Home » Archives for July 2018
Mahasiswa Undip Temukan Solusi Antidiabetes dari Ekstrak Buah Mengkudu
SEMARANG, KampusUndip.com - Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan
metabolisme karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik
sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. DM dan penyakit dapat menimbulkan
komplikasi yang spesifik akibat perjalanan penyakit seperti retinopati (bisa
menyebabkan kebutaan), gagal ginjal, neuropati, ateroklerosis (bisa menyebabkan
stroke), gangrene, dan penyakit arteria koronaria (Coronary artery disease).
Pada tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat
ke-10 untuk kasus diabetes tertinggi di dunia dengan jumlah penderita 7,2 juta
jiwa dan pada tahun 2013 naik menjadi peringkat ke-7 dengan jumlah penderita
mencapai 8,5 juta jiwa.
Menurut data sample registration survey pada
artikel Kementerian Kesehatan bahwa pada tahun 2014 diabetes menjadi penyebab
kematian terbesar ketiga di Indonesia sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit
jantung koroner (PJK). Penyakit ini membunuh 3,8 juta orang per tahun dan dalam
setiap 10 detik seorang penderita akan meninggal karena sebab-sebab yang
terkait dengan diabetes.
Berawal dari permasalahan
tersebut, Tim PKM-PE yang beranggotakan Maulina Susilaningtyas, Pelastri Rahayu
dan Viqi Iddahan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Diponegoro (Undip) dengan pembimbing dr. Siswi Jayanti, M.Sc meneliti kombinasi
ekstrak buah mengkudu, kunyit dan bawang putih sebagai terapi penurun
hiperglikemia.
Dari ketiga kombinasi tersebut
memiliki kandungan masing-masing flavonoid pada buah mengkudu, kurkumin pada
kunyit dan allicin pada bawang putih yang dapat mengurangi resistensi insulin
pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2.
Penelitian ini diuji cobakan
kepada tikus wistar jantan dengan memberikan masing-masing kelompok kombinasi
ekstrak mengkudu + kunyit, mengkudu + bawang putih, kunyit + bawang putih, dan
kombinasi dari ketiga ekstrak mengkudu + kunyit + bawang putih.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kombinasi mengkudu + bawang putih dapat menurunkan kadar gula darah pada
tikus wistar paling tinggi sebesar 42% dibandingkan kombinasi ekstrak yang
lain.
PKM Undip Era Berseri, Terapi Anak Korban Verbal Abuse dengan Seni
SEMARANG, KampusUndip.com - Individu yang mengumpat dengan
cara berkata kasar, jorok, dan tidak pantas merupakan fenomena yang kerap
ditemukan. Namun, sulit rasanya untuk percaya bahwa anak-anak seusia sekolah
kerap melakukan hal serupa. Anak-anak menyerap perbendaharaan kata melalui apa
yang dilihat dan didengar melalui lingkungan sekitarnya.
Faktanya, lingkungan sekitar kurang
mendukung tumbuh kembang anak-anak. Sebagai contoh, anak-anak yang tinggal di
pinggiran kota besar, yang mana masyarakatnya rentan mengalami permasalahan
sosial. Individu dewasa tersebut cenderung berperilaku secara “bebas” yang menyebabkan
anak-anak di sekitarnya mengalami beberapa bentuk perlakuan yang mengarah pada
kekerasan.
Kekerasan verbal maupun fisik memberi
dampak yang cukup serius terhadap perkembangan psikologis anak seperti kemampuan
regulasi emosi yang menimbulkan perilaku agresif. Sehingga tidak dapat
dipungkiri
bahwa fenomena anak-anak di Indonesia yang meniru tindakan kekerasan secara verbal maupun fisik
kerap ditemukan.
Tim PKM-M Universitas
Diponegoro (Undip) Era
Berseri mengupayakan sebuah program berbasis seni kepada anak-anak SD Servatius
Semarang berusia 9-12 tahun yang rentan mengalami kekerasan verbal. Subjek
diberi pendampingan dalam mengerjakan tugas-tugas khusus berbasis seni dengan
melibatkan aktifitas seperti menggambar, mewarnai, menempel, hingga membuat
prakarya dari barang bekas.
Selain itu, tim Era Berseri juga
merancang sebuah modul interaktif agar subjek dapat mengerjakan secara mandiri
kapanpun dan dimanapun, modul tersebut telah dirancang berisi tugas-tugas serta
cuplikan motivasi dengan menyesuaiakan kondisi subjek. Subjek dalam menjalankan
aktivitas seni tersebut tidak diharuskan memiliki keterampilan menggambar,
kreativitas tertentu maupun kemampuan estetik.
Namun, tujuan dari intervensi
ini adalah sebagai upaya pelatihan regulasi emosi dalam mengatasi amarah,
ketegangan, rasa takut serta perasaan tidak tentram lainnya pada anak korban
kekerasan verbal. Perasaan-perasaan tersebut timbul karena subjek kerap
mengendap emosi kemarahan yang didapat dari lingkungannya dan sulit untuk
mengungkapkan.
Dosen Pembimbing:
Dra. Frieda Nuzulia Ratna
Hadiyati M.S.
Anggota Tim:
- Afaafa Yuniss Puspita
- Retno Utami
- Tirshavira Andaristi
- Yusrina Sabila Zaujati
Hanifah
Tagline:
Keep Calm, and Let’s Grow with the Joy
Mahasiswa Undip Manfaatkan Kulit Singkong Atasi Pencemaran Limbah Tekstil
SEMARANG, KampusUndip.com - Masalah pencemaran di atas
tentunya tidak asing bagi kita, bukan? Tingkat pencemaran tersebut sejalan
dengan peningkatan sektor industri. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat di bidang industri, salah satunya pada industri tekstil. Kemajuan
industri tekstil dapat meningkatkan jumlah limbah zat warna, namun seringkali
pembuangan limbah kurang diperhatikan. Kita tahu bahwa pembuangan limbah zat
warna ke sungai tersebut dapat mengakibatkan pencemaran dan berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Penurunan
kualitas air yang menyebabkan sungai tersebut tidak dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk
menangani pencemaran air sungai oleh limbah zat warna industri tekstil.
