Home » Archives for May 2017
Mahasiswa Undip Raih Award Youth Leadership Camp UNESCO Indonesia
CIBODAS, KampusUndip.com - Mahasiswa Undip berhasil mendapat Award “Youth
Leadership Camp for Climate Change” yang diselenggarakan oleh UNESCO untuk
Indonesia.
Program tersebut diikuti oleh
delegasi pemuda pemudi Indonesia yang terpilih dalam pelaksanaan Youth
Leadership Cimate Change 2017 di Cibodas Biosphere Reserve pada tanggal 4-6 Februari lalu.
Lima mahasiswa Undip yang
terpilih yaitu Sigit Arrohman dan Mega Andira Putri (Teknik Mesin), Jefri
Gunawan Manurung (Oceanografi), Laelatul Baniyah (Biologi) dan Sri Wahyuni
(Kimia).
Sigit mengatakan dalam Youth
Leadership Camp for Climate Change ini diikuti 50 mahasiswa terpilih dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebelumnya, para peserta harus melalui
seleksi dengan mengirimkan daftar riwayat hidup, motivation letter, dan
qualification form.
“Dari 161 tim atau 806 peserta
yang apply dalam kegiatan ini hanya dipilih 10 tim. Dari 10 tim itu 3 tim
diantaranya dari Undip," jelasnya, Selasa (16/5) di kampus Undip.
Dalam kegiatan yang digelar
UNESCO bekerjasama dengan dengan UN CC:Learn, Swiss Agency for Development and
Cooperation SDC, The Climate Reality Project, dan Youth For Climate Change ini,
para peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi bersama, bertukar gagasan
dan rencana aksi kolektif terkait perubahan iklim.
“Setelah kembali dari Youth
Leadership Camp for Climate Change, kami diwajibkan untuk membuat sebuah
project di daerahnya masing-masing terkait dengan perubahan iklim,"
pungkasnya tim D'Seblak.
Tim tersebut berhasil mendapatkan
Gold Medal from UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization) kategori “Best Team Conducting Peer Education Forum” yang
diserahkan langsung oleh Kepala Direktur UNESCO Office Indonesia Prof. Shahbaz
Khan. (KUC/Sri)
UNDIP PRESTATIF
Ringan Mencerdaskan
Mudahkan Pencarian Homecare, Mahasiswa Undip Ciptakan Abi Care
Abi Care (Aplikasi Mobile Homecare), Inovasi Pencarian Homecare Berbasis Smartphone
“Cari homecare, Abi Care aja”
Dewasa ini, sistem online telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat
karena potensinya dalam mendorong perekonomian dan pemasaran secara efisien.
Minggu, (14/05), Abi Care yang dicetuskan oleh lima mahasiswa Keperawatan
Universitas Diponegoro yaitu Muchammad
Fikri Al Ghifari, Rizqi Amilia, Rana Rofifah, Riyantika Ayu Ramandhani, dan
Muhammad Zakariya telah menjaring kerja sama bersama Lelik Ardiyanto S.Kep
selaku pengurus pusat Indonesian
Wound Care Clinican Association (InWCCA)
di Ballroom Guntur 2 Hotel Grasia, Semarang. Acara ini juga turut dihadiri oleh
Gubernur IWCCA Jawa Tengah, Ns. Niken Safitri
S.Kep,.M.Sc.
Abi Care adalah sebuah aplikasi mobile karya mahasiswa yang tercetus melalui Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) yang lolos hibah dana Dikti tahun 2016.
Aplikasi ini memfasilitasi klinik mandiri (homecare)
keperawatan untuk memasarkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Aplikasi ini
memiliki beberapa sub bagian pelayanan kesehatan yaitu perawatan luka (wound care), perawatan stoma, pijat
bayi, spa, aromaterapi, hipnoterapi, dan akupuntur.
Fikri Al Ghifari, selaku ketua tim Abi Care mengatakan bahwa karya
ini diciptakan untuk memudahkan perawat dalam mempromosikan klinik mandirinya (homecare) kepada masyarakat. Hal
tersebut memanfaatkan peluang merebaknya penggunaan smartphone di Indonesia di berbagai aspek kehidupan yang digunakan
dari kalangan anak-anak hingga dewasa.
Homecare memiliki fungsi dalam memperluas
lapangan pekerjaan bagi tenaga medis serta mengoptimalkan peran perawat, homecare juga berguna untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan homecare memberikan perawatan lanjutan setelah pasien pulang dari
rumah sakit maupun pada pasien yang membutuhkan perawatan secara berkelanjutan.
Homecare juga berperan untuk menekan
angka kejadian amputasi, infeksi, serta komplikasi pada penyakit tidak menular
di Indonesia.
“Aplikasi ini bisa membantu perawat untuk mengejar ketertinggalan
selama ini,” jelas Lelik Adriyanto selaku pengurus pusat InWCCA sekaligus
praktisi hipnoterapi.
Melalui Green House, Lima Srikandi Undip Berdayakan PKK Meteseh
Guna mendorong pemberdayaan
ibu-ibu
PKK di wilayah meteseh tepatnya RW 19, lima
mahasiswa UNDIP yang merupakan kombinasi dari fakultas
FEB, FPP dan FISIP yakni Siti Marwiyah, Rica Dwi Cahyanti,
Ela Safitri, Lilik Khoirul R dan Lusi Alisah menginisiasi pendirian Green House sebagai pembentukan pos daya sayuran bagi ibu-ibu PKK setempat untuk pemenuhan
gizi keluarga, menciptakan masyarakat yang mandiri, produktif, dan bernilai
ekonomi yang didampingi ibu Shoimatul Fitria, S.E,M.M sebagai dosen pembimbing.
Sebelum ada program ini kegiatan ibu-ibu PKK ialah
sebagai ibu rumah tangga yang tiap sebulan sekali mengadakan pengajian,
mengajar ngaji, dan kumpul rutin yang terkadang diisi dengan sosialisasi dari
pihak luar namun tidak ada keberlanjutan kegiatan. Ibu Febrina selaku ketua PKK
sempat memaparkan bahwa kegiatan PKK sempat kesulitan menjalankan program
karena keterbatasan tempat dan fasilitas. Hal inilah yang menjadi sorotan bagi
Tim bernama Srikandi ini untuk berbagi ilmu mengenai tanam sayur dengan metode
hidroponik kepada mereka.
Program ini mendapatkan respon yang baik dari
masyarakat dan Bapak Agus Suryanto selaku Kepala Desa Meteseh.
”Mbak programnya bagus, ibuknya lebih jadi produktif,”
tutur beliau.
Antusias mereka sangat tinggi dalam mengikuti rangkaian kegiatan
yang diawali pada bulan Maret hingga saat ini,
berupa kegiatan
sosisalisasi dan pelatihan 2 kali yang dilaksanakan pada tanggal 7 April
dan 24 April 2017, pembangunan
green house yang dibantu oleh warga setempat, pembentukan
struktur pengurus dan terpilihlah Ibu Dini sebagai ketua
dari program ini sehingga beliau yang mengarahkan anggotanya
untuk perawatan tanaman setiap
harinya. Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut hingga pada
tahap pemasaran agar dapat menjadi sumber pendapatan bagi kas RW.
