Tim PKM-M KOPI
MIRNA UNDIP Membentuk “Koalisi Nelayan Wanita” Berinovasi Mengolah Ikan dengan
Konsep Zero Waste
Tambak Lorok merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi
perikanan tangkap maupun budidaya namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan produk perikanan membuat
masyarakat hanya terfokus pada ikan segar. Padahal, ikan segar tersebut dapat
bernilai lebih ketika telah diolah menjadi berbagai produk perikanan.
Disisi lain, banyak ibu-ibu yang hanya berprofesi sebagai
ibu rumah tangga sehingga kurang produktif. Oleh karena itu, kami mengajak
ibu-ibu tersebut untuk lebih produktif dengan belajar mengolah produk perikanan
dengan konsep zero waste atau dengan
memanfaatkan seluruh bagian tubuh ikan menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Pada kesempatan kali ini, kami menggunakan ikan barakuda
atau yang biasa disebut ikan tunul oleh masyarakat setempat menjadi produk
pangan seperti bakso, nugget, kerupuk, dan keripik kulit ikan. Bakso dan nugget
dibuat dengan menggunakan daging ikan, sedangkan kerupuk menggunakan tulang
ikan yang biasanya langsung dibuang oleh ibu-ibu dan keripik kulit ikan yang
tentunya menggunakan kulit ikan tersebut dengan melalui serangkaian proses
tertentu.
Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir tentang
pengolahan ikan berbasis zero waste
serta keuntungannya, mengurangi limbah hasil pengolahan ikan, dan membuka
peluang usaha bagi masyarakat agar mandiri secara ekonomi. Kegiatan ini
dihadiri oleh ibu-ibu yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga,
tokoh masyarakat seperti Ibu RT dan Pak RW juga turut menyaksikan kegiatan
tersebut.
Alhamdulillah, kegiatan ini direspon dengan sangat baik oleh
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi dan keaktifan mereka dalam
bertanya saat sosialisasi dan ketika proses pengolahan ikan berlangsung.
Ibu Winarsih,
salah satu masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, “yo aku
seneng mba dapet beginian, selain dapet pengetahuan bisa juga jadi pengalaman,
jadi kalo nanti saya mau buat, saya udah bisa.”
Bapak Bambang
Handayana selaku Ketua RW juga mengatakan, “kesempatan ini harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya guna menyongsong Tambak Lorok sebagai Kampung Bahari.”
Ibu Retno Ayu
Kurniasih S.Pi, M.Sc selaku narasumber yang hadir pada saat sosialisasi sangat
senang melihat antusias ibu-ibu saat bertanya. “Semoga apa yang disampaikan
bermanfaat bagi kita semua, terutama ibu-ibu yang ada disini”, ujarnya
mengakhiri sosialisasi.
Harapan
dari Kami adalah kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat dan mampu
mendorong ibu-ibu untuk lebih produktif. Kemudian kegiatan ini dapat berlanjut
pada jenjang yang lebih serius sehingga menghasilkan pengusaha-pengusaha yang
berkompeten dalam pengolahan produk perikanan untuk menyongsong Tambak Lorok
sebagai Kampung Bahari di masa mendatang.
Tambak Lorok, Semarang, 22-23 April 2017