TEGAL – Sebagian besar wilayah Desa Sidomulyo adalah area
persawahan yang banyak ditanami padi, jagung, dan semangka. Padi merupakan
komoditas utama yang ada di Desa Sidomulyo. Sayangnya,
padi yang dihasilkan dari area persawahan tersebut hanya diolah menjadi beras
dan belum memanfaatkan hasil samping dari proses penggilingan padi seperti
bekatul.
Masyarakat Desa Sidomulyo biasanya hanya memanfaatkan
bekatul sebagai pakan ternak seperti ayam, kambing, sapi, dan lain-lain.
Bekatul memiliki kandungan yang baik untuk tubuh, salah satunya adalah serat
pangan sehingga
bekatul dapat dimanfaatkan menjadi bahan
pangan yang enak dan juga sehat.
Pada hari Kamis, 25 Juli 2019 mahasiswa Tim II Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip)
mengadakan pelatihan pembuatan brownies kukus dengan memanfaatkan tepung
bekatul. Sebanyak 25 peserta yaitu ibu-ibu hadir dalam pelatihan yang bertempat
di di Balai Desa Sidomulyo.
Proses pembuatan tepung bekatul diawali dengan proses
pengayakan bekatul kemudian disangrai selama ± 10 menit dengan api kecil sambil
diaduk-aduk hingga kering. Sedangkan proses pembuatan brownies kukus bekatul diawali
dengan potongan coklat batang dilelehkan bersama margarin.
Selanjutnya, telur dan gula dikocok menggunakan mixer hingga larut kemudian tepung
bekatul, terigu dan baking powder ditambahkan
dan dicampur hingga rata. Langkah selanjutnya yaitu adonan coklat leleh dan
vanili dicampurkan ke dalam adonan tepung. Adonan yang telah tercampur dituang
ke dalam loyang lalu kukusan dipanaskan hingga mendidih kemudian loyang
dimasukkan dan dikukus selama ± 30 menit.
Kedepannya, diharapkan masyarakat
Desa Sidomulyo dapat memanfaatkan dan mengembangkan bekatul sebagai bahan pangan sumber serat pensubstitusi terigu pada proses
pembuatan brownies kukus dan dapat menjadi peluang usaha yang kreatif dan
inovatif.