Melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI tahun anggaran 2017, mahasiswa UNDIP berhasil
melakukan penelitian produksi gas hidrogen.
Tim penelitian ini
diketuai oleh Yoyon Wahyono (S1-Fisika UNDIP angkatan 2013) yang beranggotakan Isnanda
Sonitia (S1-Fisika UNDIP angkatan 2014), Anggistina Wulansari (S1-Biologi UNDIP
angkatan 2015), dan Wisnu Indrawan (S1-Fisika UNDIP angkatan 2014). Tim penelitian
ini dibawah bimbingan Dr. Heri Sutanto, M.Si., Dosen S1-Fisika UNDIP.
Yang
melatarbelakangi 4 mahasiswa UNDIP ini melakukan penelitian dibidang Energi
Baru Terbarukan (EBT) adalah krisis energi yang bukan hanya menjadi isu di dunia,
tetapi juga menjadi isu di Indonesia.
Hingga saat ini,
Indonesia masih menggunakan energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas bumi)
sebagai sumber energi utama. Pemakaian energi fosil akan menyebabkan pemanasan
global akibat sisa pembakarannya yang berupa gas CO dan CO2.
Pada tahun
2013, cadangan gas bumi nasional adalah 150,4 tscf, dengan cadangan terbukti
sebesar 101,5 tscf dan cadangan potensial sebesar 48,9 tscf. Produksi gas bumi
Indonesia pada tahun 2013 adalah sebesar 8.130 mmscfd. Hal ini berarti dengan
asumsi tidak adanya penemuan cadangan gas baru, maka usia gas bumi Indonesia
sekitar 34 tahun lagi (berdasarkan cadangan terbukti) (Kementerian ESDM, 2014).
United
Nations Convention on The Law of The Sea tahun 1982 melaporkan bahwa Indonesia
merupakan negara yang memiliki lautan yang luas. Luas Lautan Indonesia 3.544.743,9
km² yang terdiri dari Luas Laut Teritorial 284.210,90 km², Luas Zona Ekonomi
Ekslusif 2.981.211,00 km², Luas Laut 12 Mil 279.322,00 km². Air laut yang
melimpah ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber EBT.
Elektrolisis
air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi gas
oksigen (O2) dan gas hidrogen (H2) dengan menggunakan
arus listrik yang melalui air tersebut (Achmad, 1992). Gas H2 sangat
pontensial digunakan sebagai sumber energi karena sifatnya yang ramah
lingkungan (Bari dan Esmaeil, 2010).
Tim ini
melakukan penelitian produksi gas hidrogen dari air laut dengan menggunakan
metode elektrolisis. Garam Natrium Clorida (NaCl) yang terkandung dalam air
laut memiliki manfaat yaitu dapat digunakan sebagai katalis secara alami (Yilmaz,
dkk 2010).
Hasil dari
penelitian tim ini berupa data massa dan volume gas hidrogen yang diproduksi. Penelitian
ini masih harus dikembangkan ke depannya agar bisa diaplikasikan sebagai alternatif
solusi energi baru terbarukan untuk Indonesia.