Home » Archives for March 2019
Ucapan Terima Kasih Kepada 73 Judul Publikasi KKN di KampusUndip.com
UCAPAN TERIMA
KASIH
Kepada:
73 Judul
Publikasi Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim 1 Universitas Diponegoro
(Undip) Tahun 2019
Atas partisipasinya
menjadikan KampusUndip.com sebagai media rujukan publikasi kegiatan KKN. Semoga
bermanfaat dan mendapatkan hasil terbaik.
Hormat Kami,
Tim KAMPUSUNDIP.COM
Lagi, Rektor Undip Prof Yos Jadi Panelis Debat ke-3 Pilpres 2019
JAKARTA – Akademisi
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali berpartisipasi dalam debat
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Adalah Rektor Undip terpilih
periode 2019-2024 Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. yang terpilih menjadi
panelis pada Debat Cawapres ke-3 Pilpres 2019 di Hotel Sunan, Jakarta
(17/3/2019).
Tak hanya panelis, Prof. Yos juga
sekaligus menjadi koordinator panelis pada debat dengan tema “Pendidikan,
Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Sosial Budaya” tersebut.
Dengan mengenakan baju batik biru
putih, Prof. Yos berkesempatan menaiki panggung debat bersama Komisioner KPU
dan Moderator untuk membuka kotak pertanyaan debat.
Terpilihnya Prof. Yos sebagai
panelis ini menambah peran akademisi Undip dalam Pemilu 2019 setelah sebelumnya
Prof. Sudharto juga ditunjuk sebagai panelis pada Debat Capres ke-2 Februari lalu. (KUC/Foto via TRANS7 OFFICIAL)
Tim KKN Undip Gelar Pelatihan Pembuatan Ovitrap dan Vertikultur
BATANG - Pada minggu ini dilakukannya
konsultasi dengan perangkat desa guna memperlancar program mono yang akan dilaksanakan
pada minggu ini, Tim KKN juga menyediakan bahan yang akan di sosialisasikan
agar berjalan dengan lancar. Mono dari Tim KKN pada kali ini mengangkat tema
terkait Ovitrap dan Verticultur.
Konsep
Ovitrap dan Verticultur ini di pimpin oleh mahasiswi Tim KKN berasal dari
Fakultas FSM Jurusan Biologi yang mempresentasikan konsep Ovitrap ini dengan
menggunakan Air dan Gula jawa yang merupakan bahan utamanya. Ovitrap ini
berguna sebagai perangkat nyamuk. Hal ini dilakukan karena banyaknya nyamuk dan
menggunakan bahan yang lebih mudah digunakan agar mempermudah masyarakat melalui
hal ini.
Konsep
Verticulture juga dilaksanakan dengan konsep penanaman bibit menggunakan botol
bekas yang sudah di susun agar perawatannya lebih mudah oleh masyarakat. Bibit
dan pupuk ini bisa di dapatkan di toko bunga terdekat sehingga masyarakat bisa
memulai menanam bibit ini. Verticultur tidak membutuhkan lahan yang banyak,
maka dari itu di halaman rumah maupun belakang rumah bisa di lakukan penanaman
Ovitrap ini.
Pada hari
Rabu, Tim KKN mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Perangkat Desa yang
mengundang masyarakat seluruh Desa Kedungmalang. Di desa Kedungmalang ini
terdapat Ambulance yang di khususkan orang sakit saja. Ambulance ini didapatkan
melalui anggaran desa.
Dilakukannya
rapat seluruh masyarakat Kedungmalang ini guna menjelaskan sistematis yang
tertera dalam Peraturan Desa terkait tarif menggunakan Ambulance ini
dikarenakan dengan uang yang sifatnya sensitive. Meskipun Desa sudah
menyediakan, tetapi masyarakat juga dilibatkan dalam operasional terkait
penggunaan serta perawatan armada tersebut.
