Home » Archives for October 2019
Memperingati 62 Tahun Undip Menuju Universitas Riset Kelas Dunia
Segenap Keluarga Besar KAMPUSUNDIP.COM mengucapkan :
“SELAMAT
MEMPERINGATI 62 TAHUN UNIVERSITAS DIPONEGORO (1957-2019).”
Semoga semakin menjadi universitas riset yang unggul berkelas
dunia untuk menebarkan manfaat bagi bangsa dan negara. Aamiin…
Proker Tim KKN Undip, Menengok Khasiat Teh Daun Kopi Desa Banjarsari
TEMANGGUNG — Dengan mayoritas masyarakatnya adalah petani kopi, di mana
kekayaan dan potensi utama Desa Banjarsari adalah kopi dengan kelompok tani
yang bergerak di 4 dusun berbeda, yakni Dusun Krengseng, Dusun Purwodadi, Dusun
Gentansari dan Dusun Banjarsari, Selasa (13/8/2019).
Kelompok tani tersebut terhimpun dalam GAPOKTAN (Gabungan
Kelompok Tani) Desa Banjarsari yang mana setiap bulannya membahas terkait
alternatif penanaman, hama, pupuk juga potensi desa terkhusus dalam hal ini
berkaitan dengan tanaman kopi di Desa Banjarsari..
Tanaman kopi, seperti yang diketahui, adalah tanaman
tahunan yang mana cukup sekali menanam dan akan berbuah setiap tahunnya.
Pemanfaatan kopi pun masih terbatas pada biji kopi, tak terkecuali di Desa
Banjarsari. Selama ini pemanfaatan tanaman kopi secara komersial hanya terfokus
pada pengolahan biji kopi sebagai minuman seduh maupun sebagai bahan tambahan
makanan.
Daun kopi merupakan salah satu bagian dari tanaman kopi
yang dianggap limbah dan belum banyak dimanfaatkan sebagai produk pangan maupun
sebagai bahan campuran alami untuk fortifikasi pangan—penambahan suatu bahan ke
dalam suatu produk pangan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dari produk.
GAPOKTAN Desa Banjarsari menilai dan memahami banyaknya
daun kopi yang masih dipandang sebagai limbah dan kurang diminati untuk diolah
lebih lanjut oleh masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang
pengolahan lanjut dari daun kopi tersebut.
Sejalan dengan itu, mahasiswa KKN Undip 2019 mengadakan
sosialisasi tentang daun kopi sebagai salah satu alternatif olahan teh berbahan
dasar daun kopi.
Widya Destikasari, Mahasiswa KKN Undip di Desa Banjarsari,
menuturkan bahwa daun kopi senyawa-senyawa antioksidan seperti, flavonoid,
alkaloid, saponin, kafein dan polifenol yang bermanfaat sebagai anti inflamasi
(anti peradangan) dan anti kanker yang berpotensi sebagai bahan alami untuk
fortifikasi produk pangan yang bermanfaat bagi tubuh sebagai sumber
antioksidan.
Asam fenolik yang terkandung dalam daun kopi merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat berfungsi menghilangkan radikal bebas di
dalam tubuh. Antioksidan alami adalah antioksidan yang berasal dari ekstraksi
bahan alam pada tumbuhan. Senyawa antioksidan alami meliputi betakaroten,
likopen, asam askorbat (Vitamin C), tokoferol (Vitamin E), dan zat lainnya.
Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang mengandung
antioksidan tinggi. Setelah dilakukan pengujian dapat terlihat bahwa ekstrak
daun kopi memiliki kandungan antioksidan sekitar 53,43 – 89,78 %.
Berdasarkan kandungan daun kopi tersebut maka daun kopi
berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif pengganti olahan teh
berbahan dasar daun kopi.
Inovasi teh daun kopi ini diharapkan dapat menjadi salah
satu alternatif olahan teh dan menjadi salah satu fortifikasi, dalam hal ini
daun kopi yang sebelumnya hanya dianggap limbah panen di Desa Banjarsari
sehingga memiliki nilai ekonomis.
Selain itu, olahan teh daun kopi ini memiliki varian rasa
dengan campuran jahe dan kayu manis, yang mana meningkatkan nilai kandungan teh
daun kopi serta menjadi alternatif pengobatan serta bernilai jual ekonomis.
