11 Warna Bendera

Representasi dari 11 fakultas di Undip

Patung Diponegoro (Pangeran Diponegoro)

Icon-nya Kampus Universitas Diponegoro

Tugu Bundaran Kampus Undip Tembalang

Pintu gerbang utama masuk kampus Undip Tembalang

Ruang Terbuka Hijau Kampus Undip

Menuju Kampus Undip yang Asri dan Sejuk untuk Aktivitas Mahasiswa dan Masyarakat Sekitar

Gedung Prof. Soedarto S.H

Pusat Kegiatan Seminar, Workshop, Seni, Verifikasi-Registrasi, dll

Gedung ICT Centre dan Laboratorium Terpadu

Pusat Informasi Dalam dan Luar Negeri, IT, dan Laboratorium Penelitian

Masjid Kampus (Maskam) Undip

Pusat Kegiatan Islam Mahasiswa (Kajian, Wisata Ruhani, Wisata Ilmu, Mentoring, TPQ, Muslimah Training, dll)

Rusunawa Undip

Fasilitas Tempat Tinggal yang disediakan Pihak Kampus Bagi Mahasiswa

SPBU Undip Tembalang

Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang Terintegrasi di Dalam Area Kampus. Satu-satunya di Jawa Tengah

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Rumah Sakit Universitas Milik Undip Berstandar Nasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

'Futsal Indoor Stadium' Undip

Stadion Futsal Kampus Undip Berkelas Internasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

Bendungan Waduk Undip

Mega Proyek Pembangunan Waduk Kampus Undip. Satu-satunya di Jawa Tengah

Waduk Undip (Waduk Pendidikan Diponegoro)

Area Konservasi, Wisata Pendidikan dan Penelitian Mahasiswa, Pembangkit Listrik, dll. Satu-satunya di Jawa Tengah

Stadion Sepakbola Undip

Pusat Kegiatan Olahraga Sepakbola di Kompleks Gelora Undip Tembalang, Semarang

Upacara PMB di Stadion Undip

Lebih Dari 50 Ribu Mahasiswa Menimba Ilmu di Kampus Undip

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Stadion Sepakbola Undip

Menerima rata-rata 10 Ribu Mahasiswa Baru Tiap Tahun

Widya Puraya

Salah Satu jantung Kampus Undip Tembalang (UPT Perpustakaan, LP2MP, Posko KKN, Lapangan Upacara, dll)

Gerbang Undip-Jurang Belimbing Ditutup Permanen. Kenapa?


SEMARANG (KampusUndip.com) – Ditengah pembangunan yang sedang berjalan di Kampus Undip Tembalang, ada 1 hal yang menjadi sorotan para mahasiswa, terutama bagi mereka yang tinggal di Jurang Belimbing, kampung yang terletak di bagian utara Undip

Sorotan tersebut adalah pembangunan tembok pembatas di gerbang yang menjadi pintu masuk menuju Jalan Poros FPIK dari arah timur. Pembangunan tembok pembatas tersebut diketahui mulai dikerjakan akhir September 2016.

Gerbang yang sebelumnya terpasang di kedua sisi jalan kini sudah dibongkar dan diganti dengan tembok pembatas yang tengah dibangun para pekerja. Padahal, gerbang tersebut sebelumnya menjadi akses utama pulang pergi kuliah para mahasiswa dari arah Jurang Belimbing.

Saat KAMPUSUNDIP.COM mencoba menanyakan langsung ke lokasi tentang alasan kenapa dibangun tembok pembatas tersebut, mereka mengatakan hanya menuruti apa yang diperintahkan pihak atasan (kampus-red), dan tidak tahu alasan pastinya.

“Nggak tahu mas, kita hanya mengerjakan apa yang disuruh (oleh pihak kampus-red),” Ujar salah seorang pekerja.

