SEMARANG (Kampusundip.com) - Berangkat dari kegelisahan
terhadap semakin berkurangnya ruang berkumpul di kampung pada kota-kota besar akibat
dari pembangunan yang kurang memperhatikan lingkungan, hilang pula juga budaya
berkumpul atau “guyub” pada masyarakat. Berdasarkan isu tersebut lahirlah
sebuah pemikiran dari empat orang mahasiswa Program Studi S-1 Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang terdiri dari Giri Rindra
Wardana (2012), Vinisora Sofrania Dini (2012), Miranda Nurlina Tsaniya (2012),
dan Devany Aulia Pramasintya (2013) yang berinisiasi untuk membuat sebuah
desain produk melalui Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC)
dengan mengusung nama Meja Guyub.
Meja Guyub sendiri adalah sebuah
desain produk furnitur berupa “meja” dan “kursi” yang terintegrasi serta
portable sehingga membuat desain tersebut dapat dilipat menjadi bentuk yang
lebih kecil dan ringkas, sehingga dapat digunakan masyarakat pada ruang-ruang
kota yang sempit dan terbatas.
Bahan material yang digunakan
dalam pembuatan Meja Guyub sebagian besar berupa kayu. Jenis kayu yang
digunakan berupa kayu Jati Belanda (jati
londo). Kayu-kayu ini didapatkan dari panel limbah peti kemas yang
dilaminasi dan kemudian di-finishing
transparan (coating)sehingga memiliki
nilai estetika. Meja Guyub juga didesain dengan mempertimbangkan
standar ergonomis, sehingga akan tetap nyaman meskipun ukurannya dibuat
seminimal mungkin.
Dalam pengembangannya, Meja Guyub
diharapkan dapat menjadi salah satu solusi sederhana dalam mengakomodir ruang
berkumpul masyarakat di kampung kota untuk mengembalikan nilai-nilai budaya
berkumpul (guyub) yang mulai pudar. (KUC/Tim PKM Undip)