Pentingnya menjaga lingkungan dapat diperkenalkan
sejak dini kepada anak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga
lingkungan sekitar adalah dengan memanfaatkan botol bekas. Kali ini TIM KKN PPM
UNDIP 2017 mengusung program dengan tema “Pemanfaatan Botol Bekas sebagai Media
Tanam untuk Tanaman Pekarangan Rumah”.
Tim KKN PPM UNDIP 2017 mengajak anak-anak di Dusun Montongkrajan,
Desa Montongsari Kecamatan Weleri khususnya anak-anak TK Pertiwi 1 Desa
Montongsari untuk memanfaatkan limbah botol plastik sebagai media tanam sayur.
Selain itu, anak-anak juga diperkenalkan tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran
untuk kesehatan tubuh.
Bercocok tanam dengan alat-alat bekas disebut juga
dengan vertikultur. Media tanam yang digunakan untuk pembuatan vertikultur ini
berupa tanah subur yang telah di campur dengan limbah biogas yang disebut
dengan bioslurry yang diolah di
lingkungan rumah warga sebagai hasil limbah peternakan. Botol bekas dipotong
menjadi dua bagian sehingga botol akan
terbagi menjadi wadah tanah dan penampung air. Tutup botol dilubangi terlebih
dahulu sehingga air siraman kangkung akan mengalir ke potongan botol yang
digunakan sebagai penampung air.
Kegiatan menanam bersama anak TK Pertiwi di Desa
Montongsari yang dilakukan pada Kamis (27 Agustus 2017) disambut antusias oleh
anak-anak TK tersebut. Anak-anak sangat senang ketika menyiapkan media tanam
ke dalam botol, menanam langsung bibit kangkung ke media yang telah disiapkan.
Sayuran yang bisa ditanam pada sistem vertikultur dengan botol bekas adalah
cabai, sawi, seledri, dan bayam.
Kami berharap dengan adanya kegiatan pembuatan
vertikultur ini mampu mendidik anak untuk menjaga lingkungan sekitar dan dapat
mengaplikasikan teknik vertikultur di rumah masing-masing sehingga dapat
memenuhi kebutuhan akan sayur tanpa harus membeli dengan kualitas yang lebih
terjamin, disamping itu juga penanaman ini tidak membutuhkan lahan yang luas
cukup di pekarangan rumah saja. (Julia Ester Lumbantoruan/Teknologi
Pangan 2014; Geertaria Sinaga/Teknik
Industri 2014)