Singkong
(Manihot esculenta L.) merupakan
tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan
meningkatnya produksi panen tanaman ini setiap tahunnya. Sejauh ini pemanfaatan singkong hanya
terbatas sebagai bahan makanan pokok pengganti beras dan bahan mentah untuk
berbagai produk olahan, sedangkan kulitnya seringkali dibuang. Padahal, kulit
singkong mengandung senyawa pati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon
dalam pembuatan material karbon nanodot atau yang lebih dikenal dengan C-dot
melalui metode hidrothermal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswi
Universitas Diponegoro (Undip), Kharisma Madda Ellyana, Kharisma Luthfiaratri Rahayu dan Ratri
Febriastuti yang dibimbing dosen Kimia Undip, Drs. Abdul Haris, M.Si dalam
Program Kreatifitas Mahasiswa berinovasi
untuk mengatasi masalah pencemaran air sungai oleh limbah zat warna adalah
pembuatan komposit TiO2/C-dot berbahan dasar kulit singkong (Manihot esculenta L.) sebagai material fotodegradasi limbah zat warna,
khususnya senyawa methylene blue, di
mana efektifitasnya diuji menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis.
Keunggulan dari inovasi ini adalah proses pembuatan komposit TiO2/C-dot yang mudah,
sumber bahan baku yang murah dan melimpah, serta peningkatan kemampuan
fotodegradasi terhadap senyawa methylene
blue, sehingga dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan limbah zat
warna industri
batik.
Kharisma Madda, selaku ketua Tim mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa TiO2/C-dot mampu mendegradasi limbah insdustri tekstil dengan efektivitas tinggi sehingga kulit singkong Cdot/TiO2 dapat dimanfaatkan sebagai penjernih limbah tekstil di sungai.
Stres Gara-Gara Kuliah? Kotak Semata Karya Mahasiswa Undip Solusinya
SEMARANG,
KampusUndip.com - Tim PKM-PSH Kotak Semata dari Fakultas Psikologi UNDIP yang beranggotakan
Anisa Kusumaningtyas, Ainaya Nuril Alifa,
dan Magdalena Margaretha yang dibimbing oleh Dr.phil Dian Veronika Sakti
Kaloeti, S.Psi, M.Psi.
Salah
satu fakultas di perguruan tinggi yang sering sekali mengalami stres akademik
yaitu fakultas teknik. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di Karpaga Vinayaga Educational
Institute, menunjukkan bahwa 75% mahasiswa Fakultas Teknik mengalami stres yang berkaitan dengan masalah
perkuliahan. (Vidya D.C dkk, 2017).
Dari
data tersebut, dapat dilihat bahwa persoalan yang berkaitan dengan akademik
merupakan salah satu penyebab utama timbulnya stres pada mahasiswa.
Cara
yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan stres yaitu dengan memberikan
upaya intervensi terhadap stres tersebut. Kami tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai efektivitas intervensi terhadap stres akademik mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip). Dimana dalam penelitian ini
intervensi yang diberikan kepada subjek penelitian yaitu berupa Kotak Semata (Semangat Bersama Kita).
Kotak Semata adalah bentuk intervensi
psikologi dengan cara memberikan beberapa buah kotak sebagai tempat untuk
mengumpulkan kertas yang bertuliskan tentang pengalaman stres yang dialami, strategi untuk
menghilangkan stres dan kebersyukuran yang dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik dan akan menjadi
suatu bentuk motivasi atau dorongan di saat mahasiswa stres dalam menjalani
segala tuntutan akademis di perkuliahan. Dorongan ini adalah dorongan positif
yang bersifat membangun.
PKM Undip Kalong Berdasi, Kaos Oblong Edukasi Gizi Masa Kini
SEMARANG, KampusUndip.com - Tim (Program Kreativitas Mahasiswa) PKM-Kewirausahaan Mahasiswa Universitas
Diponegoro (Undip) yang diketuai Lilis Wijayanti, dan
beranggotakan Elma Aprilia, Fatmala Sinta Kartika, Resti Mawarni, Rindi Antika
memanfaatkan kaos sebagai salah satu media promosi gizi kepada masyarakat.
Kaos merupakan pakaian sehari-hari
yang banyak digunakan oleh masyarakat dari kalangan anak-anak hingga dewasa.
Kaos dapat dimanfaatkan sebagai media promosi kesehatan seperti halnya pamplet
maupun brosur. Kaos dengan edukasi gizi ini di namai Kalong Berdasi yang
merupakan singkatan dari kaos oblong dengan edukasi gizi.
Kalong berdasi ini dibuat dari bahan
kaos cotton combed 30s yang nyaman dipakai sehari-hari. Kainnya nyaman dipakai
dan lembut, bahannya lebih kuat dan tidak mudah robek, tidak mudah kisut bila
dicuci, tidak panas saat dipakai, menyerap keringat, dan tidak berbulu setelah
dicuci. Selain itu bahan sablon yang digunakan merupakan sablon rubber dengan
kualitas yang baik sehingga tahan pencucian berulang tanpa menghilangkan gambar
pada kaos.
Kalong Berdasi memiliki sasaran
promosi gizi di semua usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Desain kaos yang
menghiasi Kalong Berdasi merupakan desain dengan tema edukasi gizi, seperti
gambar hidup sehat dengan makanan sehat, konsumsi air putih, olahraga teratur,
makan buah dan sayur, serta meningkatkan aktivitas fisik.
Dengan adanya kaos dengan edukasi
kesehatan terutama tentang gizi ini diharapkan dapat membantu menggencarkan
promosi kesehatan di bidang gizi serta memberikan manfaat kepada masyarakat
agar dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat dengan gizi yang seimbang.