Kesepakatan
didapatkan agar masyarakat satu sama lain tidak dirugikan dengan sudah adanya
armada kesehatan tersebut. Perangkat Desa juga menyebutkan pembahasan perihal
Sengketa Tanah Hak Milik yang di wajibkan para masyarakat kepala keluarga yang
tanahnya belum Hak Milik segera menyusul.
Dengan dibantunya
Badan Pertanahan, Perangkat Desa mengharapkan Masyarakat di Kedungmalang ini
memiliki status tanah yang jelas yang nantinya sangat berfungsi pada masa
Panjang maupun pendek.
Tim KKN Undip Gelar “Health Edu Park”, Sarana Pembentuk Generasi Cerdas
GROBOGAN - Mirisnya fenomena yang terjadi
di masyarakat dimana banyak anak-anak yang lebih tertarik untuk bermain
handphone dibandingkan belajar dan bermain dengan teman-temannya di luar rumah
serta anak-anak memiliki kesadaran yang rendah akan pentingnya hidup bersih dan
sehat, membuat para mahasiswa KKN Tim 1
Undip di Desa Pilangpayung dari berbagai lintas jurusan berinisiatif
menciptakan sarana belajar yang menyenangkan dan menarik untuk anak-anak
melalui kegiatan Health Edu Park yang
dikemas sebagai sarana belajar dan bermain yang menyenangkan bagi anak-anak (03/02/19).
Kegiatan Health Edu
Park ini dengan tema “Jadikan Generasi Pilangpayung yang Sehat dan Cerdas”
merupakan program multidisiplin garapan Tim KKN Undip antara lain M. Dzulfikar
Indzar (FSM), Ony Fifi Septiyani (FSM), Anggistina Wulansari (FSM), Listia
Apriani (FKM), Dian Dwi Restiani (FKM), Rahma Khairina (FKM) dan Imam M.
Verrell F (FPP).
Health
Edu Park (HEP) adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa
KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2019. Kegiatan tersebut telah
dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut dari hari Senin tanggal 28 Januari
hingga tanggal 3 Februari 2019 di Balai Desa Pilangpayung.
Kegiatan ini setiap harinya dimulai dari jam 15.30 dan
berakhir pada pukul 17.15 WIB. Pada hari pertama pembukaan HEP, anak-anak
mendengarkan dongeng dari salah satu mahasiswa KKN dan membaca buku di
perpustakaan keliling yang telah diundang oleh tim KKN. Pada hari kedua
anak-anak diajarkan tentang metode berhitung menggunakan batang napier.
Hari ketiga diiisi dengan materi pemilahan sampah dan cinta
lingkungan. Pada hari berikutnya, anak-anak diajarkan membuat prakarya dari
limbah organik dan anorganik, hari selanjutnya anak-anak dikenalkan dengan
hewan ternak. Dan pada hari keenam, anak-anak diberi materi tentang perilaku
hidup bersih dan sehat. Selain diisi dengan berbagai materi, anak-anak juga
diajak bermain permainan tradisional seperti gobag sodor, engklek, lompat tali,
dan sebagainya.
Anak-anak dan orang tua menyambut antusias kegiatan ini,
terbukti dengan jumlah kehadiran peserta yang meningkat dari 40 orang sampai
100 orang. Pada hari penutupan, sejumlah 50 anak datang dan meramaikan lomba
mewarnai dan lomba cerdas cermat. Lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak yang
belum bersekolah, anak TK, kelas 1 dan kelas 2. Sedangkan Lomba Cerdas Cermat
diikuti oleh anak-anak kelas 3, 4, 5, dan 6 SD.
Pada akhir sesi, diumumkan pemenang lomba cerdas cermat
dari juara 1 sampai 3 dan juara lomba mewarnai dari 1 sampai .Anak-anak merasa
senang dengan kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa KKN Undip. Mereka
mendapatkan banyak manfaat dan motivasi untuk belajar lebih giat dari biasanya.