Program KKN Undip, Meningkatkan Nilai Jual Kopi dengan Cookies Kekinian
TEMANGGUNG - Kopi merupakan salah satu komoditas
unggulan di Desa Giyono, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di
desa ini, pengolahan kopi secara tradisional dapat ditemui dengan mudah di beberapa
rumah warga.
Kopi
yang diolah kemudian menjadi konsumsi pribadi. Belum banyak produk olahan kopi
yang dijual secara komersil. Padahal, potensi kopi di desa ini begitu besar dan
berpeluang menjadi produk unggulan desa jika dikembangkan.
Oleh
karena itu, Tim KKN II Undip Desa Giyono melakukan pelatihan kepada ibu-ibu RT
untuk mengolah kopi menjadi produk lainnya yang kekinian, yakni cookies.
Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2019 di kediaman Ibu Nur.
Dalam
pelatihan ini, Tim KKN II Undip mengajarkan bagaimana kopi diolah menjadi
cookies, dimulai dari pembuatan adonan, pemanggangan, lalu mencicipi
bersama-sama.
Pelatihan
ini juga mengajak ibu-ibu menilai sendiri cookies buatan Tim KKN II Undip,
sehingga kekurangan dari proses pembuatan oleh tim dapat diperbaiki peserta.
Kegiatan
ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu. Sebab, selama ini belum pernah ada
produk olahan kopi selain minuman. Selain itu, pembuatan cookies dinilai mudah.
Bahan-bahan yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah di pasar kecamatan.
Kegiatan
ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual komoditas kopi di Desa Giyono.
Dengan adanya kegiatan ini, ibu-ibu mulai memahami bahwa kopi tidak hanya dapat
diolah menjadi minuman, tetapi makanan yang disukai oleh orang-orang dari
segala usia.
Cookies
kopi ini juga dapat menjadi alternatif bagi ibu-ibu yang ingin menyediakan
cemilan bagi tamu di rumah mereka, terutama saat lebaran.
Selain
itu, diharapkan kegiatan ini dapat memberdayakan ibu-ibu di Desa Giyono dengan
hal-hal yang positif dan produktif.
Program Tim KKN Undip Desa Ngadisepi Atasi Kekurangan Gizi
GEMAWANG - Bertempat di aula balai desa, kader posyandu
Desa Ngadisepi mengikuti Pelatihan Penggunaan Infantometer dan Skrining
Stunting yang diadakan oleh mahasiswa KKN Undip dari Fakultas Kedokteran pada
Sabtu (3/8/2019).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 25 orang
kader posyandu dari 7 dusun diajari cara menggunakan infantometer atau alat
ukur panjang badan bayi buatan mahasiswa, dan menginterpretasi hasil
pengukuran.
Pelatihan kader ini merupakan bagian dari
program monodisiplin mahasiswa yang dirancang sejalan dengan program kerja
Puskesmas Kecamatan Gemawang kaitannya dalam menurunkan angka kejadian
stunting.
Stunting adalah keadaan kekurangan gizi pada jangka waktu yang panjang sehingga menyebabkan kegagalan pertumbuhan. Pengukuran panjang badan balita merupakan instrumen penting yang digunakan untuk deteksi dini atau skrining stunting.
Berdasar pada hal itulah mahasiswa KKN kemudian merancang alat
ukur panjang badan bayi atau infantometer sederhana dan melatih kader untuk menggunakan
sekaligus menginterpretasi hasil pengukuran.
Meskipun pelaksanaan kegiatan sempat mundur hingga 45 menit,
para kader posyandu tetap antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung
selama kurang lebih 2,5 jam tersebut. Semua kader menyimak materi yang
disampaikan dan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik.
Diharapkan pelatihan dan infantometer yang diberikan dapat
memberikan sumbangsih yang nyata untuk menurunkan angka kejadian stunting
khususnya di Desa Ngadisepi.
Mahasiswa KKN Undip Desa Bonomerto Laksanakan Program Pengadaan Bak Sampah
BONOMERTO - Pada hari Kamis (8/8/2019)
dilaksanakan rangkaian program multidisipin mengenai sosialisasi sampah organik
dan anorganik serta penyerahan bak sampah secara simbolis yang diserahkan
kepada Kepala Desa Bonomerto.
Kegiatan dilaksanaan di aula Balai Desa
Bonomerto pada pukul 14.00 - 15.00 WIB. Kegiatan diawali dengan
pembukaan dan sambutan oleh Bagas Rimbayu selaku kordinator desa Tim II KKN Undip 2019.
