Optimalkan Hasil Kopi Desa Candigaron, Tim KKN Undip Launching CAGAR


SEMARANG   Dalam rangka memberdayakan petani kopi di Desa Candigaron, TIM II KKN UNDIP mengadakan kegiatan multidisiplin yang berlangsung di Balai Desa Candigaron. Acara ini berlangsung pada tanggal 4 Agustus 2019 yang dimulai dari pukul 10.00 – 13.00 WIB. Diadakannya kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan petani kopi di Desa Candigaron melalui sesi diskusi bersama dengan Bapak Hadi Suprapto atau lebih akrab dipanggil Mbah Prapto, seorang pengusaha kopi dari daerah Jambu,  Ambarawa. Bapak Hadi Suprapto sendiri merupakan pengusaha kopi yang sudah memasarkan produknya hingga mancanegara seperti Swedia, Korea dan Prancis.

Sesi diskusi bersama Bapak Hadi Suprapto dipandu oleh moderator Durah Amajida (Psikologi, 2016). Mbah Prapto berbagi penglamannya dalam mengelola usaha kopi kepada peserta yang hadir.bahwa kopi yang enak itu berasal dari biji kopi petik merah. Sebaiknya petani kopi memproduksi hasil panen kopinya sendiri hingga menjadi bubuk karena untungnya akan lebih besar dibandingkan dengan jual cherry ataupun greenbean.

“Cita rasa kopi akan bergantung pada cara budidaya, proses panen, proses pengeringan dan proses roastingnya” Ujar Mbah Prapto.

Dalam acara ini juga dilangsungkan launching produk  “CAGAR” yang merupakan singkatan dari Candigaron hasil program multidisplin oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2019. Produk “CAGAR” terdiri dari produk kopi bubuk dan teh daun kopi. 





Bersamaan dengan berlangsungnya acara ini, juga dilaksanakan pemaparan materi oleh Mahasiswa KKN Tim II dari UNDIP tentang edukasi pentingnya berwirausaha yang disampaikan oleh Bismar Amrullah (Manajemen,2016), cara perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) oleh Agus Faisal (Agribisnis, 2016), cara mengurus PIRT dalam memulai bisnis pangan oleh Rendy Irsyad Nasputra (Ilmu Hukum, 2016) serta edukasi pemanfaatan aplikasi digital dalam pemasaran produk dan pembukuan UMKM oleh Kharisma Hening (Manajemen, 2016).


Peserta yang hadir meliputi Kelompok Tani dan Ternak (KTT), Kelompok Wanita Tani (KWT), Pemuda Karang Taruna, Pelaku UMKM dan Masyarakat Umum se-Desa Candigaron. Peserta cukup antusias dalam mengikuti kegitan ini dan nantinya diharapkan produk olahan kopi dan teh daun kopi “CAGAR” dapat dilanjutkan oleh masyarakat Desa Candigaron sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.