SEMARANG (Kampusundip.com) - Pada tanggal 14 tiap bulannya, aktivitas di BKPM
(Balai Kesehatan Paru Masyarakat) wilayah Semarang, semakin sibuk dan lebih
ramai daripada hari-hari lainnya karena adanya kegiatan rutin Kelompok Dukungan
Sebaya (KDS) Arjuna Plus. KDS Arjuna Plus merupakan wadah bagi ODHA dan OHIDA
untuk berkumpul dan saling mendukung. Kegiatan ini merupakan kolaborasi
pelayanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP). Kegiatan di KDS Arjuna Plus
cukup variatif, salah satunya ODHA selalu mendapat info kesehatan dari
narasumber terkait kebutuhan ODHA dan kunjungan beberapa komunitas pengabdian
masyarakat untuk memberikan dukungan.
Hidup dengan virus HIV (Human Immuno Deficiency
Virus) memerlukan perhatian kesehatan yang lebih karena sistem kekebalan tubuh
yang rentan sehingga beresiko lebih mudah terpapar infeksi. ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS) perlu mengonsumsi obat rutin ARV untuk menekan replikasi virus
sehingga sistem kekebalan tubuhnya tidak semakin melemah. Melalui pengobatan
rutin dan pola hidup yang sehat, progresivitas HIV menjadi AIDS dapat
dicegah. AIDS merupakan stadium ke 4
dari perjalanan virus HIV yang merupakan kondisi komplikasi dari berbagai
penyakit.
Gizi untuk orang dengan HIV/AIDS sangat penting
untuk mendukung kesehatan ODHA. Oleh sebab itu, diperlukan agen kesehatan untuk
ODHA yang akan membagikan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan dengan
aplikasi yang dapat diterapkan sehari-hari.
DASI ODHA merupakan sebuah program pemberdayaan
tentang gizi dan kesehatan kepada orang dengan HIV dan AIDS. Pemberdayaan berarti proses
memberdayakan/ memandirikan ODHA untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan
lingkungan sehat.
Wujud dari kegiatan
pemberdayaan ini adalah adanya Duta Gizi yang
berperan menjadi agen perubahan dan teladan promosi tentang gizi dan
kesehatan sehingga terbentuklah suasana yang saling mendukung kesehatan ODHA di
KDS Arjuna Plus Semarang. “Duta Gizi inilah yang akan menjadi teladan dan
transfer pengetahuan gizi kepada anggota di KDS Arjuna Plus sehingga ODHA
memiliki kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat”, terang Elserinawati,
ketua tim DASI ODHA.
Duta Gizi terbentuk sejak bulan Maret 2016. Pemilihan Duta Gizi dilakukan berdasarkan
seleksi dan mengikuti pre-post test,
dan terpilihlah sepuluh duta gizi di KDS Arjuna Plus. Pemilihan dan pelatihan duta gizi dilakukan oleh tim PKM Bidang Pengabdian
Masyarakat Dasi ODHA yang merupakan mahasiswa S1 Ilmu Gizi Undip dimana
Elserinawati selaku sebagai Ketua Pelaksana dengan anggota tim lainnya Ina,
Elsa, Galuh dan Salma. Tim PKM Dasi ODHA mengadakan pelatihan rutin satu bulan
sekali tentang gizi dan kesehatan.
Hingga bulan Mei ini, Duta Gizi sudah mendapat pelatihan tentang
penentuan status gizi dan food recall.
Duta gizi sudah dapat menentukan status
gizinya sendiri dan orang lain selain itu mereka juga mampu melakukan food
recall. Mereka sudah dapat
menginterpretasikan status gizi termasuk kategori gizi kurang, normal, atau
gizi lebih. Selain itu, para duta gizi
juga belajar tentang jenis-jenis bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi,
seperti makanan yang kaya antioksidan dan makanan yang mendukung peningkatan
imunitas ODHA.
Selama tiga bulan proses pelatihan, salah satu duta
gizi mengungkapkan sangat senang sekali dipilih menjadi Duta Gizi. Kegiatan penentuan status gizi dan food recall membuat Duta Gizi mengerti
bagaimana konsumsi makanan harian, jika ada yang kurang baik asupannya, maka
Duta Gizi berperan untuk menggali informasi hal-hal apa yang mempengaruhi
asupan harian makanan mengalami penurunan.
Banyak faktor yang mempengaruhi asupan makanan menurun, bisa karena
sakit, nafsu makan menghilang atau masalah stress sehingga tidak mau
makan. Pentingnya perhatian ini untuk
menguatkan teman-teman di KDS Arjuna.
“Sekarang, saya merasa lebih mengerti memilih makanan yang baik untuk
saya, selain itu saya dangat bahagia bisa memperhatikan teman-teman di KDS
Arjuna Plus.”, ungkap salah satu Duta Gizi. (KUC/ Else)
- Ringan Mencerdaskan -