Mahasiswa KKN Undip Gelar Workshop Pembuatan Ecobrick
GEDONG - Sampah merupakan
bahan sisa-sisa produksi yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah terdiri dari
sampah organik yaitu sampah yang masih dapat diuraikan dan sampah anorganik yaitu
sampah yang tidak dapat di uraikan. Penyumbang terbesar dari sampah anorganik
adalah sampah plastik. Masalah sampah plastik ini sangat krusial.
Membahayakannya lagi sampah plastik yang sulit untuk terurai terbawa ke laut,
sehingga membuat laut tercemar.
Bergerak dari permasalahan tersebut, tim 1 KKN Undip membuat
program tentang workshop dan pelatihan pembuatan ecobrick kepada karang taruna Dusun Ngaglik, Desa Gedong yang
dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 3 Februari 2019. Program diawali dengan
pemberian workshop yang disampaikan oleh Ayu Lailatussyifa’ dari Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Pada workshop ini disampaikan bagaimana bahaya dari sampah plastik
terutama mikroplastik jika sampai masuk di tubuh manusia, sehingga diberikan
solusi berupa pembuatan ecobrick.
Pembuatan ecobrick adalah
suatu alternatif dari pemanfaatan sampah-sampah plastik untuk selanjutnya dibuat
sebuah kreasi, sehingga sampah plastik tidak hanya dibuang begitu saja tetapi
dapat dimanfaatkan.
Cara pembuatannya juga sangat mudah yaitu dengan memasukkan
sampah-sampah plastik yang kering dan bersih kedalam botol plastik dan
memampatkannya sampai botol plastik benar-benar padat. Botol plastik yang sudah
padat ini nanti dapat dikreasikan sesuai kenginan seperti dibuat kursi, pot
bunga, meja, panggung dan yang lainnya.
Program workshop dan pelatihan ecobrick
sukses mencuri perhatian para anggota karang taruna Dusun Ngaglik. Sehingga
sebagai kelanjutan dari program ini maka dibentuk kelembagaan khusus untuk
pembuatan ecobrick di Dusun Ngaglik. Kedepannya diharapkan masyarakat semakin
sadar tentang permasalahan sampah dan ikut serta dalam upaya pengurangan sampah
melalui pengembangan program ini. (Desi
Permatasari)
Aquaponik Solusi Apik Manfaatkan Kolam Karya Mahasiswa KKN Undip
TENGARAN - Tim 1 KKN Undip Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten
Tengaran melakukan program pemanfaatan lahan perikanan di rumah warga sebagai
media penanaman sayuran dengan metode aquaponik
(8/2/2019). Latar belakang pelaksanaan program ini adalah karena
kurang optimalnya pemanfaatan lahan perikanan di rumah warga desa.
Program ini dilaksanakan di kolam ikan salah satu warga
Dusun Krajan yaitu kolam ikan milik Bapak Didik tepatnya warga RT 08, RW 03
Dusun Krajan, Desa Tengaran. Pengoptimalan pemanfaatan kolam melalui penanaman
tamanan aquaponik dipilih karena sistem pembuatannya yang relatif sederhana
tidak memerlukan banyak ruang, serta sayuran yang ditanam dapat digunakan
sebagai sayuran konsumsi keluarga. Selain itu, sayuran yang dihasilkan melalui
metode ini relatif lebih sehat karena minimnya penggunaan bahan kimia seperti pestisida.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat ini cukup
sederhana dan murah. Pertama mempersiapkan terlebih dahulu media tanamnya yaitu
rockwool bisa juga menggunakan sterofom. Kedua potong dadu dengan ukuran
2,5x2,5 cm, kemudian media tanam diberi
lobang dan masukkan bibit pada lubang tersebut.
