BATANG - Salah
satu tujuan destinasi ketika sudah sampai di Kabupaten Batang adalah ke daerah
pegunungan, salah satunya adalah Daerah Kaki Gunung Prau. Selain potensi wisata
alamnya, terdapat banyak potensi pertanian, peternakan dan lain-lain. Mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (Undip) berupaya
untuk menggali potensi-potensi tersebut.
Selama satu bulan lamanya mahasiswa telah menciptakan berbagai
macam inovasi dari potensi desanya, seperti inovasi di bidang peternakan,
pertanian, disversifikasi produk makanan dan minuman, diversifikasi produk
olahan teh, pemanfaatan limbah, kesehatan, perikanan dan berbagai macam bidang
lainnya. Harapannya dengan adanya inovasi dari berbagai bidang tersebut dapat
meningkatkan indeks pembangunan masyarakat dalam segi sosial, ekonomi dan
kesehatan.
Salah satu inovasi produk unggulan terdapat di Kecamatan
Reban, Desa ngroto. Mahasiswa menciptakan salah satu inovasi berupa sabun dari
daun teh, Kwaras berupa minuman kesehatan dan nugget sayur. Produk-produk
tersebut mendapatkan apresiasi dari pihak dosen maupun perwakilan bupati dan
mendapatkan penghargaan berupa juara 1 program unggulan terbaik se-Kabupaten
Batang.
Selain itu dari Desa Mojotengah juga mengeluarkan inovasi
berupa Teh dari daun kopi yang mendapat banyak perhatian dari tamu undangan
yang datang karena sebelumnya teh dari daun kopi sendiri hanya terkenal di
Sumatera sehingga TIM II KKN UNDIP 2019 ingin mengembangkan potensi dan hasil
alam yang ada di Desa Mojotengah agar menjadi nilai lebih untuk masyarakat
sendiri.
Semua produk itu di pamerkan pada tanggal 08 Agustus 2019
dalam satu rangkain Expo KKN Batang Universitas Diponegoro, yang diikuti oleh perwakilan
Bupati Batang, perwakilan Kecamatan dari Kecamatan Reban, Bawang dan Blado, dan
juga 30 kepala desa yang ditempatkan anak KKN Undip.
Selain itu seluruh mahasiswa berjumlah 300 lebih mahasiswa
ikut serta dan seluruh masyarakat Batang yang ikut serta untuk memeriahkan
acara tersebut.