Home » Archives for June 2017
HANDASI, Alternatif Hand Sanitizer Berbahan Alami
Di era
globalisasi saat ini,
semuanya dituntut untuk serba praktis, cepat, dan menggunakan teknologi yang
canggih. Seiring dengan bertambahnya kesibukan masyarakat, terutama di daerah
perkotaan maka banyak orang yang menggunakan cairan pembersih tangan antiseptik
(hand sanitizer) sebagai alternatif pengganti sabun.
Namun, hand
sanitizer yang dijual di pasaran banyak mengandung zat kimia berbahaya dan
penggunaan alkohol hingga 80%. Penggunaan bahan kimia yang berbahaya dapat
menyebabkan iritasi kulit, kulit mudah terbakar matahari, dan reaksi hormon.
Trembesi adalah
salah satu pohon yang umum dijumpai di kawasan Undip dan Tembalang,
sehingga ketersediaan pohon trembesi sangat melimpah. Namun, selama ini pohon trembesi
hanya ditanam di pinggir jalan sebagai penangkal polusi udara dan setelah
terlalu lebat pohon trembesi ditebang dan dibuang sia-sia.
Berdasarkan
hasil penelitian dari Bangalore University, ekstrak daun trembesi memiliki
kandungan antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
Candida albican, dan Xanthomonas (Mohana, 2011).
Daun trembesi (Albizia
saman) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu tanin, flavonoid,
saponin, steroid, terpenoid, dan glikosida kardiak (Naveen dkk, 2008). Oleh
karena itu, kami memiliki ide untuk memanfaatkan
ekstrak daun trembesi sebagai bahan utama membuat hand sanitizer.
Produk HANDASI
(Hand sanitizer Ekstrak Daun Trembesi) dengan bahan dasar daun trembesi (Albizia
saman) belum terdapat di pasaran, hal ini memunculkan peluang yang sangat
potensial terkait usaha ini didukung dengan sistem OTDB (Online or Trial,
Deal, Buy).
Kehidupan
kampus dan masyarakat yang cukup sibuk membuat dosen, mahasiswa, dan para
pekerja seperti penjual makanan
keliling, juru partir, tukang bengkel, pedangang di pasar, dan lainnya memilih
menggunakan produk yang simpel dan praktis.
Kami memilih
produk hand sanitizer karena melihat kebutuhan di lingkungan kampus dan
para pekerja di sekitar Tembalang yang memerlukan alternatif alat mencuci
tangan yang mudah dan praktis.
HANDASI (Hand
sanitizer Ekstrak Daun Trembesi) adalah Produk Pembersih Tangan Alami Tanpa
Alkohol dan Antimikroba. Produk HANDASI (Hand sanitizer Ekstrak Daun
Trembesi) meminimalisir penggunaan bahan kimia berbahaya sehingga aman untuk
digunakan.
Produk HANDASI
ini aman dipakai karena di dalamya mengandung bahan alami, tanpa penggunaan
alkohol, mengandung lidah buaya untuk menjaga kelembaban kulit, mengandung
vitamin E oil untuk menghaluskan dan menutrisi kulit, mengandung peppermint
essensial oil atau lavender essensial oil sebagai penambah aroma
HANDASI, dan ekstrak daun trembesi yang memiliki khasiat sebagai antimikroba.
Produk ini
dijual dengan harga cukup terjangkau Rp9.000/60 ml. Produk HANDASI juga
memiliki kemasan yang menarik dan praktis serta memiliki berbagai aroma, yaitu
aroma strawberry dan lavender yang cocok digunakan untuk semua
usia.
Produk HANDASI
diharapkan bisa memberikan manfaat besar bagi konsumen sebagai alternatif cara
praktis mencuci tangan dengan hand sanitizer berbahan alami.
