11 Warna Bendera

Representasi dari 11 fakultas di Undip

Patung Diponegoro (Pangeran Diponegoro)

Icon-nya Kampus Universitas Diponegoro

Tugu Bundaran Kampus Undip Tembalang

Pintu gerbang utama masuk kampus Undip Tembalang

Ruang Terbuka Hijau Kampus Undip

Menuju Kampus Undip yang Asri dan Sejuk untuk Aktivitas Mahasiswa dan Masyarakat Sekitar

Gedung Prof. Soedarto S.H

Pusat Kegiatan Seminar, Workshop, Seni, Verifikasi-Registrasi, dll

Gedung ICT Centre dan Laboratorium Terpadu

Pusat Informasi Dalam dan Luar Negeri, IT, dan Laboratorium Penelitian

Masjid Kampus (Maskam) Undip

Pusat Kegiatan Islam Mahasiswa (Kajian, Wisata Ruhani, Wisata Ilmu, Mentoring, TPQ, Muslimah Training, dll)

Rusunawa Undip

Fasilitas Tempat Tinggal yang disediakan Pihak Kampus Bagi Mahasiswa

SPBU Undip Tembalang

Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang Terintegrasi di Dalam Area Kampus. Satu-satunya di Jawa Tengah

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Rumah Sakit Universitas Milik Undip Berstandar Nasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

'Futsal Indoor Stadium' Undip

Stadion Futsal Kampus Undip Berkelas Internasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

Bendungan Waduk Undip

Mega Proyek Pembangunan Waduk Kampus Undip. Satu-satunya di Jawa Tengah

Waduk Undip (Waduk Pendidikan Diponegoro)

Area Konservasi, Wisata Pendidikan dan Penelitian Mahasiswa, Pembangkit Listrik, dll. Satu-satunya di Jawa Tengah

Stadion Sepakbola Undip

Pusat Kegiatan Olahraga Sepakbola di Kompleks Gelora Undip Tembalang, Semarang

Upacara PMB di Stadion Undip

Lebih Dari 50 Ribu Mahasiswa Menimba Ilmu di Kampus Undip

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Stadion Sepakbola Undip

Menerima rata-rata 10 Ribu Mahasiswa Baru Tiap Tahun

Widya Puraya

Salah Satu jantung Kampus Undip Tembalang (UPT Perpustakaan, LP2MP, Posko KKN, Lapangan Upacara, dll)

Ucapan Terima Kasih Kepada 73 Judul Publikasi KKN di KampusUndip.com


UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada:

73 Judul Publikasi Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2019

Atas partisipasinya menjadikan KampusUndip.com sebagai media rujukan publikasi kegiatan KKN. Semoga bermanfaat dan mendapatkan hasil terbaik.

Hormat Kami,
Tim KAMPUSUNDIP.COM

Lagi, Rektor Undip Prof Yos Jadi Panelis Debat ke-3 Pilpres 2019


JAKARTA – Akademisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali berpartisipasi dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Adalah Rektor Undip terpilih periode 2019-2024 Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. yang terpilih menjadi panelis pada Debat Cawapres ke-3 Pilpres 2019 di Hotel Sunan, Jakarta (17/3/2019).

Tak hanya panelis, Prof. Yos juga sekaligus menjadi koordinator panelis pada debat dengan tema “Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Sosial Budaya” tersebut.





Dengan mengenakan baju batik biru putih, Prof. Yos berkesempatan menaiki panggung debat bersama Komisioner KPU dan Moderator untuk membuka kotak pertanyaan debat.

Terpilihnya Prof. Yos sebagai panelis ini menambah peran akademisi Undip dalam Pemilu 2019 setelah sebelumnya Prof. Sudharto juga ditunjuk sebagai panelis pada Debat Capres ke-2 Februari lalu. (KUC/Foto via TRANS7 OFFICIAL)






Tim KKN Undip Gelar Pelatihan Pembuatan Ovitrap dan Vertikultur


BATANG - Pada minggu ini dilakukannya konsultasi dengan perangkat desa guna memperlancar program mono yang akan dilaksanakan pada minggu ini, Tim KKN juga menyediakan bahan yang akan di sosialisasikan agar berjalan dengan lancar. Mono dari Tim KKN pada kali ini mengangkat tema terkait Ovitrap dan Verticultur.