S-Drafusi, Penurun Lemak Abdominal Inovatif Karya Mahasiswa Undip
SEMARANG, KampusUndip.com - Ayam
broiler merupakan salah satu produk peternakan yang sangat diminati masyarakat
Indonesia, seiring berkembangnya jaman tingkat konsumsinya semakin meningkat.
Sehingga menimbulkan banyak peternakan ayam broiler di Indonesia. Salah satu
alasan masyarakat memilih ayam broiler adalah masa memeliharanya yang lebih
cepat dan tekstur daging yang lebih lunak dibandingkan dengan
daging
unggas lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk memelihara ayam broiler yaitu
sekitar 35-40 hari untuk mendapatkan bobot 1,5 kg. Perilaku konsumsi masyarakat
Indonesia
saat ini adalah lebih menyukai pola sehat, sehingga dalam hal mengkonsumsi
daging pun menyukai daging yang rendah lemak. Ayam broiler cenderung menimbun
pakan yang dikonsumsinya menjadi lemak, sehingga jika pemeliharaan ayam broiler
melebihi masa panennya akan menyebabkan penambahan lemak yang disimpan dibawah
kulit dan dalam abdomen. Permasalah tersebut akan menyebabkan tingkat kesukaan
masyarakat terhadap daging ayam broiler menjadi menurun dan akan merugikan para
peternak.
Berawal
dari permasalahan diatas timbulah sebuah gagasan dari TIM PKM PE dari
Universitas Diponegoro (Undip) yang terdiri dari Intan Nur Fathur Rowi (Peternakan 2016),
Imas Pupah Siti Alfauziah (Peternakan 2016) dan Diah Wulandari (Peternakan
2016) dengan dosen pembimbing Bapak Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan membuat S-Drafusi (Skin Dragon Fruit
Fermentation).
“S-Drafusi kami buat untuk memanfaatkan salah
satu limbah pertanian yaitu kulit buah naga, dimana keberadaan buah naga di
Indonesia sekarang melimpah. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi limbah yang
ada akan melimpah. Gaagasan yang kita ciptakan juga akan menjawab permasalahan
pengatasan limbah organik. Kulit buah naga yang kita manfaatkan berasal dari
tempat-tempat yang memanfaatkan buah naga, seperti tukang jus, restaurant
ataupun industri olahan buah naga lainnya. Kulit buah naga dilakukan perlakuan
fermentasi yang ditambahkan dengan Bacillus sp. Alasan mengapa kita
memanfaatkan kulit buah naga adalah karena kulit buah naga memiliki beberapa
zat yang sangat penting seperti kandungan β-amirin, α-amirin, oktakosan,
γ-sitosterol, oktadekan, l-tetrakosanol, heptakosan, kampesterol, antioksidan
dan antibakteri. Antioksidan yang terkandung dalam kulit buah naga yang sangat
tinggi mampu mendegradasikan lemak (Oktaviani, 2014). Pemberian antioksidan
pada ransum ternak tidak dapat menurunkan performa ternak dan tidak
mempengaruhi kandungan asam-asam lemak, pemberian antioksidan pada ternak dapat
menurunkan lemak baik pada daging, hati, kulit maupun tunggir (Randa, 2007). Kombinasi
antioksidan yang mengandung senyawa vitamin A, C dan E dapat mempertahankan
stabilitas lipid daging (Randa, 2007)
Siskoponik Karya Mahasiswa Undip Solusi Tepat Pemberian Nutrisi Tanaman
SEMARANG,
KampusUndip.com
- Penyempitan lahan pertanian akibat pembangunan infrastruktur telah menjadi
permasalahan yang berakibat pada penurunan produktivitas hasil pertanian
khususnya pada komoditas sayuran. Usaha untuk mengatasi hal tersebut ialah
dengan sistem budidaya hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu solusi untuk
mengatasi keterbatasan lahan di daerah perkotaan. Hidroponik sudah banyak
dilakukan oleh masyarakat, namun dalam pengaplikasiannya banyak faktor yang
menentukan keberhasilan dalam budidaya sayuran secara hidroponik, diantaranya
ialah unsur hara, media tanam, oksigen dan air.
Pemberian nutrisi harus teratur
sesuai dengan kepekatan yang dibutuhkan oleh setiap jenis tanaman. Menurut
Kaunang et al. (2016) menyebutkan
bahwa 70% masyarakat pengguna sistem hidroponik tidak memahami cara pemberian
nutrisi sehingga pemberian nutrisi dilakukan hanya sebulan sekali. Selain itu,
masyarakat memiliki kesibukannya masing-masing sehingga terkendala dalam pengecekan nutrisi masih manual dan
dilakukan setiap hari.
Berangkat dari permasalahan di
atas, tiga mahasiwa Universitas Diponegoro (Undip) yaitu Syahrul Mubarok
(Instrumentasi & Elektronika 2015), Dicky Wisnu Dwi Wahyudi (Instrumentasi
& Elektronika 2015) dan Devy Octaviany (Agroekoteknologi 2015) yang
tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahsiswa Karsa Cipta (PKM-KC) serta
Dosen Pembimbing Ir. Karno, M. Appl. Sc., PhD ini termotivasi untuk menciptakan
solusi berupa SISKOPONIK “Sistem Kontrol Nutrisi dan pH Otomatis pada
Hidroponik NFT untuk Sayuran”.
SISKOPONIK mengenalkan cara
untuk menerapkan pemberian nutrisi secara tepat waktu, dengan sistem
pemberitahuan komponen ketersediaan nutrisi dan pH yang otomatis sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan intensivitas pemberian nutrisi. Besaran set point
pada sensor bisa diatur berdasarkan jenis tanaman yang akan ditanam pada
hidroponik. Pembacaan sensor dan pengaturan set point ini akan menjadi acuan untuk
melakukan pemberian nutrisi dan pH secara otomatis pada hidroponik. Pemantauan
juga dilakukan secara real time, sehingga tidak perlu untuk dilakukannya
pengecekan kandungan kualitas air pada hidroponik, karena sudah dilakukan
monitoring oleh sistem secara otomatis.