Jika berminat
untuk membeli produk kami silahkan
hubungi:
Enggit : 082282530371
Fatima : 08161939465 / id line :
diaryfaza
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
JUDUL PROGRAM:
HANDASI (Hand Sanitizer Ekstrak Daun Trembesi)
Produk Pembersih Tangan Alami Tanpa Alkohol dan Antimikroba
Diusulkan oleh:
Enggit Putri Wiguna (25010115120024/2015)
Fatimatuzzahro (25010116130274/2016)
May Dinar (25010116130296/2016)
Ayu Ernawati (25010113120131/2013)
Mahasiswa Undip Kembangkan Energi Baru Terbarukan Dari Gas Hidrogen
Melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI tahun anggaran 2017, mahasiswa UNDIP berhasil
melakukan penelitian produksi gas hidrogen.
Tim penelitian ini
diketuai oleh Yoyon Wahyono (S1-Fisika UNDIP angkatan 2013) yang beranggotakan Isnanda
Sonitia (S1-Fisika UNDIP angkatan 2014), Anggistina Wulansari (S1-Biologi UNDIP
angkatan 2015), dan Wisnu Indrawan (S1-Fisika UNDIP angkatan 2014). Tim penelitian
ini dibawah bimbingan Dr. Heri Sutanto, M.Si., Dosen S1-Fisika UNDIP.
Yang
melatarbelakangi 4 mahasiswa UNDIP ini melakukan penelitian dibidang Energi
Baru Terbarukan (EBT) adalah krisis energi yang bukan hanya menjadi isu di dunia,
tetapi juga menjadi isu di Indonesia.
Hingga saat ini,
Indonesia masih menggunakan energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas bumi)
sebagai sumber energi utama. Pemakaian energi fosil akan menyebabkan pemanasan
global akibat sisa pembakarannya yang berupa gas CO dan CO2.
Pada tahun
2013, cadangan gas bumi nasional adalah 150,4 tscf, dengan cadangan terbukti
sebesar 101,5 tscf dan cadangan potensial sebesar 48,9 tscf. Produksi gas bumi
Indonesia pada tahun 2013 adalah sebesar 8.130 mmscfd. Hal ini berarti dengan
asumsi tidak adanya penemuan cadangan gas baru, maka usia gas bumi Indonesia
sekitar 34 tahun lagi (berdasarkan cadangan terbukti) (Kementerian ESDM, 2014).
United
Nations Convention on The Law of The Sea tahun 1982 melaporkan bahwa Indonesia
merupakan negara yang memiliki lautan yang luas. Luas Lautan Indonesia 3.544.743,9
km² yang terdiri dari Luas Laut Teritorial 284.210,90 km², Luas Zona Ekonomi
Ekslusif 2.981.211,00 km², Luas Laut 12 Mil 279.322,00 km². Air laut yang
melimpah ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber EBT.
Elektrolisis
air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi gas
oksigen (O2) dan gas hidrogen (H2) dengan menggunakan
arus listrik yang melalui air tersebut (Achmad, 1992). Gas H2 sangat
pontensial digunakan sebagai sumber energi karena sifatnya yang ramah
lingkungan (Bari dan Esmaeil, 2010).
Tim ini
melakukan penelitian produksi gas hidrogen dari air laut dengan menggunakan
metode elektrolisis. Garam Natrium Clorida (NaCl) yang terkandung dalam air
laut memiliki manfaat yaitu dapat digunakan sebagai katalis secara alami (Yilmaz,
dkk 2010).
Hasil dari
penelitian tim ini berupa data massa dan volume gas hidrogen yang diproduksi. Penelitian
ini masih harus dikembangkan ke depannya agar bisa diaplikasikan sebagai alternatif
solusi energi baru terbarukan untuk Indonesia.
ALIS, Akuarium Dari Barang Bekas Bernilai Ekonomis Tinggi
Belakangan
ini, kita sering menjumpai barang-barang yang terbuang
begitu saja dikarenakan sudah tidak memiliki manfaat lagi. Sehingga barang-barang tersebut menjadi
sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar kita bahkan dapat merusak ekosistem tanah. Kondisi ini tentunya membuat
ketidaknyamanan bagi yang memandangnya. Oleh karena itu sampah perlu di daur ulang
menjadi barang yang lebih bernilai.
