Lolos seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
dan diterima di kampus yang diinginkan merupakan hal yang sangat dinantikan
bagi mereka yang mendaftar seleksi perguruan tinggi dan berkeinginan untuk
melanjutkan studi di bangku perkuliahan.
Karena masih baru, biasanya para calon
mahasiswa baru (Maba) terbilang “rajin” bertanya seputar PMB kepada
masing-masing perguruan tinggi (atau yang memiliki relasi) tentang daftar
ulangnya (verifikasi-registrasi, dan sebagainya). Banyak faktor yang membuat
calon Maba bertanya. Dari sekedar cari informasi, minta tolong, cari kepastian
jadwal, dan sebagainya.
Dari sekian banyak faktor yang sepertinya tak
perlu dijabarkan semuanya, satu hal yang menjadi tujuan akhir adalah mereka
ingin memastikan agar mimpi untuk kuliah yang sudah di depan mata, yang tinggal
selangkah lagi, itu bisa benar-benar terwujud.
Tentu, dalam bertanya, ada etika yang harus
dipahami. Apa etikanya? Mudah saja. Asal ingin memahami, etika tersebut tak
beda jauh seperti sopan santun tatkala kamu bergaul di lingkungan sekitar.
Dengan teman baru, tetangga baru di kampung halaman, dengan segala orang yang
baru saja kamu kenal. Jelas, jika sudah demikian, jelas ada etika sopan santun
yang hendaknya dilakukan.
Di kampus, pihak yang mengelola konsultasi
seputar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) diantaranya adalah bagian Kesma
(Kesejahteraan Mahasiswa) dan Advokasi. Entah itu dari pihak universitas maupun
lembaga terkait seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) maupun HMJ (Himpunan
Mahasiswa Jurusan). Terkait hal ini, berikut beberapa hal yang wajib calon Maba
ketahui jika bertanya tentang PMB :
1. Mulailah Dengan Salam
Jika bertanya alangkah baiknya dimulai dengan
salam. Seperti “Assalamu’alaikum”, “Selamat Pagi”, “Selamat Siang”, dan
sebagainya.
2. Perkenalkan Diri Sebelum
Bertanya
Setelah salam, hal kedua yang hendaknya kamu
lakukan adalah memperkenalkan diri. Minimal nama dan asalmu (sekolah atau
daerah). Atau jika mau ditambah dari jalur seleksi mana. Meski ini tak wajib,
namun hal ini sangat disarankan karena akan menunjukkan kepribadianmu di mata
orang lain. (sekedar tambahan, point 1 dan 2 ini akan menentukan karaktermu di masa
depan).
3. Bertanya Setelah Salam dan
Perkenalan
Jika sudah salam dan memperkenalkan diri,
barulah mengajukan pertanyaan yang ingin ditanyakan. Apabila lewat pesan
singkat, gunakan tulisan yang rapi. Atau jika lewat telpon, gunakan
intonasi/suara yang sopan.
4. Pastikan Sudah Baca Website
Bagi kamu calon Maba, saat bertanya kepada
bagian konsultasi PMB, pastikan kamu sudah memahami apa yang dipublish di
website. Di era digital seperti saat ini, segala hal tentang prosedur dan
peraturan PMB sudah dipublish di website kampus (seharusnya. jika belum
silahkan datangi akademik kampus). Pastikan kamu sudah paham semua isinya
sehingga jika kamu bertanya, bertanyalah terhadap hal yang diluar isi website. Tentu
yang berhubungan dengan PMB. Jangan karena ketidaktahuan informasi, kamu
repot-repot bertanya padahal jawabannya sudah tertera di website.
5. Bukan Hanya Kamu
Wahai calon Maba, adek-adek harus tahu bahwa kakak-kakak
yang mendapat amanah untuk menerima pertanyaan dan konsultasi terkait PMB, mereka
tidak hanya melayanimu satu orang saja. Akan tetapi mereka juga melayani puluhan
bahkan ratusan orang. Jadi dalam waktu 1 hari bisa menerima puluhan bahkan
ratusan pertanyaan dari calon Maba. Baik lewat SMS, chat, telpon, dan
lain-lain. Jadi kamu bisa bayangkan rasanya jika setiap hari seperti itu.
