Oleh : Romi Fajar Pangestu, HMM D3 FT Undip 2015
KITA HARUS TAHU. Sejatinya, Mereka (tanah) berbicara 5 kali
dalam sehari, akan tetapi kita manusia tidak bisa mendengarnya. Jelas, bukan
karena kita memiliki gangguan telinga ataupun karena kurangnya pendengaran
terhadap suatu suara. Bukan keduanya. Melainkan karena tanah memiliki cara
tersendiri untuk berbicara kepada kita sebagai manusia.
Dan, andaikan kita dapat mendengarnya, ini bukan merupakan hal
“ghoib” semata, melainkan suatu hal yang tidak bisa didapatkan oleh semua
kalangan, baik dari kita sebagai mahasiswa atau dari kalangan pelajar ataupun
pejabat. Bahkan para ustadz,pendeta,biksu dan lain sebagainya belum tentu dapat
mendengarnya.
Beberapa pesan dari tanah ini dapat mengingatkan kita semua
betapa pentingnya kita untuk bersyukur, untuk mengerti, untuk memahami, segala
sesuatu yang diberikan oleh sang maha pencipta kepada hambanya. Pesan tanah
kepada kita semua, renungkan satu persatu:
1. Tanah berbicara : Silahkan kalian manusia berjalan
di punggungku, tapi ingat nanti kalian pasti akan masuk ke perutku.
Betapa sangat baiknya tanah. Dia rela diinjak injak untuk kita
berjalan. Apakah kita sudah berjalan dijalan yang benar? Atau kita berjalan
dijalan yang salah? Atau bahkan kita hanya berjalan tanpa adanya tujuan? Ingat
kawan bahwasanya kita akan masuk kedalam tanah yang kita injak selagi kita
masih di dunia ini. Tanah tidak pernah protes kita berjalan dengan alas yang
kita gunakan itu kotor atau bersih. Tidak. Tanah hanya mengingatkan kepada kita
bahwa kita pasti akan masuk kedalam perutnya. Kita bayangkan yang terjadi
didalam seperti apa.
2. Tanah berbicara : Silahkan kalian makan apapun yang
kalian suka, tapi ingat nanti kalian akan dimakan oleh belatung di dalam
perutku.
Kita dibebaskan memakan makanan apapun yang kita sukai. Entah
itu makanan halal ataupun haram. Enak ataupun tidak. Murah ataupun mahal.
Tetapi, apakah kita memperhatikan makanan tersebut berasal dari mana? Prosesnya
seperti apa? Dan kandungannya apa saja? Apakah kita memikirkan apakah makanan
tersebut halal atau tidak? Baik atau tidak? Kita harus menanamkan pada diri
kita bahwa segala sesuatu akan kembali kepada sang pencipta.
3. Tanah berbicara : Silahkan kalian tertawa di
punggungku, tapi ingat nanti kalian akan menangis di dalam perutku.
Apakah kita pantas tertawa terbahak bahak sampai lepas hingga
kita mengganggu kenyamanan orang lain? Atau bahkan kita tertawa diatas
penderitaan orang lain? Tanpa kita sadari, diluar sana banyak kalangan
orang-orang yang hanya bisa diam melihat orang disekelilingnya tertawa sampai
tidak ingat bahwa mereka seorang wanita yang harus menjaga kesantunan. Tanah
berbicara kepada kita, “silahkan kalian tertawa di punggungku, tapi ingat nanti
kalian akan menangis di dalam perutku”. Lantas??
4. Tanah berbicara : Silahkan kalian berbahagia di
punggungku, tapi ingat nanti kalian akan sedih ketika didalam perutku.
Seperti yang kita ketahui, segala sesuatu yang berlebihan tidak
disukai oleh sang maha pencipta. Kita tidak diperkenankan terlena akan
kebahagian yang melimpah di dunia yang belum tentu akan membahagiakan kita
dikemudian hari. Kita harus pintar mencerna kata “bahagia”. Bahagia dengan
keluarga yang harmonis? Bahagia dengan teman yang solid? Bahagia dengan sahabat
dan orang yang kita sayangi? Benar semua. Tapi nyatanya, banyak teman teman
yang HANYA bahagia bersama orang spesial yang kita belum tahu apakah dia baik
atau tidak untuk kita. Banyak yang melupakan teman,sahabat bahkan keluarga demi
ingin BAHAGIA bersama orang spesial. Kesedihan akan selalu mengiri jika kita
tidak memperbaikinya.
5. Tanah berbicara : Silahkan kalian berbuat dosa
sesuka kalian di punggungku, tapi ingat nanti kalian akan disiksa ketika di
dalam perutku.
Hal yang sangat riskan di kehidupan kita. Tidak sedikit diantara
kita yang hanya memikirkan kesenangan-kesenangan yang melalaikan kita untuk
berbuat dosa sesuka hati kita. Pepatah mengatakan “manusia tidak luput dari
dosa”. Memang benar. Sangat amat benar. Tetapi kita berfikir kembali, apakah
kita dengan seenaknya berbuat dosa sehingga lalai akan semuanya membuat kita
puas? Membuat kita merubah pola pikir kita terhadap kenikmatan yang diciptakan
oleh sang maha pencipta tersebut hanya sebatas keingintahuan saja?
Tanah sangat baik sekali terhadap kita. Tanpa kita sadari,
kenikmatan yang diberikan sang maha pencipta sangatlah melimpah. Dengan adanya
tanah kita dapat melalukan segala sesuatu dengan sesuka hati kita. Kita
sama-sama belajar. Bahwasanya, yang kita nikmati saat ini hanyalah titipan
semata, jauh dari kata KEKAL. Oleh karenanya, kita sama-sama berjuang untuk
kehidupan kita di dunia ini dengan melakukan kebaikan-kebaikan hingga kita akan
kembali kepada-nya.
-LKMMD FT 2016-