Etika dan 10 Hal Yang Wajib Calon Maba Ketahui Saat Bertanya

Daftar Ulang Calon Maba Undip

Lolos seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan diterima di kampus yang diinginkan merupakan hal yang sangat dinantikan bagi mereka yang mendaftar seleksi perguruan tinggi dan berkeinginan untuk melanjutkan studi di bangku perkuliahan.

Karena masih baru, biasanya para calon mahasiswa baru (Maba) terbilang “rajin” bertanya seputar PMB kepada masing-masing perguruan tinggi (atau yang memiliki relasi) tentang daftar ulangnya (verifikasi-registrasi, dan sebagainya). Banyak faktor yang membuat calon Maba bertanya. Dari sekedar cari informasi, minta tolong, cari kepastian jadwal, dan sebagainya.

Dari sekian banyak faktor yang sepertinya tak perlu dijabarkan semuanya, satu hal yang menjadi tujuan akhir adalah mereka ingin memastikan agar mimpi untuk kuliah yang sudah di depan mata, yang tinggal selangkah lagi, itu bisa benar-benar terwujud.

Tentu, dalam bertanya, ada etika yang harus dipahami. Apa etikanya? Mudah saja. Asal ingin memahami, etika tersebut tak beda jauh seperti sopan santun tatkala kamu bergaul di lingkungan sekitar. Dengan teman baru, tetangga baru di kampung halaman, dengan segala orang yang baru saja kamu kenal. Jelas, jika sudah demikian, jelas ada etika sopan santun yang hendaknya dilakukan.

Di kampus, pihak yang mengelola konsultasi seputar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) diantaranya adalah bagian Kesma (Kesejahteraan Mahasiswa) dan Advokasi. Entah itu dari pihak universitas maupun lembaga terkait seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) maupun HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Terkait hal ini, berikut beberapa hal yang wajib calon Maba ketahui jika bertanya tentang PMB :

1. Mulailah Dengan Salam
Jika bertanya alangkah baiknya dimulai dengan salam. Seperti “Assalamu’alaikum”, “Selamat Pagi”, “Selamat Siang”, dan sebagainya.

2. Perkenalkan Diri Sebelum Bertanya
Setelah salam, hal kedua yang hendaknya kamu lakukan adalah memperkenalkan diri. Minimal nama dan asalmu (sekolah atau daerah). Atau jika mau ditambah dari jalur seleksi mana. Meski ini tak wajib, namun hal ini sangat disarankan karena akan menunjukkan kepribadianmu di mata orang lain. (sekedar tambahan, point 1 dan 2 ini akan menentukan karaktermu di masa depan).

3. Bertanya Setelah Salam dan Perkenalan
Jika sudah salam dan memperkenalkan diri, barulah mengajukan pertanyaan yang ingin ditanyakan. Apabila lewat pesan singkat, gunakan tulisan yang rapi. Atau jika lewat telpon, gunakan intonasi/suara yang sopan.

4. Pastikan Sudah Baca Website
Bagi kamu calon Maba, saat bertanya kepada bagian konsultasi PMB, pastikan kamu sudah memahami apa yang dipublish di website. Di era digital seperti saat ini, segala hal tentang prosedur dan peraturan PMB sudah dipublish di website kampus (seharusnya. jika belum silahkan datangi akademik kampus). Pastikan kamu sudah paham semua isinya sehingga jika kamu bertanya, bertanyalah terhadap hal yang diluar isi website. Tentu yang berhubungan dengan PMB. Jangan karena ketidaktahuan informasi, kamu repot-repot bertanya padahal jawabannya sudah tertera di website.

5. Bukan Hanya Kamu
Wahai calon Maba, adek-adek harus tahu bahwa kakak-kakak yang mendapat amanah untuk menerima pertanyaan dan konsultasi terkait PMB, mereka tidak hanya melayanimu satu orang saja. Akan tetapi mereka juga melayani puluhan bahkan ratusan orang. Jadi dalam waktu 1 hari bisa menerima puluhan bahkan ratusan pertanyaan dari calon Maba. Baik lewat SMS, chat, telpon, dan lain-lain. Jadi kamu bisa bayangkan rasanya jika setiap hari seperti itu.