Pak Purwanto, seorang bapak yang biasa mengunjungi kantin di FPIK mengaku kaget dengan pembangunan tembok itu. Ketika beliau menanyakan ke para pekerja di lokasi, diberitahukan bahwa tembok tersebut akan dibangun secara permanen dan tidak ada celah atau pintu khusus untuk dilewati, setidaknya bagi mahasiswa pejalan kaki.

Terkait hal ini, Pak Purwanto memberikan opini kemungkinan tembok tersebut dibangun karena alasan keamanan. Karena makin banyak daerah yang terbuka, menurut beliau makin rawan terjadi tindak pencurian. Apalagi, sebelumnya beliau mendapat kabar ada perangkat CPU milik salah satu fakultas di Undip bagian utara yang hilang.










Seperti diketahui, selama ini gerbang Undip-Jurang Belimbing merupakan akses utama bagi mahasiswa yang tinggal di daerah utara kampus. Gerbang ini menjadi pintu masuk Jalan Poros FPIK yang menghubungkan beberapa fakultas di Undip, seperti FPIK, FKM, FSM, Psikologi, dan fakultas sekitarnya.

Hingga berita ini dimuat, belum ada penjelasan resmi dari pihak kampus mengenai pembangunan tembok ini. Disisi lain, sudah banyak mahasiswa yang merasakan “dampaknya” karena harus memutar lebih jauh untuk berangkat menuju ke fakultas mereka terutama yang tinggal di Jurang Belimbing.

"Pembangunan tembok FPIK yang ke arah Jurang Belimbing membuat mahasiswa berjalan lebih jauh ke fakultasnya," Ungkap Fita di media sosial LINE.

"Cari tau kenapa sih ditutup. Sangat menyusahkan pejalan kaki yang kost di Jurang Belimbing terutama yang kampusnya di FKM atau FSM," Tambah Bagus. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

KRD FH Undip Juara 2 Debat Nasional Jember Law Competition 2016

KRD FH Undip

JEMBER (KampusUndip.com) – Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Kelompok Riset dan Debat (KRD) Fakultas Hukum Undip kembali berhasil menorehkan gelar juara dalam kompetisi debat tingkat nasional.

Kali ini, KRD FH UNDIP berhasil menjadi Juara 2 Debat Nasional Jember Law Competition tahun 2016 yan berlangsung di Universitas Negeri Jember bulan September.

Dilansir OA KRD FH Undip, para delegasi terdiri dari M. Rizki Haryoseno (2013), Aldhika Fisky Santoso (2013) dan Dedir Agus Setiawan (2013).

Atas raihan ini, tim KRD FH Undip mendapatkan hadiah uang tunai beserta trophy penghargaan sekaligus menambah pundi-pundi prestasi bagi Undip sepanjang tahun 2016. (KUC/Foto : OA KRD FH Undip)

#UndipPrestatif
- Ringan Mencerdaskan -

Delegasi Undip Juara 2 Legal Opinion Business Law Competition UI 2016


DEPOK (KampusUndip.com) – Delegasi Universitas Diponegoro berhasil menyabet juara dalam ajang Legal Opinion Business Law Competition UI tahun 2016.

Ia adalah Fadhila Fitriyadi, yang berhasil meraih Juara 2 kompetisi Legal Opinion Business Law Competition UI 2016 seperti dilansir OA KRD FH Undip bulan September.



Selain itu, juga terdapat delegasi FH UNDIP lain pada kompetisi Business Law Competition UI 2016 ini. Yakni :

Contact Drafting
• Baety Fitri Utami (2014)
• Ridho Risdiansyah (2013)
• Priscilla D Z S (2014)
• Teresa Vrilda (2015)
• Yohanes Putra P (2014)
• Vania Natalie (2013)

Battle of Brain
• Oktora Primastuti (2014)
• Kevin Situmorang (2015)
• Asri Sandra F (2015)

(KUC/Foto : OA KRD FH Undip)

