PKM dan PIMNAS merupakan 2 hal yang tidak
dapat dipisahkan dan saling berkesinambungan. PKM merupakan langkah awal menuju
PIMNAS. Sedangkan PIMNAS adalah puncak dari PKM. Kedua hal ini layak diketahui
oleh setiap mahasiswa karena PKM dan PIMNAS dibuat dan digelar khusus untuk
para mahasiswa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas
keduanya sekaligus. PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa.
Sedangkan PIMNAS singkatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Untuk lolos
PKM hingga menembus PIMNAS, diperlukan perjuangan yang panjang. Kurang lebih
setengah tahun.
Jadi, jangan heran jika artikel ini juga cukup
panjang karena kita akan mengenal sejarah PKM dan PIMNAS dari awal supaya benar-benar
paham. Bagi kamu yang sudah “maha”siswa, tentu tak masalah jika hanya sekedar
membaca. Sudah siap? Let’s go!
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
(PKM)
A. Pendahuluan
Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu
upaya yang dilakukan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (semula Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti), Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek Dikti untukmeningkatkan mutu
peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi agar kelak dapat menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau professional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu
setelah dilaksanakannya program restrukturisasi dilingkungan Ditjen Dikti.
Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama
ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu
wahana, yaitu PKM.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai
taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan
teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi
pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif,
mahasiswa diberi peluang untukmengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab,
membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang
kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.
Pada awalnya, dikenal lima jenis kegiatan yang
ditawarkan dalam PKM :
PKM-Penelitian (PKM-P),
PKM-Kewirausahaan (PKM-K),
PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M),
PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan
PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I).
Sejak Januari 2009, Ditlitabmas mengelola 6 (enam)
PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas
Direktorat Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada Ditlitabmas.
Karena sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola
bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam
PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu: PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan
PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau selanjutnya disebut PKM-AI yang
merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam PIMNAS, namun dimuarakan
pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang berpeluang didiskusikan dalam forum
terbuka, diposisikan sebagai pengganti PKM-AI di PIMNAS.
Pada tahun 2011, jumlah bidang PKM bertambah menjadi tujuh
dengan terbitnya bidang PKM-Karsa Cipta. PKM dialokasikan di Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat bagi seluruh Perguruan Tinggi melalui penyediaan dana
yang bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan. Kriteria yang meliputi inti
kegiatan seperti materi kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, dosen
pendamping, alokasi biaya, laporan akhir, dan luaran dari ketujuh kegiatan PKM
disajikan pada Tabel 1.1
![]() |
Kriteria Program Kreatifitas Mahasiswa |
B. Karakteristik
Umum Bidang PKM
Tujuh jenis kegiatan PKM seperti telah diringkas pada
Tabel 1.1 memiliki misi dan tuntunan teknis pelaksanaan yang berbeda. Perbedaan
tersebut ditunjukkan melalui karakteristik masing-masing PKM sebagaimana dirinci
pada Tabel 1.2. Walaupun demikian, secara garis besar PKM dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu PKM Proposal kegiatan yang meliputi PKM-P, PKM-M, PKM-K,
PKM-T dan PKM-KC yang selanjutnya disebut PKM 5 bidang, dan PKM Proposal karya
tulis yang selanjutnya disebut PKM-KT.
C. Tahapan
Kegiatan PKM
Tahapan PKM 5 bidang (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-T, PKM-KC)
dibagi menjadi lima kegiatan, yaitu (a) pengusulan, (b) deskevaluasi dan
penetapan proposal yang didanai, (c) pelaksanaan dan pelaporan, (d) monitoring
dan evaluasi, dan (e) PIMNAS. Rincian tahapan proses, waktu penyampaian proposal
sampai penyusunan laporan akhir dan artikel PKM serta presentasi di PIMNAS untuk
PKM 5 bidang dapat dipelajari dalam Gambar 1.2.
Tahapan PKM KT (PKM-AI dan PKM-GT) dibagi menjadi dua
tahap, yaitu (a) pengusulan,dan (b) deskevaluasi dan penetapan proposal yang mendapatkan
insentif (lihat Tabel 1.1). Sebagaimana dipaparkan pada bagian sebelumnya, PKM GT
merupakan jenis PKM KT yang diikutsertakan di PIMNAS. Oleh karena itu, setelah
tahap (b) tersebut Direktorat akan menentukan kelompok PKM GT yang diundang ke
PIMNAS.
D. Pengusul
Tahapan proses diawali dengan penyiapan proposal PKM
oleh mahasiswa bersama dosen pendamping di Perguruan Tinggi asal mahasiswa.