Konsep Ovitrap dan Verticultur ini di pimpin oleh mahasiswi Tim KKN berasal dari Fakultas FSM Jurusan Biologi yang mempresentasikan konsep Ovitrap ini dengan menggunakan Air dan Gula jawa yang merupakan bahan utamanya. Ovitrap ini berguna sebagai perangkat nyamuk. Hal ini dilakukan karena banyaknya nyamuk dan menggunakan bahan yang lebih mudah digunakan agar mempermudah masyarakat melalui hal ini.

Konsep Verticulture juga dilaksanakan dengan konsep penanaman bibit menggunakan botol bekas yang sudah di susun agar perawatannya lebih mudah oleh masyarakat. Bibit dan pupuk ini bisa di dapatkan di toko bunga terdekat sehingga masyarakat bisa memulai menanam bibit ini. Verticultur tidak membutuhkan lahan yang banyak, maka dari itu di halaman rumah maupun belakang rumah bisa di lakukan penanaman Ovitrap ini.

Pada hari Rabu, Tim KKN mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Perangkat Desa yang mengundang masyarakat seluruh Desa Kedungmalang. Di desa Kedungmalang ini terdapat Ambulance yang di khususkan orang sakit saja. Ambulance ini didapatkan melalui anggaran desa.

Dilakukannya rapat seluruh masyarakat Kedungmalang ini guna menjelaskan sistematis yang tertera dalam Peraturan Desa terkait tarif menggunakan Ambulance ini dikarenakan dengan uang yang sifatnya sensitive. Meskipun Desa sudah menyediakan, tetapi masyarakat juga dilibatkan dalam operasional terkait penggunaan serta perawatan armada tersebut.


Kesepakatan didapatkan agar masyarakat satu sama lain tidak dirugikan dengan sudah adanya armada kesehatan tersebut. Perangkat Desa juga menyebutkan pembahasan perihal Sengketa Tanah Hak Milik yang di wajibkan para masyarakat kepala keluarga yang tanahnya belum Hak Milik segera menyusul.


Dengan dibantunya Badan Pertanahan, Perangkat Desa mengharapkan Masyarakat di Kedungmalang ini memiliki status tanah yang jelas yang nantinya sangat berfungsi pada masa Panjang maupun pendek.

Tim KKN Undip Gelar “Health Edu Park”, Sarana Pembentuk Generasi Cerdas


GROBOGAN  - Mirisnya fenomena yang terjadi di masyarakat dimana banyak anak-anak yang lebih tertarik untuk bermain handphone dibandingkan belajar dan bermain dengan teman-temannya di luar rumah serta anak-anak memiliki kesadaran yang rendah akan pentingnya hidup bersih dan sehat,  membuat para mahasiswa KKN Tim 1 Undip di Desa Pilangpayung dari berbagai lintas jurusan berinisiatif menciptakan sarana belajar yang menyenangkan dan menarik untuk anak-anak melalui kegiatan Health Edu Park yang dikemas sebagai sarana belajar dan bermain yang menyenangkan bagi anak-anak (03/02/19).

Kegiatan Health Edu Park ini dengan tema “Jadikan Generasi Pilangpayung yang Sehat dan Cerdas” merupakan program multidisiplin garapan Tim KKN Undip antara lain M. Dzulfikar Indzar (FSM), Ony Fifi Septiyani (FSM), Anggistina Wulansari (FSM), Listia Apriani (FKM), Dian Dwi Restiani (FKM), Rahma Khairina (FKM) dan Imam M. Verrell F (FPP).

Health Edu Park (HEP) adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2019. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut dari hari Senin tanggal 28 Januari hingga tanggal 3 Februari 2019 di Balai Desa Pilangpayung.

