11 Warna Bendera

Representasi dari 11 fakultas di Undip

Patung Diponegoro (Pangeran Diponegoro)

Icon-nya Kampus Universitas Diponegoro

Tugu Bundaran Kampus Undip Tembalang

Pintu gerbang utama masuk kampus Undip Tembalang

Ruang Terbuka Hijau Kampus Undip

Menuju Kampus Undip yang Asri dan Sejuk untuk Aktivitas Mahasiswa dan Masyarakat Sekitar

Gedung Prof. Soedarto S.H

Pusat Kegiatan Seminar, Workshop, Seni, Verifikasi-Registrasi, dll

Gedung ICT Centre dan Laboratorium Terpadu

Pusat Informasi Dalam dan Luar Negeri, IT, dan Laboratorium Penelitian

Masjid Kampus (Maskam) Undip

Pusat Kegiatan Islam Mahasiswa (Kajian, Wisata Ruhani, Wisata Ilmu, Mentoring, TPQ, Muslimah Training, dll)

Rusunawa Undip

Fasilitas Tempat Tinggal yang disediakan Pihak Kampus Bagi Mahasiswa

SPBU Undip Tembalang

Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang Terintegrasi di Dalam Area Kampus. Satu-satunya di Jawa Tengah

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Rumah Sakit Universitas Milik Undip Berstandar Nasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

'Futsal Indoor Stadium' Undip

Stadion Futsal Kampus Undip Berkelas Internasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

Bendungan Waduk Undip

Mega Proyek Pembangunan Waduk Kampus Undip. Satu-satunya di Jawa Tengah

Waduk Undip (Waduk Pendidikan Diponegoro)

Area Konservasi, Wisata Pendidikan dan Penelitian Mahasiswa, Pembangkit Listrik, dll. Satu-satunya di Jawa Tengah

Stadion Sepakbola Undip

Pusat Kegiatan Olahraga Sepakbola di Kompleks Gelora Undip Tembalang, Semarang

Upacara PMB di Stadion Undip

Lebih Dari 50 Ribu Mahasiswa Menimba Ilmu di Kampus Undip

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Stadion Sepakbola Undip

Menerima rata-rata 10 Ribu Mahasiswa Baru Tiap Tahun

Widya Puraya

Salah Satu jantung Kampus Undip Tembalang (UPT Perpustakaan, LP2MP, Posko KKN, Lapangan Upacara, dll)

Memperingati 62 Tahun Undip Menuju Universitas Riset Kelas Dunia


Segenap Keluarga Besar KAMPUSUNDIP.COM mengucapkan :

SELAMAT MEMPERINGATI 62 TAHUN UNIVERSITAS DIPONEGORO (1957-2019).”

Semoga semakin menjadi universitas riset yang unggul berkelas dunia untuk menebarkan manfaat bagi bangsa dan negara. Aamiin…

Proker Tim KKN Undip, Menengok Khasiat Teh Daun Kopi Desa Banjarsari


TEMANGGUNG — Dengan mayoritas masyarakatnya adalah petani kopi, di mana kekayaan dan potensi utama Desa Banjarsari adalah kopi dengan kelompok tani yang bergerak di 4 dusun berbeda, yakni Dusun Krengseng, Dusun Purwodadi, Dusun Gentansari dan Dusun Banjarsari, Selasa (13/8/2019).

Kelompok tani tersebut terhimpun dalam GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Banjarsari yang mana setiap bulannya membahas terkait alternatif penanaman, hama, pupuk juga potensi desa terkhusus dalam hal ini berkaitan dengan tanaman kopi di Desa Banjarsari..

Tanaman kopi, seperti yang diketahui, adalah tanaman tahunan yang mana cukup sekali menanam dan akan berbuah setiap tahunnya. Pemanfaatan kopi pun masih terbatas pada biji kopi, tak terkecuali di Desa Banjarsari. Selama ini pemanfaatan tanaman kopi secara komersial hanya terfokus pada pengolahan biji kopi sebagai minuman seduh maupun sebagai bahan tambahan makanan.

Daun kopi merupakan salah satu bagian dari tanaman kopi yang dianggap limbah dan belum banyak dimanfaatkan sebagai produk pangan maupun sebagai bahan campuran alami untuk fortifikasi pangan—penambahan suatu bahan ke dalam suatu produk pangan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dari produk.

GAPOKTAN Desa Banjarsari menilai dan memahami banyaknya daun kopi yang masih dipandang sebagai limbah dan kurang diminati untuk diolah lebih lanjut oleh masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pengolahan lanjut dari daun kopi tersebut. 