“Kami senang melihat
antusias mereka yang ingin
menerapkannya di rumah masing-masing dan aktif bertanya juga. Kami berharap program ini terus berjalan sementara kami hanya dapat
memfasilitasi dan mendorong masyarakat. Apa ya istilahnya, memotivasi
masyarakat, begitu,” ungkap Siti Marwiyah selaku Ketua
PKM-M.
“Sistem Pengelolaan Green House Sayur Hidroponik
dengan Metode STB (sadarkan, Tanami, Budayakan) Untuk Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Meteseh, Semarang”
Meteseh, Semarang 14 Mei 2017
Ramadhan, Tembalang Rawan Macet Jelang Berbuka Puasa
SEMARANG, KampusUndip.com - Memasuki bulan Ramadhan, kawasan Tembalang disekitar Kampus Undip rawan terjadi kemacetan lalu lintas khususnya jelang waktu adzan maghrib dan berbuka puasa.
Hal ini seperti yang terjadi pada awal Ramadhan 1437 H tahun 2006 lalu. Saat itu, 2 hari pertama bulan Ramadhan, tepatnya Senin-Selasa (6-7/6) petang, kemacetan melanda kawasan Tembalang disepanjang Jl. Sirajudin hingga Jl. Banjarsari.
Kemacetan mulai terjadi setelah melewati Pukul 17.00 WIB karena intensitas lalu lintas kendaraan yang kian padat seiring dengan meningkatnya aktivitas warga dan mahasiswa untuk mempersiapkan buka puasa dengan membeli makanan dan ta’jil kawasan Tembalang.
Akibat kemacetan saat itu, para pengendara harus lebih bersabar untuk melambatkan laju kendaraannya sambil menanti adzan maghrib untuk berbuka puasa.
Setahun berselang, kini salah satu titik kemacetan di Tembalang, yakni Jembatan Sirajudin telah diperlebar. Patut ditunggu apakah proyek ini berhasil mengatasi kemacetan saat Ramadhan khususnya jelang berbuka puasa. (KUC)
Lewat Nircataya Indonesia, Mahasiswa Undip Kenalkan Batik dan Pariwisata
Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, ditambah dengan keanekaragaman hayati dan geografis Indonesia yang strategis. Pariwisata menjadi sektor ekonomi yang penting. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia.
Berbagai upaya dilakukan oleh semua pihak guna melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, meliputi tarian, musik, tak terkecuali khas daerah yaitu batik dan destinasi wisata.
Hal inilah yang melatarbelakangi kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang kategori Kewirausahaan yang beranggotakan Yuli Heri Santoso (Pertanahan, 2014), Siti Mutingah (Akuntansi, 2015), Nawang Sasih (Desain Arsitektur, 2015), dan Jati Indah Wijayanti (Manajemen Pemasaran, 2014) membuat sebuah souvenir produk Mug dengan sebutan Nircataya, yang merupakan kepanjangan dari "Souvenir Cantik dan Kreatif dengan Desain Batik wujud Cinta Budaya".
Souvenir mudah dijumpai pada objek-objek wisata di daerah beraneka macam jenisnya. Mug adalah salah satu benda multifungsi yang sering digunakan.
Selain itu, produk ini memiliki keunikan pada desain yang dimiliki mengandung unsur ikon batik di dalamnya yang dikombinasikan dengan objek wisata dan khas yang terdapat di suatu daerah sebagai cinderamata atau oleh-oleh khas daerah, juga dalam berbagai event seperti wisuda, ulang tahun, pernikahan dan lain-lain.
Souvenir Mug Nircataya ini digagas sebagai upaya untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Upaya lainnya yang dilakukan oleh Tim PKM-K ini yaitu dengan mengadakan kompetisi sebagai upaya menumbuhkan motivasi cinta pada Indonesia dengan membuat Culture Inspirational Quotes Competition yang dapat dilihat pada media sosial Nircataya Indonesia di instagram (@mug_nircataya), official account line (@bdc2282d), untuk informasi lebih jelasnya bisa melalui wa (text only) 085799955753. Selain itu, Tim PKM-K ini membuka reseller dan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi dalam pemasarannya.
Nircataya Indonesia
Salam Inspirasi Budaya!
Kurangi Angka KSA, Mahasiswa Undip Ajarkan Aber-Tesa
Sabtu (6/5) Pukul 07.30 WIB, telah dilaksanakan penerjunan ke SDN 03 Tambakrejo yang dilakukan oleh tim PKMM ABER-TESA. Maraknya kasus Kekerasan Seksual Anak (KSA) belakangan ini sangat memprihatinkan.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya fokus dalam pencegahan KSA, namun hanya fokus pada proses rehabilitasi korban dan penghukuman pelaku.
Oleh karena itu tim PKMM ABER-TESA bertujuan untuk mengurangi angka Kekerasan Seksual Anak (KSA) melalui penanaman karakter berani dan terbuka kepada anak sebagai aksi preventif.
Kegiatan diawali dengan mensosialisasikan salah satu program tim PKMM ABER-TESA yang berupa buku harian, mulai dari kegunaan buku harian hingga cara pengisiannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian buku harian kepada masing-masing anak dan menjelaskan sebagian materi yang terdapat di dalam buku harian.
Harapannya dengan dilakukan kegiatan ini akan mengurangi jumlah kasus KSA yang terjadi dengan menanamkan karakter terbuka dan berani pada anak.
Undip Kirim Delegasi EuroMUN ke Belanda
MAASTRICHT, KampusUndip.com - Universitas Diponegoro kembali mengirimkan delegasinya untuk mengikuti acara internasional. Acara tersebut adalah European Model United Nations (EuroMUN) yang bertempat di Maastricht, Belanda.
Delegasi-delegasi tersebut dikirimkan melalui proses seleksi dan karantina yang dilakukan oleh Diponegoro Mun Society (DMS). Mereka adalah :
1. Afifah Listiarina (FKM 2012 - WHO - Filiphina)
2. Muhammad Suryadi (HI 2013 - DiSEC - Pakistan)
3. Faishal Setiadi Sigit (Akuntansi 2013 - UNHCR - Mesir)
4. Nisa Nabila (Hukum 2013 - UNHCR - Spanyol)
5. Desti Ratna Pratiwi (Kedokteran 2014 - WHO - Nepal)
EuroMUN adalah simulasi sidang PBB, dimana dalam acara tersebut setiap delegasi merepresentasikan suatu negara. Acara yang berlangsung pada tanggal 26 April - 05 Mei 2017 ini diikuti oleh lebih dari 500 Mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Dengan ikut sertanya Universitas Diponegoro dalam konferensi Internasional, diharapkan almamater Undip semakin harum namanya di kancah internasional.
