PATI - Salah satu
potensi terbesar yang terdapat di Desa Dumpil adalah kebun singkong. Sayangnya,
singkong di Desa Dumpil hanya ditanam lalu dijual tanpa diolah terlebih dahulu.
Padahal singkong dapat diolah menjadi berbagai macam olahan agar memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi. Selain itu, singkong juga memiliki kandungan nutrisi
yang beragam antara lain karbohidrat, serat, mineral, vitamin A, vitamin E, dan
folat sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pada hari Jumat (1/2/2019) mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bekerja sama dengan kelompok
PKK Desa Dumpil mengadakan pelatihan pengolahan singkong menjadi produk olahan
singkong keju ‘Si Singkong’. Acara ini bertempat di rumah Bapak Fajar Haryadi
selaku Kepala Desa Dumpil dan dihadiri oleh ibu PKK Desa Dumpil sebanyak 18
orang. Bentuk acara ini adalah penyampaian materi, diskusi, dan praktik membuat
singkong keju. Selain pengolahan singkong, pada acara ini juga disampaikan
sistem pemasaran menggunakan digital marketing
sehingga produk dapat dipasarkan secara luas.
Olahan singkong keju ‘Si Singkong’
dapat dibuat dengan cara yang mudah dan praktis. Langkah-langkahnya antara lain
mengukus singkong, merendam singkong di dalam bumbu, dan selanjutnya digoreng. Olahan
‘Si Singkong’ matang dapat dijual seharga Rp 12.000 dengan memberikan topping seperti keju, meses, dan susu. Sedangkan
dalam bentuk frozen food (dapat
digoreng di kemudian waktu) dapat dijual seharga Rp 8.000.
Produk ‘Si Singkong’ mendapat antusias
yang besar, terbukti saat kami menjualnya di acara Expo KKN Undip Kecamatan
Dukuhseti yang diadakan di Pasar Senja, Ngagel. Dengan adanya program dari
mahasiswa KKN Tim 1 Undip, diharapkan Desa Dumpil dapat memanfaatkannya dan
menambah nilai ekonomi dari hasil kebun singkong yang ada serta dapat
memasarkannya melalui digital market.