6. Rela “Berkorban” Untukmu
Kamu yang mendapat CP dari BEM atau HMJ, biasanya CP tersebut adalah kakak mahasiswa yang mendapat amanah di Kesma atau Advokasi. Tugas mereka menyampaikan apa yang kamu adukan ke pihak birokrasi kampus, lalu mencarikan solusi terbaik untukmu. Dan yang perlu kamu ketahui wahai adek-adek calon Maba, mereka adalah orang yang dengan sukarela, sadar diri harus meluangkan waktu, akan menerima ratusan pertanyaan dari mu, namun mereka tetap mau dan setia menjadi pelayanmu. Mereka adalah orang yang rela “berkorban” waktu, tenaga, pikiran, bahkan harta untuk balik ke kampus lebih awal ketika temannya yang lain liburan. Di kampus mereka bolak-balik rektorat, mengurusi banding UKT, dan sebagainya. Semua ini buat siapa? Buat kamu (iya, kamu), wahai adek-adek calon Maba.

7. Bukan Malaikat
Segala pertanyaan yang kamu ajukan ke kakak-kakak Kesma atau Advokasi, percayalah bahwa mereka tengah memperjuangkan yang terbaik. Karena mereka telah berikrar saat dilantik. Ingat sebelumnya bahwa mereka tidak hanya mengurusi 1 orang, tapi juga banyak orang. Jadi, bersabar dan percayalah dengan mereka. Mereka juga manusia biasa dengan 2 tangan dan 2 kaki. Bukan malaikat yang bisa melakukan segalanya dalam waktu singkat.

8. Tidak  Mengenal “Jam Kerja”
“Konsultasi dilayani saat jam kerja”. Mungkin tulisan itu akan kamu temui jika melihat website kampus. Biasanya dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Diluar itu, tidak direspon. Itu karena yang mengelola adalah birokrasi kampus. Sehingga rektorat hanya buka sebagaimana jam kerja kantor pada umumnya. Tapi berbeda dengan kakak-kakak Kesma/Advokasi. Kamu harus tahu, mereka tetap kerja diluar “jam kerja” tadi. Mereka melakukannya diluar ‘kantor’ misal di sekre BEM atau fakultasnya masing-masing. Bahkan sampai dini hari pun kadang mereka tetap harus bekerja mengurusi aduan/banding UKT calon Maba jika memang harus dilakukan. Bagi kamu yang pernah menghubungi CP Kesma/Advokasi fakultas, dan ternyata masih dijawab meski sudah malam atau bahkan dini hari, bersyukurlah! Itu berarti mereka adalah kakak-kakak mahasiswa yang setia melayanimu tanpa mengenal batas waktu. Tanpa mengenal “jam kerja” di kantor.

9. CP Atau Akun Resmi
Bagi calon Maba, sangat dianjurkan jika konsultasi PMB, bertanyalah kepada bagian CP resmi PMB, BEM, HMJ atau akun yang memang dibuat resmi untuk PMB. Baik BEM tingkat universitas, fakultas atau jurusan (HMJ). Selektif lah jika bertanya dan jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar dari pihak tertentu yang menyebarkan tanpa menyertakan link atau sumber yang jelas.

10. Identitas Resmi Panitia
Ini anjuran yang hendaknya kamu lakukan apabila sudah daftar ulang. Saat daftar ulang di kampus, kamu akan menjumpai banyak orang yang memakai almamater. Jika kamu ingin bertanya, biar “aman”, pastikan kamu bertanya kepada mereka kakak-kakak yang mengenakan identitas diri resmi panitia. Entah ID Card, Cocard, atau tanda pengenal lainnya. Agar info yang kamu dapatkan benar-benar valid.

Itulah etika dan 10 hal yang wajib calon Maba ketahui jika bertanya atau konsultasi seputar PMB. Semoga bermanfaat. Salam...

(Ditulis oleh : Mantan Maba Undip)

KAMPUSUNDIP.COM
- Ringan Mencerdaskan -