Selanjutnya beri diberi air hingga basah dan ditutup
dibiarkan selama 3-5 hari agar tidak terkena sinar matahari. Benih – benih
tersebut akan mulai tumbuh daun. Selanjutnya mempersiapkan peralatan-peralatan
rak aquaponik menggunakan pipa pralon yang telah diukur sesuai dengan
kebutuhan.
Pak Didik sebagai mitra, beliau mengapresiasi pelaksanaan
program ini dan menyampaikan bahwa program tersebut sangat bermanfaat karena
selain dapat memberikan pengetahuan mengenai metode tanam aquaponik, program
tersebut juga memberikan penyadaran bahwa kolam keluarga dapat dimanfaatkan
menjadi hal yang lebih bermanfaat.
Melalui program ini tim 1 KKN Undip berharap dapat
menumbuhkan kesadaran warga Dusun Krajan terlebih masyarakat Desa Tengaran
untuk dapat memanfaatkan kolam ikan keluarga dengan cara yang serupa atau
dengan metode baru yang lebih kreatif. Sehingga, kolam ikan tidak sekedar
menjadi hiasan rumah, namun juga memiliki manfaat yang lebih banyak bagi
pemilik kolam.
Tim KKN Undip Luncurkan Rengitz, Produk Khas Desa Sumbermulyo
REMBANG – Hampir
seluruh masyarakat Desa Sumbermulyo bekerja sebagai petani dan peternak
sehingga ketika musim kemarau tiba, hal ini sangat berdampak pada kondisi
perekonomian masyarakat. Mengingat, irigasi yang ada belum mampu untuk mengairi
seluruh wilayah persawahan.
Berangkat dari kondisi tersebut, Tim I KKN Undip Tahun 2019
berupaya untuk mencari solusi sebagai alternatif pendapatan masyarakat ketika
hasil pertanian tidak dapat maksimal melalui pembinaan UMKM.
Dari hasil survey yang telah dilaksanakan, ternyata
mayoritas masyarakat Sumbermulyo sangat terbiasa untuk membuat rengginang.
Melihat potensi tersebut, maka dirancanglah suatu program pembinaan UMKM
Rengginang dengan berbagai macam varian rasa yang kemudian produk tersebut
diberi merk “RENGITZ” (Rengginang Sumbermulyo Hitz).
Pembinaan UMKM Rengginang dilaksanakan pada tanggal 16
Februari 2019 bertempat di Balai Desa Sumbermulyo. Secara garis besar,
pembinaan tersebut dibagi dalam 4 tahap, yakni Produksi, Pengemasan, Perizinan
Pemasaran. Pada tahap Produksi, pemaparan materi dilakukan oleh Yako Cristia
Brana (PWK) dengan dibantu oleh Yuni Purnama (Keperawatan) dan Nola Anggita
(Ilmu Gizi).
Pada tahap pengemasan, pemaparan materi dilakukan oleh Rifki
Rinaldi (Teknik Mesin) dengan dibantu oleh Layalia Azka (Keperawatan). Pada
tahap Perizinan, pemaparan materi dilakukan oleh Robertha Nimas (Hukum) dan
pemaparan materi pada tahap pengemasan dilakukan oleh Masadi Naim (Siskom).
Program ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta.
Masyarakat desa Sumbermulyo menyambut pembinaan UMKM
rengginang ini dengan sangat antusias. Mereka berharap agar program ini dapat
diaplikasikan langsung dalam kehidupan masyarakat Desa Sumbermulyo. Di sisi
lain, pelaksana kegiatan juga berharap agar program ini dapat menjadi
alternatif usaha agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Mahasiswa KKN Undip Beri Pelatihan Pengelolaan Sampah
BATANG – Tim KKN Undip mengadakan penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah di Desa Sendang. Urgensi yang diangkat pada kegiatan ini adalah masih banyaknya masyarakat desa Sendang yang mengolah sampah dengan cara dibakar, serta kurangnya
budaya daur ulang sampah di desa Sendang. Penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa Sendang yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Sendang, Senin (21/1).