Mahasiswa
Akuakultur Undip yang tergabung dalam tim PKM-K yang beranggotakan Nanang
Setiawan, Dwi Pambudianto, Nurul Aulia Syafitri, dan Widya Dwi Wijayanti
menggagas adanya ALIS (Aquascape Minimalis) yang merupakan solusi cerdas
transformasi barang bekas menjadi lebih bernilai ekonomis.
ALIS
merupakan suatu inovasi bisnis berupa design interior akuarium dengan
memanfaatkan barang bekas seperti kayu dan batu, yang dibalut dalam sebuah aquascape
sehingga memiliki nilai estetika tinggi serta ramah lingkungan. ALIS
ini selain dapat digunakan sebagai desain interior akuarium dapat pula
dimanfaatkan sebagai media untuk mensosialisasikan pesona dari keindahan alam
dan juga sebagai bentuk kampanye aksi Go Green.
Kelebihan yang dimiliki ALIS adalah
bahan yang digunakan terhitung sebagai barang tidak terpakai, sehingga dapat mengurangi
populasi barang bekas dan bisa memberikan suasana baru.
Konsep-konsep baru yang ditawarkan
dengan memberikan gambaran akan keindahan dan pemandangan alam, tentunya akan
membuat ALIS ini menjadi salah satu desain interior akuarium yang bernilai
estetika tinggi.
Berikut adalah beberapa keungulan
ALIS diantaranya adalah bahan baku yang digunakan kurang
bernilai sehingga biaya produksi dapat
ditekan lebih rendah, selain itu dapat digunakan
sebagai desain interior akuarium yang menarik, dan memberikan suasana baru pada
ruangan dengan adanya miniatur pemandangan alam.
Aquascape kini mulai mewabah di Indonesia.
Tidak diragukan lagi, akuarium ini lebih elegan bila dibanding dengan
akuarium konvensional yang hanya berisi ikan dan sedikit variasi dari bahan
sintetis. Berbeda dengan ALIS yang menawarkan desain
aquarium bernuansa alami yang dibalut tumbuhan air yang benar-benar bisa hidup.
Meski tampak mewah dengan ikan yang
berwarna-warni dan rimbunnya tanaman hijau, aquascapping tidak harus
mahal. Dengan dana relatif terbatas pun, bersama ALIS kita dapat memiliki
keindahan alam bawah
air yang cukup menawan.
JIPENSTU, Jilbab Peningkat Stamina Tubuh Karya Mahasiswa Undip
Jilbab
selama ini seringkali hanya dilihat dari segi estetikanya saja serta sebagai pemenuhan kewajiban sebagai seorang muslimah. Sehingga seiring berjalannya
waktu, terdapat berbagai
macam model jilbab dari model jilbab yang dapat dikreasikan sendiri sampai model jilbab simple
yang langsung pakai.
Walaupun
jilbab yang dapat dikreasikan
sendiri mulai menjamur di masyarakat, namun model jilbab simpel langsung pakai sampai sekarang masih
digandrungi oleh muslimah di segala macam usia.
Yupss,
benar sekali! Model jilbab
simpel lebih mudah
dipakai dan tidak ribet apalagi bagi kalian yang beraktivitas seharian penuh.
Apakah kalian salah satu penggemar setia jilbab
model jilbab simpel langsung
pakai?
Kini, tim PKM-K Universitas Diponegoro (Undip) yang beranggotakan 5 orang, yakni Intan Alfina Khoiriyah (Ilmu
Kesehatan Masyakarat-2015/Ketua), Aini Nur Furoida (Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan-2015/Anggota), Niko Karuniawan (Ilmu Hukum-2015/Anggota), Erna Erawati
(Teknik Informatika-2015/Anggota), Ayu Zahara (Ilmu Hukum-2015/Anggota) mengembangkan
kreasi terbaru jilbab “JIPENSTU”. JIPENSTU memiliki fungsi utama yaitu meningkatkan stamina tubuh.
