SEMARANG
(Kampusundip.com) - Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil tekstil dan bahan sejenisnya setelah India dan Pakistan. Banyaknya
industri-industri tekstil di Indonesia di satu sisi
dapat membawa
keuntungan bagi negara, namun di sisi lain hal ini
berpotensi menimbulkan
masalah pencemaran lingkungan yang cukup besar. Meskipun hampir seluruh perusahaan tekstil berskala besar dan menengah
telah mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hanya sebagian kecil
saja perusahaan yang mampu mengolah limbah sesuai dengan baku mutu yang telah
ditetapkan.
Limbah
yang tidak sesuai dengan baku mutu jika dibuang ke lingkungan akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Sebagai contoh, pada tahun 2014 sumber air di Kelurahan
Pringlangu, Kecamatan Pekalongan Barat, berubah warna, berbusa, dan berbau
karena tercemar oleh limbah industri tekstil di wilayah tersebut.
Karena masalah yang ditimbulkan limbah
tekstil tersebut maka, tim PKM-PE yang beranggotakan Humam Muhammad Izzudin
(Teknik Lingkungan, 2014), Hilma Muthi’ah (Teknik Lingkungan, 2013), Ahmad Iman
Tauhid (Teknik Lingkungan, 2014), Rusyda Syahidah (Teknik Lingkungan, 2013),
Akhmad Masykur Hadi Musthofa (Teknik Lingkungan, 2013) yang dibimbing oleh
Titik Istirokhatun, ST, MSc menawarkan sebuah solusi yaitu membran komposit
yang terbentuk dari adsorben mikro-nano arang aktif yang terbuat dari limbah
jerami dan polymer polyethersulfone (PES).
Membran komposit ini digunakan untuk
menurunkan kadar warna dan kadar logam berat yaitu krom (Cr) yang umumnya
terdapat pada limbah cair industri tekstil. Warna dan logam berat adalah salah satu
parameter limbah cair tekstil yang penting karena warna umumnya disebabkan oleh
zat-zat non biodegradable yang sulit terurai secara alami sehingga dapat
mencemari lingkungan dan logam berat dapat menyebabkan bioakumulasi pada
makhluk hidup seperti ikan atau burung yang pada akhirnya dapat membahayakan
manusia jika ikan atau burung tersebut dikonsumsi oleh manusia.
Membran komposit ini dapat menurunkan warna
dan logam berat secara efektif. Zat-zat non biodegradable yang menyebabkan
timbulnya warna dapat ditahan oleh membran karena membran memiliki pori-pori
mikro yang tidak dapat dilewati oleh zat-zat non biodegradable tersebut.
Sedangkan logam berat akan teradsorpsi oleh mikro nano arang aktif.
Umumnya pengolahan limbah tekstil yang ada
hanya menyisihkan warna sedangkan penyisihan logam tidak dilakukan karena
ukuran logam berat yang sangat kecil sehingga sulit disisihkan. Oleh karena
itu, membran komposit ini merupakan suatu solusi yang efektif bagi pengolahan
limbah cair industri tekstil. Selain efektif, membran komposit ini juga ramah
lingkungan karena memanfaatkan limbah jerami dari kegiatan pertanian yang
umumnya dibakar sehingga dapat menyebabkan polusi udara. (KUC/Tim PKM
Undip)
- Ringan Mencerdaskan -
LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g
LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g