Tim SMARC Undip Gunakan Fotokatalis Tingkatkan Kualitas Air Sungai
Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung. Namun sayangnya sungai yang ada di daerah perkotaan biasanya kotor dan berwarna, bahkan berbau hal ini dikarenakan adanya kegiatan rumah tangga maupun industri yang memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Hal itu menandakan adanya penurunan kualitas air yang diindikasikan dengan kondisi fisik, serta adanya kandungan kimia dan bakteri yang berbahaya (Suparjo, 2009). Penurunan kualitas air yang menyebabkan sungai tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dapat dikatakan sebagai pencemaran air.
Salah satu daerah perkotaan yang ada di Indonesia adalah Kota Semarang. Kota Semarang memiliki sungai besar yang cukup banyak seperti Kaligarang, Kali Kreo, Kali Banjir Kanal Timur, Kali Banjir Kanal Barat, Kali Babon, Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Semarang, Kali Bringin, dan lain sebagainya. Namun, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap sungai yang ada di Kota Semarang, dikatakan bahwa beberapa sungai di Kota Semarang telah tercemar yaitu sungai Kaligarang (Dewi dkk, 2012) dan sungai Kali Babon (Suparjo, 2009).
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Yulianti dan Sunardi (2010), dan Dewi dkk (2012) Kaligarang memiliki kandungan seng dan logam berat lainnya dengan kadar yang bervariasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sparjo (2009) mengenai pencemaran di Kali Babon disebutkan bahwa kualitas air Kali Babon telah melebihi standar baku mutu kelas II.
Masalah pencemaran diatas tentunya tidak sejalan dengan adanya program Millenium Development Goals (MDGs) yang memiliki delapan poin penting, salah satunya adalah untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek yang berpengaruh, salah satunya adalah aspek pencemaran lingkungan.
Dalam mewujudkan kelestarian lingkungan hidup khususnya melalui daerah aliran sungai di Kota Semarang, Muhammad Irwanto (Fisika), Agus Romadhon (Fisika), Yunita Indriyani (Fisika), Gemma Tristadaksa (Fisika) dan kuwati (Biologi) yang tergabung dalam TIM SMARC (Smart Material Research Center) Universitas Diponegoro menangkap peluang ini untuk kemudian menghasilkan suatu solusi berupa “Degradasi Kandungan Bakteri Dan Senyawa Kimia Pada Air Sungai Di Kota Semarang Dengan Menggunakan Material Fotokatalis Zno Terdoping N Untuk Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat Dan Bebas Pencemaran”, yang di bimbing oleh Dr. Heri Sutanto, S.Si, M.Si Dosen S1 Fisika Undip.
Inovasi ini telah mendapatkan dana penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) tahun 2017. Untuk menanggulangi kondisi pencemaran tersebut dengan cara mendegradasi kandungan senyawa organik dan anorganik serta kandungan bakteri didalamnya yaitu menggunakan material fotokatalis.
Salah satu material fotokatalis yang dapat digunakan dalam mendekomposisi bakteri serta senyawa organik dan anorganik adalah ZnO, yang kemudian didoping dengan N untuk meningkatkan kemampuannya dalam mendegradasi polutan yang ada di dalam air.
Selain itu, sintesis dan deposisi material ZnO terdoping N lebih mudah dilakukan serta membutuhkan biaya yang cukup murah sehingga sangat cocok digunakan dalam mengatasi pencemaran air dikota semarang.
Mahasiswa Undip Ciptakan Rumah Olahan Terong
Universitas Diponegoro (Undip) mendapatkan peringkat kedua jumlah lolos pendanaan PKM 2017 Menristekdikti se-Indonesia. “Rumah Olahan Terong” merupakan salah satu PKMK dari sekian PKM yang lolos pendanaan.
“Rumah Olahan Terong” atau sering disebut ROT diketuai oleh Ali Iksan Adi Saputro dengan anggota Mustika Suci Susilastuti, Fadia Primadesty Putri, Niken Kusumaningrum dan Sri Wahyuti Nuri Mawarni yang berasal dari Program Studi S1-Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran.
ROT memiliki beberapa produk unggulan yang memanfaatkan seluruh bagian dari terong termasuk daging dan kulitnya. Produk ROT diantaranya yaitu: Crispi Terong, Susu Terong dan Yoghurt Terong.
Selama ini pengolahan terong masih terbatas sebagai sayur dan lalapan. Keberadaan ROT diharapkan dapat meningkatkan nilai jual terong ungu di kalangan masyarakat dan menambah inovasi produk olahan berbahan dasar terong. Kuli terong diyakini dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler karena mengandung anti oksidan antosianin.
“Rumah Olahan Terong ini tidak hanya menggunakan daging terong saja, tetapi juga menggunakan kulit terong. Daging terong digunakan sebagai bahan crispi dan kulitnya sebagai bahan di susu dan yoghurtnya. Soalnya di kulit terong itu mengandung antosianin yang bermanfaat untuk jantung” Ali Iksan Adi S.
Hingga saat ini ROT terus memproduksi ketiga produk tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin naik setiap harinya. Harga yang tidak mahal dan pas di kalangan mahasiswa membuat produk-produk ROT semakin digemari.
“Luar Biasa. . .Maknyuuussss. Pokoknya tetap sukses untuk teman-teman sekalian, salam kebaikan,” ujar Alfath Bagus, Presiden Mahasiswa BEM KM UGM selepas menjadi pembicara training.
Kedepannya ROT akan terus membuat inovasi-inovasi produk lainnya untuk mengembangkan produk olahan sehingga dapat terus diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.
Tak Hanya di Media Sosial, FPIK Undip Hitung Mundur Ramadhan di Kampus
SEMARANG, KampusUndip.com - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip) bersiap menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H.
Dengan tema event "SANTRI" (Nuansa Ramadhan Kelautan Perikanan), Albahrain FPIK selaku Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) di fakultas berjuluk Kampus Biru ini melakukan 'countdown' atau hitung mundur.
Tak hanya di media sosial yang sudah lumrah dijumpai, tapi juga dilakukan langsung di fakultasnya agar suasana menyambut ramadhan benar-benar dirasakan mahasiswa dan civitas akademika kampus.
Uniknya, angka pada countdown bisa diganti-ganti sesuai hitungan hari. Sehingga sangat efektif dan fleksibel. Ini merupakan bagian dari Syiar Media Kreatif rohis Albahrain FPIK.
Hitung mundur ini sudah dilakukan jauh hari sejak 3 pekan sebelum Ramadhan 1438 H. Hingga mendekati 3 hari jelang Ramadhan 1438 H, hitung mundur tersebut tetap berjalan sampai Ramadhan tiba.
Tujuan dari program ini agar Ramadhan di fakultas berjuluk Kampus Biru ini bisa dirasakan dan dipersiapkan jauh-jauh hari. Sekaligus sebagai komitmen Albahrain FPIK yang tetap mengutamakan dakwah langsung di kampus selain melalui media sosial (Albahrain FPIK).