Petrik Cetar, Peta Interaktif Tingkatkan Wawasan Budaya Karya Mahasiswa Undip
SEMARANG, KampusUndip.com - Proses
Pembelajaran merupakan suatu bentuk kegiatan dalam rangka pelaksanaan kurikulum
pada suatu lembaga pendidikan. Sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran di
persekolahan, selayaknya materi atau bahan ajar pembelajaran disampaikan secara
menarik dan penuh makna dengan memadukan seluruh komponen pembelajaran secara
efektif terkait dengan media pembelajaran yang digunakan.
Media seperti
alat peraga berperan untuk menunjang tenaga pendidik dalam menyampaikan bahan
belajar agar lebih efektif dan efisien. Peraga akan melengkapi, mempermudah,
sekaligus mempercepat pemahaman suatu topik atau bahasan bagi siswa
dibandingkan dengan konsep yang abstrak dalam buku teks.
Bahan ajar yang
penting untuk dipelajari oleh siswa sekolah dasar salah satunya yaitu
pengetahuan tentang Keanekaragaman budaya di
Indonesia melalui peta. Namun sampai saat ini peta yang ada hanya di
produksi dengan material kertas dalam bentuk 2 dimensi. Hal ini tentu dirasa
kurang efektif sebagai media pembelajaran karena membosankan, kurang
komunikatif, dan interaktif bagi siswa Sekolah Dasar
Berdasarkan
permasalahan tersebut muncullah ide kreatif dari mahasiswa Undip melalui
Program Kreatif Mahasiswa (PKM) yang diketuai oleh Khofifatul Azizah (Teknik
Geodesi 2016) dan beranggotakan Rizki Baehaki (Teknik Geodesi 2017), Flavian
Ria Finola (Teknik Geodesi 2017), Ramadhani Sarah Alicya Bilqis (Teknik Geodesi
2017), serta Andrie Tri Nur Cahyanto (Teknik Geodesi 2017) dibawah bimbingan
Andri Suprayogi, S.T., M.T. untuk menciptakan media pembelajaran berupa alat
peraga Peta Indonesia yaitu PETRIK CETAR (Peta Tematik Elektrik Cerdas dan
Pintar) yang mampu menampilkan informasi kebudayaan Indonesia seperti Ibukota
Provinsi, Suku Daerah, Rumah Adat, Tarian Tradisional, Alat musik tradisional,
dan Lagu Daerah berupa audio berbasis Smart Technology Map Voice hanya dengan sekali sentuh pada provinsi yang
diinginkan.
Ide kreatif
yang mereka temukan tersebut kemudian diaplikasikan sebagai bentuk Pembelajaran
di Sekolah Dasar Negeri Pedalangan 02 dengan sasaran siswa/siswi kelas 4 yang
mana telah mereka sesuaikan dengan kurikulum pendidikan dan materi
pembelajaran. Rangkaian kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan yaitu dipandu
oleh Ibu Murti sebagai wali kelas 4 SD N Pedalangan 2 untuk mereview materi
pengetahuan tentang kebudaayan Indonesia yang telah mereka dapat sebelum nya,
hal ini untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman para siswa. Setelah
itu dilanjut dengan proses pembelajaran interaktif dengan menggunakan Peta
Tematik Elektrik dengan diselingin oleh beberapa game sehingga mampu
meningkatkan rasa antusiasme para siswa nya untuk belajar tentang kebudayaan
Indonesia.
Tujuan yang
diharapkan dari adanya kegiatan tersebut yaitu: siswa mampu memiliki rasa
antusiasme yang tinggi dalam hal pengetahuan akan kebudayaan indonesia mulai
sejak dini, siswa memperoleh metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
karena konsep pembelajaran lebih santai dan sambil bermain dengan alat peraga
tersebut serta mampu merangsang daya pikir dan nalar siswa karena memadukan
pendekatan secara abstrak dan konkrit sehingga siswa tidak lagi menjadi siswa
yang pasif.
Mahasiswa Undip Ciptakan Struktur Beton Ringan Tahan Bakar
SEMARANG, KampusUndip.com - Bencana kebakaran menjadi
permasalahan penting dalam pengendalian struktur suatu bangunan di daerah
perkotaan padat penduduk. Banyak kasus kebakaran menyebabkan gedung sudah tidak
bisa terpakai akibat turunnya performa beton pada struktur gedung, tentu hal
ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
Permasalahan
tersebut menjadi tantangan bagi 3 mahasiwa teknik sipil Universitas Diponegoro (Undip)
angkatan 2016 untuk menciptakan struktur beton yang mampu menahan panas dari
kebakaran. Mereka ini mencoba untuk menginovasikan material beton yang memiliki daya hantar panas cukup
kecil.
Tim yang beranggotakan Bagas Indra Cahyo, M.
Rasyad Jati Pangestu, dan Erika yulianti
ini menjelaskan bahwa hipotesis awal yang muncul dari suatu penelitian
Rutherfas asal Belanda yang menyimpulkan dengan menambahkan bahan bangunan yang
menyimpan banyak pori dan memiliki berat jenis ringan akan memiliki nilai daya
hantar panas yang lebih rendah pula.
Mengenai material yang ditambahkan Bagas
selaku ketua tim menjelaskan bahwa untuk mengurangi massa jenis beton timnya
menggunakan batu Pumice breksi yang kuantitasnya sangat melimpah di
Indonesia khususnya di daerah pegunungan.
“Beton ringan ini akan memiliki daya hantar
panas cukup rendah akibat material yang kami gunakan memiliki pori-pori yang
cukup banyak sehingga efek kebakaran tidak akan berdampak besar pada performa
beton. Terlebih lagi beton yang kami ciptakan ini memiliki kelebihan mereduksi
panas sehingga penggunaan AC pada gedung dapat dikurangi,” Ujar Bagas.