Kegiatan ini setiap harinya dimulai dari jam 15.30 dan berakhir pada pukul 17.15 WIB. Pada hari pertama pembukaan HEP, anak-anak mendengarkan dongeng dari salah satu mahasiswa KKN dan membaca buku di perpustakaan keliling yang telah diundang oleh tim KKN. Pada hari kedua anak-anak diajarkan tentang metode berhitung menggunakan batang napier.

Hari ketiga diiisi dengan materi pemilahan sampah dan cinta lingkungan. Pada hari berikutnya, anak-anak diajarkan membuat prakarya dari limbah organik dan anorganik, hari selanjutnya anak-anak dikenalkan dengan hewan ternak. Dan pada hari keenam, anak-anak diberi materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Selain diisi dengan berbagai materi, anak-anak juga diajak bermain permainan tradisional seperti gobag sodor, engklek, lompat tali, dan sebagainya.



Anak-anak dan orang tua menyambut antusias kegiatan ini, terbukti dengan jumlah kehadiran peserta yang meningkat dari 40 orang sampai 100 orang. Pada hari penutupan, sejumlah 50 anak datang dan meramaikan lomba mewarnai dan lomba cerdas cermat. Lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak yang belum bersekolah, anak TK, kelas 1 dan kelas 2. Sedangkan Lomba Cerdas Cermat diikuti oleh anak-anak kelas 3, 4, 5, dan 6 SD.


Pada akhir sesi, diumumkan pemenang lomba cerdas cermat dari juara 1 sampai 3 dan juara lomba mewarnai dari 1 sampai .Anak-anak merasa senang dengan kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa KKN Undip. Mereka mendapatkan banyak manfaat dan motivasi untuk belajar lebih giat dari biasanya.

Mahasiswa KKN Undip Gelar Workshop Pembuatan Ecobrick


GEDONG - Sampah merupakan bahan sisa-sisa produksi yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah terdiri dari sampah organik yaitu sampah yang masih dapat diuraikan dan sampah anorganik yaitu sampah yang tidak dapat di uraikan. Penyumbang terbesar dari sampah anorganik adalah sampah plastik. Masalah sampah plastik ini sangat krusial. Membahayakannya lagi sampah plastik yang sulit untuk terurai terbawa ke laut, sehingga membuat laut tercemar.

Bergerak dari permasalahan tersebut, tim 1 KKN Undip membuat program tentang workshop dan pelatihan pembuatan ecobrick kepada karang taruna Dusun Ngaglik, Desa Gedong yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 3 Februari 2019. Program diawali dengan pemberian workshop yang disampaikan oleh Ayu Lailatussyifa’ dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Pada workshop ini disampaikan bagaimana bahaya dari sampah plastik terutama mikroplastik jika sampai masuk di tubuh manusia, sehingga diberikan solusi berupa pembuatan ecobrick.

Pembuatan ecobrick adalah suatu alternatif dari pemanfaatan sampah-sampah plastik untuk selanjutnya dibuat sebuah kreasi, sehingga sampah plastik tidak hanya dibuang begitu saja tetapi dapat dimanfaatkan.

Cara pembuatannya juga sangat mudah yaitu dengan memasukkan sampah-sampah plastik yang kering dan bersih kedalam botol plastik dan memampatkannya sampai botol plastik benar-benar padat. Botol plastik yang sudah padat ini nanti dapat dikreasikan sesuai kenginan seperti dibuat kursi, pot bunga, meja, panggung dan yang lainnya.


Program workshop dan pelatihan ecobrick sukses mencuri perhatian para anggota karang taruna Dusun Ngaglik. Sehingga sebagai kelanjutan dari program ini maka dibentuk kelembagaan khusus untuk pembuatan ecobrick di Dusun Ngaglik. Kedepannya diharapkan masyarakat semakin sadar tentang permasalahan sampah dan ikut serta dalam upaya pengurangan sampah melalui pengembangan program ini. (Desi Permatasari)

Aquaponik Solusi Apik Manfaatkan Kolam Karya Mahasiswa KKN Undip


TENGARAN - Tim 1 KKN Undip Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Tengaran melakukan program pemanfaatan lahan perikanan di rumah warga sebagai media penanaman sayuran dengan metode aquaponik (8/2/2019). Latar belakang pelaksanaan program ini adalah karena kurang optimalnya pemanfaatan lahan perikanan di rumah warga desa.