Sejalan dengan itu, mahasiswa KKN Undip 2019 mengadakan sosialisasi tentang daun kopi sebagai salah satu alternatif olahan teh berbahan dasar daun kopi.

Widya Destikasari, Mahasiswa KKN Undip di Desa Banjarsari, menuturkan bahwa daun kopi senyawa-senyawa antioksidan seperti, flavonoid, alkaloid, saponin, kafein dan polifenol yang bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti peradangan) dan anti kanker yang berpotensi sebagai bahan alami untuk fortifikasi produk pangan yang bermanfaat bagi tubuh sebagai sumber antioksidan.

Asam fenolik yang terkandung dalam daun kopi merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat berfungsi menghilangkan radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan alami adalah antioksidan yang berasal dari ekstraksi bahan alam pada tumbuhan. Senyawa antioksidan alami meliputi betakaroten, likopen, asam askorbat (Vitamin C), tokoferol (Vitamin E), dan zat lainnya.

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang mengandung antioksidan tinggi. Setelah dilakukan pengujian dapat terlihat bahwa ekstrak daun kopi memiliki kandungan antioksidan sekitar 53,43 – 89,78 %.

Berdasarkan kandungan daun kopi tersebut maka daun kopi berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif pengganti olahan teh berbahan dasar daun kopi.

Inovasi teh daun kopi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif olahan teh dan menjadi salah satu fortifikasi, dalam hal ini daun kopi yang sebelumnya hanya dianggap limbah panen di Desa Banjarsari sehingga memiliki nilai ekonomis.


Selain itu, olahan teh daun kopi ini memiliki varian rasa dengan campuran jahe dan kayu manis, yang mana meningkatkan nilai kandungan teh daun kopi serta menjadi alternatif pengobatan serta bernilai jual ekonomis.

Program KKN Undip, Meningkatkan Nilai Jual Kopi dengan Cookies Kekinian


TEMANGGUNG - Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Giyono, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di desa ini, pengolahan kopi secara tradisional dapat ditemui dengan mudah di beberapa rumah warga.

Kopi yang diolah kemudian menjadi konsumsi pribadi. Belum banyak produk olahan kopi yang dijual secara komersil. Padahal, potensi kopi di desa ini begitu besar dan berpeluang menjadi produk unggulan desa jika dikembangkan.

Oleh karena itu, Tim KKN II Undip Desa Giyono melakukan pelatihan kepada ibu-ibu RT untuk mengolah kopi menjadi produk lainnya yang kekinian, yakni cookies. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2019 di kediaman Ibu Nur.

Dalam pelatihan ini, Tim KKN II Undip mengajarkan bagaimana kopi diolah menjadi cookies, dimulai dari pembuatan adonan, pemanggangan, lalu mencicipi bersama-sama.

Pelatihan ini juga mengajak ibu-ibu menilai sendiri cookies buatan Tim KKN II Undip, sehingga kekurangan dari proses pembuatan oleh tim dapat diperbaiki peserta.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu. Sebab, selama ini belum pernah ada produk olahan kopi selain minuman. Selain itu, pembuatan cookies dinilai mudah. Bahan-bahan yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah di pasar kecamatan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual komoditas kopi di Desa Giyono. Dengan adanya kegiatan ini, ibu-ibu mulai memahami bahwa kopi tidak hanya dapat diolah menjadi minuman, tetapi makanan yang disukai oleh orang-orang dari segala usia.

Cookies kopi ini juga dapat menjadi alternatif bagi ibu-ibu yang ingin menyediakan cemilan bagi tamu di rumah mereka, terutama saat lebaran.


Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat memberdayakan ibu-ibu di Desa Giyono dengan hal-hal yang positif dan produktif.

Program Tim KKN Undip Desa Ngadisepi Atasi Kekurangan Gizi


GEMAWANG - Bertempat di aula balai desa, kader posyandu Desa Ngadisepi mengikuti Pelatihan Penggunaan Infantometer dan Skrining Stunting yang diadakan oleh mahasiswa KKN Undip dari Fakultas Kedokteran pada Sabtu (3/8/2019).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 25 orang kader posyandu dari 7 dusun diajari cara menggunakan infantometer atau alat ukur panjang badan bayi buatan mahasiswa, dan menginterpretasi hasil pengukuran.