Tim ini berharap, penelitian yang mereka
lakukan mampu menjadi solusi dalam permasalahan inovasi bahan konstruksi dalam
penanggulangan turunnya performa beton akibat kebakaran.
MISOA, Teknologi Rumah Tangga Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa Undip
SEMARANG,
KampusUndip.com – Saat ini banyak kabar sungai dan lingkungan sekitar tercemar
dimana-mana, yang meresahkan masyarakat di sekitarnya. Banyak yang berpendapat
bahwa sebab lingkungan tercemar hanya dari Industri. Padahal taukah kalian
bahwa kita sendiri juga merupakan bagian dari penyebab pencemaran tersebut?
Sebagai upaya menangani masalah
lingkungan terdapat Program Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030.
100-0-100 berarti 100 persen untuk target akses Air Minum, 0 pemukiman kumuh,
dan 100 persen untuk sanitasi yang layak. Program ini merupakan upaya dari
Pemerintah Indonesia yang dilaksanakan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang mengamanatkan Universal Acces dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah.
Mahasiswa dengan segala bentuk
kreativitasnya tidak mungkin tinggal diam melihat kondisi lingkungan sekitarya
dan program yang dijalankan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Guna turut
serta mensukseskan program tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) menciptakan alat pengolah air
limbah rumah tangga. Dwi Fitri Lestari, Rakhmat Ryandi Sopyan dan Ajeng Yasinta
Rahmadani merupakan 3 mahasiswa Undip yang menciptakan teknologi tersebut.
Dengan bimbingan Dr.-Ing Sudarno,
S.T., M.Sc, ketiga mahasiswa ini menciptakan teknologi sederhana yang murah dan
ramah lingkungan yang dapat disebut MISOA (Multi Soil Layer). Teknologi ini
merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yang
diselenggarakan oleh DIKTI.
“Alat MISOA ini memanfaatkan
campuran tanah, batuan zeolite, baru kerikil, arang aktif, dan pasir silika.
Kemudian proses yang terjadi di dalam alat ini menggunakan prinsip dari sistem
multi soil layering dengan kombinasi anaerobic biofilter dan saringan pasir
lambat,” Tutur Dwi Fitri Lestari selaku
ketua dari Tim PKM-KC.
“Pengolahan
dengan alat ini diharapkan mampu menyisihkan zat pencemar seperti COD, BOD,
TSS, Fosfat, minyak dan lemak, dan Amoniak. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik, zat
pencemar tersebut merupakan zat yang dapat ditemukan di limbah rumah tangga dan
tentunya berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.Jika di dalam suatu
pemukiman terdapat 100 rumah, dan semuanya tidak memiliki pengolahan limbah
maka dapat dipastikan lingkungan tempat tinggal tersebut akan semakin tercemar,
dan tentunya hal ini akan mempengaruhi generasi yang akan datang,” Ujar Rakhmat Ryandi Sopyan,
anggota Tim PKM-KC.
Tujuan dari
dibuatnya alat ini adalah, alat ini dapat menjadi teknologi yang sederhana dan
user friendly ini akan mengubah gaya hidup masyarakat untuk lebih peduli pada
lingkungan tempat tinggalnya, terutama peduli pada limbah yang dihasilkan dari
rumah tangga sendiri. Selain itu, rancang bangun alat yang telah dibuat
diharapkan dapat dipatenkan dan diproduksi dalam jumlah yang banyak sehingga
masyarakat dapat memperoleh alat tersebut dengan mudah, dan tentunya akan
mempercepat pemenuhan target 100-0-100. (Dwi Fitri Lestari)
Mahasiswa Undip Kembangkan Character Building Melalui Pendekatan Budaya Lokal Indonesia
SEMARANG, KampusUndip.com - Dengan
perkembangan teknologi yang pesat di era sekarang ini membuat perubahan
karakter yang pesat pula pada generasi muda, atau yang biasa disebut generasi zaman now. Hal ini dikarenakan adanya
perubahan pada sikap individu yang lebih suka menyendiri dengan gadget mereka daripada harus
berkomunikasi pada sesama. Pola asuh yang diberikan oleh orang tua atau
lingkungan khususnya sangat mempengaruhi perkembangan pada anak.
Berawal dari
masalah tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip)
mencoba untuk mengembangkan metode pembangunan karakter pada anak menggunakan
beberapa permainan tradisional dan cerita rakyat. Mahasiswa yang terdiri dari
Ainil Faroh (Sastra Inggris), Amelia Noormalita Setyani (Ilmu Perpustakaan),
Husnul Khosyiyatul Mazidah (Sastra Inggris), dan Juniar Chassy Ferrara (Sastra
Inggris) dengan dosen pembimbing Dra. Rukiyah, M.Hum
menganggap bahwa metode yang digunakan dapat mengembangkan karakter positif
pada anak-anak di era serba digital ini.
"Dewasa
ini banyak terjadi pembiaran anak-anak dalam bermain gadget oleh orang tua,
berbeda dengan era sebelumnya dimana orang tua lebih menekankan anak-anak untuk
bersosialisasi dengan sekitar. Hal ini membuat perbedaan karakter pada anak
yang mana dulunya peka terhadap sosial, kini cenderung menjadi asosial. Yang
mana dulunya menjunjung tinggi budaya nusantara, kini satu per satu budaya
nusantara tersebut mulai luntur dan terkalahkan oleh budaya asing yang membuat
manusia cenderung individual." ucap Amelia, salah seorang anggota tim.
"Metode
yang kami gunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan pendekatan dan
pelatihan terhadap anak-anak dengan cara menanamkan nilai-nilai moral dan dengan
dibekali pemahaman sederhana yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya dalam permainan tradisional congklak / dakon, awalnya
anak-anak cenderung tidak sabar dan masih suka berebut satu sama lain, namun
seiring berjalannya permainan, kami mulai menyisipkan nilai-nilai kesabaran dan
tidak egois atau tidak mementingkan diri sendiri dengan menunggu giliran untuk
memainkan dakon. Mereka sedikit demi sedikit memahami bahwa sikap tidak sabar
dan egois itu bukan hal yang baik." ujar Ferrara menambahkan.
