SEMARANG (KampusUndip.com) -
Nusantara Muda kembali menyelenggarakan Future Leader Summit (FLS) 2016 di kota
Semarang, yang telah dilaksanakan pada 1-2 Oktober kemarin. FLS adalah konferensi kepemudaan nasional tahunan yang diadakan di
Semarang sejak tahun 2011 dengan 6 (enam) isu dan 13 (tiga
belas) pembicara. Tahun ini, FLS dihadiri oleh 240 pemuda terpilih dari
seluruh Indonesia yang telah terseleksi dari 1500 pendaftar. Di tahun keenam ini, FLS mengusung tema ‘Collaborating
Young Leaders to Face Demographic Bonus 2020’, yang berarti bahwa setiap anak muda bisa berkolaborasi dalam membangun kualitas diri
sehingga berkah Bonus Demografi dapat terlampaui dengan maksimal.
Project Leader FLS
2016, Glenysz Febryanti Limbong menuturkan, “Indonesia akan mengalami momentum emas mulai tahun 2020 hingga 2030 mendatang yaitu pelimpahan usia produktif yang didominasi oleh anak muda, fenomena tersebut dinamakan Bonus Demografi.
Maka dari itu FLS kali ini mengangkat tentang
bagaimana anak muda dapat memanfaatkan Bonus Demografi secara optimal sehingga ketika masa tersebut datang, mereka sudah skillful, experienced, dan siap menghadapi persaingan.” Selain itu, Glen juga mengatakan bahwa tema kali ini mengangkat tentang nilai kolaborasi,
dimana hal tersebut dapat
menjadi benang merah yang merajut para pemuda dalam satu kesatuan untuk bekerja
sama, berintegrasi satu sama lain, dan tidak berjuang sendirian sehingga improvement dalam membangun kualitas pribadi bisa ditularkan satu
sama lain.
Menurut Anindya Putri, Puteri Indonesia 2015 yang ditemui saat press conference kemarin (2/10), ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dilakukan anak muda untuk mempersiapkan
diri menghadapi Bonus Demografi, yaitu, adalah passion, work hard dan collaborate “Hal pertama,
kita harus punya passion dalam
memahami hal apa yang membuat kita semangat menggebu-gebu ketika
mengerjakannya. Kedua, untuk bisa bersaing secara global kita harus bekerja
keras dengan mempertajam kemampuan kita. Ketiga yaitu Collaboration, yang sangat penting karena kita butuh support system untuk menggapai
mimpi-mimpi kita karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan.”
Sigit Widodo, President
Director PT Fukusuge Kogyo Indonesia menuturkan bahwa jika ingin
menjadi pemenang dalam hidup ini harus memiliki konsisten,
menginvestasikan waktu lebih dari yang orang lain lakukan dan menjadikan diri
profesional di bidang masing-masing. “Pertama kita
harus memiliki konsisten yang harus terus dikerjakan, karena segala sesuatu
yang kita lakukan tidak ada yang terjadi secara instant. Kedua, kita harus menginvestasikan waktu lebih dari yang
orang lain lakukan karena dengan begitu kita akan lebih maju dari mereka. Dan
yang terakhir kita harus menjadi orang yang profesional, sekecil apapun
pekerjaan kita harus dilakukan secara sungguh-sungguh, karena dengan
kesungguhan itu yang akan membawa kita jauh lebih baik daripada orang lain”.
Para peserta telah mengikuti serangkaian kegiatan Future
Leader Summit 2016 dengan antusias
yang luar biasa yakni Welcoming Session, Semarang
Survey Race, Idea Summit, Gala Future Leaders dan Grand Summit. Future Leader Summit 2016 mengangkat 6 (enam) isu yaitu Sociopreneur,
Human Resources, Digital Media, Environment, Potential Culture serta Education
Development.
Para
pembicara ternama yang hadir pada Idea Summit FLS 2016 diantaranya Dayu Dara Permata dari GOJEK Indonesia, Alia Noor Anoviar dari Dreamdelion
Community Empowerment, Agnes Marlita dari Dynergy ID, Fais Fakhruddin
sebagai Founder Sekolah GajahWong Jogjakarta, Rahyang Nusantara dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik serta Team Ramayana Ballet Prambanan.
Sementara
itu di puncak acara, Grand Summit FLS menghadirkan
Anindya Kusuma Putri sebagai Puteri Indonesia 2015, Sigit Widodo sebagai
President Director PT Fukusuge Kogyo Indonesia dan Martha S. Ismail sebagai
Assistant representative UNFPA Indonesia. (fls)