BLORA
(Kampusundip.com) - Minggu (17/4) Tim
E-GAS (Education Green and Science)
menggunakan metode playing and practice mengajarkan
solusi kekeringan air di Blora. Tim yang terdiri dari 5 orang ini merupakan tim
dari program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat dari Universitas
Diponegoro, Semarang.
Blora yang terkenal karena kekeringan ketika musim
kemarau menjadikan Eva, Hastin,Hanafi,
Agus dan Adiini tergerak untuk melakukan kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan
salah satu dari serangkaian kegiatan tentang penanaman rasa cinta lingkungan
dan pelestarian hutan di SDN 2
Temuireng, Kec. Jati, Blora.
Di hari sebelumnya (16/4) tim E-GAS Undip telah
mengajarkan tentang biopori dan manfaatnya untuk penyerapan air tanah. Selain
itu juga mengajarkan tentang bagaimana sistem biopori dapat menyerap air tanah
untuk solusi masalah kekeringan air.
Pada Minggu pagi, seluruh siswa SDN 2 Temuireng beserta
tim E-GAS dari Undip memulai kegiatan dengan senam bersama yang kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan lubang biopori pada beberapa sisi dari sumber air
sumur. Diharapkan biopori yang diisi dengan sampah organik ini dapat menjadi
lubang resapan air tanah pada sumur.
Selain pembuatan biopori pada beberapa sisi dari sumur,
lubang biopori juga dibuat pada beberapa tanaman pohon yang ditanam. Sampah
organik yang merupakan isian dari lubang biopori diharapkan sekaligus menjadi
pupuk bagi tanaman tersebut.
Penambahan program pengajaran biopori untuk solusi
masalah kekeringan ini dilakukan karena di dukuh Alas malang sering terjadi
kekeringan ketika musim kemarau tiba. Seperti yang diungkapkan Kholif siswa
kelas 5 SDN 2 Temuireng, dia mengatakan “Bapak saya kalau cari air di tengah
hutan, mas. Jaraknya sejauh 5 km dan itu antri bisa sampai 3 jam.”
Kegiatan yang dilakukan dengan metode practice and playing ini begitu cepat
dalam memahamkan para siswa tentang apa itu biopori dan bagaimana manfaatnya. Siswa
menjadi lebih paham dalam memahami biopori dan bagaimana cara penggunaannya.
“Lubang biopori digunakan untuk menyerap air ke dalam
tanah” jawab Adit, siswa kelas 6 SD ketika ditanya tentang apa dan manfaat
biopori. “Saya senang sekali mengetahui manfaat dan bagaimana cara membuat
biopori” ujarnya kembali.
Antusias siswa dapat dilihat pada aktifnya mereka dalam
mengikuti kegiatan Minggu pagi itu. Selain itu, beberapa pertanyaan tentang
biopori, sampah organik, non organik, kegunaan dan manfaat biopori dapat
dijawab dengan mudah ketika ditanya Hanafi, salah satu dari tim E-GAS Undip.
Dengan playing and practice menjadikan
pembelajaran tentang cinta lingkungan begitu mudah dan menyenangkan.(KUC/Tim
PKM Undip)
Foto lainnya:
- Ringan Mencerdaskan -