- Ringan Mencerdaskan -
Undip Gelar Pawai Tarhib Sambut Ramadhan
SEMARANG, KampusUndip.com - Ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) menggelar pawai tarhib dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1438 H pada Minggu (21/5/2017).
Pawai tarhib ini diikuti oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Se-Undip, mahasiswa umum, beserta TPQ di wilayah Tembalang.
Acara yang dimulai usai sholat Ashar dan berakhir menjelang maghrib ini mengambil start dari Masjid Kampus (Maskam) Undip menelusuri kawasan daerah Tembalang dan finish di tempat yang sama.
Dalam pawainya, sejumlah peserta tampak membawa berbagai macam atribut menyambut bulan Ramadhan lengkap dengan yel-yelnya yang membuat suasana tarhib semakin meriah.
Selain itu, INSANI beserta pihak Maskam Undip sebagai penyelenggara “Ramadhan di Undip” juga tampak membagikan jadwal imsakiyah kepada segenap warga.
Di akhir acara, panitia mengumumkan penghargaan untuk TPQ dan LDF Terbaik Tarhib Ramadhan 1438 H. Kali ini, TPQ terbaik diraih oleh TPQ Al-Hidayah. Sedangkan LDF terbaik diraih oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim (FKMM) FISIP Undip.
LOMBA & KONSER ISAC PEDULI ANAK YATIM
Selain itu, pada Sabtu sebelumnya (21/5/2017) juga digelar lomba-lomba. Serta dari Divisi SEBI Masjid Kampus Undip mengadakan sebuah konser amal Islamic Society Art and Cultur atau yang lebih dikenal dengan ISAC.
Tujuan utama diadakannya konser ini adalah menghimpun dana dari para pengunjung yang nantinya akan diberikan kepada anak-anak yatim. Selain itu, Anita selaku panitia menuturkan bahwa ISAC juga dijadikan ajang bagi mahasiswa Undip dalam berdakwah melalui media seni.
Tujuan utama diadakannya konser ini adalah menghimpun dana dari para pengunjung yang nantinya akan diberikan kepada anak-anak yatim. Selain itu, Anita selaku panitia menuturkan bahwa ISAC juga dijadikan ajang bagi mahasiswa Undip dalam berdakwah melalui media seni.
Sepanjang acara, para penonton disuguhkan berbagai penampilan dari para bintang tamu, seperti UKM Ready, Plasma Nasyid, Felovoice, dan bintang tamu lainnya.
Dalam acara ini pengunjung tidak hanya disuguhkan acara musik saja, di sekitar lokasi acara terdapat banyak stand-stand yang menjual berbagai pernak-pernik yang bisa pengunjung beli sepanjang acara berlangsung. (KUC/Nurul)
Ringan Mencerdaskan
Add LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g
Elitrap, Perangkap Hama Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa Undip
Saat ini kita sering mendengar di linimasa, serangan hama merupakan penyebab tertinggi gagal panen yang dialami oleh petani padi di Indonesia. Menurut Renstra Pertanian Republik Indonesia, Serangan hama meyumbang 49% gagal panen tanaman padi, diikui oleh peyakit tanaman 14%, kekeringan 27%, dan banjir 10%.
Pengendalian hama menggunakan pestisida kimia mungkin menjadi favorit petani karena kemampuannya membunuh hama dengan cepat, namun cara ini tidak ramah lingkungan karena racun kimia akan mencemari lingkungan dan merusak ekosistem pertanian. Oleh karena itu kami mencetuskan ide untuk menciptakan alat yang bernama Elitrap (Solar Powered Electric Light Trap).
Alat ini diusulkan untuk mengatasi permasalahan hama serangga di pertanian mina-padi, meskipun juga dapat diterapkan di sawah biasa maupun perkebunan. Minapadi merupakan system integrasi pertanian yang membudidayakan padi dan ikan air tawar.
Sistem ini memiliki keunggulan diantaranya (1) mampu mengontrol Organisme Penggangggu Tanaman (OPT) berupa gulma, keong mas, dan larva ganjur, (2) Tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida kimia dan pupuk kimia, serta (3) menambah penghasilan petani dari hasil beras organik dan ikan air tawar.
Namun, hama serangga pada pertanian minapadi belum teratasi karena penggunaan pestisida akan menjadi racun pada ikan. Elitrap merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan hama serangga di pertanian minapadi tanpa input bahan kimia yang berbahaya yang mengganggu budidaya ikan.
Elitrap merupakan perangkap hama yang memanfaatkan sinar lampu LED untuk menarik perhatian serangga di malam hari. Hama yang dapat dikendalikan oleh Elitrap merupaan hama serangga yang berasal dari ordo Homoptera, Lepidoptera, Dyptera yang memiliki sifat tertarik terhadap cahaya. Hama yang berasal dari ketiga ordo ini merupakan hama yang paling banyak menyerang tanaman padi, seperti wereng batang, penggerek batang, blas dan kresek.
Selain Lampu LED, Elitrap juga menggunakan tegangan tinggi DC yang berfungsi untuk mematikan/membunuh serangga yang mendekat, panel surya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, mikrokontroler untuk megontrol seluruh system yang terdapat pada Elitrap, kontrol alarm untuk mengaktifkan alarm ketika terdapat komponen Elitrap yang diambil, dan kontrol waktu untuk mengaktifkan alat sesuai kebutuhan.
Elitrap bekerja pada malam hari karena sebagian besar hama serangga merupakan hewan nocturnal. Lampu LED akan menarik perhatian serangga sehingga serangga akan mendekat dan terperangkap oleh tegangan tinggi DC. Serangga yang terperangkap dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan karena serangga memiliki kandungan Protein Kasar yang tinggi.
Elitrap (Solar Powered Electric Light Trap) dibuat oleh tim PKM-KC yang digawangi oleh M. Alfin Asyidiq, dan beranggotakan M. Surya Sulila, Irkham, Annizah Rahmatya Gerhana, dan Betty Perdana Sari, serta dibimbing oleh Dr. Abdul Syakur, S.T., M.T. Melalui ajang PKM yang sudah berlangsung selama 3 bulan, TIM Elitrap berharap karyanya dapat diaplikasikan dan berguna bagi masyarakat. (Betty)
- Ringan Mencerdaskan -
Kamus Sadar Sehat Mahasiswa Undip Pelopor Kesehatan Siswa Sekolah Dasar
Program mengabdi yang dilaksanakan oleh Tim PKM-M KAMUS SADAR SEHAT (Kader Mungil Sekolah Dasar Sehat) beranggotakan Hanifah Dian, Beny Isnaini, Umi Afrikhah, Irma Ni’matus dan Indriana dengan dibimbing oleh Ns. Niken Safitri Dyan Kususmaningrum, S.Kep, M.Si.Med berhasil lolos pendanaan Dikti tahun 2016-2017.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) KAMUS SADAR SEHAT merupakan inovasi program kesehatan yang diberikan kepada siswa di SD Negeri Pudakpayung 02.
Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh tim kepada siswa di SD Negeri Pudakpayung 02 terdapat 20 siswa masih belum mengetahui langkah-langkah cuci tangan benar, 20 siswa memiliki kebiasaan tidak menggosok gigi sebelum tidur, 5 siswa masih mendengarkan lagu menggunakan headset lebih dari 30 menit dan membaca buku sambil tiduran.
Dari hal-hal tersebut yang melatarbelakangi kelompok untuk membentuk kader kesehatan di SD Negeri Pudakpayung 02. Endang Sri Wahyuni, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Pudakpayung 02 mengapresiasi adanya program kamus sadar sehat ini.
“Saya senang sekali Mbak ada program seperti ini di sekolah. Soalnya dulu pernah ada program kesehatan juga dari mahasiswa, ya gitu mbak panas di awal tapi hilang di akhir. Harapan saya agar kader mungil ini tetap berlanjut seterusnya” ujarnya.
Kader mungil sejumlah 40 anak yang terdiri dari siswa kelas 3 dan 4. Kader mungil dibekali ilmu melalui pelatihan dengan materi kebersihan tangan, kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan telinga dan mata. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode fun learning, pemberian motivasi dan demonstrasi.
Alat bantu yang digunakan meliputi buku panduan dalam bentuk komik, slide power poin tiap materinya, serta alat peraga gigi, snellen chart dan garpu tala. Nanda salah seorang kader mungil mengatakan bahwa dengan menjadi kader mungil ini dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan dan juga dapat memeriksa kesehatan orang banyak.
”Saya senang kak bisa jadi kader mungil. Bisa nambah ilmu, bisa periksa orang tua. Nanda juga senang belajar bareng sama kakak-kakak semua”, ujarnya.
Setelah pelatihan, kader mungil melaksanakan pemeriksaan kepada siswa yang ada di SD Negeri Pudakpayung 02. Pemeriksaan rutin yang dilaksanakan pada tanggal 29 April 2017, 6 Mei 2017, 13 Mei 2017 dan 23 Mei 2017.
Fian seorang kader mungil kelas 4 juga mengatakan setelah menjadi kader mungil lebih menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan dengan 6 langkah benar pada 5 moment cuci tangan.
“Jadi kader mungil itu bikin saya bangga kak, karena bisa jadi pelopor kesehatan di sekolah, dari yang dulu belum bisa memeriksa sekarang jadi bisa periksa teman dan orang tua” tambahnya. (Hanifah)
- Ringan Mencerdaskan -
Pembuat Poster Garudaku Kafir Bukan Pengurus BEM Undip
SEMARANG, KampusUndip.com - Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Johan Utama memberikan klarifikasi terkait poster provokatif "Garudaku Kafir" yang ditemukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Rektor meluruskan informasi yang sebelumnya beredar di sejumlah media yang memuat berita bahwa pembuat poster tersebut dirancang pengurus BEM Undip.
"Ini saya klarifikasi, (pembuat poster-red) bukan struktur BEM Undip, ya!" Ujar Prof Yos dalam konferensi pers di Ruang Sidang Rektorat Kampus Undip Tembalang, Semarang, Senin (22/5).
Guru Besar Fakultas Hukum itu menyampaikan bahwa yang benar adalah oknum BEM FISIP, bukan BEM Undip.
Beliau menambahkan, pemasangan poster tersebut bukan atas nama lembaga, melainkan inisiatif pribadi dan belum mendapat persetujuan dari BEM FISIP maupun Dekanat. Serta tidak memenuhi SOP seperti menyertakan stempel BEM atau Senat sebagai syarat menempel poster di kampusnya.
Terkait pemberitaan media yang menyeret nama lembaganya, ketua BEM Undip Jadug Trimulyo, telah mengajukan Hak Jawab dan menuntut kepada media terkait untuk meminta maaf.
"Kami tentu saja mengecam dan menuntut pihak CNN Indonesia dan VivaNews.co.id untuk memenuhi Hak Jawab yang telah kami ajukan dan melakukan permintaan maaf kepada kami melalui media yang digunakan untuk mempublikasikan berita terkait dan melakukan perbaikan atas berita tersebut," Ungkap Jadug dalam konferensi pers.
Mahasiswa FISIP itu pun berharap agar kantor berita manapun bisa menyampaikan berita sesuai fakta dari kejadian yang saat ini terjadi di lingkungan kampusnya.
"Kantor berita apapun itu, bisa dapat dengan bebas, bisa menyampaikan berita, bisa mewartakan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada. Bukan atas dasar apapun selain fakta tersebut," Harapnya.
Rektor kembali menambahkan, adanya kesalahpahaman berita ini disebabkan karena belum tentu semua wartawan yang meliput punya pengalaman hidup dalam dunia kemahasiswaan. Karena di kampus ada BEM dan Senat tingkat universitas, fakultas, bahkan akademik yang perlu dibedakan dan dipahami. (KUC/Foto:YouTube/BEM Undip)
- Ringan Mencerdaskan -
Menengok Program TAK Javanese Arts Therapy Ala Mahasiswa Undip
Telah dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiwa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro (Undip) di panti Wreda Harapan Ibu Semarang. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu pengaplikasian proposal Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang lolos seleksi oleh Dikti tahun pendanaan 2016-2017. Kegiatan pengabdian mengangkat tema depresi pada lansia. Tema dipilih berdasarkan kondisi yang ada dimasyarakat yang menunjukkan tingginya angka depresi terutama pada lansia. Pada pelaksanan kegiatan, lansia diberikan terapi Javanese Art’s Therapy yang merupakan inovasi yang berasal dari mahasiswa tim PKM-M.
Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberikan pembinaan terapi depresi melalui perpaduan tari dan musik gamelan pada lansia dan pengasuh untuk dapat melakukan terapi secara mandiri. Sasaran kegiatan yaitu pada 42 lansia dan pengasuh di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang. Sasaran dipilih berdasarkan survey awal dengan alat uji depresi GDS (Geriatric Depression Scale) yang menunjukkan bahwa masih banyak lansia mengalami depresi serta informasi dari pengurus panti yang menyatakan keseriusan penyelesaian masalah depresi pada lansia di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap sekali dalam dua minggu dengan total kegiatan sebanyak 6 kali pertemuan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait depresi, selanjutnya lansia diajarkan untuk menari dengan diiringi musik. Tari yang dipilih yaitu tari Gambang Semarang yang merupakan tarian khas Semarang sehingga mudah untuk dikenali lansia. Rencana akhir kegiatan berupa pemberian buku panduan dan CD TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) Javanese Art’s Therapy yang dapat digunakan lansia dan pengasuh secara mandiri dikemudian hari setelah pengabdian selesai.
Hasil dari kegiatan pelatihan dan terapi ditampilkan dalam perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) ke-21 yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2017. Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Sosial Kota Semarang dan beberapa instansi yang terkait. Acara HALUN berlangsung meriah dengan penampilan tari dan mendapat respon positif dari tamu undangan.