Pelatihan kader ini merupakan bagian dari program monodisiplin mahasiswa yang dirancang sejalan dengan program kerja Puskesmas Kecamatan Gemawang kaitannya dalam menurunkan angka kejadian stunting.

Stunting adalah keadaan kekurangan gizi pada jangka waktu yang panjang sehingga menyebabkan kegagalan pertumbuhan. Pengukuran panjang badan balita merupakan instrumen penting yang digunakan untuk deteksi dini atau skrining stunting.

Berdasar pada hal itulah mahasiswa KKN kemudian merancang alat ukur panjang badan bayi atau infantometer sederhana dan melatih kader untuk menggunakan sekaligus menginterpretasi hasil pengukuran.


Meskipun pelaksanaan kegiatan sempat mundur hingga 45 menit, para kader posyandu tetap antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam tersebut. Semua kader menyimak materi yang disampaikan dan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik.


Diharapkan pelatihan dan infantometer yang diberikan dapat memberikan sumbangsih yang nyata untuk menurunkan angka kejadian stunting khususnya di Desa Ngadisepi.

Mahasiswa KKN Undip Desa Bonomerto Laksanakan Program Pengadaan Bak Sampah


BONOMERTO - Pada hari Kamis (8/8/2019) dilaksanakan rangkaian program multidisipin mengenai sosialisasi sampah organik dan anorganik serta penyerahan bak sampah secara simbolis yang diserahkan kepada Kepala Desa Bonomerto.

Kegiatan dilaksanaan di aula Balai Desa Bonomerto pada pukul 14.00 - 15.00 WIB. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh Bagas Rimbayu selaku kordinator desa Tim II KKN Undip 2019.

Kegiatan selanjutnya yaitu presentasi yang disampaikan oleh M. Fathoni sebagai perwakilan dari salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip 2019 mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik serta manfaat dari pemisahan sampah tersebut terhadap lingkungan.

Pemilihan program tersebut di latarbelakangi dengan minimnya tempat sampah yang ada di Desa Bonomerto serta kebiasaan masyarakat Desa Bonomerto yang membakar sampah rumah tangga setiap harinya. Setelah penyampaian materi mengenai sampah organik dan anorganik selesai di lanjutkan dengan pemberian bak sampah secara simbolis kepada Kepala Desa Bonomerto dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Para tamu undangan sangat antusias untuk bertanya dan selanjutnya acara di akhiri dengan doa atas kelancaran acara. Pemberian bak sampah untuk masing – masing dusun, yaitu Dusun Gedong, Ngaglik, Krajan, Jaten, Mesu dan Karangdhawung diberikan pada hari selanjutnya.


Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat atas pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah demi keberlangsungan ekosistem lingkungan.

Cara Jitu #KuliahKerjaNgadisepi Mahasiswa Undip Kabupaten Temanggung


TEMANGGUNG – Tim II KKN UNDIP tahun 2019 Desa Ngadisepi melangsungkan kegiatan Pelatihan dan Praktik Pembuatan Pelet Ikan Lele oleh Dinas Perikanan Kab. Temanggung, Kamis (1/8/2019).

Kegiatan ini berlangsung dengan dilatarbelakangi oleh program pemerintah kabupaten yang menghendaki terciptanya ternak mandiri oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung melalui pengembangan ternak lele. Pemerintah kabupaten telah memberi bantuan berupa terpal dan benih lele kepada masing-masing desa, dan masyarakat perlu untuk menjamin keberlangsungan program tersebut.

Melalui program ini, masyarakat Desa Ngadisepi diberi pelatihan serta praktik langsung pembuatan pelet ikan lele dengan bahan organik yang dibimbing langsung oleh perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten Temanggung yang telah bekerja sama dengan Tim II KKN UNDIP tahun 2019 Desa Ngadisepi.

Antusias masyarakat yang tinggi mewarnai berlangsungnya program ini hingga acara berakhir lancar. Masyarakat tampak puas dengan materi yang disampaikan, apalagi dengan adanya praktik langsung yang dilakukan sendiri oleh masyarakat.

Program ini diharapkan mampu mendongkrak kelompok kerja masyarakat Desa Ngadisepi, khususnya dalam produksi pelet ikan lele secara mandiri untuk menjamin keberlangsungan program pemerintah.



Selain itu, dengan keterampilan masyarakat untuk memproduksi pelet ikan lele secara mandiri, diharapkan pula dapat menjadi salah satu cara masyarakat untuk meningkatkan branding nama Desa Ngadisepi di ranah yang lebih luas.


