PIMNAS atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
adalah ajang perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh
seluruh mahasiswa Indonesia, baik diploma maupun sarjana yang diselenggarakan
oleh DIKTI (Direktorat Perguruan Tinggi) setiap tahun nya. Ajang perlombaan PKM
ini merupakan yang utama dan satu-satunya kompetisi ilmiah mahasiswa paling
bergengsi di Indonesia.
Pelaksanaan PIMNAS dimaksudkan untuk
meningkatkan wawasan dan kemampuan akademik mahasiswa, mengembangkan komunikasi
ilmiah, memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Dengan jiwa, semangat, budaya
dan tradisi ilmiah diharapkan akan menjadi kekuatan yang melandasi kreativitas
dan penalaran mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah yang bertitik tolak
pada pemantapan budaya akademik yang mengarah kepada terciptanya suasana
akademik yang kondusif.
Lahirnya PIMNAS di Indonesia
Penyelenggaraan PIMNAS di Indonesia dipicu
keinginan kuat para mahasiswa untuk memiliki suatu kegiatan atau forum
komunikasi ilmiah sebagai ajang penyajian karya pikir kreatif dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Pada saat yang sama, telah banyak aktivitas
ilmiah mahasiswa, namun belum menjadi agenda nasional. Kegiatan tersebut masih
berada di seputar kampus dan hanya melibatkan kampus-kampus yang ada di
sekitarnya.
Sejarah penyelenggaraan PIMNAS di Indonesia
berawal dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Inovatif Produktif
(LKIP) mahasiswa yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 1980 di Universitas
Indonesia (UI).
Dalam perkembangannya, kedua kegiatan
tersebut dikembangkan dengan menambahkan kegiatan penunjang berupa Pameran,
Bazar, Studium Generale, Pentas Seni, dan Seminar, yang kemudian disebut dengan
Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM) I pada tahun 1988.
Jika tahun 1980 adalah cikal bakal dari
PIMNAS, di tahun 1988 inilah, kompetisi “PIMNAS” yang sesungguhnya dengan
kegiatan penunjangnya dimulai, meski kala itu masih menggunakan nama LKIM I.
LKIM I digelar di UI Jakarta pada 1988, dan LKIM II digelar di Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada 1989.
Istilah LKIM sempat dipakai untuk kegiatan
ilmiah ini selama 2 tahun berturut-turut. Seiring berjalannya waktu, LKIM
kemudian disempurnakan dengan penambahan kegiatan penunjang. Sehingga pada penyelenggaraan
ke-3 yang berlangsung di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1990, nama LKIM
dirubah menjadi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan sekaligus
merupakan PIMNAS III. Sejak tahun 1990 itulah, istilah PIMNAS dipakai secara
resmi hingga sekarang.
Pertama Kali Ada Juara Umum
Sejak pertama kali pelaksanaan LKIM I tahun
1988 di UI sampai dengan PIMNAS ke XVI tahun 2013 di UNS Surakarta, pemenang
ditetapkan secara perorangan untuk setiap bidang lomba atau kelompok
presentasi, sehingga tidak ada juara umum, juara I maupun juara lainnya. Pada
tahun 2004 yang bertepatan dengan pelaksanaan PIMNAS ke XVII di Sekolah Tinggi
Teknologi - Telkom (STT-Telkom) Bandung, muncul gagasan untuk menetapkan juara
umum, juara I dan juara lainnya berdasarkan peroleh penghargaan setara emas,
perak dan perunggu.
Lalu bagi juara umum berhak atas piala
bergilir Menteri Pendidikan Nasional yang diberi nama "Adhikarta
Kertawidya". Dan setiap penyelenggaraan PIMNAS mempunyai logo PIMNAS yang
bersifat permanen dan hanya ditambah dengan nama kota tempat penyelenggaraan
serta penyesuaian tahun pelaksanaan.
Garis Besar Kegiatan PIMNAS
Dilihat dari sifatnya, secara garis besar
kegiatan PIMNAS terdiri dari atas 2 (dua) kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan yang bersifat utama, dan
2. Kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan
utama (kegiatan penunjang).
Kegiatan utama terdiri dari :
1. Kompetisi hasil PKM melalui presentasi,
gelar poster dan produk dari peserta finalis PKM
2. Presentasi LKTM bidang IPA, IPS,
Pendidikan, dan Seni.
3. Studium generale dan seminar ilmiah.
4. Gelar poster dan produk non PKM yang
ditampilkan oleh mahasiswa.
5. Sarasehan forum Wakil/Pembantu Rektor/Ketua/Direktur
bidang kemahasiswaan.
Sedangkan kegiatan penunjang adalah kegiatan
yang bersifat menunjang kegiatan utama. Oleh karena itu jenis-jenis kegiatannya
diserahkan sepenuhnya kepada penyelenggara. Panitia penyelenggara dapat
melaksanakan kegiatan penunjang yang relevan dalam rangka lebih menyemarakkan
penyelenggaraan PIMNAS. Kegiatan penunjang ini diserahkan pada pihak Perguruan
Tinggi penyelenggara dengan mempertimbangkan manfaat dan keterlibatan mahasiswa
yang akan menjadi pesertanya.
Sumber : pimnas.umy.ac.id
#KawalPIMNAS
KAMPUSUNDIP.COM
- Ringan Mencerdaskan
-