Program ini dilaksanakan di kolam ikan salah satu warga Dusun Krajan yaitu kolam ikan milik Bapak Didik tepatnya warga RT 08, RW 03 Dusun Krajan, Desa Tengaran. Pengoptimalan pemanfaatan kolam melalui penanaman tamanan aquaponik dipilih karena sistem pembuatannya yang relatif sederhana tidak memerlukan banyak ruang, serta sayuran yang ditanam dapat digunakan sebagai sayuran konsumsi keluarga. Selain itu, sayuran yang dihasilkan melalui metode ini relatif lebih sehat karena minimnya penggunaan bahan kimia seperti pestisida.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat ini cukup sederhana dan murah. Pertama mempersiapkan terlebih dahulu media tanamnya yaitu rockwool bisa juga menggunakan sterofom. Kedua potong dadu dengan ukuran 2,5x2,5 cm, kemudian media tanam diberi lobang dan masukkan bibit pada lubang tersebut.

Selanjutnya beri diberi air hingga basah dan ditutup dibiarkan selama 3-5 hari agar tidak terkena sinar matahari. Benih – benih tersebut akan mulai tumbuh daun. Selanjutnya mempersiapkan peralatan-peralatan rak aquaponik menggunakan pipa pralon yang telah diukur sesuai dengan kebutuhan.







Pak Didik sebagai mitra, beliau mengapresiasi pelaksanaan program ini dan menyampaikan bahwa program tersebut sangat bermanfaat karena selain dapat memberikan pengetahuan mengenai metode tanam aquaponik, program tersebut juga memberikan penyadaran bahwa kolam keluarga dapat dimanfaatkan menjadi hal yang lebih bermanfaat.


Melalui program ini tim 1 KKN Undip berharap dapat menumbuhkan kesadaran warga Dusun Krajan terlebih masyarakat Desa Tengaran untuk dapat memanfaatkan kolam ikan keluarga dengan cara yang serupa atau dengan metode baru yang lebih kreatif. Sehingga, kolam ikan tidak sekedar menjadi hiasan rumah, namun juga memiliki manfaat yang lebih banyak bagi pemilik kolam.

Tim KKN Undip Luncurkan Rengitz, Produk Khas Desa Sumbermulyo


REMBANG – Hampir seluruh masyarakat Desa Sumbermulyo bekerja sebagai petani dan peternak sehingga ketika musim kemarau tiba, hal ini sangat berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat. Mengingat, irigasi yang ada belum mampu untuk mengairi seluruh wilayah persawahan.

Berangkat dari kondisi tersebut, Tim I KKN Undip Tahun 2019 berupaya untuk mencari solusi sebagai alternatif pendapatan masyarakat ketika hasil pertanian tidak dapat maksimal melalui pembinaan UMKM.

Dari hasil survey yang telah dilaksanakan, ternyata mayoritas masyarakat Sumbermulyo sangat terbiasa untuk membuat rengginang. Melihat potensi tersebut, maka dirancanglah suatu program pembinaan UMKM Rengginang dengan berbagai macam varian rasa yang kemudian produk tersebut diberi merk “RENGITZ” (Rengginang Sumbermulyo Hitz).

Pembinaan UMKM Rengginang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2019 bertempat di Balai Desa Sumbermulyo. Secara garis besar, pembinaan tersebut dibagi dalam 4 tahap, yakni Produksi, Pengemasan, Perizinan Pemasaran. Pada tahap Produksi, pemaparan materi dilakukan oleh Yako Cristia Brana (PWK) dengan dibantu oleh Yuni Purnama (Keperawatan) dan Nola Anggita (Ilmu Gizi).



