SEMARANG - Universitas
Diponegoro (Undip) dikenal sebagai kampus pencetak mahasiswa yang tidak hanya
menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya, tetapi juga
menghasilkan entrepreneur muda.
Mahasiswa Undip mayoritas giat dalam menimba ilmu dan timbaan ilmu tersebut
membuahkan hasil menjadi suatu karya. Salah satu karya mahasiswa Undip Semarang
yang patut mendapat apresiasi adalah “Morifa Hand Sanitizer”. Morifa sendiri
adalah singkatan dari Moringa oleifera yang berarti daun kelor, karena
inovasinya dalam menghasilkan produk kesehatan yang organik.
Diera generasi milenial sekarang ini, masyarakat pada
umumnya lebih menyukai sesuatu yang serba praktis dan instan untuk dibawa bepergian.
Dilain sisi masyarakat perlu peduli dengan kebersihan tangan terutama saat
sebelum makan, karena tangan merupakan media utama penyebaran penyakit. Dengan
melihat potensi tanaman kelor di Indonesia, dimana tanaman kelor merupakan
tanaman yang mudah dan cepat tumbuh pada iklim tropis seperti di Indonesia.
Salah satunya yaitu kampung konservasi kelor di daerah Blora, Jawa Tengah yang
mampu menghasilkan 100 ribu ton daun kelor/bulan.
Melihat dari potensi tersebut dalam kurun waktu kurang
dari 3 bulan, 5 mahasiswa yakni Hasta Brian Permana, Khoirul Huda, Muhammad
Miftahur Rahman, Imron Hambyah dan Agnes Charisika Waluyo mampu membuat inovasi
Hand sanitizer dengan bahan alami yaitu daun kelor. Hand sanitizer merupakan
produk kebersihan tangan yang mengandung zat antibakterial dimana penggunaannya
tanpa dibilas menggunakan air.
Salah satu hal mendasar yang memotivasi mereka untuk
mengembangkan produk ini adalah dampak positif atau testimonial positif yang
telah diterima dari pelanggan, teman dan keluarga yang memakai hand sanitizer organik tersebut serta
meningkatnya kerja sama mitra dari berbagai wilayah di Indonesia. Sekarang
Morifa telah menjangkau pasar Semarang, Palembang, Padang, Kudus, Magelang,
Tuban, Pati, Demak, Blora, Grobogan, Jambi, Cikampek, Bandung, dll.
Sehingga muncullah keinginan dari mereka untuk
menggantikan produk hand sanitizer komersial dengan kadar alkohol 60-80% yang
biasa dipakai dengan hand sanitizer organik daun kelor ini. Karena mereka
menyadari bahwa kadar alkohol yang tinggi yang terdapat dalam hand santizer
komersial dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada kulit misalnya Bahaya
alkohol dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada kulit seperti iritasi,
keriput, pucat dan kering.
Mereka mengganti kandungan alkohol berkadar tinggi
dengan ekstrak daun kelor yang mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid,
tanin, saponin, alkaloid dll. Kandungan flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai
agen antibakterial dan antivirus yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri
patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albican, dan
Xanthomonas.
Ekstrak flavonoid ini memiliki efektivitas antibakteri
yang lebih baik daripada etanol 70%. Sehingga aman digunakan dalam jangka waktu
panjang. Oleh sebab itu, kandungan alkohol dalam hand sanitizer harus diganti
dengan zat aktif lainnya dengan fungsi yang sama bahkan lebih baik. Zat aktif
yang mampu menggantikan alkohol yaitu dari ekstrak daun kelor yang mengandung
flavonoid sebagai zat antibakterial dan 40 lebih zat antioksidan yang berperan
melindungi kulit dari kerusakan sehingga kulit tetap terjaga segar dan halus.
Harapannya produk ini dapat dikomersialisasikan di
Indonesia sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat terutama dalam
menjaga kesehatan yang di awali dengan menjaga kesehatan tangan.
Find Us On:
IG : @morifahands
Line : @mqt7839q
Website : www.morifahandsanitizer.com