Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya jelas akan berdampak
pada proses pembangunan bangsa. Pada dasarnya, Indonesia memiliki sumber daya
manusia (yang terpelajar) cukup melimpah.
Jumlah pelajar di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Berdasarkan data BPS tahun 2015, pada
tahun ajaran 2011/2012, ada sekitar 4,19 juta pelajar yang ada di jenjang SMA,
4,01 juta di SMK, dan 1,05 juta di MA. Data ini belum diakumulasi dengan jumlah
pelajar di jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat, bahkan mahasiswa serta remaja
usia produktif yang tidak belajar di lembaga formal.
Namun, yang disayangkan dalam hal ini adalah jumlah
ini tidak diimbangi dengan pemahaman materi pada setiap kenaikan jenjang. Hal
yang mengejutkan adalah semakin tinggi suatu tingkat jenjang pendidikan,
semakin banyak pelajar yang kurang memahami materi yang disampaikan pada
jenjang tersebut. Data ini juga didukung dengan banyaknya pelajar yang
mengikuti bimbingan belajar ataupun les privat di luar jam sekolah.
Masalah lainnya, setiap tahun terdapat banyak lulusan
sarjana baru yang menganggur, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia
pada Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang (BPS, 2015). Jumlah pengangguran
terdidik (baik berijazah strata 1 maupun diploma) dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan.
Padahal tidak menutup kemungkinan para sarjana tersebut
berpotensi sebagai pengajar sembari mendapatkan pekerjaan. Namun, banyak dari
mereka yang tidak dapat menyalurkan ilmunya dikarenakan terhambat oleh waktu
dan tempat.
Berawal dari permasalahan tersebut, Mahasiswa Undip
melihat adanya peluang untuk menciptakan sebuah solusi. Ajang Penulisan PKM
lalu dimanfaatkan Mahasiswa Undip untuk membuat sebuah terobosan baru, yaitu
situs e-commerce di bidang
pendidikan. Situs e-commerce memang
sedang banyak diminati akhir-akhir ini, apalagi didukung oleh banyaknya pengguna
internet dan beragam kemudahan yang ditawarkan oleh situs-situs e-commerce.
Terobosan baru tersebuat bernama BikuBiku, situs
belajar mengajar online berbasis e-commerce dengan pendekatan psikologi. BikuBiku
hadir untuk menjadi penghubung antara para Kakak Pembimbing (Kabim) dan Adik
Bimbingan (Biquers) serta menyediakan media untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efisien.
BikuBiku ini digagas oleh Tim PKM-K Undip yang
beranggotakan Aditia Prasetio, Aisyah Jehan Ahmad, Dwi Setianto, Lia Pramesti,
dan Mya Oktaviana.
Melalui alamat bikubiku.id, BikuBiku dapat menjangkau
ke seluruh wilayah, dapat diakses kapan pun dan dimana pun, serta dapat
meminimalisir biaya perjalanan. Untuk media pembelajarannya, BikuBiku sudah
mendukung adanya buku digital, audio, maupun video pembelajaran.
Kabim dapat mengunggah konten materinya dalam bentuk
multimedia tersebut sehingga proses belajar lebih bervariatif dan tidak
membosankan. Selain itu, BikuBiku menjunjung adanya keterlibatan psikologi pendidikan
dalam proses pembelajaran.
“BikuBiku menggunakan pendekatan psikologi untuk
mendukung proses belajar mengajar agar lebih terarah, karena proses yang
maksimal dengan cara yang tepat dan sesuai akan menghasilkan hasil akhir yang
tepat dan maksimal juga,” jelas Aditia selaku ketua tim PKM sekaligus CEO
BikuBiku.
Setelah mendaftar akun melalui bikubiku.id,
Kabim dan Biquers diarahkan untuk mengerjakan psikotes yang disediakan. Dari
hasil psikotes tersebut, Biquers akan mendapatkan rekomendasi konten materi dan
rekomendasi Kabim. Harapannya, proses belajar akan lebih terarah serta antara
Kabim dan Biquers dapat terjalin komunikasi yang baik karena Kabim dapat
mengerti dan memahami Biquers.
Dari sisi keamanan, pengguna tidak perlu khawatir
karena segala transaksi di BikuBiku sudah terjamin aman. Misalnya saja, ketika
Biquers membeli konten materi atau ingin melakukan bimbingan dengan Kabim,
pembayaran tidak langsung ke Kabim, melainkan disimpan oleh BikuBiku terlebih
dahulu. Setelah Biquers mendapat bimbingan secara berkala, BikuBiku akan melanjutkan
pembayaran ke Kabim secara berkala pula.
BikuBiku juga memiliki fitur SakuBiku sebagai tempat
penyimpanan saldo, sehingga proses pembayaran dapat dilakukan dengan lebih
cepat dan mudah. Bagi Biquers dan Kabim yang menginginkan fitur lebih, BikuBiku
menyediakan upgrade akun menjadi akun
VIP sehingga aktivitas Kabim maupun Biquers dapat lebih optimal.
Pada akhirnya, BikuBiku diharapkan mampu menghubungkan
antara kakak pembimbing dan adik bimbingan, memberi peluang kesempatan kerja
bagi setiap orang yang berpotensi, bersifat fleksibel, dan menjadi bisnis yang
akan berjalan dengan tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat.