PEMALANG,
KampusUndip.com
- Universitas Diponegoro (Undip) tidak hanya menghasilkan lulusan yang
berkompeten di bidangnya, tetapi juga memberikan manfaat yang besar pada
masyarakat indonesia pada bidang pengabdiannya.
Kali ini karya mahasiswa Undip
Semarang patut mendapat apresiasi, karena inovasinya dalam menghasilkan produk
kesehatan yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi pohon mangrove yang
ada di salah satu desa di kabupaten pemalang.
Salah satu contoh kreasi
mahasiswa Undip Semarang adalah Bedak mangrove “Daroveka”. Dalam kurun waktu
kurang dari setahun, 5 mahasiswanya yakni, Safira Khanza, Rizki Aji Pangestu,
Omnia Sungkar, Achmad Putra, dan Muhammad Ivan Hanif mampu membuat inovasi
bedak anti gatal dengan bahan-bahan natural yaitu daun mangrove.
Berawal dari ide omnia, melihat
potensi mangrove di desa kaliprau, Mereka mencoba cara memanfaatkan buah
mangrove menjadi bedak dan melihat potensi pasar untuk penjualan bedak alami di
Indonesia. Setelah mengetahui peluang pasar yang belum banyak kompetitor yang
bermain di bagian itu, mulailah mereka mencoba memproduksi hingga memasarkan
bedak buatannya. Awalnya hal ini dilakukan melalui pengedaran tester dan
penjualan satuan untuk mengetahui reaksi pasar.
Salah satu hal mendasar yang
memotivasi mereka untuk mengembangkan produk ini adalah dampak positif atau
testimonial positif yang telah diterima dari pelanggan, teman dan keluarga yang
memakai bedak alami tersebut.
Mereka berkeinginan untuk
menggantikan produk bedak gatal komersial yang biasa dipakai dengan bedak alami
ini. Karena mereka menyadari bahwa bahan kimia yang terdapat dalam bedak dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada
kulit pada bedak komersil akan
menyebabkan iritasi, kulit kering, hingga mengganggu sistem hormon tubuh selain
itu limbahnya dapat mencemari lingkungan karena membutuhkan waktu lama untuk
dapat terurai serta dapat menyebabkan
kanker apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Mereka menggunakan senyawa
flavonoid, fenol dan tannin yang memiliki fungsi antibakteri namun aman
digunakan dalam jangka waktu panjang. Sehingga mereka memformulasikan bedak
dengan bahan aktif dari buah mangrove. Dimana buah mangrove memiliki kandungan
flavonoid cukup tinggi yaitu 28,86 mg/l.9
Kepala desa kaliprau sangat
mengapresiasi inovasi mahasiswa Undip. "Bagus, sangat bagus, ini yang
dibutuhkan masyarakat. Sinergi antara dunia kampus dan masyarakat. Dimana
masyarakat punya potensi sumber daya alamnya, sementara dunia kampus punya
teknologinya punya ilmunya. Saya sangat mengapresiasi inovasi ini. Kedepan saya
ingin terus terjadi kerjasama antara dunia kampus dan masyarakat. Tidak hanya
disini saja, tapi di daerah-daerah lain" pungkas Pak Casroni kepala desa
kaliprau saat di wawancarai soal kegiatan pengabdian tersebut.
Mereka juga telah mengajukan
ijin Di BPOM dan Izin Usaha Menengah Kecil (IUMK). Bedak ini telah teruji di
laboratorium Lab Terpadu Undip untuk memberikan jaminan atas kandungan produk organik,
sehingga produk dapat bersaing dengan produk dalam negeri lainnya.