Kegiatan selanjutnya yaitu presentasi yang
disampaikan oleh M. Fathoni sebagai perwakilan dari salah satu mahasiswa Tim II
KKN Undip 2019 mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik serta manfaat
dari pemisahan sampah tersebut terhadap lingkungan.
Pemilihan program tersebut di latarbelakangi
dengan minimnya tempat sampah yang ada di Desa Bonomerto serta kebiasaan
masyarakat Desa Bonomerto yang membakar sampah rumah tangga setiap harinya.
Setelah penyampaian materi mengenai sampah organik dan anorganik selesai di
lanjutkan dengan pemberian bak sampah secara simbolis kepada Kepala Desa
Bonomerto dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Para tamu undangan sangat antusias untuk
bertanya dan selanjutnya acara di akhiri dengan doa atas kelancaran acara. Pemberian bak sampah untuk masing –
masing dusun, yaitu Dusun Gedong, Ngaglik, Krajan, Jaten, Mesu dan
Karangdhawung diberikan pada hari selanjutnya.
Diharapkan dengan
adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat atas pentingnya
pemilahan dan pengolahan sampah demi keberlangsungan ekosistem lingkungan.
Cara Jitu #KuliahKerjaNgadisepi Mahasiswa Undip Kabupaten Temanggung
TEMANGGUNG – Tim II KKN
UNDIP tahun 2019 Desa Ngadisepi melangsungkan kegiatan Pelatihan dan Praktik Pembuatan Pelet Ikan Lele oleh Dinas Perikanan
Kab. Temanggung, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan ini berlangsung dengan dilatarbelakangi oleh
program pemerintah kabupaten yang menghendaki terciptanya ternak mandiri oleh
masyarakat di Kabupaten Temanggung melalui pengembangan ternak lele. Pemerintah
kabupaten telah memberi bantuan berupa terpal dan benih lele kepada
masing-masing desa, dan masyarakat perlu untuk menjamin keberlangsungan program
tersebut.
Melalui program ini, masyarakat Desa Ngadisepi diberi
pelatihan serta praktik langsung pembuatan pelet ikan lele dengan bahan organik
yang dibimbing langsung oleh perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten
Temanggung yang telah bekerja sama dengan Tim II KKN UNDIP tahun 2019 Desa
Ngadisepi.
Antusias masyarakat yang tinggi mewarnai berlangsungnya
program ini hingga acara berakhir lancar. Masyarakat tampak puas dengan materi
yang disampaikan, apalagi dengan adanya praktik langsung yang dilakukan sendiri
oleh masyarakat.
Program ini diharapkan mampu mendongkrak kelompok kerja
masyarakat Desa Ngadisepi, khususnya dalam produksi pelet ikan lele secara
mandiri untuk menjamin keberlangsungan program pemerintah.
Selain itu, dengan keterampilan masyarakat untuk memproduksi
pelet ikan lele secara mandiri, diharapkan pula dapat menjadi salah satu cara
masyarakat untuk meningkatkan branding nama
Desa Ngadisepi di ranah yang lebih luas.
Nilai tambah lainnya adalah bahan yang digunakan untuk
pembuatan pakan ikan lele ini merupakan bahan organik berupa dedak, tepung ikan, dan minyak ikan yang
mudah didapat dan ekonomis. Sehingga, ini dapat menjadi kesempatan bagi
masyarakat Desa Ngadisepi untuk meningkatkan perekonomian desa.
Manfaatkan Sampah Melati, Tim KKN Undip Pamerkan Produk Unggulan
PEMALANG - Tim II KKN Universitas
Diponegoro (Undip) Kabupaten Pemalang melaksanakan Expo di Kecamatan Taman, Desa
Penggarit, Benowo Park, Rabu (15/08/2019).
Kegiatan Expo
dihadiri oleh Bapak H. Junaedi, SH, MH selaku Bapak Bupati Kabupaten Pemalang dan
rekan-rekannya, dan juga Rektor Undip Prof. Dr.Yos.Johan Utama, SH., M.Hum
serta Tim II KKN yang melaksanakan KKN
di wilayah Kabupaten Pemalang, salah satunya Tim II KKN Undip Desa Limbangan
Kecamatan Ulujami.
“Ikan Bandeng
dan Melati itu salah satu potensi desa di Limbangan sehingga Tim II KKN Undip
2019 memberikan inovasi untuk mengolahnya menjadi beberapa produk,” ujar Ayyi,
salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Limbangan, Kecamatan Ulujami.