Respon positif juga diberikan dari pengurus panti dan lansia. Beberapa lansia yang mengikuti kegiatan mengatakan “ Saya senang mbak ada kegiatan seperti ini, dengan menari badan lebih sehat, tidak sekedar tidur dikamar.” (Eyang Murni)
“Saya merasa terbantu mbak dengan kegiatan seperti ini, kalau eyang-eyang terhibur saya merasa senang. Sebelumnya memang belum ada kegiatan menari seperti ini mbak, biasanya sekedar kegiatan TAK dengan membuat kerajinan atau spiritual. Jadi ini merupakan hal baru bagi lansia yang ada di Panti Wreda harapan Ibu Semarang.” Ujar Ny. Kani selaku pengurus Panti Wreda Harapan Ibu Semarang.
GERBANG TIO Membangun Generasi Bangsa Tanpa Rokok
GERBANG TIO (Generasi Penerus Bangsa Anti Rokok) merupakan program PKM Pengabdian Masyarakat yang dinaungi oleh 5 mahasiswa Undip, yaitu Irma N.S (Keperawatan 2014), Noor D. M (Keperawatan 2014), Niken K (Keperawatan 2014), Avinda D (Keperawatan 2014) dan Anastariva A.V (Keperawatan 2015). Program ini bertujuan membentuk kader-kader yang mampu memberikan tindakan promotif dan preventif dari rokok guna mengurangi dan mencegah penggunaan rokok di lingkungan sekitarnya.
Merokok sudah menjadi kebiasaan di segala usia, tak terkecuali pada kalangan pelajar yang disebebkan oleh bujukan teman, melihat iklan di televisi, bergaul dengan orang-orang yang suka merokok dan kurangnya informasi tentang bahaya merokok. Padahal, merokok mengakibatkan kanker, serangan jantung, hipotensi dan gangguan kehamilan. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus dalam hal peningkatan pengetahuan tentang rokok. Sasaran program ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SD Al-Huda Semarang. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap rokok, sehingga mampu mengurangi penggunaan rokok usia dini serta mencegah siswa untuk tidak merokok.
Program GERBANG TIO terdiri dari 6 kali kegiatan, yaitu 4 kali penyuluhan mengenai rokok dan cara berkomunikasi dengan perokok aktif maupun pasif serta 2 kali monitoring dan evaluasi. Strategi yang digunakan oleh tim PKM-M Keperawatan Undip ini menggunakan media pembelajaran berupa komik serta terdapat maskot “Bang Tio” yang menjadi icon program GERBANG TIO. Hal tersebut bertujuan agar para siswa mampu memahami dengan mudah materi yang diberikan.
Bantu Tuna Netra Dengan Mas Jawa T-Netra
Pengolahan
citra merupakan penelitian inti dalam teknik dan ilmu komputer. Salah satu
implementasinya adalah untuk identifikasi dan klasifikasi suatu objek yang
termuat dalam suatu citra. Proses analisis ini dapat digunakan baik oleh
operator manusia atau secara otomatis oleh komputer melalui teknik pengolahan
citra tertentu.
Disisi lain, trend
pengembangan rekayasa perangkat lunak mengarah pada komputasi diatas platform perangkat bergerak (mobile computing) dan mobile phone. Perkembangan teknologi
sangat mempermudah masyarakat dunia dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari.
Banyak aplikasi komputer yang dikembangkan kedalam bentuk aplikasi mobile phone. Adanya perkembangan di
bidang ini sangat mempermudah masyarakat agar dapat mengakses segala sesuatu
yang diinginkan dengan lebih mudah, dimanapun dan kapanpun. Sehingga, kombinasi
teknologi pengolahan citra dan mobile computing
merupakan hal yang dirasa
cocok untuk dapat digunakan dalam membuat suatu
aplikasi terbaru.
Oleh
karena itu, melalui Program Kreativitas Mahasiswa, kelima mahasiswa Fisika,
Universitas Diponegoro yaitu Yuyu Wahyudin (Fisika, 2013), Eva Yulianti
(Fisika, 2013), Alviana Puri (Fisika, 2013), Wisnu Indrawan (Fisika, 2014) dan
Aryani Devi P (Fisika, 2014) memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan
mengembangkan suatu aplikasi yang ditujukan untuk penyandang Tuna Netra yakni
Mas Jawa T – Netra.
Keterbatasan
penyandang tuna netra dalam hal melihat menjadikan mereka sulit dalam melakukan
identifikasi pada nilai nominal uang terutama pada uang kertas. Oleh sebab itu,
kini Mas Jawa T-Netra hadir sebagai solusi dari permasalahan tersebut, untuk
membantu penyandang Tuna – Netra dalam mendetekasi atau menentukan nilai
intrinsik nominal mata uang rupiah. Dengan adanya, Mas Jawa T – Netra sebuah
aplikasi scanner nilai mata uang
berbasis android yang dirancang dengan metode Optical Character Recognition (OCR), Tuna Netra akan lebih cepat
dalam mendeteksi nilai mata uang. Kelebih lain adalah Mas Jawa T- Netra
dirancang dengan konsep yang sangat sederhana dan dapat mengeluarkan suara
sehingga tentunya akan semakin membantu Tuna Netra.
Mahasiswa Undip Tanamkan Semangat Wirausaha Anak Panti Asuhan
Realisasi Peran Mahasiswa dalam
Membantu Pemerintah untuk Menanamkan Semangat dan Jiwa Wirausaha Anak-Anak
Panti Asuhan di Daerah Semarang
“Beri
aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” - Soekarno
Bulusan, Semarang (14/5) – Anak-anak merupakan
fondasi awal penentu keberlangsungan hidup sebuah negara, karena merekalah
calon-calon pemimpin negeri yang akan membawa perubahan yang lebih baik. Inilah
modal vital Indonesia yang harus selalu ditingkatkan kualitasnya demi kemajuan
bangsa dan negara. Bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat seharusnya dapat menjadi Negara
yang mandiri melihat berlimpahnya sumber daya manusia.
Panti
Asuhan atau Panti Sosial Asuhan Anak juga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) ialah lembaga sosial nirlaba yang
menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, dan anak telantar. Panti Asuhan Riyadussalam yang terletak di Jalan Ngumpal Sari Raya RT 2 RW 4, Kelurahan Bulusan,
Kecamatan Tembalang, Semarang merupakan panti asuhan yang dikelola oleh Bapak
Sohihun. Panti asuhan yang telah berdiri sejak tahun 2001 ini memiliki fokus untuk
membiayai hidup anak-anak yang tidak mampu sekaligus diberikan pendidikan agama
layaknya di pesantren.