Aktivitas
yang padat, apalagi menguras pikiran akan membuat stamina tubuh menurun. Tentu saja nantinya hasil kerja tidak
optimal. Bagaimana caranya jilbab
meningkatkan stamina tubuh? Hal inilah yang mungkin
terlintas dalam pikiran.
Nah,
disini kami memodifikasi jilbab yang dilengkapi
kantong disisi kanan dan kirinya kemudian di dalamnya akan diisi aromaterapi.
Tak
perlu khawatir, gel
aromaterapi yang digunakan
bukan berasal dari bahan-bahan
berbahaya, karena
aromaterapi ini sebagian besar terbuat dari karagenan dan essenstial oil yang dibentuk menjadi sebuah gel.
Perbedaan
JIPENSTU dengan jilbab biasa yang beredar di pasar
yaitu meningkatkan stamina tubuh
tanpa obat, menenangkan pikiran, meningkatkan konsentrasi pikiran. Jilbab ini
tidak menimbulkan alergi sehingga aman digunakan siapapun.
Tim PKM Undip Temukan Adsorben Logam Pb dari Bulu Ayam
Limbah industri
dapat mencemari lingkungan yang menyebabkan penurunan kualitas badan air. Dan
jika tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kesehatan manusia yang
menggunakan dari badan air yang sudah tercemar. Salah satu limbah industri
yaitu logam berat.
Disisi lain, bulu
ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari rumah pemotongan unggas
(RPU). Bulu ayam yang mengandung keratin dapat menurunkan kualitas tanah karena
bulu ayam sulit terdegradasi di lingkungan.
Apabila limbah
bulu ayam tidak dikelola dengan baik, maka beban pencemaran lingkungan semakin
besar dan berdampak terhadap kesehatan karena penyebaran penyakit akibat limbah
bulu ayam.
Oleh karena
itu, perlu adanya solusi cerdas dalam mengatasi permasalahan logam berat dan
limbah bulu ayam tersebut.
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan masalah tersebut, yaitu
menggunakan adsorben bulu ayam sebagai alternatif adsorpsi logam berat di
perairan. Selain itu, adsorben bulu ayam dapat mengatasi pencemaran lingkungan
yang diakibatkan dari limbah bulu ayam itu sendiri dan limbah dari industri
yang menghasilkan logam berat, mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh paparan logam berat perairan yang berasal dari industri.
Bulu ayam
mengandung protein serat atau keratin yaitu : protein kasar (79,88%), lemak
kasar (3,77%), dan serat kasar (0,32%).
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pembuatan adsorben bulu ayam dengan
dimodifikasi menggunakan nano zeolite. Pengujian dilakukan dengan uji AAS, FTIR
dan SEM. Hasil uji menunjukan bahwa keratin bulu ayam mampu dijadikan sebagai
adsorben logam berat Pb karena hasil uji yang positif.
Berdasarkan
latar belakang ini, pengujian adsorben bulu ayam sebagai adsorpsi logam berat
di perairan diharapkan dapat menjadi produk alternatif ramah lingkungan dengan
pemanfaatan limbah bulu ayam.
Mahasiswa Undip Kembangkan JETNET, Jaket Alat Bantu Tunanetra
Tunanetra adalah suatu
kondisi penglihatan
seseorang yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kerusakan pada
mata, saraf optik dan atau bagian otak yang mengolah stimulus visual. Penglihatan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari seseorang, sehingga kebutaan
menjadi suatu masalah dan bahkan bisa menjadikan seseorang kesulitan
menjalankan aktivitasnya.