Beberapa produk
unggulan yang dipamerkan pada Expo Pemalang tersebut adalah NIBAN (Nugget Ikan
Bandeng), JASMINE (Sabun Melati), dan Jas Beauty (Face Mask).
Menurut Ayu dan
Mercy, melati di Limbangan sangat banyak, melati yang digunakan UMKM disana
biasanya yang masih kuncup sedangkan melati yang sudah mekar dibuang begitu
saja. Sehingga melati yang di buang atau tidak terpakai itu bisa digunakan
untuk membuat sabun dan masker. Selain itu produk NIBBAN dibuat untuk
menambahkan nilai gizi dan nilai jual ikan bandeng.
Pembuatan sabun
melati cukup mudah, hanya menambahkan minyak jelantah dan soda api pada melati
yang sudah di rebus dan di blender. Sedangkan pembuatan masker pun sangat
mudah, limbah melati dikeringkan, dihaluskan dan kemudian diberikan campuran
oatmeal dan beras yang sudah dihaluskan. Serta pembuatan NIBBAN dilakukan
dengan menghaluskan ikan bandeng yang kemudian diberikan tepung panir.
Pemanfaatan
potensi desa tersebut diharapkan berguna untuk masyarakat desa, meningkatkan
kreativitas dan jiwa wirausaha serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Program KKN Undip, Pengadaan Tempat Sampah Untuk Desa Cibelok
PEMALANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang menjalani
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode II Tahun 2019, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti),
merealisasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sebagai salah satu program multidisiplin.
Pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) ini dilaksanakan dibeberapa lokasi di desa yang berada di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Program ini memiliki tema Indonesia Melayani,
Bersih, dan Mandiri. Dalam pelaksanaan program ini maka
dibagi lagi melalui tujuh kegiatan, yaitu Pendampingan Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT),
pendampingan Izin Usaha Mikro (IUM), Optimalisasi Potensi Desa, Perancangan Sistem Informasi Desa, Bersih Desa, Video Profil dan Publikasi.
Pada hari Selasa (13/8), salah satu desa yang menjadi sasaran program ini yaitu di Desa Cibelok bersama
dengan Tim II KKN 2019 Universitas Diponegoro yang terdiri dari sembilan mahasiswa, menjalankan program Bersih Desa dengan pengadaan tempat sampah organik dan non organik untuk ditempatkan di beberapa titik di Desa Cibelok yaitu tersebar di enam dusun dan satu untuk Kantor Kepala Desa
Cibelok.
Pengadaan tempat sampah ini dilakukan karena belum adanya tempat sampah
yang tersedia di Desa Cibelok sehingga masyarakat masih memiliki kebiasaan
untuk membuang sampah-sampahnya di pekarangan rumah dan kemudian membakar
sampah tersebut. Adanya program ini diharapkan
masyarakat, khususnya Desa Cibelok lebih meningkatkan kesadaran untuk
bersama-sama menjaga lingkungan dari sampah.
Tim KKN Undip Desa Jambu Bantu Terbitkan 11 IUM Warga
JAMBU – Mahasiswa
KKN Tim II Undip Tahun 2019 melaksanakan salah satu program revolusi mental yang
diamanatkan dari negara meliputi pendampingan IUM dan PIRT (24/7/2019).
Mahasiswa
KKN Tim II Undip Tahun 2019 di Desa Jambu terdiri dari gabungan beberapa
fakultas yang ada di Universitas Diponegoro, yaitu Aldo Makaminan dari S1 Ilmu
Hukum Fakultas Hukum sebagai Koordinator Desa, Gallant Gutara Urba dari S1
Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Haris Sah Katana Sembiring dari
S1 Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Fakhriza Naufal Rakin dari S1 Hubungan
Internasional Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Christian Natanael Manurung
dari S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Ilham Amrullah dari S1 Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya, Dina Noordiani dari S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Santi
Hidayat dari S1 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Anggun Aspazia Dewi dari S1 Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Arum Tri Listiyawati dari S1 Teknik Lingkungan Fakultas Teknik dan Enggitya
Febrica Zordyansyah dari S1 Biologi Fakultas Sains dan Matematika.
Pendampingan
dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 yang dihadiri oleh
wirausahawan di Desa Jambu berskala mikro, serta materi mengenai IUM dan PIRT
disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahu 2019. Kegiatan pendampingan
dalam bentuk sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Jambu pada hari Selasa
dan Rabu tanggal 23-24 Juli 2019 jam 08.00 hingga selesai.