Nilai tambah lainnya adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan pakan ikan lele ini merupakan bahan organik berupa dedak, tepung ikan, dan minyak ikan yang mudah didapat dan ekonomis. Sehingga, ini dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat Desa Ngadisepi untuk meningkatkan perekonomian desa.

Manfaatkan Sampah Melati, Tim KKN Undip Pamerkan Produk Unggulan


PEMALANG - Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) Kabupaten Pemalang melaksanakan Expo di Kecamatan Taman, Desa Penggarit, Benowo Park, Rabu (15/08/2019).

Kegiatan Expo dihadiri oleh Bapak H. Junaedi, SH, MH selaku Bapak Bupati Kabupaten Pemalang dan rekan-rekannya, dan juga Rektor Undip Prof. Dr.Yos.Johan Utama, SH., M.Hum serta  Tim II KKN yang melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Pemalang, salah satunya Tim II KKN Undip Desa Limbangan Kecamatan Ulujami.

“Ikan Bandeng dan Melati itu salah satu potensi desa di Limbangan sehingga Tim II KKN Undip 2019 memberikan inovasi untuk mengolahnya menjadi beberapa produk,” ujar Ayyi, salah satu mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Limbangan, Kecamatan Ulujami.

Beberapa produk unggulan yang dipamerkan pada Expo Pemalang tersebut adalah NIBAN (Nugget Ikan Bandeng), JASMINE (Sabun Melati), dan Jas Beauty (Face Mask).

Menurut Ayu dan Mercy, melati di Limbangan sangat banyak, melati yang digunakan UMKM disana biasanya yang masih kuncup sedangkan melati yang sudah mekar dibuang begitu saja. Sehingga melati yang di buang atau tidak terpakai itu bisa digunakan untuk membuat sabun dan masker. Selain itu produk NIBBAN dibuat untuk menambahkan nilai gizi dan nilai jual ikan bandeng.


Pembuatan sabun melati cukup mudah, hanya menambahkan minyak jelantah dan soda api pada melati yang sudah di rebus dan di blender. Sedangkan pembuatan masker pun sangat mudah, limbah melati dikeringkan, dihaluskan dan kemudian diberikan campuran oatmeal dan beras yang sudah dihaluskan. Serta pembuatan NIBBAN dilakukan dengan menghaluskan ikan bandeng yang kemudian diberikan tepung panir.


Pemanfaatan potensi desa tersebut diharapkan berguna untuk masyarakat desa, meningkatkan kreativitas dan jiwa wirausaha serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Program KKN Undip, Pengadaan Tempat Sampah Untuk Desa Cibelok


PEMALANG – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode II Tahun 2019, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti), merealisasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sebagai salah satu program multidisiplin.

Pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) ini dilaksanakan dibeberapa lokasi di desa yang berada di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Program ini memiliki tema Indonesia Melayani, Bersih, dan Mandiri. Dalam pelaksanaan program ini maka dibagi lagi melalui tujuh kegiatan, yaitu Pendampingan Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT), pendampingan Izin Usaha Mikro (IUM), Optimalisasi Potensi Desa, Perancangan Sistem Informasi Desa, Bersih Desa, Video Profil dan Publikasi.

Pada hari Selasa (13/8), salah satu desa yang menjadi sasaran program ini yaitu di Desa Cibelok bersama dengan Tim II KKN 2019 Universitas Diponegoro yang terdiri dari sembilan mahasiswa, menjalankan program Bersih Desa dengan pengadaan tempat sampah organik dan non organik untuk ditempatkan di beberapa titik di Desa Cibelok yaitu tersebar di enam dusun dan satu untuk Kantor Kepala Desa Cibelok.


Pengadaan tempat sampah ini dilakukan karena belum adanya tempat sampah yang tersedia di Desa Cibelok sehingga masyarakat masih memiliki kebiasaan untuk membuang sampah-sampahnya di pekarangan rumah dan kemudian membakar sampah tersebut. Adanya program ini diharapkan masyarakat, khususnya Desa Cibelok lebih meningkatkan kesadaran untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari sampah.

Tim KKN Undip Desa Jambu Bantu Terbitkan 11 IUM Warga


JAMBU – Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 melaksanakan salah satu program revolusi mental yang diamanatkan dari negara meliputi pendampingan IUM dan PIRT (24/7/2019).

Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 di Desa Jambu terdiri dari gabungan beberapa fakultas yang ada di Universitas Diponegoro, yaitu Aldo Makaminan dari S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum sebagai Koordinator Desa, Gallant Gutara Urba dari S1 Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Haris Sah Katana Sembiring dari S1 Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Fakhriza Naufal Rakin dari S1 Hubungan Internasional Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Christian Natanael Manurung dari S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Ilham Amrullah dari S1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, Dina Noordiani dari S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Santi Hidayat dari S1 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Anggun Aspazia Dewi dari S1 Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Arum Tri Listiyawati dari S1 Teknik Lingkungan Fakultas Teknik dan Enggitya Febrica Zordyansyah dari S1 Biologi Fakultas Sains dan Matematika.

Pendampingan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 yang dihadiri oleh wirausahawan di Desa Jambu berskala mikro, serta materi mengenai IUM dan PIRT disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahu 2019. Kegiatan pendampingan dalam bentuk sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Jambu pada hari Selasa dan Rabu tanggal 23-24 Juli 2019 jam 08.00 hingga selesai.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mendampingi warga yang memiliki usaha berskala mikro dan berskala rumah tangga dengan produk makanan dan minuman untuk mendapatkan ijin.

Latar belakang dari kegiatan ini adalah banyaknya masyarakat di Desa Jambu yang mencari nafkah dengan wirausaha skala kecil, namun usaha tersebut belum memiliki ijin secara resmi atau beberapa yang telah memiliki ijin, masih menggunakan Ijin Usaha Mikro (IUM) yang lama belum diperbarui secara online melalui OSS.

Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama dua hari, dimana secara keseluruhan pada hari pertama yaitu sosialisasi materi mengenai IUM dan PIRT, sedangkan hari kedua yaitu pendampingan pembuatan IUM. Hasil dari kegiatan pendampingan ini adalah telah diterbitkannya 11 IUM milik warga Desa Jambu dalam kurun waktu satu hari oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2019 di Desa Jambu.

Tim KKN Tematik Undip Desa Cibelok Ikuti Expo di Pemalang


PEMALANG - Bertempat di Benowo Park, Desa Penggarit menjadi tuan rumah dalam acara Expo TIM II KKN Undip Kabupaten Pemalang (14/8/2019). Acara Expo kali ini mengusung Tema “Nunggal Bangsa, Nunggal Budaya, Kagem Pemalang Ingkang Mulya”.

Acara diawali dengan pembagian voucher Doorprize kepada para pengunjung expo mulai pukul 08.00 WIB dan dilanjutkan penampilan mahasiswa KKN per kecamatan mulai pukul 09.00 WIB. Expo kali ini sangat menarik, karena juga dihadiri oleh Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum, selaku rektor Universitas Diponegoro serta Bapak H Junaedi, S.H., M.M selaku bupati Kabupaten Pemalang.

Acara expo dimulai pada pukul 11.00 WIB setelah kedatangan bapak rektor Universitas Diponegoro. Pada pembuka acara ini dilakukan dengan adanya sambutan oleh ketua expo Kabupaten Pemalang, kemudian sambutan dari bupati Kabupaten Pemalang dan sambutan bapak rektor Universitas Diponegoro sekaligus pemukulan gong sebagai tanda resmi pembukaaan expo KKN Tim II Undip serta ditutup do’a.  

Dalam laporan pertanggungjawabannya, Dimas Mahendra Gani selaku ketua expo Tim II Undip menyampaikan bahwa terdapat kurang lebih 50 stan yang diisi oleh masing-masing kecamatan di Kabupaten Pemalang yang diikutsertakan dalam expo KKN kali ini, yaitu Kecamatan Petarukan, Kecamatan Ulujami, Kecamatan Bodeh, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Pemalang. Setiap kecamatan menunjukkan berbagai potensi-potensi desa di dalam kecamatan tersebut dan merupakan ajang mempromosikan berbagai produk yang memiliki nilai jual.



Pada kesempatan kali ini, Tim KKN Undip di Desa Cibelok juga ikut berpartisipasi. Produk yang ditampilkan adalah semua produk karya mahasiswa sendiri. Mulai dari alat ozonizer pengolah limbah, baju batik, sapu tangan teknik celup, selendang ecoprint, briket sampah organik, tampak meja, hijab batik, bros batik, totebag, bantal batik, website dan dream catcher batik.  Acara semakin ramai dengan kedatangan siswa-siswi serta masyarakat sekitar.

Hiburan juga disediakan dalam acara ini yakni adanya penampikan orcer dan artis lokal.  Pengisi terakhir dari rangkaian kegiatan adalah pembagian doorprize atau hadiah.