Acara pertama ialah penyuluhan tentang dampak dari
pembakaran sampah. Asap pembakaran sampah diketahui berakibat buruk bagi
kesehatan. Asap yang terhirup dapat menyebabkan masalah berupa gangguan pernapasan, serta masalah
lain seperti kesehatan kulit dan mata. Tim KKN desa Sendang juga mengenalkan
sistem Bank Sampah guna untuk pengelolaan serta
pemusatan pembuangan sampah dan juga mengenalkan berbagai tanaman yang dapat mengurangi
dampak negatif dari pembakaran sampah
Acara kedua ialah pelatihan pengolahan
sampah. pada kegiatan ini Tim KKN Undip membagi sampah ke dalam dua jenis
sampah, yaitu sampah an-organik dan sampah organik. Untuk jenis sampah
an-organik, masyarakat diberikan pelatihan yaitu cara mengubah sampah menjadi
barang-barang yang bermanfaat. Salah satunya yaitu mengubah sampah botol
plastik menjadi pot bunga yang dibuat semenarik mungkin, sehingga terlihat
cantik saat dipajang di rumah.
Dan untuk sampah organik, Tim KKN
undip mempraktikkan bagaimana cara membuat sampah tersebut menjadi kompos. Dalam
pelatihan ini ada beberapa bahan yang dibutuhkan diantaranya EM4, air, gula
pasir dan sampah organik itu sendiri.
Untuk tempat pembuatannya cukup
menggunakan media tanah yang digali dan dikasih alas berupa terpal. cara
pembuatannya yaitu masukan sampah kedalam lubang yang telah disediakan, campur
bahan-bahan selain sampah ke dalam sebuah ember kemudian tabur bahan bahan
tersebut ke lubang tanah yang berisi sampah.
Tim KKN Undip Beri Pendampingan Gerakan Sadar Literasi Media
JEPARA – Mahasiswa KKN Undip melaksanakan program pendampingan
gerakan sadar literasi media pada ibu-ibu Desa Jatisari (25/1/2019). Hal ini
dilatarbelakangi rasa prihatin terhadap banyaknya anak-anak yang terlalu
kecanduan untuk bermain gawai dan bahkan bermain media sosial di usia yang seharusnya
waktunya untuk bermain.
Meskipun tidak dapat dipungkiri lagi kini media sosial dan
gawai seperti sebuah kebutuhan bagi semua orang, tapi bagi anak usia dini
adalah hal yang belum pantas. Karena sadar atau tidak sadar media sosial juga
bagai 2 mata pisau karena bisa memberikan dampak positif dan negatif bagi
penggunanya.
Oleh karena itu, untuk dapat mengawasi dan memberi
pengertian terhadap anak-anaknya, seorang ibu harus memiliki paham tentang
literasi media terlebih dahulu. Inilah alasan mengapa dipilih ibu-ibu sebagai
sasaran dalam program gerakan sadar literasi media.
Pada dasarnya juga seorang ibu adalah yang di contoh
anak-anaknya. Sehingga, jika harus mendidik anak terlebih dahulu memahaminya. Tidak
hanya itu, melalui program ini diharapkan ibu-ibu dapat menjadi pengguna media
sosial yang bijak dan juga diharapkan penggunaan gawai dan sosial media bagi
anak-anak dapat lebih berkurang dan diawasi.
Program ini dilaksanakan di balai Desa Jatisari yang diawali
dengan sambutan dari perangkat Desa Jatisari. Materi yang disampaikan salah
satunya adalah tentang cara menjadi pengguna media sosial yang bijak, cara
menghindari media sosial yang bijak, bahaya penggunaan gawai pada anak dan lain
lain.
Materi yang diberikan pun dikemas dengan gaya bahasa yang
mudah dipahami agar pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap oleh ibu-ibu.