Tujuan
dari acara ini adalah untuk mendampingi warga yang memiliki usaha berskala mikro
dan berskala rumah tangga dengan produk makanan dan minuman untuk mendapatkan
ijin.
Latar
belakang dari kegiatan ini adalah banyaknya masyarakat di Desa Jambu yang
mencari nafkah dengan wirausaha skala kecil, namun usaha tersebut belum
memiliki ijin secara resmi atau beberapa yang telah memiliki ijin, masih
menggunakan Ijin Usaha Mikro (IUM) yang lama belum diperbarui secara online melalui OSS.
Kegiatan
pendampingan ini dilaksanakan selama dua hari, dimana secara keseluruhan pada
hari pertama yaitu sosialisasi materi mengenai IUM dan PIRT, sedangkan hari
kedua yaitu pendampingan pembuatan IUM. Hasil dari kegiatan pendampingan ini
adalah telah diterbitkannya 11 IUM milik warga Desa Jambu dalam kurun waktu
satu hari oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 di Desa Jambu.
Tim KKN Tematik Undip Desa Cibelok Ikuti Expo di Pemalang
PEMALANG - Bertempat di Benowo Park, Desa
Penggarit menjadi tuan rumah
dalam acara Expo TIM II KKN Undip Kabupaten Pemalang (14/8/2019). Acara Expo kali ini mengusung Tema “Nunggal
Bangsa, Nunggal Budaya, Kagem Pemalang Ingkang Mulya”.
Acara diawali dengan pembagian voucher
Doorprize kepada para pengunjung expo mulai pukul 08.00 WIB dan dilanjutkan
penampilan mahasiswa KKN per kecamatan mulai pukul 09.00 WIB. Expo kali ini sangat
menarik, karena juga dihadiri oleh Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum,
selaku rektor Universitas Diponegoro serta Bapak H Junaedi, S.H., M.M selaku
bupati Kabupaten Pemalang.
Acara expo dimulai pada pukul 11.00 WIB
setelah kedatangan bapak rektor Universitas Diponegoro. Pada pembuka acara ini
dilakukan dengan adanya sambutan oleh ketua expo Kabupaten Pemalang, kemudian
sambutan dari bupati Kabupaten Pemalang dan sambutan bapak rektor Universitas
Diponegoro sekaligus pemukulan gong sebagai tanda resmi pembukaaan expo KKN Tim
II Undip serta ditutup do’a.
Dalam laporan pertanggungjawabannya,
Dimas Mahendra Gani selaku ketua expo Tim II Undip menyampaikan bahwa terdapat
kurang lebih 50 stan yang diisi oleh masing-masing kecamatan di Kabupaten
Pemalang yang diikutsertakan dalam expo KKN kali ini, yaitu Kecamatan
Petarukan, Kecamatan Ulujami, Kecamatan Bodeh, Kecamatan Taman, dan Kecamatan
Pemalang. Setiap kecamatan menunjukkan berbagai potensi-potensi desa di dalam
kecamatan tersebut dan merupakan ajang mempromosikan berbagai produk yang
memiliki nilai jual.
Pada kesempatan kali ini, Tim KKN Undip
di Desa Cibelok juga ikut berpartisipasi. Produk yang ditampilkan adalah semua
produk karya mahasiswa sendiri. Mulai dari alat ozonizer pengolah limbah, baju
batik, sapu tangan teknik celup, selendang ecoprint, briket sampah organik,
tampak meja, hijab batik, bros batik, totebag, bantal batik, website dan dream
catcher batik. Acara semakin ramai
dengan kedatangan siswa-siswi serta masyarakat sekitar.
Hiburan juga disediakan dalam acara ini
yakni adanya penampikan orcer dan artis lokal.
Pengisi terakhir dari rangkaian kegiatan adalah pembagian doorprize atau
hadiah.
Program KKN Undip, Mengenal Teknologi Solar Cell Desa Dadapayam
KAB. SEMARANG - Di Desa Dadapayam masyarakatnya masih
awam dengan pengetahuan pemanfaatan energi terbaru seperti energi cahaya
matahari yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan menerapkan
teknologi solar cell.
Program
ini dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN Undip Desa Dadapayam, Muhammad
Fajrur Rochmat, jurusan Teknik Mesin Undip. Program dilaksanakan pada Hari
Senin, tanggal 12 Agustus 2019.
