REMBANG – Tim II KKN UNDIP 2019 di Desa Gandrirojo melaksanakan
program multidisiplin berjudul “Pelatihan
dan Penerapan Budidaya Tanaman dengan Teknik Vertikultur sebagai Upaya
Mengurangi Sampah Plastik” pada hari Selasa kemarin di Balai Desa
Gandrirojo (06/08). Acara ini dihadiri oleh ibu – ibu PKK serta perangkat desa di
Desa Gandrirojo, sambil melakukan demo pembuatan tanaman dengan teknik vertikultur
yang dilakukan oleh mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2019.
Pemilihan program kerja teknik vertikultur didasari oleh
kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk bercocok tanam. Teknik Vertikultur
dapat diartikan sebagai sistem budidaya tanaman yang disusun ke atas secara
bertingkat. Teknik ini diharapkan agar para warga Desa Gandrirojo dapat
memanfaatkan lahan pekarangan dengan maksimal dan memanfaatkan limbah botol
plastik sebagai tempat untuk media tanam. Kelebihan dari teknik vertikultur ini
yaitu murah dan mudah dalam aplikasi, menyehatkan, menghemat lahan dan air,
mendukung pertanian organik sehingga ramah lingkungan, wadah media tanam
disesuaikan dengan kondisi setempat, umur tanaman yang relatif pendek,
pemeliharaan tanaman yang relatif sederhana, memiliki nilai ekonomis, serta
dapat digunakan untuk menyalurkan hobi.
Pengaplikasian dari teknik vertikultur antara lain dengan menyiapkan
botol bekas yang akan digunakan sesuai jumlah yang diinginkan. Kedua membuat
lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 15 cm, yang
sebelumnya dibuat pola terlebih dahulu. Ketiga, membuat beberapa lubang kecil
di bagian bawah botol bekas dengan paku. Selanjutnya yaitu membuat dua pasang
lubang dengan diameter sekitar 1 cm di bagian ujung kanan dan kiri menembus
bagian dalam botol bekas. Kemudian, memasukkan tali tambang melalui lubang tersebut
dan buat sebuah simpul di ujung tali. dengan memasukkan media tanam berupa
pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, dan
bibit tanam berupa bibit sayur bayam dan sawi ke dalam botol bekas yang telah
berisi media tanam. Proses dari aplikasi teknik vertikultur ini diakhiri dengan
menggantung botol bekas berisi bibit tanam dan di tembok atau di plafon teras
sebagai hiasan.
Antusiasme tergambar dalam wajah ibu – ibu PKK saat demo
pelaksanaan teknik vertikultur, terutama dalam wajah ibu Narti, selaku ibu
Kader PKK. “Program ini mendorong saya untuk membuat lagi jika tanaman ini
sukses tumbuh.” ujar ibu Narti sambil tersenyum memperlihatkan hasil pembuatan
vertikultur miliknya. Lalu, acara ditutup dengan pembagian tanaman vertikultur
serta buku panduan pembuatan tanaman dengan teknik vertikultur sehingga
masyarakat dapat mengaplikasikan di halaman rumah masing - masing.