Pada tahap pengemasan, pemaparan materi dilakukan oleh Rifki Rinaldi (Teknik Mesin) dengan dibantu oleh Layalia Azka (Keperawatan). Pada tahap Perizinan, pemaparan materi dilakukan oleh Robertha Nimas (Hukum) dan pemaparan materi pada tahap pengemasan dilakukan oleh Masadi Naim (Siskom). Program ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta.


Masyarakat desa Sumbermulyo menyambut pembinaan UMKM rengginang ini dengan sangat antusias. Mereka berharap agar program ini dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan masyarakat Desa Sumbermulyo. Di sisi lain, pelaksana kegiatan juga berharap agar program ini dapat menjadi alternatif usaha agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.  

Mahasiswa KKN Undip Beri Pelatihan Pengelolaan Sampah


BATANG Tim KKN Undip mengadakan penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah di Desa Sendang. Urgensi yang diangkat pada kegiatan ini adalah masih banyaknya masyarakat desa Sendang yang mengolah sampah dengan cara dibakar, serta kurangnya budaya daur ulang sampah di desa Sendang. Penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa Sendang yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Sendang, Senin (21/1).

Acara pertama ialah penyuluhan tentang dampak dari pembakaran sampah. Asap pembakaran sampah diketahui berakibat buruk bagi kesehatan. Asap yang terhirup dapat menyebabkan masalah berupa gangguan pernapasan, serta masalah lain seperti kesehatan kulit dan mata. Tim KKN desa Sendang juga mengenalkan sistem Bank Sampah guna untuk pengelolaan serta pemusatan pembuangan sampah dan juga mengenalkan berbagai tanaman yang dapat mengurangi dampak negatif dari pembakaran sampah

Acara kedua ialah pelatihan pengolahan sampah. pada kegiatan ini Tim KKN Undip membagi sampah ke dalam dua jenis sampah, yaitu sampah an-organik dan sampah organik. Untuk jenis sampah an-organik, masyarakat diberikan pelatihan yaitu cara mengubah sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat. Salah satunya yaitu mengubah sampah botol plastik menjadi pot bunga yang dibuat semenarik mungkin, sehingga terlihat cantik saat dipajang di rumah.


Dan untuk sampah organik, Tim KKN undip mempraktikkan bagaimana cara membuat sampah tersebut menjadi kompos. Dalam pelatihan ini ada beberapa bahan yang dibutuhkan diantaranya EM4, air, gula pasir dan sampah organik itu sendiri.


Untuk tempat pembuatannya cukup menggunakan media tanah yang digali dan dikasih alas berupa terpal. cara pembuatannya yaitu masukan sampah kedalam lubang yang telah disediakan, campur bahan-bahan selain sampah ke dalam sebuah ember kemudian tabur bahan bahan tersebut ke lubang tanah yang berisi sampah.

Tim KKN Undip Beri Pendampingan Gerakan Sadar Literasi Media


JEPARA – Mahasiswa KKN Undip melaksanakan program pendampingan gerakan sadar literasi media pada ibu-ibu Desa Jatisari (25/1/2019). Hal ini dilatarbelakangi rasa prihatin terhadap banyaknya anak-anak yang terlalu kecanduan untuk bermain gawai dan bahkan bermain media sosial di usia yang seharusnya waktunya untuk bermain.

Meskipun tidak dapat dipungkiri lagi kini media sosial dan gawai seperti sebuah kebutuhan bagi semua orang, tapi bagi anak usia dini adalah hal yang belum pantas. Karena sadar atau tidak sadar media sosial juga bagai 2 mata pisau karena bisa memberikan dampak positif dan negatif bagi penggunanya.

Oleh karena itu, untuk dapat mengawasi dan memberi pengertian terhadap anak-anaknya, seorang ibu harus memiliki paham tentang literasi media terlebih dahulu. Inilah alasan mengapa dipilih ibu-ibu sebagai sasaran dalam program gerakan sadar literasi media.