Sasaran
program ini adalah Siswa SMP Islam Sudirman Desa Dadapayam, sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan tentang menerapkan teknologi solar cell di lingkungan
Desa Dadapayam, maka dari itu perlu adanya edukasi tentang penerapan solar cell
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah tangga. Program ini diawali dengan
sambutan dan kata pengantar dari dosen pembimbing lapangan KKN Desa Dadapayam
Bapak Dr.Eng Agus Setyawan S.Si, M.Si.
Acara
dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Muhammad Fajrur Rochmat tentang
solar cell, meliputi cara kerja teknologi solar cell, cara merangkai solar cell
dengan peralatan-peralatan hingga siap digunakan untuk mengkonversi cahaya
matahari menjadi listrik, dan cara menghitung berapa panel surya dan baterai
yang dibutuhkan sesuai daya yang dibutuhkan di masing-masing rumah serta
menghitung biaya listrik rumah tangga yang dapat dikurangi dari penggunaan
solar cell dan selanjutan dilakukan pembagian modul ke pada para siswa.
Antusias
siswa sangat bagus dalam memperhatikan dan menyimak materi yang disampaikan.
Harapannya dengan adanya edukasi teknologi solar cell siswa dan masyarakat
dapat memafaatkan sumber energi cahaya matahari sebagai upaya penerapan energi
terbaru.
Menengok Program Mahasiswa KKN Undip Kabupaten Pemalang
E-Government Bisa
Sampai Tingkat Pemerintah Desa
PEMALANG - Telah dilaksanakan program Pendampingan Penerapan E-Government
bagi Pemerintah Desa Kedungbanjar (29/7/2019). Bentuk kegiatan dari program
tersebut adalah berupa pelatihan kepada perangkat desa untuk mengelola website
desa sebagai platform penerapan e-government di tingkat pemerintah desa.
Karena zaman milenial saat ini telah mengharuskan intervensi
teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam tata kelola
pemerintahan. E-Government menjadi penting karena sebagai peningkatan kualitas
layanan public bagi pemerintah melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Penerapan e-government di tingkat desa juga menjadi penting agar desa menjadi
melek tekonologi dan tidak ketinggalan arus perkembangan zaman.
Kegiatan pelatihan pengelolaan website ini ditujukan kepada
Perangkat Desa sebanyak 7 orang. Harapan dari program ini adalah agar memiliki
kemampuan untuk mengelola website untuk menerapkan e-government tingkat desa.
E-Government bisa dilakukan dengan publikasi informasi, transparansi berkas
peraturan desa dan keuangan desa, serta pelayanan-pelayanan laik yang dapat
dilakukan melalui website desa.
Output dari program ini adalah modul pengoperasian website
desa, agar setelah kegiatan KKN selesai, perangkat desa dapat terus menjalankan
dan mengoperasikan website desa menjadi sarana e-government untuk meningkatkan
pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Penggunaan
Gadget Anak Perlu Diawasi Sejak Dini
PEMALANG - Tak dipungkiri, perkembangan teknologi terus maju.
Penggunaan gadget saat ini tak terbatas untuk orang tua saja, anak-anak pun
telah mahir memainkan gadget terutama ponsel. Gadget dapat dikatakan sebagai
pedang bermata dua, ia memiliki manfaat bila digunakan dengan baik dan bijak.
Namun, ia juga berdampak serius bila penggunaannya melebihi batas.
Terlebih bila anak-anak yang memakainya, mereka belum dapat
mengontrol penggunaannya. Bedasarkan keadaan di mana anak telah mengenal gadget
sejak dini, Lisa Adelin dari tim II KKN Undip 2019 melaksanakan program
“Pelatihan Mengawasi dan Mendampingi Penggunaan Gadget untuk Anak” yang
dilaksanakan di PAUD Bintang Langit, Desa Kedungbanjar, Pemalang (2/8/2019).
Dalam pelatihan, orang tua murid diberikan pengertian
mengenai bahaya kecanduan gadget bagi anak terlebih pada masa emas anak pada
0-5 tahun yang akan berdampak pada masa depannya. Tak hanya bahaya, namun orang
tua juga diedukasi dengan solusi yang dapat diterapkan pada anak serta cara
pencegahan sejak dini agar tidak terlambat untuk menanganinya. Bentuk pecegahan
yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengaktifkan mode pengawasan pada
google search dan youtube yang diterapkan langsung pada handphone orang tua
murid.