Di akhir sesi, terdapat sesi tanya jawab dengan peserta. Kemudian dilanjutkan
dengan pembagian hadiah bagi ibu-ibu yang dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan. Para peserta pun antusias untuk mendengarkan materi dan juga
menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dukung Eksistensi Seni, Tim KKN Undip Gelar Pelatihan Publikasi
SEMARANG - Media dan
publikasi merupakan hal yang penting demi eksistensi dari sebuah kesenian.
Media dalam publikasi seni berfungsi sebagai alat komunukasi secara tidak
langsung antara karya seni dengan penikmat.
Publikasi karya seni dalam media cakupannya akan lebih luas dan lebih
banyak orang dapat menikmatinya. Publikasi seni dengan media dapat memasarkan
semua cabang seni baik seni pertunjukan, seni rupa, sastra dan seni yang
lainnya.
Salah satu organisasi pemuda yang ada di Jurang Blimbing yaitu IKADA
(Ikatan Kawula Muda) yang beranggotakan seluruh pemuda pemudi dari kampung tematik
seni dan budaya jurang blimbing. Organisasi tersebut menjadi wadah dalam
pengembangan ikon kesenian karena pemuda disini dianggap sebagai generasi
penerus agar eksistensi dari Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing tetap
terjaga.
Oleh karena itu, disinilah peran IKADA dalam pengembangan ikon kesenian dan
kebudayaan di era milenial melalui media promosi dan publikasi kepada masyarakat
umum untuk menunjukkan keberadaan salah satu kampung seni dan budaya yang
terdapat di Kota Semarang.
Sekaligus sebagai pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN TIM I Tematik Undip Jurang Blimbing
melakukan pelatihan untuk publikasi dan promosi melalui media online yaitu
website dan instagram (10/02/2019).
Pelatihan yang dilakukan berupa pelatihan fotografi, videografi dan konten
website. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maupun
kreativitas desain untuk menunjang pelestarian seni dan budaya.
Manfaatkan Limbah Plastik, Mahasiswa KKN Undip Buat Kostum Unik
SEMARANG - Banyaknya limbah plastik
yang terbuang begitu saja di Desa Seni Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, memunculkan ide bagi TIM I KKN Tematik Jurang Blimbing
Universitas Diponegoro (Undip) untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi kostum unik.
Sekaligus dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kegiatan yang
berlangsung di Ndengkek Sari RT 02 RW 04 Desa Jurang Blimbing, disambut
antusias oleh ibu-ibu yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga beserta
anak-anak (24/02/2019).
Setelah mengumpulkan limbah plastik dan koran bekas yang akan digunakan,
limbah tersebut dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipola dan dijahit. Antusiasme terlihat dengan ramainya disukusi
antara warga dan mahasiswa dalam merencanakan model dan ide untuk kostum.
Rencananya, kostum unik ini akan digunakan pada karnaval anak-anak Desa
Jurang Blimbing Semarang.
Kreatif, Mahasiswa KKN Undip Sulap Barang Bekas Jadi Karya Kaligrafi
SEMARANG – Desa Seni
Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang identik dengan seni dan
budayanya yang masih kental, salah satunya adalah seni kaligrafi.
Salah satu warga, Bapak Izzudin, sudah beberapa
tahun membuat karya seni kaligrafi yang sudah dipasarkan hingga ke berbagai
kota. Uniknya, media yang digunakan adalah lem tembak. Dengan memanfaatkan lem
tembak, beliau berhasil membuat karya seni unik yang dijual mencapai jutaan
rupiah.
Dalam rangka pengembangan inovasi, TIM I KKN
Tematik Universitas Diponegoro, berhasil menghasilkan sebuah inovasi baru dalam
menciptakan karya seni kaligrafi. Dengan memanfaatkan barang bekas, seni
kaligrafi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai pajangan, namun juga lampu
tidur (18/02/2019).
