SEMARANG – Desa Seni
Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang identik dengan seni dan
budayanya yang masih kental, salah satunya adalah seni kaligrafi.
Salah satu warga, Bapak Izzudin, sudah beberapa
tahun membuat karya seni kaligrafi yang sudah dipasarkan hingga ke berbagai
kota. Uniknya, media yang digunakan adalah lem tembak. Dengan memanfaatkan lem
tembak, beliau berhasil membuat karya seni unik yang dijual mencapai jutaan
rupiah.
Dalam rangka pengembangan inovasi, TIM I KKN
Tematik Universitas Diponegoro, berhasil menghasilkan sebuah inovasi baru dalam
menciptakan karya seni kaligrafi. Dengan memanfaatkan barang bekas, seni
kaligrafi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai pajangan, namun juga lampu
tidur (18/02/2019).
Pemberdayaan masyarakat diwujudkan dengan
sosialisasi dan pelatihan pembuatan seni akrilik dari pipa pralon dan kaca
akrilik. Kedua bahan ini, nantinya akan menghasilakn dua karya seni unik yang
berbeda.
Yang pertama, pipa pralon yang sudah dipotong
kurang lebih 30 cm, diberi sketsa kaligrafi. Kemudian dibor mengikuti sketsa.
Yang kedua, kaca akrilik berukuran kurang lebih 20 cm x 8 cm, diberi sketsa
kaligrafi kemudian diukir menggunakan
alat ukir.
Setelah selesai, keduanya diberi lampu untuk
mempercantik. Karya seni kaligrafi dari barang bekas ini pun siap dipasarkan
untuk mengrmbangkan UMKM di Desa Seni Jurang Blimbing Kota Semarang.