#UndipPrestatif
- Ringan Mencerdaskan -

Preview GSJN Undip #13 : Dari Masjid Indonesia Bangkit


Sebuah peradaban yang baik akan terlahir dari tempat dan lingkungan yang baik pula. Masjid memiliki banyak nilai religius dan prestisius bagi bangkitnya peradaban suatu bangsa dan negara. Turki telah mampu membuktikannya, bagaimana saat ini Turki bisa bangkit kembali setelah cukup lama terapung-apung dalam lingkaran sekuler dan liberalisasi yang digembar-gemborkan oleh para pemimpin sekuler. Masjid-masjid dilarang untuk dimasuki, pendidikan-pendidikan Islam dilarang untuk diajarkan dan berbagai hal lainnya yang menghalang-halangi syariat Islam ditegakkan.

Kemudian, semasa Presiden Erdogan menjabat. Beliau merubah semua budaya itu. Akhirnya, masjid dijadikan sebagai pusat pergerakan dan kebangkitan umat Islam. Seluruh rakyat diserukan untuk memenuhi panggilan Allah dari masjid-masjid terdekat setiap subuh, sehingga masjid-masjid di Turki di kala subuh sesak dengan ratusan orang yang berbondong-bondong pergi ke masjid untuk menunaikan solat jamaah shubuh.

Inilah rahasia kenapa saat ini Turki bisa kuat dari berbagai aspek, karena rakyatnya bisa bersatu dan kuat memegang bara keislamannya. Ratusan tahun sebelumnya, Rasulullah telah mencontohkan lebih dahulu bagaimana masjid dijadikan sebagai pusat ekonomi, politik bahkan militer. Begitu dahsyatnya peran dari sebuah masjid. Selain tempat peribadatan, ia juga memiliki fungsi sebagai lahirnya sebuah peradaban kebaikan.

Pada tanggal 14 Oktober 2015, menjadi sejarah yang tak terlupakan. Tercetuslah sebuah Gerakan Shubuh Jamaah Nasional (GSJN) yang diinisiasi oleh gabungan mahasiswa muslim yang tergabung dalam Forum Silaturahin Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) yang saat itu dikomandoi oleh Muhammad Syukri sebagai Ketua FSLDKN. Saat itu tagline yang diangkat adalah Dari Masjid Indonesia Bangkit. Deklarasi itu terpusat di Universitas Sebelas Maret sebagai markas komando FSLDKN saat itu. Universitas Diponegoro pun salah satu yang terlibat dalam pendiriannya.

Gerakan Subuh Jamaah Nasional (GSJN) terbentuk atas dasar keinginan untuk menumbuhkan kebiasaan solat subuh berjamaah di masjid bagi kalangan pemuda-pemuda Islam masa kini khususnya para pemuda intelektual (mahasiswa-red). Sejarah telah membuktikan, bahwa sejatinya masjid memiliki peran penting dalam menciptakan suatu peradaban yang baik bagi bangsa dan negara.

Tepat 1 Muharram 1437 H yang jatuh pada tanggal 14 Oktober 2015, dilaksanakanlah secara serentak Gerakan Shubuh Jamaah Nasional yang terpusat di masjid-masjid kampus diseluruh Indonesia. Tercatat ada sekitar 25 Masjid Kampus yang terlibat dalam deklarasi ini, yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Meliputi, Aceh, Semarang, Bandung, Jakarta, Pontianak, Solo, Surabaya, Lampung dan kota-kota lainnya.




Di Universitas Diponegoro sendiri saat itu pelaksanaannya terpusat di Masjid Kampus Undip. Hampir 1000 jamaah memenuhi masjid kampus untuk melaksanakan solat subuh jamaah. Acara itupun dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III Bapak Budi Setyono yang mewakili Rektor yang saat itu berhalangan hadir untuk memberikan sambutan dan siraman ruhani kepada seluruh jamaah solat subuh. Setelah deklarasi ini, selanjutnya gerakan shubuh jamaah nasional rutin dilaksanakan satu bulan sekali di Masjid Kampus Undip dan masjid-masjid kampus lainnya di seluruh Indonesia.

