Oleh : M. Adenan Aziz, D3 Teknik Mesin Undip 2015
Saya bukanlah seorang mahasiswa
aktivis yang hebat. Saya hanya mahasiswa biasa yang ketika ada yang tidak
normal atau tidak benar ingin bersuara dan memperbaikinya, mohon maaf jika ada
perbedaan atau kesalahan persepsi dalam tulisan ini.
Sudah saya dapatkan sikap
nasionalisme dari sejak kecil oleh orang tua. Dan diperdalam lagi saat masih SD
sampai kuliah. Pemahaman yang saya dapat pada saat sekolah dari mata pelajaran
PKN, dan tentu saja juga didapat dalam kehidupan sehari hari, apa lagi pada
saat ini saat menjadi mahasiswa dan zaman sudah berkembang pesat jadi lebih
mudah mendapatkan pengetahuan terhadap nasionalisme.
Sedangkan Mahasiswa dapat
diartikan sebagai salah satu elemen yang terus bercita-cita mewujudkan bangsa
Indonesia ke depan menjadi lebih baik dan menjadi negara yang berprestasi dalam
segala hal. Tapi mahasiswa masa kini mulai luntur, mahasiswa hanya mengejar
akademik akademik dan akademik, mereka tidak menyadari bahwa biaya perkuliahan
juga ditopang subsidi yang dihasilkan dari uang rakyat, seharusnya mahasiswa
memikirkan kewajibannya sebagai mahasiswa social control dan moral force, kita
harus menjadi suri tauladan bagi masyarakat, mahasisiwa sekarang banyak yang
bermalas-malasan jarang yang ikut aksi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat,
sedangkan kita tahu mahasiswa sebagai penghubung dari rakyat ke pemerintahan,
ketika jiwa nasionalisme kita berkurang dan perjuangan mahasiswa turun (malas).
Bagaimana fungsi kita sebagai
mahasiswa biasa terwujud ketika ketika kepekaan social sudah tergerus oleh
derasnya doktrin bahwa mahasiswa harus mempunyai IP tinggi, sehingga mahasiswa
hanya fokus ke akademiknya dan melupakan tugas seorang mahasiswa yang lain
yaitu social control.
Disini penulis juga tidak
menyarankan meninggalkan akademik, sebaiknya kita mampu mengatur waktu dan
dapat menjalankan fungsi kita sebagai mahasiswa, kita pun sudah menjadi
mahasiswa yang diwajibkan mampu memanage waktu dengan sebaik-baiknya sehingga
semua fungsi mahasiswa dapat terlaksana. Sehingga jiwa nasionalisme tidak akan
pudar dan akan semakin bertambah.
Kita juga dapat attitudenya, yang
termasuk pada bagian moral force, attitude menunjukkan nilai kenasionalisannya,
bagaimana cara menyampaikan pendapat, sikapnya itu mencerminkan ke
nasionalismean sesorang dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia.
Sikap nasionalisme juga kita
diimplementasikan dalam hal menjunjung tinggi, diantaranya tidak melanggar
aturan hukum yang telah ditetapakan, kesadaran akan hukum yang kurang pada
mahasiswa dari hal kecil pun menjadi sorotan karena ini menyangkut tentang
nasionalisme juga, mahasiswa juga harus aktif dalam hal pembangunan nasional
contohnya dalah hal pemilu, diperlukan peran aktif mahasiswa sebagai pemilih
yang pintar.
Tapi dalam kenyataannya banyak
yang memilih menjadi golongan putih, lalu apakah hal itu dibenarkan, tentu hal
itu sangat disayangkan karena pemilih cerdas malah tidak memilih, terkadang
yang dipilih memang kurang baik, tapi pasti ada yang terbaik, dalam aspek
sekecil itu pun mempengaruhi masa depan sebuah negara, karena negara memerlukan
pemimpin cerdas yang dipilih oleh orang yang cerdas.
Maka dari itu bagi pembaca yang
masih latar belakangnya mahasiswa mari kita bersama sama untuk mengkaji diri,
buat diri kita lebih peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat agar
kita lebih mengetauhi fungsi dari mahasiswa.