Pada dasarnya juga seorang ibu adalah yang di contoh anak-anaknya. Sehingga, jika harus mendidik anak terlebih dahulu memahaminya. Tidak hanya itu, melalui program ini diharapkan ibu-ibu dapat menjadi pengguna media sosial yang bijak dan juga diharapkan penggunaan gawai dan sosial media bagi anak-anak dapat lebih berkurang dan diawasi.


Program ini dilaksanakan di balai Desa Jatisari yang diawali dengan sambutan dari perangkat Desa Jatisari. Materi yang disampaikan salah satunya adalah tentang cara menjadi pengguna media sosial yang bijak, cara menghindari media sosial yang bijak, bahaya penggunaan gawai pada anak dan lain lain.


Materi yang diberikan pun dikemas dengan gaya bahasa yang mudah dipahami agar pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap oleh ibu-ibu. Di akhir sesi, terdapat sesi tanya jawab dengan peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi ibu-ibu yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Para peserta pun antusias untuk mendengarkan materi dan juga menjawab pertanyaan yang diberikan.

Dukung Eksistensi Seni, Tim KKN Undip Gelar Pelatihan Publikasi


SEMARANG - Media dan publikasi merupakan hal yang penting demi eksistensi dari sebuah kesenian. Media dalam publikasi seni berfungsi sebagai alat komunukasi secara tidak langsung antara karya seni dengan penikmat.

Publikasi karya seni dalam media cakupannya akan lebih luas dan lebih banyak orang dapat menikmatinya. Publikasi seni dengan media dapat memasarkan semua cabang seni baik seni pertunjukan, seni rupa, sastra dan seni yang lainnya.

Salah satu organisasi pemuda yang ada di Jurang Blimbing yaitu IKADA (Ikatan Kawula Muda) yang beranggotakan seluruh pemuda pemudi dari kampung tematik seni dan budaya jurang blimbing. Organisasi tersebut menjadi wadah dalam pengembangan ikon kesenian karena pemuda disini dianggap sebagai generasi penerus agar eksistensi dari Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing tetap terjaga.

Oleh karena itu, disinilah peran IKADA dalam pengembangan ikon kesenian dan kebudayaan di era milenial melalui media promosi dan publikasi kepada masyarakat umum untuk menunjukkan keberadaan salah satu kampung seni dan budaya yang terdapat di Kota Semarang.

Sekaligus sebagai pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN TIM I Tematik Undip Jurang Blimbing melakukan pelatihan untuk publikasi dan promosi melalui media online yaitu website dan instagram (10/02/2019).


Pelatihan yang dilakukan berupa pelatihan fotografi, videografi dan konten website. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maupun kreativitas desain untuk menunjang pelestarian seni dan budaya.

Manfaatkan Limbah Plastik, Mahasiswa KKN Undip Buat Kostum Unik


SEMARANG - Banyaknya limbah plastik yang terbuang begitu saja di Desa Seni Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, memunculkan ide bagi TIM I KKN Tematik Jurang Blimbing Universitas Diponegoro (Undip) untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi kostum unik.

Sekaligus dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kegiatan yang berlangsung di Ndengkek Sari RT 02 RW 04 Desa Jurang Blimbing, disambut antusias oleh ibu-ibu yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga beserta anak-anak (24/02/2019).




Setelah mengumpulkan limbah plastik dan koran bekas yang akan digunakan, limbah tersebut dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipola dan dijahit.  Antusiasme terlihat dengan ramainya disukusi antara warga dan mahasiswa dalam merencanakan model dan ide untuk kostum.


Rencananya, kostum unik ini akan digunakan pada karnaval anak-anak Desa Jurang Blimbing Semarang.

Kreatif, Mahasiswa KKN Undip Sulap Barang Bekas Jadi Karya Kaligrafi


SEMARANG – Desa Seni Jurang Blimbing, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang identik dengan seni dan budayanya yang masih kental, salah satunya adalah seni kaligrafi.

