PEMALANG — Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, Indonesia saat ini sedang
darurat sampah plastik.
Sampah plastik merupakan sampah
yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan
plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu perorangan, toko, maupun
perusahaan besar.
Apalagi di kalangan milenial
jaman sekarang yan sangat sering bersentuhan langsung dengan plastik, seperti
sedotan untuk minum, dan jika sudah dipakai sedotan tersebut langsung dibuang
tanpa dimanfaatkan sehingga menambah jumlah sampah plastic di Indonesia. Maka
dari itu, perlu
adanya edukasi bagi masyarakat tentang dampak dari penggunaan sampah plastik
secara berlebihan dan solusi atas hal tersebut.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi di Desa Pasir,
Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, yaitu adanya penumpukan sampah plastik
berlebih dan kurangnya pemanfaatan potensi alam yang ada yaitu bambu, maka tim
KKN II Undip melakukan sebuah pelatihan yang dapat menjadi salah satu
solusinya.
Pada tanggal 5 Agustus 2019 pukul 14.00 WIB, Tim KKN II
Undip mengadakan pelatihan pembuatan sedotan bambu ramah lingkungan kepada
kelompok ibu-ibu PKK di Desa Pasir. Pelatihan dilakukan dengan menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana cara pembuatan sedotan bambu sebagai solusi atas
penumpukan sampah plastik dan pemanfaatan potensi alam yang ada.
Antusiasme warga sangat besar, ketika sedotan dibagikan
warga langsung mencobanya untuk minum. Diharapkan dengan adanya pelatihan
tersebut dapat terjadi pengurangan penggunaan sedotan plastik menjadi sedotan
bambu yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, sedotan plastik juga memiliki peluang bisnis
yang besar karena sedotan ini memiliki pasar di dunia internasional, sehingga
dapat diharapkan dapat menjadi referensi usaha baru oleh masyarakat Desa Pasir.