SIAngkot, Inovasi Baru Mahasiswa Undip di Era Transportasi Online


SEMARANG, KampusUndip.com - Teknologi informasi menjadi suatu inovasi untuk bersaing di bidang transportasi. Salah satu yang telah besar di Indonesia adalah ojek dan angkutan berbasis aplikasi online. Contoh perusahaan penyedia jasa angkutan berbasis aplikasi online adalah Gojek dan Grab. Hal ini tentunya membuat transportasi lama seperti angkot tergeser eksistensinya dikarenakan angkot tidak menerapkan inovasi teknologi layaknya yang telah diterapkan perusahaan ojek dan angkutan berbasis aplikasi online. Di sisi lain, penumpang angkot mengalami permasalahan pada pelayanan jasa yang diberikan oleh angkot. Hal tersebut menimbulkan rasa yang tidak aman dan nyaman bagi penumpang dalam menggunakan jasa angkot.

Oleh sebab itu, Tim PKM-KC dari Universitas Diponegoro (Undip) yang diketuai oleh Krismon Budiono yang beranggotakan Fikri Salahudin dan Deninta Wulansari dibawah bimbingan Bapak Sumardi, ST, MT  menciptakan SIAngkot (Sistem Informasi Angkot). SIAngkot ini bertujuan membuat inovasi teknologi pada angkot dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning System) dan QR (quick response) code yang terintegrasi aplikasi dengan smartphone android untuk memberikan inovasi teknologi berupa sistem informasi penghubung supir dan penumpang seperti yang telah diterapkan pada angkutan berbasis aplikasi online agar angkot bisa bersaing dengan angkutan berbasis aplikasi online. Selain itu, alat dan aplikasi SIAngkot ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan serta keamanan bagi penumpang angkot.  

Alat SIAngkot yang berbasis GPS ditempatkan pada angkot sedangkan QR-code digunakan untuk menyimpan data latitude dan longitude suatu tempat sepanjang trayek angkot yang dicetak menjadi stiker. Melalui aplikasi android SIAngkot, penumpang bisa melakukan pemindaian terhadap stiker QR-code tersebut dan mendapatkan lokasi keberadaan dan identitas supir angkot terdekat. Supir juga dapat mengetahui bahwa sedang ada penumpang yang melakukan pemindaian di tempat QR code ditempel. Selain itu penumpang juga dapat memeberi penilaian terhadap pelayanan dari angkot yang telah dinaiki.


Sementara itu, Krismon Budiono selaku ketua tim menyatakan bahwa “penelitian ini didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Tahun 2018”. PKM-KC ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan kreativitas serta inovasi mahasiswa dalam ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat maupun dalam dunia bisnis.