam yang kemudian dicampur dengan sedikit air hingga kental, maka
jadilah lulur kopi asli Desa Gemawang tersebut.
Dan yang terakhir adalah produk lilin aromaterapi dari kopi.
Caranya kita hanya perlu memasukan sebagian lelehan kerak lilin ke dalam wadah
yang telah berisi bubuk kopi. Kemudian, masukkan sumbu lilin dan setelah itu
sisa lelehan kerak lilin dituangkan kembali. Tunggu hingga kering dan kemudian
lilin aroma terapi tersebut siap digunakan.
Dengan diperkenalkannya produk – produk baru yang menjadi
diversifikasi produk, maka harapannya dapat mengurangi pengangguran,
meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan pemasukan di Desa Gemawang melalui
karang taruna.
Tim KKN Tematik Undip Ciptakan Alat Pengering
Kulit Kayu Mahoni Dalam Menjaga Produktivitas Pewarna Alami Batik Lawung Ageng
KAB. SEMARANG - Tim II KKN Tematik Undip menciptakan alat pengering kulit kayu
mahoni dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha batik Lawung Ageng. Kulit
kayu mahoni digunakan sebagai salah satu pewarna alami (23/8/2019).
Secara tradisional, kulit
kayu mahoni perlu dikeringkan oleh sinar matahari kurang lebih waktu
yang diperlukan adalah 1 minggu. Terjadi masalah apabila saat cuaca sedang
sinar matahari tidak terik atau hujan.
Tim II KKN Tematik Undip
memberikan solusi untuk permasalahan ini, dengan alat pengering mahoni ini
dapat mengeringkan kulit kayu mahoni disegala kondisi cuaca. Alat ini dapat
mengeringkan kurang lebih dari 20 Kg kulit kayu mahoni dalam
waktu kurang lebih 5 jam. Dengan ini produktivitas pewarna alami tetap terjaga
walaupun kondisi cuaca sedang tidak baik.
Program ini dibuat oleh teman
- teman dari fakultas yakni FSM dan FEB.
anggota tim nya Syifa Avicenna – Fisika ’16 bertugas untuk merancang desain dari alat ini, Muhammad Rizky Ananda – Fisika ’16 membuat rancangan mekanik dan elektrik alat pengering ini ke dalam bentuk alat, Pergina Astuti Timbo –
Managemen ’16 membuat standar operasional prosedur pemakaian dan Rahmat Rizal
Muafig – Akuntansi ’16 membuat anggaran dari pembuatan alat ini.
Pembuatan Alat ini diakhiri
dengan demo alat Bersama dengan Bu Umi Khalifa sebagai pemilik dari usaha batik
Lawung Ageng yang berlangsung pada Jumat, 23 Agustus 2019 dari jam 08.00 –
12.00 WIB.
Kegiatan ini ditutup dengan foto Bersama pemilik harapannya dengan
dibuatnya alat ini dapat membantu mengembangkan usaha batik Lawung Ageng.
Tim II KKN Tematik Undip
Ciptakan Canting Listrik dengan Pengontrol Suhu untuk Meningkatkan Efektiftas
Kerja Para Pecanting Usaha Batik Gemawang
KAB. SEMARANG - Mahasiswa KKN Tematik Undip Tim 2 membuat alat canting listrik
dengan pengontrol suhu guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk para pecanting
usaha batik gemawang (21/8/2019).
Untuk pembuatan alat ini
memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Alat
ini dirancang dengan pengendali PID yang mana dapat menjaga suhu optimal untuk melelehkan malam
dan suhu optimal yang diperlukan untuk melelehkan malam yang digunakan di usaha
ini ialah 130 derajat celcius.
Program ini merupakan program
multidisiplin yang dibuat dengan kerja sama antara 3 fakultas yakni FSM, FT,
dan FEB. anggota tim nya Syifa Avicenna – Fisika’16 bertugas untuk merancang desain dari alat ini, Aliska Nuriya Aziza – Fisika’16 dibagian analisis sitem
kendali yang digunakan untuk mendapatkan nilai konstanta PID agar bisa menjada suhu optimal.
Muhammad Rizky Ananda –
Fisika’16 dibagian rancangan diagram blok sistem dan
skematik rangakaian listrik, Yogie Meysa Tama – Teknik
Komputer’16 mengimplementasikan PID ke dalam mikrokontroller, Annisa Nilam
Cahaya – IESP’16 membuat evaluasi proyek yang berisi hasil pengamatan baik
buruk nya projek ini, dan Siti Sofiyatun -
fisika’16 membuat Standar operasional prosedur penggunaan dari alat ini.
Pembuatan Alat ini diakhiri
dengan demo alat Bersama dengan Pak Fauzi sebagai pemilik dari usaha batik
gemawang yang berlangsung pada Rabu, 21 Agustus 2019 dari jam 08.00 – 12.00.
kegiatan ini ditutup dengan foto Bersama pemilik harapannya dengan dibuatnya
alat ini dapat membantu mengembangkan usaha batik gewamang.
Menuju Ekonomi Kreatif, KKN
Undip
Adakan
Pelatihan
Pengembangan
UMKM
KAB.
SEMARANG - Dalam
rangka mendorong dan mengembangkan kualitas pelaku UMKM di Desa Gemawang,
Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, mahasiswa Undip mengadakan Pelatihan tentang
Pengembangan UMKM Melalui Program KKN Tematik “Ekonomi Kreatif” (19/8/2019).
Melalui program ini, KKN Undip telah
memberikan pelatihan dan bimbingan kepada 12 UMKM terkait materi pemasaran
online, pembukuan, perkreditan, dan hukum usaha UMKM.
Lokasi desa yang terletak jauh
dari perkotaan menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM di Desa Gemawang untuk
memasarkan produknya. Pelaku UMKM masih melakukan pemasaran produk secara
konvensional. Padahal di era digitalisasi seperti saat ini, pemasaran online
mampu memingkatkan penjualan secara signifikan.
Tim KKN Undip berupaya melakukan
pelatihan kepada pelaku UMKM tentang langkah-langkah pemasaran online melalui
platform Instagram dan Shopee. Para pelaku usaha sangat antusias mengikuti
pelatihan ini karena dapat meningkatkan omset usaha.
Selain pemasaran, hal yang
sangat penting bagi UMKM adalah pembukuan usaha. Para pelaku UMKM di Desa
Gemawang banyak yang belum melakukan pembukuan, akibatnya pelaku UMKM tidak
bisa mengetahui jumlah keuntungan/kerugian, serta perhitungan persediaan
produk. Tim KKN Undip melakukan pelatihan pembukuan sederhana agar UMKM di Desa
Gemawang mampu membukukan setiap penerimaan maupun pengeluaran kas usaha.
Selain itu, KKN Undip mengedukasi
syarat dan tahapan pengajuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) agar UMKM bisa
mengembangkan produksi dengan tambahan modal pinjaman. Selama ini para pelaku
UMKM masih menjalankan usaha dengan modal milik pribadi yang relatif kecil,
jadi sulit bagi pelaku usaha untuk ber-ekspansi.
KKN Undip juga memberi edukasi
tentang syarat dan tahapan pengajuan Izin Usaha, PIRT, dan pendaftaran Hak
Merek. Hal ini bertujuan agar para UMKM mendapatkan pengakuan yang sah dari
berbagai pihak atas izin yang dimiliki dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
Selain itu, program ini juga
bertujuan untuk mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan baik dari pusat,
provinsi maupun dari daerah.