KENDAL –
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (Undip) mencoba
memecahkan permasalahan utama di Desa Kertosari, Kecamatan Singorojo, Kabupaten
Kendal.
Masalah
persampahan diangkat menjadi salah satu Program multidisiplin KKN Tim I Undip
Desa Kertosari karena telah bertahun-tahun sulit untuk dientaskan. Masalah ini
telah dikeluhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu dari penduduk
sekitar, perangkat desa, maupun puskesmas yang membawahi wilayah kerja desa
Kertosari.
Pada program
persampahan tersebut, KKN Tim I Undip berinisiasi untuk menggugah dan meningkatkan
kesadaran serta kepekaan seluruh masyarakat Desa Kertosari dengan mengusung
konsep pemberdayaan yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat melalui program
multidisiplin yang terdiri dari serangkaian kegiatan berupa 1) pengusulan draft
Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah yang disertai dengan rancangan RAB
yang dibutuhkan untuk sistematika pengelolaan sampah kepada perangkat desa, 2)
pemasangan plang himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan di daerah
dekat aliran sungai dusun-dusun, 3) penyuluhan kepada masyarakat mengenai
aturan-aturan yang berlaku tentang persampahan, klasifikasi sampah, hingga
dampak dan bahaya yang ditimbulkan, serta 4) pelatihan pemanfaatan sampah
organik & non organik berupa pembuatan pakan ternak amoniasi dari limbah tongkol
jagung serta pembuatan ovitrap dari sampah plastik dan botol mineral bekas.
Konsep ini
dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat desa yang masih membuang sampah
sembarangan karena belum menyadari akan dampak yang ditimbulkan, serta
banyaknya masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara mengelola sampah
rumah tangga yang baik dan benar sehingga banyak yang lebih memilih dibakar
sebagai solusi dari sampah yang terbengkalai.
Serangkaian
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan metode diskusi, ceramah, dan pelatihan
dengan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terbukti dari
dukungan perangkat desa untuk segera melegalkan draft Perdes dan merealisasikan
Kertosari Bebas Sampah, serta perhatian dari masyarakat yang kehadirannya
diwakili oleh tokoh-tokoh masyarakat, kelompok tani, dan kader PKK-Posyandu.
Harapan dengan
terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat mengurangi
permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Kertosari.