Program KKN Undip, Mengenal Teknologi Solar Cell Desa Dadapayam


KAB. SEMARANG - Di Desa Dadapayam masyarakatnya masih awam dengan pengetahuan pemanfaatan energi terbaru seperti energi cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan menerapkan teknologi solar cell.

Program ini dilakukan oleh salah satu mahasiswa KKN Undip Desa Dadapayam, Muhammad Fajrur Rochmat, jurusan Teknik Mesin Undip. Program dilaksanakan pada Hari Senin, tanggal 12 Agustus 2019.

Sasaran program ini adalah Siswa SMP Islam Sudirman Desa Dadapayam, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang menerapkan teknologi solar cell di lingkungan Desa Dadapayam, maka dari itu perlu adanya edukasi tentang penerapan solar cell untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah tangga. Program ini diawali dengan sambutan dan kata pengantar dari dosen pembimbing lapangan KKN Desa Dadapayam Bapak Dr.Eng Agus Setyawan S.Si, M.Si.

Acara dilanjutkan dengan pemberian materi  oleh Muhammad Fajrur Rochmat tentang solar cell, meliputi cara kerja teknologi solar cell, cara merangkai solar cell dengan peralatan-peralatan hingga siap digunakan untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik, dan cara menghitung berapa panel surya dan baterai yang dibutuhkan sesuai daya yang dibutuhkan di masing-masing rumah serta menghitung biaya listrik rumah tangga yang dapat dikurangi dari penggunaan solar cell dan selanjutan dilakukan pembagian modul ke pada para siswa.




Antusias siswa sangat bagus dalam memperhatikan dan menyimak materi yang disampaikan. Harapannya dengan adanya edukasi teknologi solar cell siswa dan masyarakat dapat memafaatkan sumber energi cahaya matahari sebagai upaya penerapan energi terbaru.

Menengok Program Mahasiswa KKN Undip Kabupaten Pemalang


E-Government Bisa Sampai Tingkat Pemerintah Desa

PEMALANG - Telah dilaksanakan program Pendampingan Penerapan E-Government bagi Pemerintah Desa Kedungbanjar (29/7/2019). Bentuk kegiatan dari program tersebut adalah berupa pelatihan kepada perangkat desa untuk mengelola website desa sebagai platform penerapan e-government di tingkat pemerintah desa.

Karena zaman milenial saat ini telah mengharuskan intervensi teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam tata kelola pemerintahan. E-Government menjadi penting karena sebagai peningkatan kualitas layanan public bagi pemerintah melalui pemanfaatan teknologi informasi. Penerapan e-government di tingkat desa juga menjadi penting agar desa menjadi melek tekonologi dan tidak ketinggalan arus perkembangan zaman.

Kegiatan pelatihan pengelolaan website ini ditujukan kepada Perangkat Desa sebanyak 7 orang. Harapan dari program ini adalah agar memiliki kemampuan untuk mengelola website untuk menerapkan e-government tingkat desa. E-Government bisa dilakukan dengan publikasi informasi, transparansi berkas peraturan desa dan keuangan desa, serta pelayanan-pelayanan laik yang dapat dilakukan melalui website desa.

Output dari program ini adalah modul pengoperasian website desa, agar setelah kegiatan KKN selesai, perangkat desa dapat terus menjalankan dan mengoperasikan website desa menjadi sarana e-government untuk meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).




Penggunaan Gadget Anak Perlu Diawasi Sejak Dini

PEMALANG - Tak dipungkiri, perkembangan teknologi terus maju. Penggunaan gadget saat ini tak terbatas untuk orang tua saja, anak-anak pun telah mahir memainkan gadget terutama ponsel. Gadget dapat dikatakan sebagai pedang bermata dua, ia memiliki manfaat bila digunakan dengan baik dan bijak. Namun, ia juga berdampak serius bila penggunaannya melebihi batas.

Terlebih bila anak-anak yang memakainya, mereka belum dapat mengontrol penggunaannya. Bedasarkan keadaan di mana anak telah mengenal gadget sejak dini, Lisa Adelin dari tim II KKN Undip 2019 melaksanakan program “Pelatihan Mengawasi dan Mendampingi Penggunaan Gadget untuk Anak” yang dilaksanakan di PAUD Bintang Langit, Desa Kedungbanjar, Pemalang (2/8/2019).

