KENDAL
(Kampusundip.com) - Indonesia diprediksi akan merasakan bonus demografi pada
tahun 2020-2045.
Pada saat itu, jumlah penduduk usia produktif akan
mendominasi penduduk usia non produktif.Bonus demografis ini tentu akan membawa
dampak sosial-ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan
penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk
non-produktif akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk
produktif.
Fifit Yuniati (Biologi), Zaenal Abidin (Fisika), Mohammad
Wahyu Ristiawan (Fisika), Etna Vianita (Matematika) dan Tika Fitriyani (Pertanian),
menangkap peluang dalam optimalisasi bonus demografi tersebut yaitu
melaksanakan pelatihan dan pengembangan budidaya jamur tiram di Desa Candiroto Kendal
pada hari Sabtu-Minggu, 7-8 Mei 2016. Pelatihan dan pengembangan ini diikuti
oleh seluruh pemuda pemudi Karang Taruna Candiroto dan beberapa warga disekitar
lokasi.
Langkah pertama yang harus
dilakukan dalam budidaya jamur tiram yaitu menyiapkan media berupa limbah
serbuk kayu. Limbah serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai media
tanam bagi pertumbuhan jamur. Jamur cocok tumbuh
dan berkembang di media substrat serbuk kayu dengan kondisi kelembaban udara
yang sesuai seperti di daerah Kendal. Metode waste
blending merupakan suatu cara budidaya jamur dengan menggunakan berbagai campuran limbah sebagai substrat medianya. Semakin banyak media
yang digunakan maka akan semakin banyak pula jumlah panen jamur tiram setiap harinya dan semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh.
Metode yang akan digunakan pada kegiatan ini adalah pelatihan melalui penyuluhan,
praktek, dan demonstrasi meliputi persiapan bahan, formulasi medium, pembuatan medium pertumbuhan jamur, proses
penanaman bibit jamur, cara pembuatan rumah jamur dan manajemen pemeliharaan jamur serta cara pemasaran produk jamur.
Keberhasilan kegiatan pengabdian pada masyarakat akan dievaluasi dengan melihat respon yang
diberikan oleh peserta kegiatan, yang
diukur melalui perubahan pengetahuan dan keterampilan mengenai formulasi, serta teknik pembuatan
media budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan limbah kayu. Indikator
keberhasilan dalam program ini dapat dilihat dari seberapa jauh masyarakat dapat melaksanakan teknik pembuatan medium dan system budidaya jamur tiram setelah tiga bulan dari awal diadakannya kegiatan ini.
“Dengan diadakannya program ini, masyarakat akan lebih
mengetahui teknik dan tata cara budidaya jamur yang nantinya dapat
diaplikasikan oleh warga khususnya pemuda Candiroto sehingga akan meningkatkan perekonomian
masyarakat desa Candiroto Kendal”, ujar Kepala Kelurahan, Bapak Agus Hartono
S,Sos. (KUC/Edited by TIM
PKM-M SUJU/Zaenal Abidin)
- Ringan Mencerdaskan -