KAB. SEMARANG - Mahasiswa KKN Undip Tim II di Desa Bejilor Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang, mengadakan pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar
alternatif. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Siti Mutingatun, mahasiswa
Jurusan Kimia, FSM UNDIP. Program ini merupakan program monodisiplin yang
dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2019 yang bertempat di Balai Desa Bejilor.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus dan anggota karang taruna Desa Bejilor.
Dalam kegiatan tersebut memaparkan sedikit teori oleh
narasumber tentang materi dan rangkaian alat pengolahan sampah plastik dengan
proses pirolisis sederhana menjadi bahan bakar alternatif. Alat dibuat
menggunakan kaleng bekas, pipa alumunium bekas antena, botol bekas, dan selang kecil
berdiameter 4 mm. pipa alumunium dihubungkan secara horizontal dengan kaleng
bekas menggunakan lem besi dan dihubungkan lagi dengan selang dan botol platik
sebagai kondensor (pendingin).
Sampah plastik dimasukkan kedalan kaleng kemudian ditutup
rapat lalu dibakar menggunakan kompor maupun tungku. Rangkaian alat pengolahan
sampah plastik menjadi bahan bakar ini menggunakan proses pirolisis yaitu
pembakaran tanpa oksigen. Pipa logam dibalut dengan kain basah agar
mengoptimalkan proses pendinginan gas dari proses pembakaran plastik dalam
kaleng sehingga menghasilkan tetesan bahan bakar alternatif.
Antusiasme para peserta mengikuti pelatihan pengolahan
sampah plastik ini cukup tinggi, hal ini dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan
yang diajukan kepada narasumber. Kedepannya Karang Taruna dengan dukungan
Perangkat Desa Bejilor dapat membuat komunitas peduli lingkungan dan dapat
mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif, mengingat di Desa
Bejilor sendiri belum ada tempat pembungan akhir (TPA) sehingga sampah rumah
tangga hanya dibakar secara langsung yang dapat menimbulkan masalah lingkungan
lain seperti pencemaran udara oleh gas beracun dari proses pembakaran dan
pencemaran tanah oleh residu pembakaran plastik.
“Saya merasa sangat antusias dengan diadakannya acara ini.
Terhadap karang taruna, saya berharap dengan adanya pelatihan pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar ini dapat meningkatkan kesadaran pemuda untuk lebih
peduli dengan lingkungan dan dapat mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif
dengan menggunakan peralatan sederhana yang ada disekitar kita.” ujar salah
satu peserta.