Dalam pelatihan, orang tua murid diberikan pengertian mengenai bahaya kecanduan gadget bagi anak terlebih pada masa emas anak pada 0-5 tahun yang akan berdampak pada masa depannya. Tak hanya bahaya, namun orang tua juga diedukasi dengan solusi yang dapat diterapkan pada anak serta cara pencegahan sejak dini agar tidak terlambat untuk menanganinya. Bentuk pecegahan yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengaktifkan mode pengawasan pada google search dan youtube yang diterapkan langsung pada handphone orang tua murid.

Pelatihan yang dihadiri oleh 43 orang murid tersebut berlangsung interaktif dan dilanjutkan oleh berdiskusi oleh pemateri. Pada akhir program, dilaksanakan pembagian sticker untuk orang tua murid serta penyerahan x-banner dan poster infografis kepada kepala sekolah PAUD Bintang Langit. Dengan adanya media x-banner dan infografis yang diletakan di PAUD, orang tua yang menunggui anaknya dapat terpapar informasi lebih lagi mengenai penggunaan gadget bagi anak.




Tim II KKN Undip Beri Pelatihan Kepada Ibu-ibu Kader PKK Desa Kedungbanjar

PEMALANG - Acara Penyegaran Kader Puskesmas Kabunan Tahun 2019 yang berlangsung di Desa Kedungbanjar, Kec. Taman, Kab. Pemalang berlangsung lancar. Tak hanya pemateri dari pihak Puskesmas Kabunan mengenai pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat Desa Kedungbanjar, mahasiswa      KKN dari Universitas Diponegoro juga turut memberikan beberapa materi berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan.

Terdapat tiga pemateri dari mahasiswa yang berbeda fakultas, di antaranya yaitu Taufik Hidayat (Fakultas Hukum), Cornelia Tasya (Fakultas Psikologi), dan Wahyu Purnomo Adji (Fakultas Kedokteran). Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari Peningkatan dan Pendampingan Menanggulangi Akan Bahaya Napza terhadap Masyarakat yang Berdampak Buruk terhadap Anak Dibawah Umur, Pelatihan Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental, dan Deteksi Dini, Stimulasi,  dan Intervensi Masalah Perkembangan Anak.

Dengan bermediakan poster dan booklet, mahasiswa menerangkan materinya dengan rinci. Taufik Hidayat selaku pemateri mengenai bahaya Napza menjelaskan pentingnya peran sekitar khususnya orang tua untuk menghindarkan anak dari Napza itu sendiri.

“Pencegahan dini sangat dibutuhkan kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat. Orang tua sangat berperan penting karena pendidikan awal berasal dai dalam rumah. Orang tua mengarahkan dan membimbing anak-anaknya agar terbentuk karakter yang kritis dan cerdas.” Ujarnya

Setelahnya, Cornelia Tasya memaparkan tentang urgensi dari mengetahui kesadaran mental dari masyarakat.

"Kondisi mental yang sehat pada tiap individu tidak disamaratakan. Inilah yang semakin membuat urgensi pembahasan kesehatan mental mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas." Jelas mahasiwi dari Fakultas Psikologi tersebut.

Mengenai kesehatan anak, Wahyu Purnomo Adji, menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang memiliki ciri khusus pada tiap kisaran umur, dengan mengetahui ciri-ciri khusus perkembangan yang terjadi pada tiap-tiap kisaran umur balita, petugas kesehatan/kader kesehatan dapat melakukan skrining untuk menilai tumbuh kembang anak.

“Pentingnya melakukan skrinning masalah tumbuh kembang anak adalah untuk melihat bagaimana kondisi pertumbuhan dan perkembangan pada anak, yang mana jika didapati adanya masalah tumbuh kembang pada anak sedini mungkin hal tersebut dapat dilakukan pemberian perawatan yang sesuai dengan kondisi anak.”





Pembekalan Sejak Dini Ibu Hamil di Desa Kedungbanjar

PEMALANG - Pengetahuan ibu hamil mengenai hal-hal berkaitan dengan ibu dan anak perlu diketahui sejak dini. Dengan begitu, ibu hamil dapat mempersiapkan yang terbaik untuk ibu dan anaknya dikemudian hari. Dari hal tersebut, Rahmania Alikhlash, mahasiswa kedokteran gigi Universitas Diponegoro menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi ibu hamil agar tidak berdampak buruk pada janin.

“Mual dan muntah merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada masa kehamilan. Menurut data American Pregnancy Association >50% wanita hamil pasti mengalami mual dan muntah. Kejadiaan ini apabila tidak diiringi dengan rutin membersihkan gigi dapat berdampak pada janin yang dikandung karena akan banyak akumulasi bakteri yang dapat menyebar ke janin sehingga dapat menyebabkan kecacatan.”

