SEMARANG,
KampusUndip.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati
mengapresiasi langkah Universitas Diponegoro yang menerima 37 persen golongan
masyarakat kurang mampu dari total mahasiswa yang diterima di Undip.
Hal itu beliau sampaikan saat memberikan kuliah umum di Universitas
Diponegoro pada Kamis (16/2/2017) di Gedung Prof Soedarto SH Kampus Undip
Tembalang, Semarang usai mendengar sambutan Rektor Undip Prof Yos Johan Utama
sebelum Menkeu tampil.
Menurutnya, apa yang dilakukan Undip dengan menerima 37 persen (1/3 lebih) golongan masyarakat kurang mampu untuk kuliah di kampusnya adalah salah satu contoh
keberpihakan Undip untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia sebagai
institusi perguruan tinggi.
"Maka tadi saya senang waktu rektor mengatakan bahwa Undip menerima 37 persen dari kelompok yang tidak mampu," ujarnya.
Sebagaimana yang beliau paparkan dalam kuliah umumnya dengan tema
“APBN yang Efektif dan Kredibel untuk Membangun Negeri”, kemiskinan dan
kesenjangan adalah tantangan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kendala yang harus diselesaikan adalah bagaimana mengurangi
kemiskinan dan tingkat kesenjangan ekonomi,” kata Sri Mulyani.
Apalagi, kesenjangan, kemiskinan, dan pengangguran sangat mencerminkan
keadaan ekonomi suatu negara. Beliau mencontohkan negara Brazil dan Meksiko
yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Namun disisi lain, tingkat
kesenjangan juga ikut naik. Jika sudah demikian, menurutnya, ekonomi besar
tidak memberikan manfaat bagi masyarakat
luas.
“Dari sisi indikator bahwa kesenjangan, kemiskinan, dan pengangguran
relatif mudah dilihat sebagai tanda
kesehatan ekonomi suatu negara,” tambahnya. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan
-