Melalui program kreativitas mahasiswa bidang
pengabdian masyarakat (PKM-M) yang diusung oleh mahasiswa Undip dengan
mengusung tema Pembentukan POSDAYA LSU (Lele, Sayur, Unggas) dengan Metode Hidroponik
di Panti Asuhan Semarang Guna Mewujudkan Kemandirian Panti Asuhan. Rif’at Ayu Wijdan
Irham (Ekonomi Islam 2015), Rahmat Fitriansyah (Ekonomi Islam 2015), Khisnun
Baani (Manajemen 2014), dan Annisa Larasati Dewi (Budidaya Perairan 2014) menitik
beratkan pada pentingnya peran mahasiswa dalam membantu pemerintah untuk
menciptakan semangat dan jiwa wirausaha dalam diri anak-anak panti asuhan Riyadussalam.
Gagasan awal dari pelaksanaan
program ini sebagai releksi dari ungkapan terkenal milik presiden pertama
Republik Indoneisa, Soekarno yaitu beri
aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Mahasiswa dalam upaya mewujudkan
misi itu harus memastikan
bahwa anak-anak panti tersebut mempunyai modal hati dan pikiran yang kuat
sebagai bekal untuk masa depan negara. Adapun pelatihan kewirausahaan merupakan
salah satu cara untuk memberikan modal pikiran dan pengetahuan agar kelak
mereka bisa mandiri secara finansial. Nasib mereka, yang berarti juga nasib
bangsa, ada ditangan kita. Penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan
sedini mungkin melalui peran keluarga, lembaga, sekolah dan pendidikan.
Denah Kantong Parkir Kendaraan Kampus Undip Tembalang
Kantong Parkir merupakan area yang disediakan pihak Kampus Undip untuk menampung kendaraan dalam jumlah besar ketika kegiatan seperti test seleksi PTN, SBMPTN, wisuda dan sebagainya dengan tujuan mengurangi tingkat kepadatan kendaraan di jalan utama di dalam kampus.
Beberapa Kantong Parkir yang ada di Kampus Undip Tembalang antara lain:
1. Masjid Kampus (Maskam) Undip
2. Halaman Gedung ICT Centre
3. Halaman Gedung Laboratorium Terpadu
4. Kompleks Rusunawa Undip Tembalang
5. Area Stadion Futsal dan Stadion Sepakbola Undip
6. Halaman Gedung Prof. Soedarto SH
7. Gedung Parkir Terpadu RSND
Untuk lebih jelasnya tentang Kantong Parkir ini, bisa dilihat pada Denah “U-Maps” (Undip Maps). Denah ini merupakan program KAMPUSUNDIP.COM-Ahsan Group yang nantinya juga akan diupdate sesuai versinya untuk pembaharuan.
Bagi yang ingin mendapatkan gambar dengan ukuran size besar (dimensi asli), silahkan klik “view image”, atau pada gambar klik kanan > “lihat gambar”, baru disimpan agar gambar yang didapatkan jelas saat di zoom/diperbesar. Silahkan share. Semoga bermanfaat :)
Denah Rute Rekayasa Lalu Lintas Kampus Undip Tembalang
Guna memperlancar arus lalu lintas ketika volume kendaraan di jalan raya padat, salah satu yang dilakukan pihak Universitas Diponegoro (Undip) adalah melakukan rekayasa lalu lintas, khususnya di kawasan Kampus Undip Tembalang. Biasanya, hal ini dilakukan ketika musim SBMPTN tiba.
Rekayasa lalu lintas ini dilakukan dengan membagi rute jalur kendaraan yang hendak keluar kampus yang sebelumnya sama-sama masuk melalui 1 rute (warna hijau).
1. Rute Bagian Barat (Warna Merah)
Rute ini diperuntukkan untuk kendaraan yang berasal dari fakultas-fakultas yang berada di kawasan barat kampus seperti FH, FISIP, FIB, FEB, dan T.Arsitektur. Kendaraan yang berasal dari fakultas tersebut akan diarahkan keluar kampus melewati Gerbang SPBU Undip Tembalang.
2. Rute Bagian Timur (Warna Magenta)
Rute ini diperuntukkan untuk kendaraan yang berasal dari fakultas-fakultas yang berada di kawasan timur kampus seperti FPP, FPIK, FK, FKM, F.Psikologi, T.Kimia dan T.Industri. Kendaraan yang berasal dari fakultas tersebut akan diarahkan keluar kampus melewati Gerbang Bundaran Undip Tembalang.
Untuk lebih jelasnya tentang jalur rekayasa lalu lintas ini, bisa dilihat pada Denah “U-Maps” (Undip Maps). Denah ini merupakan program KAMPUSUNDIP.COM-Ahsan Group yang nantinya juga akan diupdate sesuai versinya untuk pembaharuan.
Bagi yang ingin mendapatkan gambar dengan ukuran size besar (dimensi asli), silahkan klik “view image”, atau pada gambar klik kanan > “lihat gambar”, baru disimpan agar gambar yang didapatkan jelas saat di zoom/diperbesar. Silahkan share. Semoga bermanfaat :)
Denah Titik Rawan Macet Kampus Undip Tembalang
Banyaknya kendaraan yang menumpuk di jalan raya tak jarang membuat lalu lintas di kawasan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Tembalang mengalami kemacetan. Apalagi di daerah persimpangan jalan. Biasanya, fenomena ini dijumpai ketika musim test masuk PTN, SBMPTN, atau wisuda tiba.
Setidaknya ada 12 titik rawan kemacetan yang ada di kawasan Kampus Undip Tembalang, yakni:
1. Exit Tol Tembalang – Pertigaan Tirto Agung
2. Perempatan Gerbang SPBU Undip
3. Depan gerbang masuk Perumda
4. Perempatan Training Center II
5. Pertigaan/Lampu Merah Masjid Kampus Undip
6. Bundaran Undip Tembalang
7. Perempatan dekat Patung Sapi FPP (Taman Rusa)
8. Area Bundaran Gedung Prof. Soedarto SH
9. Pertigaan Auditorium FPIK
10. Pertigaan jalur keluar-masuk FPIK
11. Jalan Fakultas FIB, FISIP dan FH
12. Jalan keluar Sekolah Vokasi - POLINES
Untuk lebih jelasnya dimana saja titik rawan macet, bisa dilihat pada Denah “U-Maps” (Undip Maps). Denah ini merupakan program KAMPUSUNDIP.COM-Ahsan Group yang nantinya juga akan diupdate sesuai versinya untuk pembaharuan.
Bagi yang ingin mendapatkan gambar dengan ukuran size besar (dimensi asli), silahkan klik “view image”, atau pada gambar klik kanan > “lihat gambar”, baru disimpan agar gambar yang didapatkan jelas saat di zoom/diperbesar. Silahkan share. Semoga bermanfaat :)
Denah Kampus Undip Tembalang Terbaru
Bagi Anda yang ingin mengetahui lokasi dan tempat-tempat di Universitas Diponegoro, atau peserta test seleksi SBMPTN, Ujian Mandiri (UM) dan sebagainya yang hendak mencari lokasi test di Kampus Undip Tembalang, KAMPUSUNDIP.COM (KUC) dan Ahsan Group Indonesia telah menyajikan denah Kampus Undip dalam program “U-Maps” (Undip Maps) sebagai solusinya.
