PATI – Air
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap penduduk di Indonesia, tak terkecuali di
tingkat pedesaan. Air di Desa Srikaton memiliki keunikan yaitu mengandung kadar
kapur yang cukup tinggi. Hal ini tentu akan memberikan berbagai dampak kepada
kehidupan sehari – hari warga desa apabila air kapur yang digunakan tidak
melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Srikaton, Kecamatan
Kayen, Kabupaten Pati berinisiatif untuk membuat pelatihan pembuatan alat
filter air kapur sederhana sehingga kadar air kapur yang terdapat di Desa
Srikaton dapat berkurang dan lebih layak untuk digunakan dalam memeuhi
kebutuhan sehari – hari.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan yasinan rutin warga bertempat
di Mushola Baitul Muttaqin Desa Srikaton pada pukul 20.00 – 21.00 (08/8/2019)
dan pada pukul 15.30-16.00 (09/8/2019) pada pukul 15.30-16.00. Kegiatan diawali
dengan sosialisasi dampak kesehatan air kapur terhadap kehidupan sehari – hari,
kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan filter air kapur sederhana
kepada warga dan diakhiri dengan pengujian filter dengan menggunakan air kapur
dan tanah.
Pembuatan filter air kapur ini pun cukup sederhana. Dari segi alat dan
bahan hanya membutuhkan botol bekas, tali, gunting atau cutter, karbon aktif berupa arang, kapas dan batu zeolit. Kapas
pada filter berfungsi untuk menyaring partikel kasar pada air, batu zeolit
berfungsi untuk menyerap ion Mg2+, Na+ dan Ca2+
sedangkan arang untuk menyerap rasa dan bau pada air.
Langkah pembuatanya yang mudah membuat alat ini dapat diproduksi secara
individu oleh tiap warga desa. Pertama, botol aqua dipotong secara mendatar dan
diambil bagian bawahnya. Kemudian lapisan pertama diisi oleh kapas setebal 2 cm
lalu ditumpuk dengan batu zeolit dengan ketebalan 3 cm pada lapisan keduanya.
Pada lapisan ketiga ditumpuk kembali dengan kapas setebal 2 cm kemudian
ditumpuk dengan arang dengan ketebalan 4 cm pada lapisan keempat. Lapisan
terakhir kembali ditumpuk dengan kapas setebal 2 cm. Setelah semuanya selesai
dirangkai maka pinggir botol dilubangi dan dimasukkan tali agar dapat
digantukan di kran kamar mandi.
Setelah sesi pelatihan pembuatan alat, tim mahasiswa kkn menguji secara
langsung alat filter tersebut untuk menyaring air kapur dan tanah yang terdapat
di Desa Srikaton. Hasilnya adalah alat tersebut dapat menjernihkan air kapur
dan tanah, serta menghilangkan baunya. Air hasil filter akan jauh lebih aman
untuk digunakan sehari – harinya dibandingkan dengan air kapur secara langsung
karena air ini sudah mengalami penyaringan berlapis.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga Desa Srikaton dapat
membuat sendiri dan dapat digunakan secara mandiri di tempatnya masing –
masing.