Berdasarkan hasil
survei nasional tahun 1993-1996, angka kebutaan
di Indonesia mencapai 1,5%. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat
pertama di Asia dan nomor dua di dunia setelah negara-negara di Afrika Tengah
sekitar Gurun Sahara untuk masalah kebutaan.
Sebagai
perbandingan, di Bangladesh, angka kebutaan
mencapai 1%, di India 0,7%, di Thailand 0,3%, Jepang dan Amerika Serikat
berkisar 0,1% sampai 0,3%. Jika ada 12 penduduk dunia yang buta dalam setiap 1
jam, empat di antaranya berasal dari Asia Tenggara dan dipastikan 1 orang dari
Indonesia.
Sampai saat ini
mayoritas penyandang tunanetra hanya menggunakan tongkat bantu untuk membantu
mereka berjalan. Hal tersebut tentunya kurang efisien dikarenakan kemampuan
tongkat yang hanya mampu mengetahui objek yang ada di depan penggunanya, ditambah lagi dengan keharusan
dari pengguna tongkat untuk terus mengayunkan tongkatnya berpotensi mengenai
hal – hal yang tidak diinginkan.
Berdasarkan
permasalahan tersebut muncullah ide kreatif dari mahasiswa Undip untuk
mengembangkan alat bantu tunanetra. Gagasan yang berjudul JETNET (Jaket
Tunanetra) dengan sensor jarak HC-SR04 dan Gyroscope untuk mendeteksi objek sekitar pengguna yang
diketuai oleh Teguh Kurniawan (T. Elektro 2015) dan beranggotakan Krismon
Budiono (T. Elektro 2016), Rose Mutiara Suin (T. Elektro 2017), dan Yuni
Prihatin Ningtyas (Kesehatan Masyarakat 2015) bersama dosen pembimbing Dr. Aris
Triwiyatno, S.T., M.T. tersebut
berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017.
Prototipe yang
sedang dikembangkan ini terdiri dari dua jenis sensor, yaitu delapan sensor jarak HC-SR04 dan dua sensor
sudut Gyroscope yang dikendalikan oleh 2 buah Arduino Uno dan memiliki output berupa suara dari earphone
yang tersambung dengan modul MP3 dengan sumber tenaga baterai 7,2 V berkapasitas 1800 mAh. Semua sensor ditanamkan di
prototipe JETNET langsung dan untuk sistem kendali serta baterainya dimasukan
ke dalam kotak kecil yang diselipkan di belakang celana sehingga sangat praktis
dalam pemakaiannya.
JETNET pada
dasarnya berfungsi untuk mendeteksi objek sekitar pengguna dengan memanfaatkan kedua jenis sensor
tersebut. JETNET dapat mendeteksi objek – objek yang berada di
depan, serong kanan, serong kiri, kanan, dan kiri yang berjarak 3 meter, sehingga radius deteksinya mencapai 180º dan juga lubang yang
berada di depan penggunanya serta pengguna juga dapat mengetahui elevasi
kemiringan jalan. Dengan alat ini,
penyandang tunanetra seakan dapat melihat keadaan sekitar yang diinformasikan dengan
suara dari earphone yang mengindikasikan adanya objek.
Alat ini memiliki beberapa keunggulan
diantaranya (1) Adanya sistem kendali mikrokontroler berupa Arduino Uno. (2)
Waktu deteksi yang cepat sekitar 1 detik. (3) Bisa digunakan siapa saja. (4)
Praktis dalam penggunaannya. (5) Output berupa suara. (6) Harganya yang
ekonomis.
Tim JETNET berharap karyanya dapat
diaplikasikan dan berguna bagi penyandang tunanetra yang ada di Indonesia.
Sehingga dapat membantu mobilitas pengguna dan mengurangi angka kecelakaan yang
dialami penyandang tunanetra.
