SEMARANG – Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang,
merupakan salah satu desa yang kental akan sejarah. Hal tersebut dicerminkan
dengan adanya peninggalan makam dan masjid bersejarah. Di Desa Gogodalem,
terdapat 2 (dua) makam bersejarah, yaitu Makam Raden Tumenggung Nitinegoro dan
Makam Syekh Jamaluddin.
Selain itu, tedapat juga masjid bersejarah yang teletak di
salah satu dusun yang ada di desa ini, yaitu Dusun Kauman. Menurut Asiri
Rasyid, Kepala Desa Gogodalem, makam serta masjid peninggalan ini merupakan
salah satu potensi desa. Dari dua peninggalan tersebut, Rasyid berharap Desa
Gogodalem dapat menjadi Desa Wisata Religi yang ramai dikunjungi oleh berbagai
orang, baik dari Semarang maupun luar Semarang. Dalam rangka mendukung
terjadinya hal tersebut, diperlukan langkah untuk melestarikan peninggalan
bersejerah ini. Mengingat bila dibiarkan saja, maka lambat laun perhatian
masyarakat akan teralihkan dan perlahan meninggalkan jejak-jejak sejarah ini.
Pada Sabtu, 20 Juli 2019, mahasiswa Universitas Diponegoro
(Undip) yang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gogodalem,
bersama dengan warga setempat, melakukan berbagai macam kegiatan guna menjaga
peninggalan bersejarah ini.
Diawali dengan bersih-bersih atau kerja bakti di
Makam Raden Sentono Tumenggung Nitinegoro, lalu malamnya dilanjutkan dengan mujahadah
bersama di makam tersebut. Kegiatan bersih makam ini bertujuan untuk menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan di sekitar makam. Sehingga harapannya dapat
menarik minat pengunjung. Bersama dengan beberapa pemuda desa, mahasiswa KKN
melakukan kegiatan tersebut.
Pada malam harinya, dilakukan acara mujahadah bersama.
Acara ini berlangsung sejak pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Peserta
yang hadir tidak hanya dari warga Desa Gogodalem, tapi dari luar desa pun juga
ada. Acara mujahadah dihadiri secara langsung oleh Gus Ali yang berasal
dari Poncol. Seluruh peserta memanjatkan doa dengan khusyuk hingga acara
selesai.
Kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa KKN dalam
pelestarian makam peninggalan ini merupakan salah satu bentuk pengembangan
potensi desa dan bersih-bersih desa. Dimana dua hal tersebut merupakan
poin-poin yang terkandung dalam Program KKN Revolusi Mental yang diberikan bagi
Tim KKN Desa Gogodalem. (Tim II KKN Undip 2019 Desa Gogodalem, Kecamatan
Bringin, Kabupaten Semarang)