Kabar membanggakan bagi segenap civitas akademika Universitas
Diponegoro, khususnya bagi alumni Undip. Baru-baru ini, salah satu alumni dari
kampus ber-icon Pangeran Diponegoro ini akan menduduki jabatan sebagai bos pabrik
Toyota Asia Pasifik.
Wakil Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) Warih Andang Tjahjono dipercaya menjadi Presiden Direktur TMMIN yang
baru menggantikan Masahiro Nonami efektif
per 1 April 2017 mendatang.
Warih yang telah memiliki pengalaman kerja selama hampir 30 tahun akan
menjadi putra lokal pertama yang menahkodai perusahaan afiliasi manufaktur
Toyota di kawasan Asia Pasifik. Masahiro Nonami yang telah menjabat sebagai
Presiden Direktur TMMIN sejak tahun 2010, akan menempati posisi baru di TMMIN.
Sementara itu, Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation (TMC)
pada Senin, 13 Maret 2017 telah menemui Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko
Widodo di Istana Negara Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Akio Toyoda
meneguhkan komitmen Toyota untuk terus-menerus berpartisipasi dan berkontribusi
dalam pengembangan industri otomotif Indonesia melalui sejumlah kegiatan
investasi, ekspor, ketenagakerjaan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pada kesempatan yang sama, Warih Andang Tjahjono juga diperkenalkan sebagai
Presdir TMMIN yang baru.
“Saya sangat merasa terhormat mendapat kepercayaan untuk menjalankan
amanat melanjutkan tampuk kepemimpinan di TMMIN. Saya sangat menghormati
integritas, kerja keras, dan rasa cinta Indonesia dari pendahulu saya, Mr.
Masahiro Nonami, yang telah sukses membawa posisi TMMIN sebagai salah satu
basis produksi dan ekspor Toyota di Asia Pasifik. Menatap ke depan,
berlandaskan pondasi kuat yang telah diwariskan oleh Pak Nonami, saya bertekad
untuk memastikan bahwa TMMIN terus memberikan yang terbaik dalam menghadapi
tantangan yang semakin ketat seiring dengan upaya terus-menerus mendukung dan
memberikan kontribusi bagi perkembangan industri otomotif Indonesia," ujar
Warih.
Warih Andang Tjahjono lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1963. Jebolan
Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro ini berkarir di Toyota sejak tahun
1989, Warih menduduki beberapa posisi seperti Direktur Human Resources, General
Affairs, Operation Management Consulting (2009 sampai 2011) dan Direktur
Vehicle Manufacturing Karawang Plant & Production Engineering (2011-2014)
sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur TMMIN pada 2014.
“Merupakan sebuah kebanggaan bagi saya selama enam tahun berada di
garda depan TMMIN. Dalam perjalanan karir di perusahaan ini, saya ingin
menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dari TAM, supply chain, diler, dan
khususnya dukungan dari Pemerintah Indonesia, sehingga produk yang dihasilkan
oleh para putra bangsa diterima dengan baik di pasar Indonesia maupun
mancanegara. Saya yakin dalam menghadapi tantangan besar di masa depan, Bapak
Warih yang berintegritas tinggi dan memiliki pengalaman mumpuni di bidang
otomotif, mampu membawa TMMIN menjadi perusahaan yang bisa memajukan industri
otomotif Indonesia,” ujar Nonami.
TMMIN bertanggung-jawab untuk melakukan kegiatan produksi dan ekspor
model Toyota di Indonesia. Pertama kali didirikan dengan nama PT. Toyota-Astra
Motor pada 1971, secara bertahap TMMIN membangun kapabilitas produksi dan
ekspornya hingga saat ini mampu mengoperasikan 5 fasilitas produksi yang
tersebar di kawasan Sunter, Jakarta dan Karawang, Jawa Barat. Dari lima
fasilitas TMMIN inilah dibuat Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Sienta, dan
Etios Valco serta 2 tipe mesin bensin yaitu TR-K dan R-NR.
Pada 2016, lebih dari 218.000 unit mobil utuh dan 210.000 mesin utuh
diproduksi oleh fasilitas-fasilitas TMMIN. Aktivitas ekspor TMMIN sendiri
dimulai pada tahun 1987 dengan pengiriman Kijang generasi ke-3 yaitu Kijang
Super, ke Brunei Darussalam.
Saat ini, Toyota Indonesia melakukan ekspor dalam bentuk kendaraan
utuh (CBU – Completely Built-Up), kendaraan terurai (CKD – Completely Knock
Down), mesin, komponen, maupun alat bantu produksi pada proses pengelasan
berupa jig dan proses pengepresan berupa dies.
Tahun lalu, ekspor kendaraan utuh merek Toyota dari Tanah Air mencapai
169.100 unit ke lebih dari 80 negara tujuan di Asia, Afrika, Amerika Latin,
Karibia, dan Timur Tengah. Angka ini berkontribusi sebesar 87% terhadap total
ekspor mobil utuh dari Indonesia.
Pada tahun yang sama juga menjadi tonggak penting bagi kegiatan ekspor
kendaraan bermerek Toyota yang saat itu menggenapi tercapainya akumulasi 1 juta unit ekspor. Toyota Indonesia berkomitmen untuk tumbuh
bersama serta berkontribusi bagi bangsa Indonesia melalui kegiatan manufaktur
produk berkualitas global dan berpartisipasi dalam pembangunan industri
otomotif. (sumber)