PEGOLE, Permainan Kreatif Tingkatkan Konsentrasi Anak Dengan ADHD
PEGOLE
merupakan permainan yang dapat dijadikan suatu bentuk terapi, digagas oleh tim
PKM-PSH (Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian Sosial Humaniora) Universitas
Diponegoro (Undip) yang beranggotakan Tiara Herindita Prastanti, Rohmatus
Solikhah, Isnaeni Anggun Sari, Sarah Sakinatus Sya’adah, dan Candra. Permainan
PEGOLE, singkatan dari Perpaduan Lego Puzzle, bertujuan
untuk membantu meningkatkan konsentrasi pada anak dengan ADHD.
Apa
itu ADHD? ADHD singkatan dari Attention
Deficit Hyperactivity Disorder, merupakan gangguan pada individu yang
meliputi sulitnya memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsivitas. Terdapat perilaku
sulit memusatkan perhatian pada anak dengan ADHD dapat berupa tindakan sulit
berkonsentrasi, seperti sulit untuk berkomunikasi, gagal menyelesaikan tugas,
sulit mengatur aktivitas, menghindari tugas yang memerlukan pemikiran,
perhatian mudah teralih.
Anak
dengan ADHD di Indonesia itu sendiri mencapai 26,4%, namun prevalensi anak dengan
ADHD di
seluruh dunia sebesar
3,4%. Memang bukan suatu jumlah yang banyak, karena berdasarkan survey lapangan
masih banyak orang tua terkadang tidak mengerti tentang gangguan tersebut bahwa
anaknya memiliki gangguan ADHD. Bahkan ada pula orang tua yang terlambat mengetahui anaknya
ADHD. Meski dengan prevalensi yang kecil, kita tetap harus memperhatikannya
agar tercipta perkembangan anak yang baik.
Tim PKM-PSH melakukan penelitian mengenai Efektivitas
PEGOLE (Perpaduan Lego Puzzle) untuk meningkatkan konsentrasi pada anak dengan
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) selama 1 bulan di dua tempat yaitu di Sekolah Anargya dan Pusat Terapi Anargya Semarang.
Pada masing-masing anak akan dihadapkan dengan 5x
permainan yang berarti 5 set permainan yang terdiri dari gambar-gambar yang
berbeda dan dengan tingkat kesulitan yang berbeda pula. Satu set permainan akan
terdiri dari 4 gambar yang masing-masing mengelilingi 4 sisi kubus yang nampak.
Melalui terapi permainan PEGOLE (Perpaduan Lego
Puzzle) ini diharapkan konsentrasi pada anak-anak dengan ADHD dapat menjadi
lebih baik. Dengan konsentrasi yang membaik diharapkan pula mereka dapat
melakukan aktivitasnya, baik aktivitas saat
belajar maupun bermain dengan lancar tanpa adanya kendala atau kendala seperti
gagal menyelesaikan tugas dan kesulitan dalam mengatur aktivitas, dimana
kesulitan tersebut merupakan hasil dari
tindakan sulit berkonsentrasi.
Healthy Games, Metode Kreatif Terapkan Pola Hidup Sehat Usia Dini
Sekolah Dasar Negeri Wonolopo 01 merupakan salah satu sekolah di
Semarang yang telah memiliki tempat cuci tangan dilengkapi sabun. Akan tetapi
fasilitas tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Berbagai aktivitas dilakukan seperti
bermain kelereng dan menanam berbagai pohon atau tanaman hias, tapi setelah itu
langsung melakukan aktivitas lain yang bersentuhan langsung dengan makanan dan
pembelajaran tanpa cuci tangan. Hal tersebut dapat dilihat bukan hanya di SDN
Wonolopo 01, tapi juga di sebagian besar lingkungan sekolah di Indonesia.
Melihat hal tersebut, “Relawan Sehat”
dari mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang diusung oleh Durotun
Maqfiraah (FKM 2014), Ahmad Zaenal Arifin (Sejarah, 2014), Nopi Reknasari (FKM,
2015), Ravi Oktafian (Sejarah, 2016), dan A.A. Wahid (Agribisnis, 2016) membentuk
sebuah metode pengenalan perilaku hidup bersih dan sehat yang menggunakan
permainan yang menarik.