Pemberdayaan masyarakat diwujudkan dengan
sosialisasi dan pelatihan pembuatan seni akrilik dari pipa pralon dan kaca
akrilik. Kedua bahan ini, nantinya akan menghasilakn dua karya seni unik yang
berbeda.
Yang pertama, pipa pralon yang sudah dipotong
kurang lebih 30 cm, diberi sketsa kaligrafi. Kemudian dibor mengikuti sketsa.
Yang kedua, kaca akrilik berukuran kurang lebih 20 cm x 8 cm, diberi sketsa
kaligrafi kemudian diukir menggunakan
alat ukir.
Setelah selesai, keduanya diberi lampu untuk
mempercantik. Karya seni kaligrafi dari barang bekas ini pun siap dipasarkan
untuk mengrmbangkan UMKM di Desa Seni Jurang Blimbing Kota Semarang.
Puding Jagung Manis Mahasiswa KKN Undip Jadi Variasi PMT Posyandu
TRUWOLU - Kegiatan
posyandu balita dan lansia di dusun Jakenan, Desa Truwolu merupakan salah satu
agenda wajib setiap bulannya. Posyandu dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul
12.00 siang (9/2/2019). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 43 ibu dan balita,
dan acara dimulai dengan pendataan nama anak dan orang tua, dilanjutkan dengan
penimbangan anak yang selanjutnya didata dalam bentuk grafik dalam Kartu Menuju
Sehat (KMS).
Setelah
selesai penimbangan dan pendataan oleh kader, balita diberi PMT atau Pemberian Makanan
Tambahan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Namun selama ini
PMT masih sebatas bubur kacang hijau dan telur puyuh rebus. Maka dari itu perlu
adanya variasi PMT di posyandu. Semakin bervariasinya PMT tentu diharapkan
dapat meningkatkan partisipasi ibu untuk datang ke posyandu.
Maka dari
itu, mahasiswa tim 1 KKN Undip Desa Truwolu mengadakan pengenalan salah satu
variasi produk PMT berbasis bahan lokal, yaitu puding jagung. Pembuatan pudding
jagung cukup mudah, yaitu jagung manis yang sudah direbus diserut, kemudian
dihaluskan. Kemudian dicampurkan dengan tepung agar-agar, dan jangan lupa
ditambahkan susu, gula dan garam secukupnya. Masak kurang lebih 20 menit, maka
pudding jagung sudah siap dihidangkan.
Diharapkan, dengan
adanya pendampingan sekaligus pemberian PMT puding jagung oleh mahasiswa tim I
KKN Undip ini bisa menjadi inovasi sekaligus variasi PMT di Posyandu dusun
Jakenan dan bisa diterapkan untuk para kader-kader posyandu. Disisi lain, dapan
menjadi edukasi bagi ibu betapa pentingnya makanan yang sehat dan bergizi bagi
balitanya.
Kenalkan Program Unggulan Desa, Tim KKN Undip Gelar Expo
TENGARAN –
Mahasiswa KKN Undip mengadakan Expo tingkat
kabupaten yang bertempat di Kantor
Kecamatan Tengaran, Kamis (14/2/2019). Dilaksanakannya
kegiatan expo ini bertujuan untuk menampilkan dan memperkenalkan program-program
unggulan yang ada di setiap desa di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Tengaran,
Suruh, Sumowono, dan Banyubiru. Yang dimaksud dengan program unggulan adalah
program terbaik yang dibuat oleh mahasiswa di tiap desa tempat mereka KKN.
Desa Gedong sendiri merupakan salah satu dari sepuluh desa yang
ada di Kecamatan Banyubiru. Tim 1 KKN Undip Desa Gedong menampilkan beberapa
program unggulan diantaranya adalah Ecobrick,
Masterplan pengembangan wisata, Website
desa, Edukasi BPJS, dan Masterplan perencanaan air bersih. Ada satu program
dari Desa Gedong yang menarik minat pihak kabupaten yaitu Masterplan
pengembangan wisata Desa Gedong.