Denah ini menyajikan lokasi-lokasi fakultas, jurusan, dan tempat-tempat penting lainnya di Kampus Undip Tembalang yang sangat berguna bagi Anda, khususnya yang baru pertama kali berkunjung ke Undip. Denah “U-Maps” ini nantinya juga akan diupdate sesuai versinya untuk pembaharuan.
Bagi yang ingin mendapatkan gambar dengan ukuran size besar (dimensi asli), silahkan klik “view image”, atau pada gambar klik kanan > “lihat gambar”, baru disimpan agar gambar yang didapatkan jelas saat di zoom/diperbesar. Silahkan share. Semoga bermanfaat :)
Posyandu Remaja Pondok Pesantren Ala Mahasiswa Undip
Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang Pengabdian Masyarakat dari Program Studi S1 Ilmu Gizi FK Undip menggagas sebuah konsep program bernama “POSE NGETREN (Posyandu Remaja Pondok Pesantren)” yang telah lolos dibiayai oleh dikti. Program ini menjadi terobosan baru dan pertama di Indonesia sebagai solusi pemantauan status gizi remaja.
Tim yang beranggotakan Intan Puji Lestari, Silvia Inge Safitri, Vanessa Juliette Alexia, dan Raka Alif Putra ini mengadopsi konsep posyandu balita untuk diterapkan menjadi sebuah program posyandu remaja yaitu POSE NGETREN. Tujuan POSE NGETREN sendiri adalah untuk memantau dan memperbaiki status gizi santri. POSE NGETREN juga memberdayakan kader yang juga berasal dari santri dalam menjalankan programnya.
Program ini terfokus pada pencegahan anemia, peningkatan berat badan dan lingkar lengan atas (bagi yang mengalami gizi kurang) agar ketika memasuki usia pra konsepsi, status gizi santri wanita sudah ideal.
Program ini juga menghasilkan luaran buku pedoman kader santri, modul gizi remaja, dan KMS (Kartu Menuju Sehat) Remaja yang sebelumnnya belum pernah dibuat oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, program ini juga berkerja sama dengan program pemerintah yaitu melalui puskesmas daerah setempat dalam kegiatan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri yang mengalami anemia.
POSE NGETREN terdiri dari 4 meja. Meja pertama adalah meja pendaftaran, kedua adalah meja antropometri (BB, TB, LiLA), meja ketiga adalah meja pencatatan KMS remaja, dan meja keempat adalah meja konseling gizi. Santri yang datang akan melewati semua meja secara berurutan. Setiap meja didampingi oleh seorang santri kader.
Pelaksanaan posyandu pertama dilakukan pada tanggal 16 April 2017 di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam (PPTI) Al-Falah Salatiga. Para santri menyambut dengan antusias yang luar biasa besarnya. Maka dengan itu, tim PKM POSE NGETREN berharap program ini mampu menjadi solusi dalam membantu meningkatkan pengetahuan dan status gizi remaja Indonesia dan mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas untuk Indonesia.
Undip Juara 1 Indonesia Energy Innovation Challenge
MAKASSAR, KampusUndip.com - Setelah beberapa prestasi yang ditorehkan Delegasi Undip di beberapa kompetisi di bulan April lalu, awal Mei ini Delegasi Undip berhasil menjuarai Indonesia Energy Innovation Challenge (IEIC) "Great Innovation for Indonesia Future" tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Hasanuddin (Unhas).
Pada kegiatan yang diselenggarakan tanggal 4-6 Mei 2017 ini, Tim Marvilius Fisika 2014 Fakultas Sains dan Matematika (FSM) yang terdiri dari Ilham Alkian, Arif Hartato dan Ledi Anggara dibawah bimbingan Bapak Zaenal Arifin, M.Si, S.Si berhasil mengungguli 15 tim lainnya sebagai juara pertama pada ajang tersebut.
Lomba Karya Tulis Ilmiah ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan dalam serangkaian acara yang terdiri dari Seminar, LKTI dan Pameran Teknologi. Seleksi lomba dimulai dari pengumpulan berkas administrasi oleh seluruh peserta, lalu dilanjutkan dengan seleksi laporan penelitian dan diakhiri presentasi oleh finalis yang dinyatakan lolos ke Babak Final. (Ilham)
UNDIP PRESTATIF
- Ringan Mencerdaskan -
LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g
Hebat! Mahasiswa Undip Juara 1 Kompetisi Ide Gila Pertamina
JAKARTA, KampusUndip.com - M. Luqman Hakim dan Agus Supriyanto dari
Undip dengan karya karya Bioetanol dari Ampas Sagu yang Dideligfinikasi dengan
Gliserol dikukuhkan sebagai juara 1 Ide Gila Pertamina 2017 kategori Terobosan
Produk dan Teknologi..
Vice President Corporate
Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito mengatakan dalam grand
final ini, kesepuluh finalis selain memamerkan karyanya, mereka juga
menyampaikan presentasi ide kepada dewan juri yang terdiri dari sejumlah ahli.
Sejumlah ahli yang menjadi dewan
juri diantaranya Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald
Kasali dan Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana. Selain itu juga ada Marketer of The Year 2016,
Ahmad Bambang, Executive Director Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF),
Erwin Widodo, dan Creative Expert, Yoris Sebastian.
Adiatma menyebutkan, penjurian
dilakukan dengan ketat mempertimbangkan berbagai aspek dan orisinalitas.
“Dan sejalan dengan visi
Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis,
Sabtu, 29 April 2017 sebagaimana dilansir situs resmi Undip.
Grand final kompetisi ini digelar
di Gudang Sarinah Ekosistem Pancoran, Jakarta Selatan, yang menampilkan 10
finalis setelah menyisihkan 6.342 peserta dengan 1.464 ide kreatif.
Luqman Hakim (Magister Biologi
angkatan 2015) dan Agus Supriyanto menggagas mengawali ide dari keprihatian
yang menemukan ampas sagu industri sagu di Jepara yang membuat pencemaran, dan
kemudian menyulapnya menjadi bioetanol.
Senior Vice President Non Fuel
Marketing Pertamina, Basuki Trikora Putra yang juga bertindak sebagai juri
menjelaskan, ide-ide energi baru yang digagas para pemenang dapat
diimplementasikan paling tidak setahun setelah kompetisi. Dengan begitu, ia
berharap implementasi ide-ide itu bisa jadi bentuk sumbangan menciptakan
ketahanan energi Indonesia.
Basuki menyebutkan, kompetisi ini
terbuka untuk umum dan untuk menjaring ide-ide kreatif energi baru dan
terbarukan.
“Pemenang akan mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan Pertamina sebagai bentuk apresiasi gagasan yang
paling unggul dalam kompetisi,” kata Basuki. (sumber)
UNDIP PRESTATIF
- Ringan Mencerdaskan
-