Pelatihan yang dihadiri oleh 43 orang murid tersebut berlangsung
interaktif dan dilanjutkan oleh berdiskusi oleh pemateri. Pada akhir program,
dilaksanakan pembagian sticker untuk orang tua murid serta penyerahan x-banner
dan poster infografis kepada kepala sekolah PAUD Bintang Langit. Dengan adanya
media x-banner dan infografis yang diletakan di PAUD, orang tua yang menunggui
anaknya dapat terpapar informasi lebih lagi mengenai penggunaan gadget bagi
anak.
Tim II KKN
Undip Beri Pelatihan Kepada Ibu-ibu Kader PKK Desa Kedungbanjar
PEMALANG - Acara Penyegaran Kader Puskesmas Kabunan Tahun 2019 yang
berlangsung di Desa Kedungbanjar, Kec. Taman, Kab. Pemalang berlangsung lancar.
Tak hanya pemateri dari pihak Puskesmas Kabunan mengenai pendataan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat Desa Kedungbanjar, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro juga turut
memberikan beberapa materi berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan.
Terdapat tiga pemateri dari mahasiswa yang berbeda fakultas,
di antaranya yaitu Taufik Hidayat (Fakultas Hukum), Cornelia Tasya (Fakultas
Psikologi), dan Wahyu Purnomo Adji (Fakultas Kedokteran). Materi yang diberikan
pun beragam, mulai dari Peningkatan dan Pendampingan Menanggulangi Akan Bahaya
Napza terhadap Masyarakat yang Berdampak Buruk terhadap Anak Dibawah Umur,
Pelatihan Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental, dan Deteksi Dini, Stimulasi, dan Intervensi Masalah Perkembangan Anak.
Dengan bermediakan poster dan booklet, mahasiswa menerangkan materinya dengan rinci. Taufik
Hidayat selaku pemateri mengenai bahaya Napza menjelaskan pentingnya peran
sekitar khususnya orang tua untuk menghindarkan anak dari Napza itu sendiri.
“Pencegahan dini sangat dibutuhkan kerjasama antara orang
tua, guru dan masyarakat. Orang tua sangat berperan penting karena pendidikan
awal berasal dai dalam rumah. Orang tua mengarahkan dan membimbing anak-anaknya
agar terbentuk karakter yang kritis dan cerdas.” Ujarnya
Setelahnya, Cornelia Tasya memaparkan tentang urgensi dari
mengetahui kesadaran mental dari masyarakat.
"Kondisi mental yang sehat pada tiap individu tidak
disamaratakan. Inilah yang semakin membuat urgensi pembahasan kesehatan mental
mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun
komunitas." Jelas mahasiwi dari Fakultas Psikologi tersebut.
Mengenai kesehatan anak, Wahyu Purnomo Adji, menjelaskan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang memiliki ciri khusus
pada tiap kisaran umur, dengan mengetahui ciri-ciri khusus perkembangan yang
terjadi pada tiap-tiap kisaran umur balita, petugas kesehatan/kader kesehatan
dapat melakukan skrining untuk menilai tumbuh kembang anak.
“Pentingnya melakukan skrinning masalah tumbuh kembang anak
adalah untuk melihat bagaimana kondisi pertumbuhan dan perkembangan pada anak,
yang mana jika didapati adanya masalah tumbuh kembang pada anak sedini mungkin
hal tersebut dapat dilakukan pemberian perawatan yang sesuai dengan kondisi
anak.”
Pembekalan
Sejak Dini Ibu Hamil di Desa Kedungbanjar
PEMALANG - Pengetahuan ibu hamil mengenai hal-hal berkaitan dengan
ibu dan anak perlu diketahui sejak dini. Dengan begitu, ibu hamil dapat
mempersiapkan yang terbaik untuk ibu dan anaknya dikemudian hari. Dari hal
tersebut, Rahmania Alikhlash, mahasiswa kedokteran gigi Universitas Diponegoro
menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi ibu hamil agar tidak berdampak
buruk pada janin.
“Mual dan muntah merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada
masa kehamilan. Menurut data American
Pregnancy Association >50% wanita hamil pasti mengalami mual dan muntah.
Kejadiaan ini apabila tidak diiringi dengan rutin membersihkan gigi dapat
berdampak pada janin yang dikandung karena akan banyak akumulasi bakteri yang
dapat menyebar ke janin sehingga dapat menyebabkan kecacatan.”
“Pada saat kehamilan, tubuh akan lebih rentan terserang
penyakit. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh tidak hanya
melindungi ibu melainkan janin juga. Maka dari itu, Ibu hamil sangat perlu
memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya salah satunya dengan rutin untuk
konsultasi ke dokter gigi minimal sekali dalam tiap trimester,” Lanjutnya.