Masterplan ini berupa dokumen yang berisi tentang konsep perencanaan pengembangan wisata, kondisi
eksisting dan rencana pengembangan wisata berdasarkan komponen pariwisata 5A (attraction, aminities, accessibility,
activity, dan anciliary),
skenario pembangunan, serta rekomendasi kelembagaan pengembangan wisata Desa Gedong
dalam 5 tahun ke depan.
Expo semakin ramai dengan adanya jalan sehat yang diikuti oleh
mahasiswa KKN, dosen pembimbing lapangan, perangkat kecamatan, dan semua warga
Tengaran pada pukul 06.00 WIB. Serta dengan menampilkan berbagai macam kesenian
daerah dari setiap kecamatan membuat Expo kabupaten ini berlangsung meriah.
Diantaranya adalah penampilan perkusi angklung yang berasal dari Kecamatan
Banyubiru, kesenian rodat yang merupakan kesenian daerah khas Kecamatan Suruh,
kesenian rebana berasal dari Kecamatan Sumowono, dan tarian anak-anak SD yang
berasal dari Kecamatan Tengaran.
Unik, Mahasiswa KKN Undip Hijaukan Desa Dengan Perpustakaan Alam
PEKALONGAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan kegiatan penanaman pohon di tepi
sungai kulon Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Pekalongan, Rabu (13/2/2019). Adanya
kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan Desa Wuled dan mengakrabkan antar
warga.
Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa dan beberapa warga,
jenis pohon yang ditanam antara lain tanaman obat keluarga seperti jahe-jahean
dan tanaman berkayu seperti pohon mangga dan pohon jeruk.
Penanaman bibit pohon ini digagas oleh Kepala Desa Wuled,
Wasduki Djazuli sebagai salah satu program yang beliau terapkan selama
kepengurusannya sebagai Kepala Desa, pasalnya Pak Wasduki menilai bahwa
penghijauan itu sangat penting. Alam harus terus dilestarikan untuk
keberlangsungan hidup anak cucu kita nantinya.
"Sebenarnya program penghijauan ini sudah saya
terapkan, setiap ada satu pasang calon pengantin yang mau menikah harus menanam
1 bibit pohon sebagai syarat pernikahannya, dengan begitu harapan saya Desa
Wuled bisa terjaga ekosistemnya" ungkap Pak Wasduki.
Desa Wuled memiliki potensi lahan yang luas. Selain itu,
tanaman yang tumbuh di daerah Desa tersebut adalah tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal. Kegiatan penanaman tersebut juga diikuti oleh
Tim 1 KKN Undip Desa Wuled sekaligus mensosialisasikan potensi yang ada di
Desa.
"Kami dari mahasiswa KKN melihat banyak sekali potensi
yang dapat digali dari Desa Wuled, salah satunya pemanfaatan tanaman obat yang
tumbuh di Desa Wuled. Kami pun ikut dalam kegiatan penanaman tersebut sekaligus
memperkenalkan tanaman yang dapat dijadikan obat. Kami juga membuat buku
panduan yang berisi daftar tanaman, manfaat dan cara pengolahan tanaman obat
agar warga lebih mudah dalam memanfaatkannya," Ujar Mas Iqbal selaku Koordinator
Desa tim 1 KKN Undip Desa Wuled.
Sebenarnya tanaman obat keluarga atau yang sering disebut
toga ini dapat ditanam dimana saja. Tanaman ini biasa tumbuh di pekarangan
rumah atau belakang rumah. Bagi warga yang memiliki pekarangan sempit, toga ini
bisa ditanam dengan menggunakan pot atau wadah-wadah bekas yang dapat dijadikan
tempat penanaman.
Harapannya, Desa Wuled bisa menjadi desa yang hijau, asri
dan indah dengan warganya yang sehat melalui pemanfaatan potensi desa.