Selain itu, tim
membuat modul pembelajaran yang nantinya akan berguna bagi masyarakat dan
tenaga pendidik. Hal ini bisa menjadi salah satu metode pelestarian budaya
lokal bangsa Indonesia.
Dari kegiatan
ini, tim berharap dapat menumbuhkan lagi karakter luhur anak bangsa dan
menghidupkan kembali warisan budaya lokal pada generasi muda agar mereka lebih
merasa memiliki terhadap budaya yang ada.
Prosedur Publikasi PKM Undip. Gratis!
Tatacara prosedur publikasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Diponegoro (Undip) KAMPUSUNDIP.COM:
Prosedur pengiriman:
1. Artikel ditulis di Ms. Word
2. Menyertakan nama Tim PKM/Anggota dalam artikelnya
3. Melampirkan foto Tim PKM/Kegiatan
Dikirim ke Email kampusundip@gmail.com (Subjek “PKM Undip”)
Artikel yang sudah dikirim akan dipublish di website www.kampusundip.com GRATIS! TANPA SYARAT!
KAMPUSUNDIP.COM
“Ringan Mencerdaskan”
Cegah Jantung Koroner, Mahasiswa Undip Teliti Ekstrak Brokoli
SEMARANG, KampusUndip.com - Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) melakukan penelitian mengenai pemberian ekstrak etanol brokoli
terhadap penyakit jantung koroner, dengan histopatologi aorta tikus wistar
hiperlipidemia sebagai sampel percobaan.
Penyakit
Jantung Koroner (PJK) masih menjadi masalah kesehatan dengan angka
kematian yang tinggi di dunia, diperkirakan
angka tersebut akan terus meningkat. Di Indonesia sendiri PJK merupakan
penyebab utama dari seluruh kematian yang terjadi, tidak hanya terjadi pada usia tua namun penyakit ini juga sudah banyak
diderita pada usia muda.
Jadi apakah sebenarnya Penyakit Jantung
Koroner itu? Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang
disebabkan karena terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner. Dan atherosklerosis
merupakan penyakit sumbatan arteri, di mana lesi lemak yang disebut plak atheromatosa timbul pada
permukaan dalam dinding arteri.
Nah, bagaimana sumbatan tersebut bisa
terbentuk? Gaya hidup masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi
lemak menyebabkan kenaikkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang biasa
disebut koleterol jahat dan menurunkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik di
dalam tubuh. Kondisi ini disebut sebagai hiperlipidemia.
Oleh karena paparan radikal bebas
LDL akan teroksidasi menjadi LDL-ox. Makrofag yang bertugas mempertahankan tubuh dari benda-benda asing yang bersifat
jahat akan
menelan LDL yang teroksidasi hingga akhirnya akan membentuk fatty streak, dimana ini merupakan lesi awal
terbentuknya atherosklerosis yang akan menyumbat pembuluh koroner jantung. Oleh
karena itu, pencegahan Penyakit Jantung Koroner yang utama adalah dengan
mengurangi kolesterol dan menangkal paparan radikal bebas menggunakan
antioksidan.
Salah
satu bahan kaya antioksidan yang dapat diajukan sebagai agen antiaterogenik
adalah brokoli. Brokoli pasti sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarat, selain mudah ditemukan dan diperjual belikan dengan harga
yang terjangkau, brokoli juga dikenal sebagai sayuran hijau yang memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Tapi ternyata brokoli bukanlah sayuran hijau
biasa, brokoli mengandung
karotenoid, flavonoid, vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin, betakaroten, lutein
,glutation, dan triterpenoid yang bersifat antioksidan. Flavonoid
dapat menghambat oksidasi LDL sehingga keutuhan lapisan pembuluh
darah terjaga dan mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis. Brokoli juga memiliki kandungan Lutein yang dapat
melindungi sel-sel terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas.
Karena itu ektrak
etanol brokoli ini diharapkan mampu mencegah kerusakan endotel pembuluh
darah, dan menurunkan kadar kolesterol untuk menghindari
terjadinya Penyakit Jantung Koroner,
serta dapat membantu memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Sinterol, Sinbiotik Inovatif dan Menyehatkan Karya Mahasiswa Undip
SEMARANG, KampusUndip.com - Telur itik merupakan
salah satu produk itik yang banyak diminati masyarakat. Namun telur itik
memiliki kandungan kolestrol yang cukup tinggi. Nilai kolestrol yang tinggi
pada telur dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, antara lain jantung
coroner yang diakibatkan oleh penyumbatan kolestrol pada pembuluh darah dan
kompilasi penyakit. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menurunkan kadar
kolestrol pada telur itik agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung
coroner yang diakibatkan oleh tingginya kadar kolestrol pada telur itik.
Hal ini
yang medorong TIM PKM PE yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas
Diponegoro (Undip) yaitu Achmad Iqbal Fauzi (S1 Peternakan 2014), Gemilang
Bagus Pramana (S1 Peternakan 2014) dan Muhammad Zainul Asror (S1 Peternakan
2015) dengan bimbingan dosen Bapak Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D. membuat
suatu inovasi yang diberi nama SINTEROL (Sinbiotik untuk Telur Rendah
Kolestrol).
“Sinterol
ini kami buat dengan memanfatkan bakteri asam laktat dengan limbah jamu
temulawak sebagai sinbiotik agar dapat menurunkan kolestrol telur itik,
sehingga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung coroner pada
masyarakat yang diakibatkan oleh penyumbatan kolestrol pada pembuluh darah.” kata
Iqbal selaku ketua tim PKM.
Sinbiotik
merupakan salah satu inovasi dari bidang peternakan dengan mengkombinasikan
probitoik dan prebiotik untuk meningkatkan fungsi kimiawi dan biologis dalam
tubuh ternak. Keunggulan dari produk PKM ini adalah probiotik dan prebiotik sebagai
penyusun Sinbiotik yang berasal dari bahan sisa ekstraksi jamu sehingga
mengurangi pencemaran akibat limbah jamu yang dihasilkan di pabrik-pabrik jamu
di Semarang dan memiliki nilai jual serta biaya produksi yang sangat ergonomis.