“Pada saat kehamilan, tubuh akan lebih rentan terserang penyakit. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh tidak hanya melindungi ibu melainkan janin juga. Maka dari itu, Ibu hamil sangat perlu memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya salah satunya dengan rutin untuk konsultasi ke dokter gigi minimal sekali dalam tiap trimester,” Lanjutnya.

Bukan hanya mengenai kesehatan sebelum melahirkan, Cornelia Tasya dari Fakultas Psikologi memberikan pengetahuan mengenai baby blues atau fenomena yang banyak terjadi di kalangan ibu yang baru melahirkan.

“Diperlukan pencegahan sejak dini agar baby blues tidak berkembang pada tahap selanjutnya yang lebih parah, yaitu postpartum depression. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan menceritakan keluh kesah kepada orang terdekat yang dipercaya. Dengan menceritakan apa yang dirasakan, beban pikiran seorang ibu akan sedikit berkurang sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya baby blues.” Jelas Cornelia kepada ibu-ibu hamil bertempat di Balai Desa Kedungbanjar, Pemalang.






Peran BUMDes Perlu Ditingkatkan Sebagai Lokomotif Perekonomian Lokal Desa

PEMALANG - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu lembaga baru yang dibentuk untuk menaungi usaha-usaha yang ada di desa. Desa Kedungbanjar baru memiliki BUMDes sejak bulan Maret 2019 yang bernama BUMDes Mandiri Bersatu. Karena BUMDes ini baru berdiri sekitar beberapa bulan yang lalu, dilakukan suatu program untuk meningkatkan tata kelola BUMDes oleh mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun 2019.

Program peningkatan tata kelola BUMDes ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pendalaman pemahanan tentang apa itu BUMDes, tujuan dan manfaat BUMDes, jenis-jenis usaha BUMDes, penguatan struktur BUMDes, dan manajemen tata kelola BUMDes berdasarkan analisis prinsip manajemen serta pendampingan pembahasan rencana strategis bagi BUMDes Mandiri Bersatu. Program ini diikuti oleh 5 orang pengurus BUMDes termasuk Direktur BUMDes, bertempat di Balai Desa Kedungbanjar pada 2 Agustus 2019.

Program ini diharapkan dapat memberikan jendela pengetahuan dan wawasan bagi pengurus BUMDes untuk mengenali apa itu BUMDes, bagaimana mereka berperan dalam menjalankan tata kelola dan roda organisasi BUMDes untuk dapat menjalankan usaha yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Desa Kedungbanjar. BUMDes sendiri memiliki peran untuk meningkatkan roda perekonomian dan usaha bagi masyarakat desa yang dapat menjadikan warga berdaya dan produktif di bidang ekonomi.





Perkenalkan Metode Batang Napier, Siswa Mudah Belajar Matematika

PEMALANG - Matematika merupakan salah satu pelajaran yang seringkali ditakuti oleh sebagian besar anak-anak. Ketakutan tersebut dapat muncul karena stigma pengajaran matematika yang rumit dan sulit. Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dibutuhkan media pendukung untuk mempermudah pemahaman siswa.

Diyo Raihan Putra, mahasiswa jurusan matematika yang tergabung dalam tim II KKN Undip 2019 di Desa Kedungbanjar memperkenalkan media pembelajaran batang napier sebagai salah satu alat atau peraga yang dapat membantu para siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan, khususnya operasi perkalian dalam pelajaran matematika.

Dalam programnya (25/7), pengenalan akan batang napier ini dilakukan di SD Negeri 01 Kedungbanjar, Pemalang, khususnya pada siswa yang menduduki kelas 5 dan 6 dengan total 80 siswa/i. Batang napier digunakan lebih kepada penguatan dan pemantapan materi yang sudah pernah diberikan. Dengan menjelaskan teknis pengunaan batang napier, siswa SD Negeri 01 Kedungbanjar memperoleh metode baru dan lebih mudah untuk mengerjakan soal perkalian yang cukup besar dengan tidak memakan waktu yang lebih lama.


Di samping memperkenalkan metode batang napier kepada siswa siswi SD Negeri 01 Kedungbanjar, tim II KKN Undip 2019 juga memberikan alat peraga batang napier beserta modul untuk sekolah. Dengan begitu, pemanfaatan metode batang napier ini dapat diajarkan secara berkelanjutan pada siswa siswi untuk menunjang pemahaman terhadap perkalian matematika.