Salah satu warga, Bapak Izzudin, sudah beberapa tahun membuat karya seni kaligrafi yang sudah dipasarkan hingga ke berbagai kota. Uniknya, media yang digunakan adalah lem tembak. Dengan memanfaatkan lem tembak, beliau berhasil membuat karya seni unik yang dijual mencapai jutaan rupiah.

Dalam rangka pengembangan inovasi, TIM I KKN Tematik Universitas Diponegoro, berhasil menghasilkan sebuah inovasi baru dalam menciptakan karya seni kaligrafi. Dengan memanfaatkan barang bekas, seni kaligrafi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai pajangan, namun juga lampu tidur (18/02/2019).

Pemberdayaan masyarakat diwujudkan dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan seni akrilik dari pipa pralon dan kaca akrilik. Kedua bahan ini, nantinya akan menghasilakn dua karya seni unik yang berbeda.




Yang pertama, pipa pralon yang sudah dipotong kurang lebih 30 cm, diberi sketsa kaligrafi. Kemudian dibor mengikuti sketsa. Yang kedua, kaca akrilik berukuran kurang lebih 20 cm x 8 cm, diberi sketsa kaligrafi kemudian  diukir menggunakan alat ukir.


Setelah selesai, keduanya diberi lampu untuk mempercantik. Karya seni kaligrafi dari barang bekas ini pun siap dipasarkan untuk mengrmbangkan UMKM di Desa Seni Jurang Blimbing Kota Semarang.

Puding Jagung Manis Mahasiswa KKN Undip Jadi Variasi PMT Posyandu


TRUWOLU - Kegiatan posyandu balita dan lansia di dusun Jakenan, Desa Truwolu merupakan salah satu agenda wajib setiap bulannya. Posyandu dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 siang (9/2/2019). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 43 ibu dan balita, dan acara dimulai dengan pendataan nama anak dan orang tua, dilanjutkan dengan penimbangan anak yang selanjutnya didata dalam bentuk grafik dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).

Setelah selesai penimbangan dan pendataan oleh kader, balita diberi PMT atau Pemberian Makanan Tambahan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Namun selama ini PMT masih sebatas bubur kacang hijau dan telur puyuh rebus. Maka dari itu perlu adanya variasi PMT di posyandu. Semakin bervariasinya PMT tentu diharapkan dapat meningkatkan partisipasi ibu untuk datang ke posyandu.

Maka dari itu, mahasiswa tim 1 KKN Undip Desa Truwolu mengadakan pengenalan salah satu variasi produk PMT berbasis bahan lokal, yaitu puding jagung. Pembuatan pudding jagung cukup mudah, yaitu jagung manis yang sudah direbus diserut, kemudian dihaluskan. Kemudian dicampurkan dengan tepung agar-agar, dan jangan lupa ditambahkan susu, gula dan garam secukupnya. Masak kurang lebih 20 menit, maka pudding jagung sudah siap dihidangkan.





Diharapkan, dengan adanya pendampingan sekaligus pemberian PMT puding jagung oleh mahasiswa tim I KKN Undip ini bisa menjadi inovasi sekaligus variasi PMT di Posyandu dusun Jakenan dan bisa diterapkan untuk para kader-kader posyandu. Disisi lain, dapan menjadi edukasi bagi ibu betapa pentingnya makanan yang sehat dan bergizi bagi balitanya.

Kenalkan Program Unggulan Desa, Tim KKN Undip Gelar Expo


TENGARAN – Mahasiswa KKN Undip mengadakan Expo tingkat kabupaten yang bertempat di Kantor Kecamatan Tengaran, Kamis (14/2/2019). Dilaksanakannya kegiatan expo ini bertujuan untuk menampilkan dan memperkenalkan program-program unggulan yang ada di setiap desa di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Tengaran, Suruh, Sumowono, dan Banyubiru. Yang dimaksud dengan program unggulan adalah program terbaik yang dibuat oleh mahasiswa di tiap desa tempat mereka KKN.

