TEMANGGUNG - Arabika, kopi yang tumbuh di ketinggian lebih dari 1100 mdpl ini memiliki karakteristiknya sendiri untuk Desa Campurejo. Dengan tingkat keasaman dan kepahitannya, Arabika
Campurejo mampu memanjakan lidah para pecinta kopi. Di Desa Campurejo sendiri ada 2 kelompok pegiat kopi dengan produknya masing-masing, Ngidam kopi, dan Kanthong kopi.
Ngidam Kopi yang bermarkas di Dusun Pringwulu (dusun atas) dengan 5 orang pegiatnya, dan
Kanthong Kopi di Dusun Krajan dengan 2 orang Pegiat. Maupun Ngidam Kopi atau
Kanthong Kopi memiliki ciri karakteristiknya sendiri walaupun berada di 1 desa.
Potensi kopi di Desa Campurejo ini sangat kuat mengingat ketinggian Desa
Campurejo dan keseriusan para pemuda dan pegiatnya terhadap Kopi.
Perlahan sebelum adanya para pegiat
ini, para petani masih belum sadar akan nilai jual dari biji kopi itu sendiri,
para petani masih ada yang “petik hijau” tanaman kopi karena tidak sabar
menunggu masa panen yang terhitung 1 tahun setelah menanam.
Selain itu, Tanaman kopi di Desa
Campurejo mengandung rasa kentang dan bawang, karena rasa dan aroma tanaman
kopi terpengaruh oleh tanaman di sekitarnya dimana di Desa Campurejo juga
menghasilkan kentang, bawang, dan jagung.
Potensi kopi juga tidak hanya
berhenti di biji kopinya, saat ini Kanthong kopi sedang bereksperimen
pengolahan kulit kopi menjadi minuman yang rasanya tak kalah dengan kopi itu
sendiri. Dengan ini, maupun Ngidam Kopi dan Kanthong Kopi memiliki jalur
pasarnya sendiri dengan rasa otentiknya masing-masing.