SEMARANG - Karies gigi (Gigi berlubang) adalah penyakit yang salah
satu faktor penyebabnya adalah
bakteri Streptococcus mutans. Hasil
Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 93 persen anak usia
dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, mengalami karies gigi.
Upaya pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan penggunaan
agen yang bersifat antimikrobial. Berbagai material restorasi gigi yang
memiliki sifat antibakteri untuk pencegahan karies gigi. Beberapa nanopartikel
(misalnya, seng oksida, perak, dan polyethylenimine) telah dimasukkan ke dalam
komposit gigi atau adhesives gigi untuk menghambat pertumbuhan bakteri melalui
beberapa mekanisme.
Tembaga (Cu) merupakan logam yang umum digunakan karena
dapat bersifat sebagai antibakteri dan ketika berukuran nano, sifatnya rendah
toksik terhadap manusia. Nanopartikel tembaga (CuO NP) adalah anggota paling
sederhana dari senyawa Cu yang mengungkapkan berbagai sifat fisik potensial dan
jauh lebih murah daripada oksida perak. Nanopartikel ini dapat dijadikan bahan
penyusun komposit bersama-sama dengan polimer untuk memberikan sifat
fisio-kimia yang unik.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut,
inovasi dari nanopartikel tembaga oksida yang disintesis menggunakan laser
ablasi pulsa sebagai agen kontrol karies dihasilkan dari penelitian mahasiswa
UNDIP, Inayah Mumpuni Budiati, Fatkhiyatus Sa’adah, dan
Nabila Dyah Rifani dibawah bimbingan dosen prodi fisika, Dr. Eng. Ali Khumaeni,
S. Si, M. Eng. dan bekerja sama dengan dosen prodi kedokteran gigi drg. Tyas
Prihatiningsih, MDSc dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Liquid nanopartikel tembaga dengan variasi medium dan di
sintesis dengan ablasi laser pulsa memiliki keunggulan menghasilkan
nanopartikel dengan kemurnian tinggi. Adanya agen kontrol ini harapannya dapat
digunakan sebagai bahan material kedokteran gigi terutama komposit yang
memiliki kelemahan mudah menimbulkan karies sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak kadar
nanopartikel tembaga dalam larutan medium penstabil maka tingkat antibakteri
streptococcus mutans akan meningkat. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui tingkat resistensi bakteri dan kemampuan untuk di aplikasikan
langsung ke manusia.
Jenis PKM : PKM PE
JUDUL : CUSERON (CU BASED ON LASER ABLATION) SEBAGAI
ANTIBAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS PENYEBAB KARIES
PENGUSUL :
1.
Inayah Mumpuni
Budiati; Fisika ; Angkatan 2016
2.
Fatkhiyatus Sa’adah ;
Fisika; Angkatan 2015
3.
Nabila Dyah Rifani;
Kedokteran Gigi; Angkatan 2017
DOSEN PEMBIMBING : Dr. ALI KHUMAENI, S.Si., M.E.