Desa Gedong sendiri merupakan salah satu dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Banyubiru. Tim 1 KKN Undip Desa Gedong menampilkan beberapa program unggulan diantaranya adalah Ecobrick, Masterplan pengembangan wisata, Website desa, Edukasi BPJS, dan Masterplan perencanaan air bersih. Ada satu program dari Desa Gedong yang menarik minat pihak kabupaten yaitu Masterplan pengembangan wisata Desa Gedong.

Masterplan ini berupa dokumen yang berisi tentang konsep perencanaan pengembangan wisata, kondisi eksisting dan rencana pengembangan wisata berdasarkan komponen pariwisata 5A (attraction, aminities, accessibility, activity, dan anciliary), skenario pembangunan, serta rekomendasi kelembagaan pengembangan wisata Desa Gedong dalam 5 tahun ke depan.



Expo semakin ramai dengan adanya jalan sehat yang diikuti oleh mahasiswa KKN, dosen pembimbing lapangan, perangkat kecamatan, dan semua warga Tengaran pada pukul 06.00 WIB. Serta dengan menampilkan berbagai macam kesenian daerah dari setiap kecamatan membuat Expo kabupaten ini berlangsung meriah.


Diantaranya adalah penampilan perkusi angklung yang berasal dari Kecamatan Banyubiru, kesenian rodat yang merupakan kesenian daerah khas Kecamatan Suruh, kesenian rebana berasal dari Kecamatan Sumowono, dan tarian anak-anak SD yang berasal dari Kecamatan Tengaran.

Unik, Mahasiswa KKN Undip Hijaukan Desa Dengan Perpustakaan Alam


PEKALONGAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan kegiatan penanaman pohon di tepi sungai kulon Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Pekalongan, Rabu (13/2/2019). Adanya kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan Desa Wuled dan mengakrabkan antar warga.

Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa dan beberapa warga, jenis pohon yang ditanam antara lain tanaman obat keluarga seperti jahe-jahean dan tanaman berkayu seperti pohon mangga dan pohon jeruk.

Penanaman bibit pohon ini digagas oleh Kepala Desa Wuled, Wasduki Djazuli sebagai salah satu program yang beliau terapkan selama kepengurusannya sebagai Kepala Desa, pasalnya Pak Wasduki menilai bahwa penghijauan itu sangat penting. Alam harus terus dilestarikan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita nantinya.

"Sebenarnya program penghijauan ini sudah saya terapkan, setiap ada satu pasang calon pengantin yang mau menikah harus menanam 1 bibit pohon sebagai syarat pernikahannya, dengan begitu harapan saya Desa Wuled bisa terjaga ekosistemnya" ungkap Pak Wasduki.

Desa Wuled memiliki potensi lahan yang luas. Selain itu, tanaman yang tumbuh di daerah Desa tersebut adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Kegiatan penanaman tersebut juga diikuti oleh Tim 1 KKN Undip Desa Wuled sekaligus mensosialisasikan potensi yang ada di Desa.






"Kami dari mahasiswa KKN melihat banyak sekali potensi yang dapat digali dari Desa Wuled, salah satunya pemanfaatan tanaman obat yang tumbuh di Desa Wuled. Kami pun ikut dalam kegiatan penanaman tersebut sekaligus memperkenalkan tanaman yang dapat dijadikan obat. Kami juga membuat buku panduan yang berisi daftar tanaman, manfaat dan cara pengolahan tanaman obat agar warga lebih mudah dalam memanfaatkannya," Ujar Mas Iqbal selaku Koordinator Desa tim 1 KKN Undip Desa Wuled.

Sebenarnya tanaman obat keluarga atau yang sering disebut toga ini dapat ditanam dimana saja. Tanaman ini biasa tumbuh di pekarangan rumah atau belakang rumah. Bagi warga yang memiliki pekarangan sempit, toga ini bisa ditanam dengan menggunakan pot atau wadah-wadah bekas yang dapat dijadikan tempat penanaman.


Harapannya, Desa Wuled bisa menjadi desa yang hijau, asri dan indah dengan warganya yang sehat melalui pemanfaatan potensi desa.