SEMARANG,
KampusUndip.com - Tiga
mahasiswa Magister Sistem Informasi Undip yang beranggotakan Hario, Chashif dan
Mifthachur Robbani membuat inovasi teknologi dalam membantu menjaga ekosistem
hutan Indonesia bernama “Lindungi Hutan”. Aplikasi ini bertujuan untuk
menciptakan gotong royong dalam menjaga hutan Indonesia. Semua orang dapat
berkontribusi dalam berbagai cara, mulai dari pemilik dana sampai masyarakat yang merawat pohon di
hutan.
Aplikasi ini menghubungkan 5 elemen
penting dalam menjaga hutan, yaitu pemerintah, penduduk lokal sekitar hutan,
donatur, akademisi dan komunitas. Setiap orang dapat melakukan donasi untuk
pembelian bibit dan perawatan tanaman. Donasi tersebut akan diberikan kepada
masyarakat lokal yang bersedia membantu dalam merawat pohon di hutan.
Masyarakat yang menjadi partner Lindungi
Hutan berkewajiban memberikan informasi tentang perkembangan dan perawatan
pohon selama 3 bulan sekali. Penanaman pun dilakukan setiap tahun di hutan
tersebut. Sehingga terciptalah hutan digital yang dapat dipantau dimana dan
kapan saja oleh masyarakat. Akademisi dapat membantu dalam hal penelitian
dampak kerusakan hutan.
Semua elemen tersebut dapat terhubung
dalam satu aplikasi, yaitu Lindungi Hutan. Semenjak diluncurkan tanggal 18
Desember 2016, Lindungi Hutan berhasil membantu 4 area konservasi hutan di Jawa
Tengah dengan pohon tertanam 3.472 pohon. Pohon tersebut hasil donasi melalui
aplikasi Lindungi Hutan.
Beberapa masalah yang dapat ditangani
ketika pohon tersebut tumbuh baik adalah masalah abrasi, erosi, mata air dan
tanah longsor. Karena Lindungi Hutan menyasar ke berbagai tempat yang terdapat
masalah alam, sehingga ketika dilakukan penanaman akan membantu memecahkan
masalah lingkungan di sekitar daerah tersebut. Masyarakat dapat memantau
perkembangan pohon mulai dari tinggi, diameter, hidup dan mati pohon. Terlebih
lagi, emisi CO2 yang ditimbulkan oleh pohon dapat dilihat di aplikasi ini.
Aplikasi Lindungi Hutan telah memperoleh
juara pertama di ajang Hackprint 1000 Startup Digital Semarang. 1000 Startup
merupakan sebuah agenda kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika untuk menciptakan 1000 startup di tahun 2020.
“Lindungi hutan mempunyai misi
menciptakan karya yang bisa memberdayakan masyarakat lokal untuk merawat hutan
dan menciptakan keseimbangan ekosistem hutan melalui teknologi, dengan mengajak
semua elemen masyarakat untuk berkontribusi.” Ujar Hario, selaku CEO Lindungi
Hutan.
Isu Global Warming, kerusakan hutan dan
polusi udara menjadi salah satu motivasi membangun aplikasi lindungi hutan. Dia
juga mengajak seluruh mahasiswa Undip untuk bergabung menjadi sahabat alam atau
donatur dilindungi hutan melalui situs www.lindungihutan.org (Hario)
“Kalau tidak kita, siapa lagi?”
#InovasiKaryaAnakBangsa.
UNDIP
PRESTATIF | 1 TAHUN 100 PRESTASI
- Ringan Mencerdaskan
-