Pada tahap ini diharapkan setiap Perguruan Tinggi melakukan seleksi internal
untuk memilih proposal yang layak untuk diajukan ke Direktorat. Hal ini penting
untuk dilakukan agar setiap Perguruan Tinggi tidak hanya mengejar kuantitas proposal
tetapi juga menjaga kualitas proposal yang dikirim, karena proses ini akan
menentukan pada kategori mana Perguruan Tinggi tersebut akan bersaing.
Seorang mahasiswa hanya diperbolehkan mengajukan maksimum
dua proposal dengan ketentuan, menjadi ketua di satu proposal PKM 5 bidang dan/atau
menjadi anggota diproposal PKM yang lain (5 bidang) atau menjadi anggota di dua
Proposal PKM 5 bidang. Ketentuan maksimum dua proposal juga berlaku untuk PKM KT
(sebagai ketua dan anggota atau keduanya sebagai anggota).
Pembimbing hanya diperbolehkan membimbing maksimal 10 proposal
hibah di semua jenis PKM (PKM 5 bidang dan PKM KT). Tahap selanjutnya adalah mengajukan
proposal ke Direktorat secara online dengan cara mengisi identitas pengusul dan
mengunggah proposal ke SIM-LITABMAS (simlitabmas.dikti.go.id) oleh operator bidang
kemahasiswaan di masing-masing Perguruan Tinggi asal mahasiswa.
Selanjutnya, mahasiswa melengkapi identitas dan mengunggah
proposal setelah mendapatkan username dan password dari operator melalui email.
Panduan pengusulan PKM melalui SIM-LITABMAS dapat dilihat dalam Lampiran 1. Kecermatan
pengisian identitas dan ketaatan terhadap ketentuan format Proposal dan
ketentuan lainnya menjadi sangat penting untuk dapat diproses.
![]() |
Tahapan Proses PKM 5 Bidang |
PEKAN ILMIAH
MAHASISWA NASIONAL (PIMNAS)
A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai aset bangsa memiliki
potensi yang besar untuk berkembang dan perlu secara dini digali kreativitasnya
sebagai calon penerus dan pemimpin bangsa. Untuk itu diperlukan media dan forum
kompetisi kreativitas dan komunikasi ilmiah diantara mahasiswa atau kelompok
mahasiswa guna menampilkan hasil kreativitasnya. Kegiatan ini memberi peluang
kepada mahasiswa untuk memaparkan karya kreatif dan inovatif berupa presentasi,
lomba poster, dan gelar produk yang dapat dipamerkan kepada masyarakat luas.
Wadah ini memberi kesempatan lebih luas bagi perguruan tinggi untuk mengikuti
kompetisi dan wahana belajar yang baik bagi mahasiswa Indonesia.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
merupakan kegiatan puncak pertemuan nasional perwujudan kreativitas dan
penalaran ilmiah mahasiswa yang terjadwal secara akademik oleh perguruan tinggi
dalam meningkatkan budaya kompetisi akademik dan unjuk prestasi di kalangan
mahasiswa yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kesepakatan
pimpinan perguruan tinggi yang disetujui oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (d/h
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).
PIMNAS sebagai media pertemuan nasional dan
forum kompetisi kreativitas diikuti oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa baik
yang telah terpilih melalui seleksi maupun peserta mahasiswa bebas untuk
kegiatan lainnya dengan dukungan dana mandiri dan atau dari perguruan tinggi
pengirim. Wadah ini untuk memberi kesempatan lebih luas bagi mahasiswa dan
pihak perguruan tinggi untuk saling berkomunikasi, bertukar pengalaman dan
informasi serta sebagai ajang proses belajar.
PIMNAS juga berfungsi sebagai forum diskusi
dan dialog tentang masalah pembangunan nasional dan atau daerah serta masalah
aktual lainnya. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya perlu ditetapkan ”tema”
yang relevan sesuai dengan perkembangan aktual saat pelaksanaan PIMNAS di
setiap perguruan tinggi penyelenggara.
PIMNAS dilaksanakan setiap tahun secara
terprogram dengan melibatkan perguruan tinggi negeri/swasta di seluruh tanah
air. Besarnya jumlah peserta serta banyaknya kegiatan yang dilaksanakan dalam
PIMNAS memerlukan perencanaan dan pengelolaan secara seksama, karena itu
diperlukan suatu panduan untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud.
B. Maksud dan Tujuan
Pelaksanaan PIMNAS dimaksudkan untuk meningkatkan
wawasan dan kemampuan akademik mahasiswa, mengembangkan komunikasi ilmiah,
memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
pelaksanaan PIMNAS yang diselenggarakan setiap tahun antara lain :
1. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam
pengembangan Iptek;
2. Mengembangkan kemampuan ilmiah mahasiswa;
3. Meningkatkan mutu karya ilmiah mahasiswa;
4. Mengembangkan wawasan dan meningkatkan
kedewasaan akademik mahasiswa;
5. Memantapkan jati diri intelektual
mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah;
5. Sebagai bahan umpan balik evaluasi proses
belajar mengajar;
6. Sebagai ajang latihan bagi generasi muda
untuk tampil dalam forum ilmiah;
7. Mempererat ikatan tali persaudaraan dalam
bingkai NKRI.