Dalam hitungan hari ke depan, Gerakan Shubuh Jamaah Nasional ke-13 akan kembali dilaksanakan di Masjid Kampus Universitas Diponegoro tepatnya pada tanggal 1-2 Oktober 2016 bersamaan dengan rangkaian milad GSJN yang pertama. Akan diawali dengan kajian di malam harinya tanggal 1 Oktober 2016 dan dilanjutkan solat shubuh berjamaah di pagi harinya tanggal 2 Oktober 2016.


Adapun tema yang diangkat pada GSJN ke 13 adalah Bangkit Untuk Berjaya, Membangun Peradaban Indonesia. Dan pelaksanaannya pun akan serentak diseluruh masjid-masjid kampus di Indonesia. Jika tidak ada halangan akan hadir pula Rektor Universitas Diponegoro. Mari ajak kawan, teman, sahabat dan keluarga untuk hadir bersama-sama dalam gerakan subuh jamaah nasional ini. (Ikhwan/Mahasiswa)

PEMANTIK KUC : Pelatihan Press Release

Materi Pelatihan Media dan Jurnalistik (PEMANTIK) KAMPUSUNDIP.COM
Eps : Pelatihan Press Release
Tips & trik dan kiat mudah membuat Press Release berita lengkap dengan penjabaran serta contohnya



















#PemantikKUC
- Ringan Mencerdaskan -

Naik! Peringkat Undip di QS World University Rangkings


SEMARANG (KampusUndip.com) – Universitas Diponegoro (Undip) berhasil naik peringkat berdasarkan hasil yang dirilis situs pemeringkat perguruan tinggi dunia, QS World University Rangkings tahun 2016.

Seperti dilansir topuniversities.com, di rangking dunia Undip berada di posisi 701+ dan di Asia 231-240. Sedangkan dalam skala nasional Undip berada di posisi 6 kampus terbaik di Indonesia 2016 versi QS World.

Kenaikan peringkat ini juga telah disampaikan Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama dalam Launching Dies Natalis ke-59 dan Wakil Rektor IV Prof. Ambariyanto dalam acara UCC Talk beberapa waktu yang lalu.

Berikut adalah 9 kampus terbaik Indonesia yang berhasil masuk dalam peringkat QS World University Rangkings tahun 2016 :

1. Universitas Indonesia (UI)
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
3. Universitas Gadjah Mada (UGM
4. Universitas Airlangga (UNAIR)
5. Institut Pertanian Bogor (IPB)
6. Universitas Diponegoro (UNDIP)
7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
8. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
9. Universitas Brawijaya (UB)

source : www.topuniversities.com


#UndipPrestatif
- Ringan Mencerdaskan -

Perdana! Pembangunan Gedung Baru FPIK Undip Gunakan Crane Tower


SEMARANG (KampusUndip.com) – Pembangunan gedung baru bertingkat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Kampus Undip Tembalang untuk pertama kalinya menggunakan “crane tower”.

Crane tower merupakan salah satu jenis alat berat (heavy equipment) untuk memindahkan beban atau material bangunan secara horizontal yang biasa digunakan untuk membangun gedung-gedung tinggi.

Di FPIK, crane tower tersebut dipasang disebelah selatan area pembangunan dan bisa dilihat dari bawah langsung jika melewati Jalan Lingkat Selatan FPIK sampai Keperawatan.

Ini merupakan yang pertama dalam sejarah pembangunan di FPIK memakai alat berat jenis crane tower.

Seperti diberitakan sebelumnya, FPIK Undip membangun gedung baru bertingkat yang berlokasi di kampus bagian selatan. Gedung tersebut nantinya akan digunakan untuk laboratorium. (KUC)

Berikut foto-foto crane tower di FPIK (Foto diambil September 2016) :
























#UndipMembangun
- Ringan Mencerdaskan -