Bukan hanya mengenai kesehatan sebelum melahirkan, Cornelia
Tasya dari Fakultas Psikologi memberikan pengetahuan mengenai baby blues atau fenomena yang banyak
terjadi di kalangan ibu yang baru melahirkan.
“Diperlukan pencegahan sejak dini agar baby blues tidak berkembang pada tahap selanjutnya yang lebih
parah, yaitu postpartum depression.
Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan menceritakan keluh kesah kepada
orang terdekat yang dipercaya. Dengan menceritakan apa yang dirasakan, beban
pikiran seorang ibu akan sedikit berkurang sehingga dapat mengurangi potensi
terjadinya baby blues.” Jelas
Cornelia kepada ibu-ibu hamil bertempat di Balai Desa Kedungbanjar, Pemalang.
Peran BUMDes
Perlu Ditingkatkan Sebagai Lokomotif Perekonomian Lokal Desa
PEMALANG - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu lembaga
baru yang dibentuk untuk menaungi usaha-usaha yang ada di desa. Desa Kedungbanjar
baru memiliki BUMDes sejak bulan Maret 2019 yang bernama BUMDes Mandiri
Bersatu. Karena BUMDes ini baru berdiri sekitar beberapa bulan yang lalu,
dilakukan suatu program untuk meningkatkan tata kelola BUMDes oleh mahasiswa
KKN Undip Tim II Tahun 2019.
Program peningkatan tata kelola BUMDes ini dilakukan dalam
bentuk kegiatan pendalaman pemahanan tentang apa itu BUMDes, tujuan dan manfaat
BUMDes, jenis-jenis usaha BUMDes, penguatan struktur BUMDes, dan manajemen tata
kelola BUMDes berdasarkan analisis prinsip manajemen serta pendampingan
pembahasan rencana strategis bagi BUMDes Mandiri Bersatu. Program ini diikuti
oleh 5 orang pengurus BUMDes termasuk Direktur BUMDes, bertempat di Balai Desa
Kedungbanjar pada 2 Agustus 2019.
Program ini diharapkan dapat memberikan jendela pengetahuan
dan wawasan bagi pengurus BUMDes untuk mengenali apa itu BUMDes, bagaimana
mereka berperan dalam menjalankan tata kelola dan roda organisasi BUMDes untuk
dapat menjalankan usaha yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Desa
Kedungbanjar. BUMDes sendiri memiliki peran untuk meningkatkan roda
perekonomian dan usaha bagi masyarakat desa yang dapat menjadikan warga berdaya
dan produktif di bidang ekonomi.
Perkenalkan
Metode Batang Napier, Siswa Mudah Belajar Matematika
PEMALANG - Matematika merupakan salah satu pelajaran yang seringkali
ditakuti oleh sebagian besar anak-anak. Ketakutan tersebut dapat muncul karena
stigma pengajaran matematika yang rumit dan sulit. Untuk mengatasi hal tersebut,
tentunya dibutuhkan media pendukung untuk mempermudah pemahaman siswa.
Diyo Raihan Putra, mahasiswa jurusan matematika yang
tergabung dalam tim II KKN Undip 2019 di Desa Kedungbanjar memperkenalkan media
pembelajaran batang napier sebagai salah satu alat atau peraga yang dapat
membantu para siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan,
khususnya operasi perkalian dalam pelajaran matematika.
Dalam programnya (25/7), pengenalan akan batang napier ini
dilakukan di SD Negeri 01 Kedungbanjar, Pemalang, khususnya pada siswa yang
menduduki kelas 5 dan 6 dengan total 80 siswa/i. Batang napier digunakan lebih
kepada penguatan dan pemantapan materi yang sudah pernah diberikan. Dengan
menjelaskan teknis pengunaan batang napier, siswa SD Negeri 01 Kedungbanjar
memperoleh metode baru dan lebih mudah untuk mengerjakan soal perkalian yang
cukup besar dengan tidak memakan waktu yang lebih lama.
Di samping memperkenalkan metode batang napier kepada siswa
siswi SD Negeri 01 Kedungbanjar, tim II KKN Undip 2019 juga memberikan alat
peraga batang napier beserta modul untuk sekolah. Dengan begitu, pemanfaatan
metode batang napier ini dapat diajarkan secara berkelanjutan pada siswa siswi
untuk menunjang pemahaman terhadap perkalian matematika.