Probiotik
yang digunakan adalah Lactobacillus plantarum yg berfungsi menurunkan kolestrol
dengan skema garam empedunya. Sementara prebiotik yang digunakan adalah limbah
ekstrasi temulawak yang sering tidak termanfaatkan yang mengandung
oligodakarida untuk nutrisi probiotik. Temulawak juga mengandung kurkumin yang
dapat mengoptimalkan distribusi kolestrol dalam pembentukan telur, sehingga
dengan begitu kadar kolestrol dalam telur itik dapat menurun.
Penggunaan
sinterol nantinya diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan peternak telur itik
sekaligus menyehatkan masyarakat secara tidak langsung.
Pena-Map, Salep Limbah Nanas Solusi Obat Luka Karya Mahasiswa Undip
PEMALANG, KampusUndip.com - Nanas,
tanaman dengan ciri khas buah yang berwarna kuning dan memiliki mahkota ini
sangat mudah ditemui di pasaran, mulai dari pasar tradisional, supermarket, atau
tak jarang banyak penjual yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan.
Tanaman yang memiliki nama latin Ananas comosus (L.) Merr. ini memang tumbuh
subur di Indonesia.
Salah satu
daerah penghasil nanas ialah Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang
yang terkenal dengan nanas madunya. Siapa sangka tanaman yang tergolong dalam
famili Bromeliaceae ini memiliki
segudang manfaat pada setiap bagiannya. Tidak banyak yang tahu ternyata
bagian-bagian nanas yang biasanya dibuang begitu saja ternyata memiliki nilai
ekonomis yang tidak kalah dengan buah nanas yang biasanya hanya dijual dalam
bentuk buah atau diolah menjadi produk makanan.
Batang nanas
misalnya, yang jumlahnya terus bertambah apalagi jika musim panen tiba memiliki
kandungan enzim yang bisa dimanfaatkan menjadi obat luka luar. Enzim Bromelin,
yang struktur utamanya terdiri dari protease sistein terdapat pada seluruh
bagian tanaman nanas dalam jumlah berbeda, tetapi berdasarkan penelitian
kandungan enzim bromelin paling banyak ditemukan pada batang yang selama ini
dibiarkan begitu saja. Enzim ini memiliki kemampuan menguraikan struktur
kompleks protein sehingga mudah diserap tubuh. Protease sistein yang terkandung
di dalamnya berperan dalam proses pembekuan darah.
Oleh karena
itu, kelompok mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang beranggotakan
Silvia Handayani (Kimia 2016), Akhmad Arief Widodo (Teknik Komputer 2017),
Sofyan Atsari (Oseanografi 2017), Naufal Prima Wianto (Kedokteran Umum 2017),
Meliana Puspasari Dewi (Kimia 2017), membuat suatu program yang bertujuan untuk
memanfaatkan limbah batang nanas.
Melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, batang nanas
yang mengandung enzim bromelin dimanfaatkan menjadi obat luka luar dalam bentuk
salep. Salep yang diberi nama “Pena-Map” ini menggunakan metode kitchen
preparation dalam proses pembuatannya yang memanfaatkan alat-alat yang ada di dapur,
sehingga memudahkan masyarakat untuk membuat sendiri. Bahan yang digunakan juga
sangat sederhana dan mudah ditemukan di pasaran.
SIAngkot, Inovasi Baru Mahasiswa Undip di Era Transportasi Online
SEMARANG, KampusUndip.com - Teknologi informasi menjadi suatu inovasi untuk bersaing di bidang
transportasi. Salah satu yang telah besar di Indonesia adalah ojek dan angkutan berbasis
aplikasi online. Contoh perusahaan penyedia jasa angkutan berbasis aplikasi online
adalah Gojek dan Grab. Hal ini tentunya membuat transportasi lama seperti angkot tergeser eksistensinya dikarenakan
angkot tidak menerapkan inovasi teknologi layaknya yang telah diterapkan perusahaan ojek dan
angkutan berbasis aplikasi online. Di sisi lain, penumpang angkot mengalami
permasalahan pada pelayanan jasa yang diberikan oleh angkot. Hal tersebut menimbulkan
rasa yang tidak aman dan nyaman bagi penumpang dalam menggunakan jasa angkot.
Oleh sebab itu, Tim PKM-KC dari Universitas
Diponegoro (Undip) yang
diketuai oleh Krismon Budiono yang beranggotakan Fikri Salahudin dan Deninta
Wulansari dibawah bimbingan Bapak Sumardi, ST, MT menciptakan SIAngkot (Sistem Informasi
Angkot). SIAngkot
ini bertujuan membuat
inovasi teknologi pada angkot dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning System) dan QR (quick response) code yang
terintegrasi aplikasi dengan smartphone android untuk memberikan inovasi teknologi berupa
sistem informasi penghubung
supir dan penumpang
seperti yang telah diterapkan pada angkutan berbasis aplikasi online agar
angkot bisa bersaing dengan angkutan berbasis aplikasi online. Selain itu, alat
dan aplikasi SIAngkot ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan serta keamanan bagi penumpang angkot.
Alat SIAngkot yang berbasis GPS ditempatkan pada
angkot sedangkan QR-code digunakan
untuk menyimpan data latitude dan longitude suatu tempat sepanjang trayek
angkot yang dicetak menjadi stiker. Melalui aplikasi android SIAngkot,
penumpang bisa melakukan pemindaian terhadap stiker QR-code tersebut dan mendapatkan lokasi keberadaan dan identitas
supir angkot terdekat. Supir juga dapat mengetahui bahwa sedang ada penumpang
yang melakukan pemindaian di tempat QR code
ditempel. Selain itu penumpang juga dapat memeberi penilaian terhadap
pelayanan dari angkot yang telah dinaiki.