Metode ini ditujukan untuk siswa-siswa
kelas 4 SDN Wonolopo 01 yang berusia 9-12 tahun. Melihat umur anak yang masih
dibilang muda atau dapat dikategorikan usia dini, maka akan sulit jika hanya dijelaskan
secara verbal.
Dari sinilah muncul ide yang disebut
sebagai Healthy Games, yaitu sebuah
metode pengenalan perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan pranata
permainan. Permainan kartu adalah salah satu terobosan yang dilakukan dan dimaksimalkan
oleh “Relawan Sehat”.
Program
Healthy Games merupakan salah satu
bentuk Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Undip bidang Pengabdian Masyarakat.
Bentuk program yang aplikasinya bisa digunakan untuk seluruh Sekolah Dasar di
seluruh Indonesia.
Menurut Mayke S Tedjasaputra, seorang Psikolog, bermain akan meningkatkan
rasa senang dari seorang anak yang akan menjadikan optimalnya pesan yang akan
disampaikan dari suatu hal.
Simbol-simbol
yang juga membantu anak untuk bisa lebih memahami maksud dan tujuan program
atau permainan ini. Maka dari itu dalam kartu tersebut, Relawan Sehat
menyelipkan berbagai gambar yang menarik dengan penggambaran ilustrasi perilaku
hidup bersih dan sehat.
Tidak
hanya bermain, dalam program dan metode yang ditawarkan ini, Relawan Sehat juga
mengajarkan bagaimana melestarikan diri dan lingkungan agar terwujudnya
kenyamanan yang terbaik. Program terobosan Healthy
Games ini memiliki tujuan yang mulia dan dapat bermanfaaat bagi sasaran
maupun lingkungan sasaran.
Pertama,
para siswa dapat mengerti pentingnya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Kedua, Setelah mereka tahu pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat, maka meraka sebisa mungkin mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Ketiga,
dari bisa nantinya diharapkan dapat terbiasa dengan perilaku hidup bersih dan
sehat serta menjadikan budaya yang positif. Keempat, menularkan segala apa yang
telah didapat pada lingkungan sekitarnya sebagai wujud dari usaha menjadi Agen of Changes.
PILMAPRES Nasional 2017, Wakil Undip Gianina Lolos Ke Final
SEMARANG, KampusUndip.com – Wakil Universitas Diponegoro (Undip) Gianina
Dinda Pamungkas berhasil lolos ke babak final ajang Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi (PILMAPRES) Nasional tahun 2017 atau juga yang disebut Mawapres.
Gia, sapaan akrab Gianina, berhasil melaju ke
tahap akhir PILMAPRES Nasional beserta 16 finalis lainnya dari berbagai perguruan tinggi yang dinyatakan lolos.
Pengumuman lolos disampaikan melalui situs resmi pilmapres.ristekdikti.go.id
pada Juni 2017.
Usai pengumuman lolos tahap akhir, para finalis
kemudian diundang untuk menghadiri babak final yang akan digelar di Surabaya
pada 10 – 13 Juli 2017 mendatang.
Gianina Dinda Pamungkas adalah mahasiswi Fakultas
Kedokteran angkatan 2014. Ia merupakan Pemenang Juara I Pemilihan
Mawapres Undip 2017 program Sarjana.
Sederet penghargaan baik tingkat nasional maupun
internasional telah ia raih. Seperti penghargaan internasional yang didapatkan
di Negeri Jiran Malaysia dan Taiwan.
Selain Mawapres, Gianina juga meraih penghargaan
sebagai mahasiswa terinspiratif perdana di Undip dan pernah menjuarai ajang
Muslimah Inspiration Undip (MIU) di kampusnya. (KUC/Foto: YouTube Gianina Dinda Pamungkas)