SEMARANG,
KampusUndip.com – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani berkesempatan memberikan
kuliah umum di Universitas Diponegoro pada Kamis (16/2/2017) di Gedung Prof
Soedarto SH Kampus Undip Tembalang, Semarang.
Kuliah umum yang mengangkat tema “APBN yang Efektif dan Kredibel untuk
Membangun Negeri” ini dihadiri oleh Rektor Undip Prof Yos Johan Utama beserta
Wakil Rektor dan jajarannya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono.
Berbeda dengan kuliah umum pada umumnya, pada kuliah umum yang diisi
oleh Menkeu RI ini dilaksanakan pada sore hari, tepatnya Pukul 16.00 s/d 18.00
WIB. Meski begitu, peserta yang datang sangat ramai khususnya dari kalangan
mahasiswa yang baru saja selesai liburan panjang. Bahkan, banyak mahasiswa yang harus berdiri di belakang karena tak
kebagian tempat duduk.
Dalam kuliah umumnya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa untuk menunjang
APBN yang sehat, warga negara harus taat membayar pajak. Karena salah satu
pendapatan terbesar negara adalah berasal dari pajak.
“Jangan lupa untuk bayar pajak!” Pungkas Menkeu dalam paparannya.
Saat menyinggung hutang luar negeri Indonesia, mantan Direktur Pelaksana Bank
Dunia tersebut menyampaikan bahwa sebenarnya Indonesia tergolong negara yang
hutangnya relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, bahkan
negara seperti Jepang dan Amerika Serikat yang notabenya negara maju memiliki
hutang luar negeri tertinggi di dunia.
"Apakah Indonesia suka berhutang? Ya nggak juga!” Cetus Sri
Mulyani.
Beliau menambahkan, Indonesia akan bebas hutang dan tidak akan meminjam
dana luar negeri lagi jika belanja negara lebih kecil dari pendapatan. Itu
artinya pendapatan negara lebih besar dibandingkan pengeluaran.
Sri Mulyani juga menyampaikan tentang harapan Indonesia yang ingin
menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia mendatang. Terkait cita-cita tersebut,
Menkeu menyatakan bahwa hal itu tidak bisa diraih dengan mudah. Sri Mulyani pun
meminta kepada generasi muda seperti mahasiswa untuk kerja keras dan tidak diam
ditempat. Karena mereka lah yang nantinya akan menggantikan posisi orang-orang
yang berada di pemerintahan saat ini ketika target tersebut ingin diraih. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan
-