C. Peserta
Peserta PIMNAS adalah mahasiswa Perguruan
Tinggi di Indonesia yang karya ilmiahnya dinyatakan layak untuk dipresentasikan
dalam PIMNAS. Oleh karena itu, mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat untuk
mengikuti PIMNAS harus mengikuti tahapan seleksi dan penilaian.
D. Tema
Setiap penyelenggaraan PIMNAS memiliki ciri
khas, corak, dan warna yang berbeda dengan penyelenggaraan PIMNAS sebelumnya.
Perguruan Tinggi penyelenggara PIMNAS diwajibkan membuat tema yang sifatnya
bebas tetapi menantang dan mendorong (challenging and encouraging). Tema PIMNAS
harus mempunyai makna yang dalam dan mengandung pesan moral tersembunyi yang
ditujukan kepada peserta, pengunjung maupun semua yang hadir.
E. Penghargaan
Penghargaan kepada peserta terbaik menjadi
kewajiban dalam setiap PIMNAS. Penghargaan dalam PIMNAS diberikan. Penghargaan
kepada peserta terbaik menjadi kewajiban dalam setiap PIMNAS. Penghargaan dalam
PIMNAS diberikan dalam bentuk piala, piagam penghargaan dan penghargaan setara
emas, perak dan perunggu. Piala PIMNAS diberi nama "Adhikarta Kertawidya".
Pada awalnya, pemenang PIMNAS ditetapkan
secara perorangan untuk setiap bidang lomba atau kelompok presentasi, sehingga
tidak ada juara umum, juara I maupun juara lainnya. Namun sejak tahun 2004 yang
bertepatan dengan pelaksanaan PIMNAS ke XVII di Bandung, muncul gagasan
perlunya untuk menetapkan juara umum, juara I dan juara lainnya. Juara umum berhak
atas piala bergilir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan "Adhikarta
Kertawidya".
Selain piala bagi pemenang, peserta PIMNAS
mendapatkan Piagam Penghargaan merupakan suatu bentuk penghargaan dari Ditjen
Dikti kepada seluruh mahasiswa peserta PIMNAS, khususnya yang melalui jalur
seleksi PKM. Peserta non PKM memperolehnya dari Ketua Panitia
Penyelenggara-PIMNAS (P2-PIMNAS).
Pada setiap kelas diberikan penghargaan
kepada tiga kelompok terbaik berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan. Penghargaan tersebut berupa penghargaan setara dengan emas, perak
dan perunggu.
F. Logo & Maskot
Selain logo, setiap PIMNAS memiliki maskot.
Maskot adalah gambar orang, binatang, tanaman, buah-buahan atau gambar benda
lainnya yang diperlakukan suatu kelompok sebagai lambang/simbol pembawa
keberuntungan, keselamatan atau kesuksesan. Dalam konteks PIMNAS maskot
dipergunakan sebagai sarana penyemangat penyelenggaraan PIMNAS. Seperti halnya
logo, maskot juga berupa gambar yang mempunyai ciri khas, karakter, corak dan
membawa pesan-pesan. Maskot juga dipergunakan sebagai unsur pembeda dalam
penyelenggaraan PIMNAS sebelumnya. Setiap maskot mencerminkan kekhasan dan
makna Perguruan Tinggi serta lokasi penyelenggaraan PIMNAS.
G. Penetapan PT penyelenggara
Penetapan Perguruan Tinggi (PT) sebagai
penyelenggara PIMNAS didasarkan pada Surat Keputusan Dirjen Penguatan Riset dan
Pengembangan Kemristekdikti atas proposal dan kesepakatan Pimpinan Perguruan
Tinggi serta kesediaan Perguruan Tinggi calon penyelenggara. Pada prinsipnya
penyelenggaraan PIMNAS dilaksanakan secara bergilir antara Perguruan Tinggi
Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, dengan mempertimbangkan faktor kesiapan.
Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah PIMNAS berakhir, Surat Keputusan Dirjen
perihal penunjukkan penyelenggara PIMNAS tahun berikutnya telah diterbitkan.
Setiap penyelenggaraan PIMNAS mempunyai logo
yang bersifat semi permanen dan hanya nama kota dan tempat penyelenggaraan
serta penyesuaian tahun pelaksanaan yang sedikit mengalami perubahan.
Sumber : kemahasiswaan dikti |
pimnas.umy.ac.id
#KawalPIMNAS
KAMPUSUNDIP.COM
- Ringan Mencerdaskan
-