SEMARANG (Kampusundip.com) - Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi yang besar dalam bidang energi, mulai dari energi konvensional seperti minyak dan batu bara maupun sumber energi baru terbaharukan seperti air, angin,
panas bumi, dan cahaya matahari.
Energi-energi tersebut bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik yang mempunyai peranan vital dan strategis untuk menunjang pembangunan nasional. Karena itu perkembangan energi listrik harus diwujudkan secara andal, aman, dan ramah lingkungan.
Namun dalam pelaksanaannya ternyata masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang belum menikmati kekayaan energi tersebut salah satunya energi listrik.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari ± 17.508 pulau besar dan kecil dengan jumlah desa lebih dari 65.000 desa yang
tersebar luas di belasan ribu pulau tersebut, hanya kurang dari setengahnya yang
telah menikmati jaringan listrik Negara seperti di daerah-daerah lain
masih jauh dari harapan.
Selain itu, begitu banyak permasalahan terjadi dalam pengelolaan sistem ketenagalistrikan nasional. Permasalahan itu di antaranya adalah biaya pokok produksi listrik yang lebih tinggi dari pada harga jual listrik, ketidakpastian pasokan sumber energi primer terutama pasokan gas alam,
masih adanya pembangkit berbahan bakar BBM sebagai sumber energi primer, serta kondisi geografis Indonesia
yang terdiri dari banyak pulau menyulitkan proses
transmisi dan distribusi energi listrik.
Melihat dari kenyataan di atas munculah ide dari kami Tim PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) dari Mahasiswa Fisika Universitas Diponegoro yang beranggotakan Muhammad Denny Alfian,
Muhammad Noer Ali, Wisnu Indrawan, Ananta Edo Nurizki, Tutur Urip, dengan Dosen Pembimbing : Dr. Catur Edi Widodo, MT merancang sebuah alat yang bias dengan mudah didistribusikan ke wilayah yang belum teraliri listrik, maka muncullah SPG (Sensor Portable Generator) Generator listrik yang
memanfaatkan energi alam yang
tersedia yaitu energi angin, cahaya matahari, dan air
hujan.
SPG (Sensor Portable Generator) merupakan generator listrik dengan kombinasi 3 sistem yaitu kincir savonius yang akan memanfatkan angin sebagai sumber dari energi listrik kemudian panel surya yang akan menangkap sinar matahari dan mengkonversikannya dalam energi listrik serta yang terakhir
sensor piezoelektrik yang memanfaatkan energi getaran air hujan menjadi energi listrik. Semua hasil dari ketiga sistem akan disimpan dalam aki sebelum didistribusikan ke rumah-rumah sebagai sumber energi listrik.
Alat SPG ini berbentuk praktis dan mudah dibawa kemana-mana atau portable sehingga tidak terlalu memerlukan tempat yang luas, hal ini memudahkan distribusi listrik dari SPG ke rumah-rumah. Selain itu, SPG dapat menghasilkan listrik di musim hujan maupun musim kemarau karena saat musim hujan dengan intensitas cahaya matahari yang kurang dapat ditopang dengan hasil energi dari angin dan getaran air hujan,
dan sebaliknya jika musim kemarau sel surya akan bekerja maksimal karena intensitas cahaya matahari yang tinggi,
sehingga saling melengkapi dan tetap konsisten dalam menghasilkan listrik serta pendistribusiannya ke rumah warga.
Foto lainnya:
- Ringan Mencerdaskan -