OLIFRIO (Organic Liquid Fertilizer from Rotten Fruit)
sebagai Alternatif Pembuahan dan Pembungaan
Sampah identik
dengan kotor dan bau tak sedap. Sampah menjadi sumber permasalahan yang
dihindari masyarakat. Setiap hari sampah yang dihasilkan masyarakat semakin
banyak. Dampak yang paling terasa adalah lingkungan yang tidak sehat serta
polusi lingkungan. Sampah sendiri merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah perlu dikelola agar polemik yang
ditimbulkan tidak semakin besar. Namun bukan berarti permasalahan tidak
memiliki jalan keluar. Sampah yang dianggap kotor dan tidak berdayaguna dapat
dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, diantaranya melalui
pemanfaatan limbah buah busuk menjadi pupuk organic cair (POC).
Pengolahan
sampah menjadi pupuk selain dapat mengurangi sampah rumah tangga juga dapat
dengan mudah terserap oleh tanaman. POC dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang
gemar bercocok tanam. Pupuk cair lebih ramah lingkungan dan tidak memberikan
residu seperti halnya penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik cair dari buah
busuk berguna untuk pembuahan dan pembungaan. Pengolahan limbah buah busuk
menjadi pupuk organik cair selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan juga
dapat memberikan keuntungan baik bagi tanaman maupun dapat memberikan dampak
positif pada aspek financial karena
dapat memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Keuntungan Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah Busuk
1.
Pupuk cair
mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan
tanah.
2.
Pupuk cair
juga lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya
sudah terurai.
3.
Pupuk cair
dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara karena mampu menyediakan hara
secara cepat.
4.
Pupuk cair
mampu memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah.
Maka jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya
tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan.
5.
Pupuk cair
juga jelas lebih merata dan tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di
satu tempat.
6.
Pupuk Organik
cair tidak merusak humus tanah walaupun seringkali digunakan.
7.
Pupuk cair
memiliki zat pengikat larutan hingga bisa langsung digunakan pada tanah dan
tidak butuh interval waktu untuk dapat menanam tanaman.
Cara
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan pupuk organik cair dari
limbah buah busuk sangatlah mudah, langkah langkah pembuatannya meliputi:
1.
Potong buah busuk menjadi bagian yang kecil dan tampung
dalam ember.
2.
Masukan buah-buahan busuk yang telah dipotong kedalam
komposter lalu tekan hingga padat.
3.
Masukan larutan gula, air kelapa, serta air dalam komposter.
4.
Simpan di tempat yang teduh supaya tidak terkena sinar
matahari.
Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari. Jika sudah terlihat ada bercak putih pada permukaan air maka fermentasi sudah berhasil, pupuk tersebut siap untuk diangkat
Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari. Jika sudah terlihat ada bercak putih pada permukaan air maka fermentasi sudah berhasil, pupuk tersebut siap untuk diangkat
5.
Ampas yang ada dalam komposter dapat digunakan sebagai
kompos, sedangkan airnya digunakan sebagai pupuk organik cair.
6.
Pupuk organik cair
disaring supaya tidak ada ampas atau kotoran yang terbawa di dalamnya lalu
dimasukkan ke dalam botol plastik menggunakan gayung dan corong, kemudian pupuk
siap digunakan.
PKM-K Undip
Khofiatun Nida (Agribinis
2014)
Nabila Auriel Salma F. (Agribisnis
2014)
Regina Ikmanila (Agribisnis
2014)
Nurul Widya A. (Agribisnis
2014)
Izza Rifhana Hanifa (Peternakan
2015)