Sementara itu, Krismon Budiono selaku ketua tim
menyatakan bahwa “penelitian ini didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia melalui Program Kreativitas
Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Tahun 2018”. PKM-KC ini bertujuan untuk menumbuh
kembangkan kreativitas serta inovasi mahasiswa dalam ilmu dan teknologi yang
dapat diterapkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat maupun dalam dunia bisnis.
Inovasi Produk Herbal Cengkeh Undip Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
KAB. SEMARANG, KampusUndip.com - Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Sejak dulu, Indonesia terkenal akan
rempah-rempahnya. Rempah-rempah yang dapat ditemukan di Indonesia beraneka
macam, salah satu komoditas rempah-rempah yang menjadi incaran adalah cengkeh.
Cengkeh banyak diproduksi salah satunya di Desa Gebungan, Kabupaten
Semarang. Kebanyakan mata pencaharian warga desa ini adalah memproduksi
cengkeh. Namun, daun yang dihasilkan dari pohon cengkeh dengan jumlah yang
melimpah setiap tahunnya tidak dimanfaatkan secara optimal sehingga terbuang
begitu saja.
Salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan ini adalah dengan pemanfaatan daun cengkeh untuk produk herbal.
Produk herbal ini oleh beberapa mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Diponegoro (Undip) yang beranggotakan Devi Kurniasih sebagai ketua,
Puji Nur Hana, Amnan Haris, Regina Cahya Cendekianesti, Ibnu Riski dibuat untuk
minyak aromaterapi dan wedang uwuh herbal.
Produk ini sudah
disosialisasikan kepada penduduk sekitar Desa Gebugan khususnya adalah ibu-ibu
PKK. Pemanfaatan daun cengkeh untuk produk herbal ini diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan menjadikan masyarakat yang
awalnya tidak produktif menjadi masyarakat yang produktif. Program yang
dipelopori oleh mahasiswa ini diharapkan menjadi kegiatan mandiri bagi ibu-ibu
di Desa Gebungan yang mampu dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diketuai dan dikoordinasikan langsung oleh internal ibu PKK
setempat dengan mahasiswa sebagai media pengantar.
Setelah program terlaksana
secara mandiri serta mampu berproduksi rutin, program dapat dinyatakan berhasil
dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar. Program-program seperti ini
diharapkan dapat terus berkembang di masyarakat sebagai UMKM yang berproduksi
aktif.
Tempur Anker, Teh Daun Simpur Anti Kolestrol Karya Mahasiswa Undip
SEMARANG, KampusUndip.com - Tim “Tempur Anker” ini terdiri dari mahasiswa
S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang
beranggotakan lima orang (Uchida Titis Sari Dewi, Ulfa Dzakiyyah Al-istiqoma,
Epifaniga Lintang Kuswardhani, Vistha Rachma Handayani, dan Yoanita Rosa) dan
di bimbing oleh Dr. Diana Nur Afifah, STP, M.Si menggagas suatu inovasi produk
teh celup berbahan daun simpur.
Salah satu dampak negatif dari perkembangan
zaman yang begitu pesat saat ini adalah adanya pergeseran pola makan, dari pola
makan yang seimbang dan alami menjadi pola makan yang monoton dan serba instan
sehingga kecenderungan untuk mengonsumsi makanan berlemak tinggi semakin
meningkat yang akan menimbulkan suatu keadaan tingginya kadar lemak dalam darah
atau yang disebut dengan kondisi hiperlipidemia yang akan berdampak pada
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Menurut WHO tahun 2002 dalam Ika
Aprilia tahun 2015, penyakit jantung dan pembuluh darah saat ini menjadi
penyebab kematian utama di dunia, yaitu sepertiga dari seluruh kematian total
di dunia. Di Asia Tenggara, total kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada
tahun 1999 adalah 3,797 juta jiwa, dan 1,972 juta jiwa dari kematian tersebut
disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Tingginya kadar kolesterol jahat
dalam darah merupakan penyebab aterosklerosis yang menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah.
Menurut Gandhi dan Mehta tahun
2013, daun Dillenia indica diketahui mengandung flavonoid, triterpenoid,
steroid, dan tanin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif antara asupan flavonoid dengan resiko munculnya penyakit jantung
koroner. Sejauh ini, khususnya di Indonesia penelitian mengenai daun Simpur
telah banyak dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan antioksidan, anti
bakteri, dan anti hiperglikemia, serta bersamaan dengan susutnya lahan alami,
serta gaung dan publikasi tentang manfaat Dillenia indica sebagai sumber plasma
nutfah. Namun, masyarakat kurang mengenal baik tumbuhan tersebut,
penyebarannya, dan pemanfaatanya terutama pemanfaatan daun.
Saat ini, minum teh menjadi
kebiasaan di beberapa wilayah di Indonesia, karena cara penyajian teh untuk
dapat dikonsumsi yang sederhana. Selain itu, saat ini masyarakat mulai berfikir
visioner untuk menemukan asupan yang tidak hanya memberikan rasa kenyang,
tetapi juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Namun, teh kesehatan yang
beredar saat ini memiliki harga yang cukup mahal.
Berdasarkan dari pemikiran tersebut,
maka kami menggagas sebuah inovasi produk berupa teh celup dengan bahan dasar
daun simpur yang tumbuh liar di beberapa wilayah di Indonesia dan belum
dikelola dengan baik. Selain itu, melalui pembuatan produk teh daun simpur ini
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya hayati di
Indonesia khususnya Dillenia indica sehingga menghasilkan produk olahan yang
berkualitas, menyehatkan, dan bernilai ekonomis
Melalui latar belakang tersebut,
kami konsisten terhadap bisnis “Tempur Anker” Teh Daun Simpur (Dillenia indica)
Anti Kolesterol dengan bahan dasar daun simpur Dilenia indica yang diolah
menjadi teh celup dapat menjadi usaha yang menjanjikan.