SEMARANG, KampusUndip.com - Individu yang mengumpat dengan
cara berkata kasar, jorok, dan tidak pantas merupakan fenomena yang kerap
ditemukan. Namun, sulit rasanya untuk percaya bahwa anak-anak seusia sekolah
kerap melakukan hal serupa. Anak-anak menyerap perbendaharaan kata melalui apa
yang dilihat dan didengar melalui lingkungan sekitarnya.
Faktanya, lingkungan sekitar kurang
mendukung tumbuh kembang anak-anak. Sebagai contoh, anak-anak yang tinggal di
pinggiran kota besar, yang mana masyarakatnya rentan mengalami permasalahan
sosial. Individu dewasa tersebut cenderung berperilaku secara “bebas” yang menyebabkan
anak-anak di sekitarnya mengalami beberapa bentuk perlakuan yang mengarah pada
kekerasan.
Kekerasan verbal maupun fisik memberi
dampak yang cukup serius terhadap perkembangan psikologis anak seperti kemampuan
regulasi emosi yang menimbulkan perilaku agresif. Sehingga tidak dapat
dipungkiri
bahwa fenomena anak-anak di Indonesia yang meniru tindakan kekerasan secara verbal maupun fisik
kerap ditemukan.
Tim PKM-M Universitas
Diponegoro (Undip) Era
Berseri mengupayakan sebuah program berbasis seni kepada anak-anak SD Servatius
Semarang berusia 9-12 tahun yang rentan mengalami kekerasan verbal. Subjek
diberi pendampingan dalam mengerjakan tugas-tugas khusus berbasis seni dengan
melibatkan aktifitas seperti menggambar, mewarnai, menempel, hingga membuat
prakarya dari barang bekas.
Selain itu, tim Era Berseri juga
merancang sebuah modul interaktif agar subjek dapat mengerjakan secara mandiri
kapanpun dan dimanapun, modul tersebut telah dirancang berisi tugas-tugas serta
cuplikan motivasi dengan menyesuaiakan kondisi subjek. Subjek dalam menjalankan
aktivitas seni tersebut tidak diharuskan memiliki keterampilan menggambar,
kreativitas tertentu maupun kemampuan estetik.
Namun, tujuan dari intervensi
ini adalah sebagai upaya pelatihan regulasi emosi dalam mengatasi amarah,
ketegangan, rasa takut serta perasaan tidak tentram lainnya pada anak korban
kekerasan verbal. Perasaan-perasaan tersebut timbul karena subjek kerap
mengendap emosi kemarahan yang didapat dari lingkungannya dan sulit untuk
mengungkapkan.
Dosen Pembimbing:
Dra. Frieda Nuzulia Ratna
Hadiyati M.S.
Anggota Tim:
- Afaafa Yuniss Puspita
- Retno Utami
- Tirshavira Andaristi
- Yusrina Sabila Zaujati
Hanifah
Tagline:
Keep Calm, and Let’s Grow with the Joy