Alumni Magister Keperawatan Undip Gelar Semnas Mindfulness Caring



SEMARANG, KampusUndip.com - Ikatan Keluarga Alumni Magister Keperawatan Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan Seminar Nasional (Semnas) dengan tema “Peningkatan Empati Perawat Melalui Mindfulness Caring”.

Acara yang berlangsung pada 24 Februari 2018 ini bertempat di Ruang Serba Guna (RSG) Fakultas Kedokteran (FK) Undip. Seminar dibuka langsung oleh Prof. Dr. dr. Tri Nur Kristina, DMM, M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran Undip dengan menghadirkan 3 pembicara yaitu Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc., Ns. S.A. Candrawati, S.Kep., M.Kep. dan Ns. A. Yanuar Fahmi, S.Kep. serta dimoderatori oleh Ns. Muhammad Muin, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom.


Materi seminar diawali oleh Candrawati, M.Kep., praktisi mindfulness gayatri yang menyampaikan materi tentang “Pengaruh Mindfulness Gayatri Mantra Terhadap Ansietas Pada Lansia”.

Dosen Stikes Wira Medika Bali yang juga alumni Magister Keperawatan Undip tahun 2017 ini mengungkapkan bahwa tahap akhir dari proses menua dengan berbagai kemunduran fungsi organ menyebabkan ansietas (kecemasan) pada lansia. Kombinasi meditasi mindfulness (kesadaran) dengan gayatri mantra (keyakinan dan doa) mejadikan lansia lebih terbuka, ikhlas, waspada dan bisa memberikan reaksi yang adaptif (adaptive responses) terhadap sumber stressor atau ansietas.

Materi kedua disampaikan oleh dosen Stikes Banyuwangi, yaitu Ns. Yanuar tentang “pengalaman mindfulness spiritual”. Mahasiswa Magister Keperawatan Undip angkatan 2016 ini mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang yang mengalami permasalahan psikologis.




Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 mencatat setidaknya 450 juta jiwa mengalami gangguan psikologis. Di Indonesia sendiri tak kurang 14 juta jiwa dari jumlah penduduk yang ada mengalami hal tersebut. Rata-rata yang mengalami gangguan psikologi berumur 15-24 tahun.

Menurutnya, kenapa hal itu bisa terjadi karena mereka tidak mengetahui siapa yang memberi cobaan atau ujian tersebut. Padahal dalam spiritual Islam dijelaskan, segala musibah atau pun ujian yang melanda manusia itu datang dari Allah. "Yakinlah hanya Allah semata yang bisa menyembuhkan dan hanya Allah pula lah yang bisa mencabut sebab-sebab tersebut," paparnya.

Materi terakhir disampaikan oleh pakar keperawatan Undip, Dr. Meidiana menyampaikan materi tentang “Sosialisasi HAKI Mindfulness Selfcare”. Kaprodi Magister Keperawatan Undip ini mengungkapkan bahwa sikap empati seorang perawat sangat penting untuk menunjang kesembuhan pasien.



Sikap empati tidak lepas dari mindfulness caring atau kesadaran diri terhadap apa yang terjadi dan upaya yang harus dilakukan. Seorang perawat harus memiliki hal tersebut. Sebab, setiap hal yang telah dilakukan akan berdampak pada dirinya maupun bagi pasien. Jika seorang perawat ingin membantu orang lain atau pasien, terlebih dahulu dia harus terbebas dari masalah.

"Prinsipnya, jika ingin menolong orang lain maka kita harus bahagia dulu, tidak punya masalah," imbuhnya.

Pada akhir materi yang disampaikannya, Dr. Meidiana mempraktikkan prosedur mindfulness caring yang telah mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini bersama seluruh peserta.

Acara yang disponsori oleh Tupperware Unit Aira Solo, Toko Buku Sagung Seto, dan percetakan Indoprinting ini dihadiri oleh tak kurang dari 400 peserta. Peserta yang datang selain dari mahasiswa S1 dan S2 Departemen Keperawatan Undip, juga delegasi dari sejumlah rumah sakit di Kota Semarang dan delegasi lainnya dari luar Kota Semarang seperti, Demak, Kendal, Surabaya, Bandung, Majalengka, Banyuwangi dan Bali.


Ketua panitia, Ns. Sulistiyaningsih mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Ikatan Keluarga Alumni Magister Keperawatan Undip dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sedangkan ketua alumni Magister Keperawatan Undip, Ns. Kuntaryadi, S.Kep., M.Kep. berharap bahwa kegiatan seminar nasional ini dapat diselenggarakan setiap tahun oleh alumni, sebagai bentuk pengembangan asuhan keperawatan dalam menghadapi tantangan perubahan zaman. (Fida’ Husain/KUC)