Limbah industri
dapat mencemari lingkungan yang menyebabkan penurunan kualitas badan air. Dan
jika tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kesehatan manusia yang
menggunakan dari badan air yang sudah tercemar. Salah satu limbah industri
yaitu logam berat.
Disisi lain, bulu
ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari rumah pemotongan unggas
(RPU). Bulu ayam yang mengandung keratin dapat menurunkan kualitas tanah karena
bulu ayam sulit terdegradasi di lingkungan.
Apabila limbah
bulu ayam tidak dikelola dengan baik, maka beban pencemaran lingkungan semakin
besar dan berdampak terhadap kesehatan karena penyebaran penyakit akibat limbah
bulu ayam.
Oleh karena
itu, perlu adanya solusi cerdas dalam mengatasi permasalahan logam berat dan
limbah bulu ayam tersebut.
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan masalah tersebut, yaitu
menggunakan adsorben bulu ayam sebagai alternatif adsorpsi logam berat di
perairan. Selain itu, adsorben bulu ayam dapat mengatasi pencemaran lingkungan
yang diakibatkan dari limbah bulu ayam itu sendiri dan limbah dari industri
yang menghasilkan logam berat, mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh paparan logam berat perairan yang berasal dari industri.
Bulu ayam
mengandung protein serat atau keratin yaitu : protein kasar (79,88%), lemak
kasar (3,77%), dan serat kasar (0,32%).
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pembuatan adsorben bulu ayam dengan
dimodifikasi menggunakan nano zeolite. Pengujian dilakukan dengan uji AAS, FTIR
dan SEM. Hasil uji menunjukan bahwa keratin bulu ayam mampu dijadikan sebagai
adsorben logam berat Pb karena hasil uji yang positif.
Berdasarkan
latar belakang ini, pengujian adsorben bulu ayam sebagai adsorpsi logam berat
di perairan diharapkan dapat menjadi produk alternatif ramah lingkungan dengan
pemanfaatan limbah bulu ayam.