SEMARANG,
KampusUndip.com – Jalur Bus Rapid Transit (BRT) koridor 6 yang diresmikan pada
akhir Maret 2017 di Lapangan Widya Puraya Kampus Undip Tembalang diakui masuk
dalam “rute horor” dibandingkan koridor BRT lain di Semarang.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan Komisaris PT Minas Makmur Jaya,
selaku operator pemenang lelang BRT Koridor V dan VI, bapak Tutuk Kurniawan.
Beliau mengaku telah memiliki pengalaman cukup lama di bidang
transportasi Kota Semarang. Yakni selama 30 tahun sejak tahun 1990. Beliau juga
mengakui, sejauh ini, grup perusahaan PT Minas Makmur Jaya terlibat menjadi
operator baik di Koridor I, II, III, IV, V, dan VI.
Terkait Koridor 6 yang menghubungkan Kampus Undip Tembalang dan Kampus Unnes
Sekaran, rute tersebut memang horor untuk dilalui bus. Sebab, mulai Jembatan Besi sampai Kampus Unnes, kondisi jalannya menanjak dalam jarak sangat jauh.
”Saya dulu 1993-1996, bus sebanyak 15 armada hancur semua di jalur
itu. Saat itu, non AC lho. Apalagi ini pakai AC. Masyarakat kan nggak mau tahu,
pokoknya naik harus AC. Jadi ini yang masih menjadi kendala,” katanya
sebagaimana dilansir radarsemarang.com
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Tutuk mengatakan telah
menyiapkan reserve bus.
”Ada 14 armada yang dioperasikan, reserve-nya 6. Jadi, kalau 1 armada
rusak, langsung ganti armada baru. Maka lelang Koridor 6 ini lebih tinggi
karena rutenya horor. Kalau yang paling enteng itu koridor 1 dan 5. Kami menang
karena berani paling murah, paling profesional, clean and clear,” tambahnya.
Video Tutuk Kurniawan sebut koridor VI horor: http://jateng.tribunnews.com/2017/04/04/video-tutuk-kurniawan-sebut-brt-koridor-vi-jurusan-undip-unnes-rute-horor
Video Tutuk Kurniawan sebut koridor VI horor: http://jateng.tribunnews.com/2017/04/04/video-tutuk-kurniawan-sebut-brt-koridor-vi-jurusan-undip-unnes-rute-horor