6. Rela “Berkorban” Untukmu
Kamu yang mendapat CP dari BEM atau HMJ,
biasanya CP tersebut adalah kakak mahasiswa yang mendapat amanah di Kesma atau
Advokasi. Tugas mereka menyampaikan apa yang kamu adukan ke pihak birokrasi
kampus, lalu mencarikan solusi terbaik untukmu. Dan yang perlu kamu ketahui
wahai adek-adek calon Maba, mereka adalah orang yang dengan sukarela, sadar
diri harus meluangkan waktu, akan menerima ratusan pertanyaan dari mu, namun
mereka tetap mau dan setia menjadi pelayanmu. Mereka adalah orang yang rela “berkorban”
waktu, tenaga, pikiran, bahkan harta untuk balik ke kampus lebih awal ketika
temannya yang lain liburan. Di kampus mereka bolak-balik rektorat, mengurusi
banding UKT, dan sebagainya. Semua ini buat siapa? Buat kamu (iya, kamu), wahai
adek-adek calon Maba.
7. Bukan Malaikat
Segala pertanyaan yang kamu ajukan ke
kakak-kakak Kesma atau Advokasi, percayalah bahwa mereka tengah memperjuangkan
yang terbaik. Karena mereka telah berikrar saat dilantik. Ingat sebelumnya bahwa
mereka tidak hanya mengurusi 1 orang, tapi juga banyak orang. Jadi, bersabar
dan percayalah dengan mereka. Mereka juga manusia biasa dengan 2 tangan dan 2
kaki. Bukan malaikat yang bisa melakukan segalanya dalam waktu singkat.
8. Tidak Mengenal “Jam Kerja”
“Konsultasi dilayani saat jam kerja”. Mungkin
tulisan itu akan kamu temui jika melihat website kampus. Biasanya dari jam 8
pagi sampai jam 4 sore. Diluar itu, tidak direspon. Itu karena yang mengelola
adalah birokrasi kampus. Sehingga rektorat hanya buka sebagaimana jam kerja
kantor pada umumnya. Tapi berbeda dengan kakak-kakak Kesma/Advokasi. Kamu harus
tahu, mereka tetap kerja diluar “jam kerja” tadi. Mereka melakukannya diluar
‘kantor’ misal di sekre BEM atau fakultasnya masing-masing. Bahkan sampai dini
hari pun kadang mereka tetap harus bekerja mengurusi aduan/banding UKT calon
Maba jika memang harus dilakukan. Bagi kamu yang pernah menghubungi CP
Kesma/Advokasi fakultas, dan ternyata masih dijawab meski sudah malam atau
bahkan dini hari, bersyukurlah! Itu berarti mereka adalah kakak-kakak mahasiswa
yang setia melayanimu tanpa mengenal batas waktu. Tanpa mengenal “jam kerja” di
kantor.
9. CP Atau Akun Resmi
Bagi calon Maba, sangat dianjurkan jika
konsultasi PMB, bertanyalah kepada bagian CP resmi PMB, BEM, HMJ atau akun yang
memang dibuat resmi untuk PMB. Baik BEM tingkat universitas, fakultas atau
jurusan (HMJ). Selektif lah jika bertanya dan jangan mudah percaya dengan informasi
yang beredar dari pihak tertentu yang menyebarkan tanpa menyertakan link atau
sumber yang jelas.
10. Identitas Resmi Panitia
Ini anjuran yang hendaknya kamu lakukan
apabila sudah daftar ulang. Saat daftar ulang di kampus, kamu akan menjumpai
banyak orang yang memakai almamater. Jika kamu ingin bertanya, biar “aman”,
pastikan kamu bertanya kepada mereka kakak-kakak yang mengenakan identitas diri
resmi panitia. Entah ID Card, Cocard, atau tanda pengenal lainnya. Agar info
yang kamu dapatkan benar-benar valid.
Itulah etika dan 10 hal yang wajib calon Maba
ketahui jika bertanya atau konsultasi seputar PMB. Semoga bermanfaat. Salam...
(Ditulis oleh : Mantan Maba Undip)
KAMPUSUNDIP.COM
- Ringan Mencerdaskan
-