KAB. SEMARANG - Krisis karakter bangsa akibat rezim orde baru masih menjadi
polemik yang mengakar di Indonesia. Sadar bahwa pembangunan manusia begitu
penting, partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dan upaya membangun
kesadaran bersama dinilai menjadi syarat mutlak sukses dan berlanjutnya gerakan
perubahan sikap mental bangsa Indonesia ke arah lebih baik.
Berkaca dari itu, pemerintah melalui Kementrian Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK) melahirkan
terobosan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai
integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang
bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
Gerakan Nasional Revolusi Mental juga melibatkan perguruan
tinggi sebagai pencetak agen perubahan melalui salah satu butir Tridharma
perguruan tinggi yaitu "pengabdian" yang dimanifestasikan dalam
program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Tim KKN II UNDIP 2019 yang ditempatkan di Desa Nyemoh, Kec.
Bringin, Kab. Semarang berlangsung selama 44 hari bulan Juli - Agustus 2019 dan
melaksanakan 7 program Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Yang pertama yakni Bersih Desa. Berawal dari tempat
pembuangan sampah yang minim hingga persepsi akan pengolahan sampah menggunakan
cara dibakar, masyarakat Desa Nyemoh menganggap hal tersebut merupakan sesuatu
yang lazim. Maka dari itu, Tim II KKN mengadakan kegiatan Bersih Desa. Kegiatan
ini merupakan serangkaian kerja bakti secara bertahap selama 2 minggu sejak 27
Juli 2019 yang dilaksanakan di 5 dusun yakni Wonorejo, Tunggul, Nyemoh Timur,
Nyemoh Barat, Kuncir.
Bersih desa juga dijadikan momen khusus untuk menghias Desa
Nyemoh mulai dari mengecat jalan hingga memasang umbul-umbul sebagai wujud
kontribusi masyarakat untuk menyambut kemeriahan Hari Kemerdekaan pada 17
Agustus 2019 mendatang. Tak berhenti sampai disitu, TIM KKN II UNDIP 2019 juga
memberikan 6 pasang tong sampah guna meminimalisir pembuangan sampah yang
kurang terkoordinir dan mengubah kebiasaan warga Desa Nyemoh untuk menjaga
lingkungan.
"Kami sadar bahwa di Desa Nyemoh ini kekurangan tong
sampah dan tidak adanya TPA. Selama ini sampah hanya dengan dibakar, jadi kami
sangat berterimakasih atas kenang-kenangan tong sampahnya. Semoga kami bisa memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya," ujar Bapak Joko, Ketua Dusun Tunggul.
Kedua, Optimalisasi Potensi Desa. Pencanangan potensi Desa
Nyemoh menjadi 'Desa Toleran' tengah menjadi salah satu perhatian Tim KKN II
UNDIP 2019 dalam aktifitas pengabdian masyarakat. Desa dengan luas wilayah 191.
210 m² ini dihuni oleh 1744 jiwa warga beragama muslim, 220 jiwa warga beragama
kristen, dan 4 jiwa warga katolik. Ketiganya hidup berdampingan secara damai
dan tentram. Berbeda dengan desa lain, Desa Nyemoh memfasilitasi tempat ibadah
secara lengkap berupa 2 gereja dan 5 masjid agar warganya dapat beribadah
dengan nyaman. Deklarasi potensi desa toleran ini dilaksanakan saat pengajian
rutin dan kumpul RT di tiap dusun.
"Saat ini yang sering terjadi adalah merosotnya rasa
toleransi antar ras dan agama. Maka dari itu, ini merupakan sebuah potensi luar
biasa yang perlu dikembangkan. Semoga seterusnya tidak pernah ada konflik antar
umat di Desa Nyemoh," ujar Naufal Yudistira selaku Koordinator Desa Nyemoh Tim KKN
II UNDIP 2019
Ketiga Perancangan Sistem Informasi Desa. TIM KKN II UNDIP
2019 membantu publikasi ke duniar luar dengan terbentuknya website desa melalui
domain www.Nyemoh-bringin.com. Sebelumnya, Desa Nyemoh tidak memiliki portal
publikasi apapun. Website ini dilengkapi dengan menu beragam seperti beranda,
profil desa, kelembagaan desa, statistik, potensi desa, dan berita desa.
Selanjutnya Pendampingan pengurusan PIRT dan IUM. TIM KKN II
UNDIP 2019 mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Desa Nyemoh
mendaftarkan PIRT dan IUM untuk memiliki legalitas produk guna memenuhi standar
keamanan pangan, serta memperluas akses pasar. Pendampingan diawali dengan
melakukan sosialisasi kepada perangkat dan seluruh UMKM yang ada di Desa
Nyemoh. Hingga saat ini, UMKM yang telah mendaftarkan IUM terdapat 4 usaha,
sedangkan PIRT yakni 'Ayu Herbal' dari Dusun Tunggul dan 'Han'd Cone' dari
Dusun Nyemoh Barat.
"Kami sangat menginginkan meningkatnya kesadaran warga
bahwa UMKM juga harus dibareng oleh pendaftaran izin usaha pangan. Pasalnya,
izin PIRT sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Apalagi,
produk yang dijual merupakan produk kemasan, sehingga harus mencantumkan label
legalitas produk." Ujar Zidny Ilma Wahusna, mahasisa Akuntansi Universitas
Diponegoro 2016.
Terakhir yakni Pembuatan Video dan Publikasi. Seluruh
rangkaian kegiatan program Gerakan Nasional Revolusi Mental nantinya akan di
publikasikan melalui video, media cetak dan online. Informasi ini nantinya akan
disebarluaskan ke masyarakat umum agar ke depannya dapat bermanfaat bagi warga
Desa Nyemoh, Universitas Diponegoro, dan semua kalangan.
"Saya sangat mendukung segala program mas-mbak KKN
selama itu positif dan memberikan dampak berkelanjutan bagi warga nyemoh.
Apalagi, Gerakan Revolusi Mental ini melahirkan manusia unggulan yang berkarakter,
jadi tentunya sangat membangun desa nyemoh ke arah yang lebih baik. Saya
berharap program-program panjenengan dapat membuat Desa Nyemoh ini semakin maju," ujar Ibu Siti Mariyah
Ulfa, Kepala Desa Nyemoh.